Anda di halaman 1dari 10

JURNAL INKUIRI

ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)


http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL


ACCELERATED LEARNING MELALUI CONCEPT
MAPPING DAN MIND MAPPING DITINJAU
DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN
VERBAL SISWA

Lina Artuty Widyasari1, Sarwanto2 , dan Baskoro Adi Prayitno3


1
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia
linaartuty@yahoo.com
2
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia
sar1to@yahoo.com
3
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 57126, Indonesia
baskoro_ap@uns.ac.id

Abstrak

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan model accelerated learning melalui concept mapping dan
mind mapping, kreativitas, kemampuan verbal, dan interaksinya terhadap prestasi belajar biologi. Penelitian
menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasinya semua siswa kelas XI IPA SMA N 3 Sukoharjo tahun
ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas. Sampel sebanyak 2 kelas diperoleh dengan teknik purposive sampling.
Kelas pertama untuk model accelerated learning melalui concept mapping, kelas kedua untuk model
accelerated learning melalui mind mapping. Teknik pengumpulan data prestasi belajar kognitif, psikomotor,
kreativitas, dan kemampuan verbal menggunakan metode tes, sedangkan data afektif menggunakan angket. Uji
hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Hasil penelitian
menunjukkan: 1) ada pengaruh pembelajaran biologi menggunakan model accelerated learning melalui concept
mapping dan mind mapping terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif tetapi tidak berpengaruh terhadap
prestasi psikomotor, 2) ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 3)
ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 4) tidak ada interaksi
antara penggunaan model accelerated learning melalui concept mapping dan mind mapping dengan kreativitas
terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 5) tidak ada interaksi antara penggunaan model
accelerated learning melalui concept mapping dan mind mapping dengan kemampuan verbal terhadap prestasi
belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 6) tidak ada interaksi antara kreativitas dengan kemampuan verbal
terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran,
kreativitas, dan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kata kunci: Accelerated Learning, Concept Mapping, Mind Mapping, Kreativitas, Kemampuan Verbal.

247
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Pendahuluan Materi sistem peredaran darah manusia


merupakan salah satu materi biologi yang
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri diajarkan pada siswa kelas XI IPA di semester
dari tiga aspek yang tidak terpisahkan yaitu 1. Secara kuantitatif, hasil belajar siswa belum
biologi sebagai proses, produk, dan sikap. maksimal meskipun reratanya di atas KKM
Membelajarkan biologi idealnya mencakup karena terjadi kesenjangan nilai tertinggi dan
ketiga aspek tersebut. Belajar biologi bukan terendah. Berdasarkan data daftar nilai ulangan
sekedar proses transfer ilmu dari guru kepada harian biologi siswa kelas XI selama 2 tahun,
siswa, tetapi merupakan sebuah proses untuk terjadi peningkatan KKM dan rerata siswa.
mencari, menemukan secara aktif, dan berbagi Tahun pelajaran 2010/2011, KKM 68, siswa
pengetahuan sehingga terjadi peningkatan yang mencapai KKM 70% dengan rerata
pemahaman. 70,31. Tahun pelajaran 2011/2012, KKM 70,
Pembelajaran biologi yang ideal siswa yang mencapai KKM 72% rerata 70,68.
berakibat pada berkembangnya keterampilan Materi sistem peredaran darah sangat
proses sains (KPS) siswa, tumbuhnya sikap kompleks, organ-organ yang terlibat dan
ilmiah, serta meningkatnya hasil belajar. mekanisme peredaran darah bersifat abstrak
Melakukan kegiatan sains yang dilandasi oleh sehingga siswa sulit menguasai konsep dengan
pengembangan sikap ilmiah menjadikan cepat. Selama ini, materi sistem peredaran
belajar menjadi bermakna. Konsep yang darah membutuhkan alokasi waktu yang relatif
diperoleh melalui pengalaman akan lama. Rata-rata alokasi waktu yang digunakan
mengendap dalam memori jangka panjang. oleh guru-guru biologi di beberapa SMA
Kenyataannya, pembelajaran biologi masih negeri di Sukoharjo adalah 20 jam pelajaran,
berorientasi pada produk bukan proses. sehingga alokasi waktu untuk materi-materi
Keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari lain dan pengayaan menjadi terbatas.
seberapa banyak konsep-konsep yang mampu Berdasarkan permasalahan yang telah
dihapalkan oleh siswa. Susanto (2002:15) diuraikan, perlu dilakukan reorientasi
menyatakan permasalahan pembelajaran pembelajaran biologi. Pembelajaran yang
biologi selama ini adalah: 1) pengajaran hanya awalnya hanya berorientasi pada produk harus
berorientasi pada produk, bukan proses; 2) diubah menjadi berorientasi pada proses.
pengajaran hanya mencurahkan pengetahuan Melalui pengembangan KPS, siswa yang
bukan hasil kerja praktek; 3) pengajaran awalnya hanya menghapal konsep-konsep
berfokus menjawab pertanyaan yang diajarkan menjadi mengkonstruks konsep-konsep. Oleh
atau tertulis dalam bahan ajar. Konsep biologi karena itu, perlu dicari alternatif model dan
kurang bermanfaat dalam kehidupan sehari- metode pembelajaran yang sesuai.
hari, siswa pasif, pengembangan KPS kurang Menurut Meier (2002), kelas sebaiknya
terasah sehingga hasil belajar tidak maksimal. dikelola menggunakan pendekatan somatic,
Permasalahan pembelajaran biologi auditory, visual, dan intellectual (SAVI).
juga terjadi di SMA Negeri 3 Sukoharjo, yang Meier menggagas model accelerated learning
terletak di Jalan Jenderal Sudirman 197 yang mendukung teori belajar bermaknanya
Sukoharjo. Pembelajaran didominasi teacher- Ausubel. Model accelerated learning adalah
centered dan teoritis. Beban materi yang pembelajaran yang berlangsung cepat,
banyak dengan alokasi waktu terbatas, menyenangkan, dan memuaskan. Model
menyebabkan guru kurang berinovasi accelerated learning menjadikan proses
mengembangkan model pembelajaran yang belajar sebagai pengalaman bagi seluruh
mampu menggali KPS siswa. Dampaknya pikiran dan seluruh indera. Sintaksnya adalah
adalah kemampuan siswa membangun konsep persiapan, presentasi, praktik, dan penampilan
kurang, memori jangka panjang rendah, hasil hasil. Pemilihan model accelerated learning
belajar siswa tidak maksimal. Berdasarkan diharapkan membuat pembelajaran efektif dan
pengamatan guru, siswa membuat catatan efisien. Alokasi waktu pembelajaran sistem
linier yang kurang menarik dipelajari, namun peredaran darah dengan model accelerated
sering membuat coretan yang dapat diarahkan learning adalah 9 jam pelajaran. Pembelajaran
untuk pemetaan konsep guna meningkatkan model accelerated learning melalui concept
memori jangka panjang siswa. mapping dan mind mapping materi sistem
246
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

peredaran darah hanya membelajarkan materi- pada diri siswa secara alami sehingga perlu
materi pilihan yang dianggap sebagai materi diberdayakan dan ditingkatkan dengan
pokok. Pemilihan materi-materi pembelajaran lingkungan yang mendukung pembelajaran.
sistem peredaran darah dapat mengurangi Kemampuan verbal diperlukan dalam
alokasi waktu hingga 50-70% dari alokasi pembelajaran agar siswa mampu merespon
waktu semula. bahan ajar yang disampaikan dan menuangkan
Materi-materi pilihan dalam kembali konsep-konsep yang dipelajari secara
pembelajaran sistem peredaran darah adalah lisan maupun tulisan.
struktur dan fungsi alat-alat peredaran darah, Berdasarkan latar belakang tersebut,
mekanisme peredaran darah, penggolongan dilakukan penelitian tentang pembelajaran
darah manusia, tekanan darah manusia, biologi menggunakan model accelerated
peredaran darah pada mamalia, serta learning melalui concept mapping dan mind
gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem mapping ditinjau dari kreativitas dan
peredaran darah manusia. kemampuan verbal siswa.
Model accelerated learning akan
efektif apabila dipadu dengan metode concept Metode Penelitian
mapping dan mind mapping. Concept mapping
adalah diagram hirarki berdimensi dua yang Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri
menggambarkan keterkaitan antar konsep- 3 Sukoharjo yang beralamat di Jl. Jenderal
konsep. Pembuatan concept mapping dapat Sudirman 197, Kelurahan Jombor, Kecamatan
melatih siswa mengidentifikasi ide-ide kunci Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi
yang berhubungan dengan suatu topik dan Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian pada
menyusunnya dalam suatu pola logis. Mind Semester I tahun pelajaran 2012/2013.
mapping adalah teknis grafis yang Metode yang digunakan adalah kuasi
memungkinkan mengeksploitasi seluruh eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh
kemampuan otak untuk berpikir dan belajar. siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Sukoharjo
Penyusunan mind mapping melibatkan gaya tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 4 kelas.
pemrosesan belahan otak kiri dan otak kanan Sampel sebanyak 2 kelas diperoleh dengan
secara penuh. Pemilihan concept mapping dan teknik purposive sampling. Satu kelas untuk
mind mapping didasari kurangnya kemampuan model accelerated learning melalui concept
siswa menghubungkan antar konsep-konsep. mapping, kelas yang lain untuk model
Model accelerated learning yang accelerated learning melalui mind mapping.
dipadu dengan metode concept mapping dan Penelitian menggunakan anava 3 jalan dengan
mind mapping merupakan pembelajaran yang desain faktorial 2 x 2 x 2.
diperkuat dengan sintaks yang dapat Teknik pengumpulan data
meningkatkan KPS siswa disertai proses menggunakan: (1) metode dokumentasi, untuk
membangun konsep-konsep yang diperoleh mengetahui data sekolah dan identitas siswa,
melalui pengalaman ke dalam diagram hirarki (2) metode tes, untuk mengukur kreativitas,
yang menggambarkan keterkaitan antar kemampuan verbal, serta prestasi belajar
konsep-konsep. Pengetahuan yang diperoleh kognitif dan psikomotor, (3) metode nontes,
siswa melalui pengalaman menjadi lebih menggunakan angket dan observasi. Angket
bermakna, kuat dalam memori jangka panjang, digunakan untuk memperoleh data prestasi
serta menumbuhkan sikap-sikap ilmiah yang belajar afektif, sedangkan lembar observasi
diperlukan dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk mengambil data afektif dan
meningkatkan prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor selama proses pembelajaran.
dan psikomotor. Instrumen pelaksanaan penelitian
Peningkatan prestasi belajar siswa juga berupa silabus, rencana pelaksanaan
dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa
internal siswa yang perlu dikembangkan oleh (LKS). Instrumen pengambilan data berupa
guru antara lain kreativitas dan kemampuan tes, angket, dan lembar observasi. Validitas
verbal. Kreativitas dan kemampuan verbal instrumen dilakukan oleh tim ahli sebelum
yang dimiliki siswa bervariasi, tetapi kurang diujicobakan. Try out dilaksanakan di SMA
diperhatikan oleh guru. Kreativitas terdapat Negeri 1 Kartasura untuk menguji daya beda,
247
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

tingkat kesukaran, validitas, dan reliabilitas Tabel 2. Data Kemampuan Verbal


soal. Pengujian hipotesis menggunakan uji Siswa
anava tiga jalan dengan bantuan PASW 18. ∑ Nilai Nilai
Rata-
Kelas Dat Tertin Terend SD
rata
a ggi ah
Hasil Penelitian Model
AL 25,8 3,4
Data-data yang terkumpul pada 40 32 15
melalu 2 5
penelitian ini meliputi: data kreativitas, i CM
kemampuan verbal, serta prestasi belajar Model
kognitif, afektif, dan psikomotor. Data AL 26,0 2,4
diperoleh dari hasil tes dan angket pada kelas 40 30 20
melalu 8 1
model accelerated learning melalui concept i MM
mapping dan mind mapping dengan jumlah
siswa masing-masing 40 siswa. 3. Data Prestasi Belajar
Data prestasi belajar kognitif dan
1. Data Kreativitas Siswa psikomotor diperoleh melalui tes hasil belajar,
Data kreativitas siswa diperoleh sedangkan data prestasi belajar afektif
melalui tes kreativitas sebanyak 15 butir soal. diperoleh melalui angket. Tes prestasi belajar
Data kreativitas dikelompokkan menjadi kognitif, afektif, dan psikomotor dilakukan
kategori tinggi dan rendah. Siswa dengan setelah proses pembelajaran materi sistem
kreativitas tinggi apabila skor tes di atas rata- peredaran darah manusia selesai. Deskripsi
rata seluruh sampel, dan siswa dengan data prestasi belajar disajikan pada Tabel 3.
kreativitas rendah apabila skor tes di bawah
rata-rata seluruh sampel. Deskripsi data hasil Tabel 3. Rerata Prestasi Belajar Siswa
tes kreativitas disajikan dalam Tabel 1. Prestasi Belajar
Kogni Afek Psikomo
Tabel 1. Data Kreativitas Siswa tif tif tor
Σ Nilai Nilai Model
Rata-
Kelas Dat Tertin Terend SD Accelerated
rata
a ggi ah Learning
Model 66,9
melalui 80,85 83,75
AL 7
76,8 16, Concept
melalu 40 119 47 3 5 Mapping
i CM
Model Model
AL 72,4 14, Accelerated
40 101 51
melalu 5 2 Learning 63,6
i MM 83,90 83,40
melalui Mind 8
Mapping
2. Data Kemampuan Verbal Kreativitas 84,00 66,6 85,23
Data kemampuan verbal siswa Tinggi 4
diperoleh dari tes kemampuan verbal sebanyak
34 item soal. Kemampuan verbal siswa Kreativitas 80,83 64,0 82,00
dikelompokkan menjadi kategori tinggi dan Rendah 7
rendah. Kemampuan verbal tinggi bagi siswa
yang mempunyai skor di atas rata-rata seluruh Kemampuan 83,38 66,3 85,04
sampel dan kemampuan verbal rendah bagi Verbal Tinggi 4
siswa yang mempunyai skor di bawah rata-rata
seluruh sampel. Deskripsi data tes kemampuan Kemampuan 80,70 63,6 81,13
verbal disajikan pada Tabel 2. Verbal Rendah 3

248
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Tabel 3 memperlihatkan siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar


menggunakan model accelerated learning psikomotor.
melalui mind mapping memiliki rerata prestasi
belajar kognitif lebih baik dibanding siswa Pembahasan
dengan model accelerated learning melalui
concept mapping, sedangkan pada prestasi 1. Pengaruh pembelajaran biologi
afektif siswa dengan model accelerated menggunakan model accelerated learning
learning melalui concept mapping memiliki melalui concept mapping dan mind
rerata lebih baik. Siswa yang memiliki mapping terhadap prestasi belajar siswa.
kreativitas tinggi memperoleh nilai rerata Rerata prestasi belajar kognitif kelas
prestasi belajar kognitif, afektif, dan yang menggunakan model accelerated
psikomotor lebih baik dari pada siswa dengan learning melalui concept mapping adalah
kreativitas rendah. Siswa yang memiliki 80,85 dan kelas mind mapping 83,90. Siswa
kemampuan verbal tinggi memperoleh rerata yang mencapai batas KKM 70 sebesar
prestasi belajar kognitif, afektif, dan 98,75%. Hasil tersebut menunjukkan model
psikomotor lebih baik dari pada siswa dengan accelerated learning melalui concept mapping
kemampuan verbal rendah. dan mind mapping meningkatkan prestasi
belajar kognitif siswa pada materi sistem
Pengujian Hipotesis peredaran darah. Hasil penelitian ini
Hasil data hipotesis secara ringkas memperkuat penelitian Palmer (2006), bahwa
diperlihatkan dalam Tabel 4. model accelerated learning yang dipadu
dengan concept mapping dan mind mapping
Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Uji memberikan efek positif sehingga dapat
Hipotesis meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hip Aspek Selama ini, alokasi waktu yang
o Kogniti Psikomo digunakan pada materi sistem peredaran darah
Uji Anava
tesi f Afektif tor kurang lebih 20 jam pelajaran, karena materi
s sistem peredaran darah manusia bersifat
1 Model 0,01 0,00 abstrak baik pada organ-organ yang terlibat
0,785 (darah, pembuluh darah, dan jantung) maupun
9 2
2 Kreativitas 0,04 0,01 mekanisme kerjanya. Penggunaan model
0,050 accelerated learning melalui concept mapping
4 7
3 Kemampuan 0,04 0,04 dan mind mapping dengan alokasi waktu 9 jam
0,029 pelajaran terbukti mampu menjadikan
Verbal 1 4
4 Model*Kreativi 0,35 0,93 pembelajaran materi sistem peredaran darah
0,422 menjadi efektif dan efisien. Padahal, model
tas 3 9
5 Model*Kemam 0,54 0,50 percepatan ini tidak diterapkan pada siswa
0,946 program akselerasi tetapi pada kelas reguler.
puan Verbal 0 3
6 Kreativitas* Keberhasilan ini disebabkan oleh tiga hal
0,86 0,52 yaitu: 1) model accelerated learning
Kemampuan 0,515
1 9 merupakan suatu model pembelajaran yang
Verbal
7 Model*Kreativi diperkuat dengan peningkatan keterampilan
tas* 0,19 0,47 proses sains, yang apabila dipadukan dengan
0,350 metode concept mapping maupun mind
Kemampuan 0 0
Verbal mapping akan menjadi suatu komposisi yang
efektif dan efisien dalam meningkatkan
Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif,
terdapat pengaruh pembelajaran biologi afektif, dan psikomotor. Model pembelajaran
terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif ini menjadikan proses belajar sebagai
pada model pembelajaran, kreativitas, dan pengalaman bagi seluruh pikiran dan seluruh
kemampuan verbal siswa, sedangkan indera, sehingga pembelajaran menjadi
kreativitas dan kemampuan verbal siswa bermakna. 2) Kombinasi penggunaan model
accelerated learning melalui concept mapping
249
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

dan mind mapping merupakan perpanjangan lebih mandiri belajar”. Berbeda dengan
gagasan. Presentasi secara visual dapat concept mapping yang bersifat lebih kaku
menghubungkan konsep-konsep secara karena memiliki bentuk terstruktur berupa
menyeluruh agar memori jangka panjang pohon hirarki dimana ide pokok berada di
siswa dapat ditingkatkan karena kedua metode bagian atas dan sub ide pokok di bagian
pemetaan tersebut mampu menyeimbangkan bawah, tanpa gambar/simbol serta pewarnaan
penggunaan otak kiri dan otak kanan. Sesuai sehingga kurang dapat menggali kreativitas
dengan pendapat Buzan (2006) bahwa siswa. Concept mapping memiliki bentuk yang
pembuatan mind mapping melibatkan kedua lebih terstruktur, terarah, dan terkendali. Di
sisi otak karena menggunakan gambar, warna, sisi lain, penggunaan concept mapping lebih
dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan menggali kemampuan siswa mencari
dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak hubungan antar konsep-konsep.
kiri). 3) pembelajaran materi sistem peredaran Selain dari segi kognitif, penskoran
darah tidak membelajarkan seluruh materi, hasil mind mapping dan concept mapping
tetapi membelajarkan materi-materi pilihan yang dibuat oleh siswa di setiap pertemuan
yang dianggap mewakili seluruh materi menunjukkan hasil yang berbeda secara
sehingga dapat mengurangi alokasi waktu signifikan. Rerata nilai mind mapping siswa
sampai 60%. sebesar 81, sedangkan concept mapping
Model accelerated learning melalui adalah 72. Penskoran concept mapping/mind
concept mapping dan mind mapping juga mapping berdasarkan rubrik penilaian concept
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mapping dari Novak, J.D & Gowin (1985)
mengikuti proses pembelajaran. Lingkungan sedang rubrik penilaian mind mapping dari
belajar yang mampu memberikan sugesti Buzan (2006).
positif sebagai hasil interaksi siswa dengan Pembelajaran menggunakan model
lingkungan, menimbulkan motivasi yang accelerated learning melalui concept mapping
tinggi pada siswa sehingga mempengaruhi dan mind mapping menunjukkan adanya
proses dan hasil belajar. Terbukti dari pengaruh terhadap hasil prestasi belajar
meningkatnya rasa ingin tahu siswa dengan afektif. Rerata hasil prestasi afektif pada kelas
banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang accelerated learning melalui concept mapping
diajukan. Intensitas pertanyaan siswa yang adalah 66,97 sedangkan kelas mind mapping
tinggi diimbangi pula dengan meningkatnya 63,68. Rerata nilai menunjukkan kelas concept
keragaman dan kualitas pertanyaan. Hal ini mapping memiliki prestasi belajar afektif yang
menunjukkan dalam membangun konsep- lebih baik daripada kelas mind mapping.
konsep yang diperolehnya, siswa mulai kritis Berkebalikan dengan prestasi belajar kognitif,
dan mengembangkan berpikir tingkat tinggi. metode concept mapping membuat siswa lebih
Peningkatan motivasi belajar akan berdampak bertanggung jawab, teliti, dan bekerjasama
positif terhadap prestasi belajar siswa. secara intens. Bentuk concept mapping yang
Dilihat dari nilai rerata, pembelajaran lebih terstruktur dan formal menjadikan siswa
model accelerated learning melalui mind lebih teliti dalam mencari keterkaitan antar
mapping memberikan pengaruh yang lebih konsep agar sesuai dengan struktur ideal.
baik daripada concept mapping. Hasil Metode concept mapping dan mind
penelitian sejalan dengan penelitian Lasiran mapping sama-sama tidak memberikan
(2011) yang menyimpulkan penggunaan mind pengaruh terhadap prestasi belajar psikomotor,
mapping dalam pembelajaran memudahkan karena model accelerated learning yang
siswa melakukan proses inkuiry dan dipakai mampu mengakomodasi kebutuhan
meningkatkan pemahaman terhadap konsep- siswa dalam berkegiatan ilmiah sehingga
konsep. Sifat mind mapping yang memiliki secara keseluruhan siswa mampu memenuhi
bentuk bebas, tidak formal, dan tidak terpaku kriteria penilaian psikomotor. Seperti kegiatan
pada struktur ideal, menjadikan siswa lebih mengamati, melakukan percobaan,
bebas menuangkan ide-ide secara kreatif. mengkomunikasikan data hasil pengamatan,
Windura (2010:14) menyatakan “mind map serta pembuatan concept mapping/mind
akan menyebabkan proses belajar yang mapping.
menyenangkan dan mendorong anak untuk
250
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

2. Pengaruh kreativitas tinggi dan rendah daripada siswa dengan kreativitas rendah
terhadap prestasi belajar siswa. (rerata= 79). Siswa dengan kreativitas tinggi
Hasil analisis menunjukkan terdapat tanpa ragu memberikan simbol dan gambar
perbedaan antara siswa dengan kreativitas yang bervariatif, menggunakan pewarnaan,
tinggi dan rendah terhadap hasil prestasi serta memiliki banyak percabangan di bawah
belajar kognitif. Hasil analisis sejalan dengan cabang utama.
penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2011) Hasil analisis prestasi belajar afektif
yang menyimpulkan kreativitas berpengaruh dan psikomotor juga menunjukkan adanya
secara signifikan terhadap prestasi belajar, perbedaan yang signifikan antara siswa yang
karena kreativitas merupakan kemampuan memiliki kreativitas tinggi dan rendah
untuk menghubungkan, mengkaitkan, terhadap prestasi belajar. Perbedaan rerata
memodifikasi, maupun menciptakan gagasan disebabkan adanya korelasi positif antara sikap
baru. Penerapan model accelerated learning kreatif dengan perilaku kreatif (kreativitas).
melalui concept mapping dan mind mapping Siswa dengan kreativitas tinggi pada saat
mendorong siswa berlaku kreatif dengan diberi rangsangan dengan berbagai kegiatan
kegiatan perencanaan, peng-asosiasi-an, serta ilmiah (pengamatan, melakukan percobaan,
mengkomunikasikan konsep-konsep yang dan mengkomunikasikan data tabel atau hasil
telah mereka temukan kepada orang lain dalam concept mapping/mind mapping), rasa ingin
bentuk gambar, simbol, maupun pewarnaan tahu, inisiatif, dan daya imajinatifnya akan
yang mewakili suatu konsep, membuat kata muncul sehingga mewujudkan keaktifan siswa
penghubung yang sesuai, mencari adanya dalam kegiatan pembelajaran. Semua sikap
keterkaitan antar konsep, serta menemukan tersebut akan mempermudah dan mempercepat
contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. siswa dalam memahami dan melakukan
Model accelerated learning melalui berbagai kegiatan pembelajaran. Sesuai
concept mapping dan mind mapping dapat dengan pendapat Treffinger dalam Hawadi
digunakan sebagai sarana memberdayakan dan (2002:13), dari potensi kreatif yang dimiliki
meningkatkan kreativitas yang secara alami seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan,
telah ada pada diri setiap siswa. Buzan kinerja, atau karya baik dalam bentuk barang
(2006:16) mengemukakan bahwa otak maupun gagasan secara bermakna dan
mengolah informasi dalam bentuk hubungan berkualitas.
fungsional antar konsep sehingga terjalin
kaitan antar konsep-konsep. Penskoran produk 3. Pengaruh kemampuan verbal tinggi dan
concept mapping dan mind mapping yang rendah terhadap prestasi belajar siswa
dihasilkan siswa pada setiap pertemuan, Hasil analisis memperlihatkan
memperlihatkan siswa dengan kreativitas kemampuan verbal memberikan pengaruh
tinggi (rerata= 74) memperoleh rerata skor terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan
concept mapping yang lebih baik psikomotor. Berdasarkan nilai rerata, prestasi
dibandingkan siswa dengan kreativitas rendah kognitif siswa dengan kemampuan verbal
(rerata= 69). Hasil concept mapping siswa tinggi (rerata= 83,38) lebih baik daripada
dengan kreativitas tinggi menggunakan kata siswa dengan kemampuan verbal rendah
yang sesuai untuk menandai adanya hubungan (rerata= 80,70). Hasil analisis sesuai dengan
antar konsep-konsep, jumlah hirarki antar Hawkins, et all. (2007) yang menyatakan
konsep lebih berkembang, terdapat keterkaitan bahwa kemampuan verbal berpengaruh secara
antar konsep, serta disertai contoh-contoh signifikan terhadap prestasi belajar kognitif
konkret. Sedangkan pada siswa dengan dan sangat cocok untuk diinduksikan dalam
kreativitas rendah, setiap konsep dihubungkan proses belajar di kelas.
dengan kata-kata yang berulang-ulang (misal: Kemampuan verbal berkaitan dengan
terdiri atas, dibagi menjadi), hirarki terbatas, kapabilitas seseorang untuk mengungkapkan
tidak terdapat keterkaitan antar konsep, dan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan
contoh terbatas. maupun tulisan. Siswa dengan kemampuan
Mind mapping yang dihasilkan siswa verbal tinggi mampu menyusun dan mengolah
juga menunjukkan bahwa siswa dengan informasi yang didapatkan dengan jelas
kreativitas tinggi (rerata= 82) lebih baik sehingga lebih mudah mengungkapkan dan
251
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

mengingat yang ada di dalam pikirannya Hasil pengamatan di lapangan dapat


dalam bentuk kata-kata maupun tulisan. dilihat hampir seluruh siswa yang
Sejalan dengan pendapat Gagne yang dikutip menggunakan model accelerated learning
Winkel (1997:322) bahwa dalam mengolah melalui mind mapping lebih antusias karena di
informasi baru dan mengkaitkannya dengan setiap pembelajaran siswa dituntut untuk
informasi lama selama informasi tersebut membangun konsep-konsep yang telah
berada dalam ingatan jangka pendek, siswa diperolehnya ke dalam mind mapping dengan
harus mengadakan organisasi mental yang mengeksplorasi seluruh kemampuannya secara
diekspresikan dalam bentuk verbal. bebas, imajinatif, dan kreatif tanpa adanya
Kemampuan verbal siswa sangat mendukung batasan melalui gambar, simbol, maupun
sintaks model accelerated learning yaitu pewarnaan. Bahasa gambar akan memudahkan
dalam proses diskusi bersama, presentasi, serta manusia dalam mengingat informasi dan
penampilan hasil berupa concept mapping dan memanggil kembali ingatan yang telah
mind mapping. Hasil concept mapping dan mengendap. Siswa dengan kreativitas tinggi
mind mapping yang dibuat oleh siswa dan rendah pada kelas accelerated learning
menunjukkan bahwa siswa dengan melalui mind mapping memiliki rerata prestasi
kemampuan verbal tinggi memiliki rerata yang kognitif lebih tinggi jika dibandingkan dengan
lebih baik (concept mapping= 72, mind siswa yang mendapatkan model accelerated
mapping= 81) daripada siswa dengan learning melalui concept mapping dengan
kemampuan verbal rendah (concept mapping= kreativitas tinggi maupun rendah.
71, mind mapping=79). Model accelerated learning melalui
Hasil analisis prestasi afektif dan concept mapping meskipun dalam
psikomotor juga menunjukkan adanya pelaksanaannya membuat siswa menjadi aktif,
perbedaan yang signifikan antara siswa yang tetapi dengan batasan-batasan yang ada
memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah (bentuk lebih berstruktur, adanya super-ordinat
terhadap prestasi afektif dan psikomotor. dan sub-ordinat, tanpa gambar dan warna)
Perbedaan rerata disebabkan karena model menjadikan siswa kurang dapat menuangkan
accelerated learning dapat memfasilitasi siswa kreativitasnya secara maksimal sehingga
yang memiliki kemampuan verbal tinggi untuk berdampak terhadap prestasi kognitif siswa.
lebih aktif dalam kegiatan presentasi dan Berdasarkan paparan tersebut dapat
diskusi. Siswa dengan kemampuan verbal diringkas bahwa tidak adanya interaksi antara
tinggi terlihat lebih percaya diri, lebih pintar model pembelajaran dengan kreativitas siswa
mengkomunikasikan data dan hasil concept terhadap prestasi belajar dikarenakan model
mapping/mind mapping dengan bahasa yang accelerated learning melalui mind mapping
lugas dan pilihan kata yang tepat. Oleh karena mampu mempengaruhi sebagian besar siswa
itu, siswa dengan kemampuan verbal tinggi dalam mengoptimalkan kreativitasnya
cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang sedangkan model accelerated learning melalui
tinggi, ketelitian dalam pemakaian kata, serta concept mapping kurang mempengaruhi siswa
menjalin kerjasama yang baik dalam kegiatan dalam mengoptimalkan kreativitas.
diskusi, presentasi, dan mengerjakan LKS. Kecenderungan prestasi kognitif juga
didukung hasil analisis prestasi belajar afektif
4. Interaksi antara model pembelajaran dan psikomotor. Siswa dengan kreativitas
dengan kreativitas terhadap prestasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar afektif dan
siswa. psikomotor yang lebih baik (rerata afektif
Hasil analisis menolak hipotesis 66,65, rerata psikomotor 85,23) dibandingkan
keempat, artinya siswa dengan kreativitas siswa dengan kreativitas rendah (rerata afektif
tinggi cenderung mempunyai prestasi belajar 64, rerata psikomotor 82).
yang lebih tinggi (rerata 81,39) dibandingkan
dengan siswa yang mempunyai kreativitas 5. Interaksi antara model dan kemampuan
rendah (rerata 79,41). Hal tersebut terjadi di verbal terhadap prestasi belajar siswa.
setiap kelas eksperimen, baik kelas dengan Hasil analisis menunjukkan tidak ada
model accelerated learning melalui concept pengaruh yang signifikan antara model dengan
mapping maupun mind mapping. kemampuan verbal terhadap prestasi belajar
252
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengaruh siswa memiliki rasa tanggung jawab, teliti, dan
yang diberikan model pembelajaran dan kerjasama yang baik serta aktif dalam seluruh
kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan
adalah pengaruh yang berdiri sendiri dan tidak pengamatan, percobaan maupun
saling berhubungan. mengkomunikasikan data dalam bentuk tabel
Rerata prestasi belajar siswa dengan maupun concept mapping/mind mapping.
kemampuan verbal tinggi dan rendah pada
model accelerated learning melalui concept 7. Interaksi antara model, kreativitas, dengan
mapping berturut-turut adalah 79,24 dan 78,73 kemampuan verbal terhadap prestasi
sedangkan kelas mind mapping rata-rata belajar siswa.
prestasi belajar siswa dengan kemampuan Hasil analisis menunjukkan tidak
verbal tinggi dan rendah berturut-turut adalah terdapat interaksi antara metode pembelajaran,
82,64 dan 79,93. Hasil rerata menunjukkan kreativitas, dan kemampuan verbal pada
siswa dengan kemampuan verbal tinggi dan prestasi belajar kognitif, afektif, dan
rendah lebih cocok menggunakan model psikomotor. Siswa pada kelas model
accelerated learning melalui mind mapping. accelerated learning melalui mind mapping,
Tidak adanya interaksi yang signifikan dengan kreativitas tinggi memiliki prestasi
antara metode dengan kemampuan verbal lebih baik dibandingkan siswa kelas concept
terhadap prestasi belajar afektif dan mapping. Siswa pada kelas dengan model
psikomotor dikarenakan dalam penilaian accelerated learning melalui mind mapping,
prestasi belajar afektif dan psikomotor lebih dengan kemampuan verbal tinggi memiliki
mengedepankan sikap dan perilaku siswa di prestasi lebih tinggi dibandingkan siswa pada
dalam kelas. Penggunaan model accelerated kelas concept mapping. Dengan demikian,
learning melalui concept mapping dan mind siswa yang menggunakan model accelerated
mapping mengedepankan sikap dan perilaku learning melalui mind mapping lebih unggul
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. dalam prestasi kognitif tanpa memperhatikan
Oleh karena itu, nilai prestasi afektif dan faktor internal siswa.
psikomotor antara metode pembelajaran dan Tidak adanya interaksi antara model,
kemampuan verbal dari seluruh sampel kreativitas, dan kemampuan verbal siswa
memiliki nilai rata-rata yang hampir sama. terhadap prestasi belajar kognitif disebabkan
sifat materi sistem peredaran darah manusia
6. Interaksi antara kreativitas dengan abstrak, sehingga membutuhkan daya
kemampuan verbal terhadap prestasi imajinasi tinggi sehingga apapun model
belajar siswa. pembelajarannya, siswa dengan kreativitas dan
Tidak adanya interaksi antara kemampuan verbal tinggi cenderung memiliki
kreativitas dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan
prestasi belajar kognitif disebabkan siswa yang siswa dengan kreativitas dan kemampuan
memiliki kreativitas dan kemampuan verbal verbal rendah.
tinggi dalam proses pembelajaran lebih aktif,
lebih inisiatif, dan memiliki rasa percaya diri Kesimpulan dan Rekomendasi
yang tinggi. Sedangkan siswa yang memiliki Berdasarkan hasil penelitian pada
kreativitas dan kemampuan verbal rendah materi sistem peredaran darah manusia tahun
cenderung bersifat pasif, takut, atau malu-malu pelajaran 2012/2013 serta pembahasan di atas
tetapi lebih sering bertanya kepada guru dan dapat disimpulkan: 1. ada pengaruh
teman-temannya untuk bisa memahami suatu pembelajaran biologi menggunakan model
konsep. accelerated learning melalui concept mapping
Tidak adanya interaksi antara dan mind mapping terhadap hasil prestasi
kreativitas dan kemampuan verbal terhadap belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak
prestasi belajar afektif dan psikomotor siswa terdapat pengaruh terhadap prestasi belajar
yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah psikomotor; 2. ada pengaruh kreativitas tinggi
maupun siswa yang memiliki kemampuan dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif,
verbal tinggi dan rendah sama-sama dapat afektif, dan psikomotor; 3. ada pengaruh
mengikuti pembelajaran dengan baik. Semua kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap
253
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 3 2013 (hal 247-254)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

prestasi belajar kognitif, afektif, dan Kemampuan Memori Siswa. Tesis: Program
psikomotor; 4. tidak ada interaksi antara Pendidikan Sains Pascasarjana UNS.
penggunaan model accelerated learning Surakarta (Tidak diterbitkan).
melalui concept mapping dan mind mapping
Lubis, R.L.I. (2011). Pembelajaran Biologi
dengan kreativitas terhadap prestasi belajar
Berbasis Masalah (PBL) Menggunakan Peta
kognitif, afektif, dan psikomotor; 5. tidak ada Konsep dan LKS ditinjau dari Kemampuan
interaksi antara penggunaan model accelerated Memori dan Kreativitas. Tesis: Program
learning melalui concept mapping dan mind Pendidikan Sains Pascasarjana UNS.
mapping dengan kemampuan verbal terhadap Surakarta (Tidak diterbitkan).
prestasi belajar kognitif, afektif, dan
psikomotor; 6. tidak ada interaksi antara Meier, D. (2002). The Accelerated Learning
kreativitas dengan kemampuan verbal terhadap Handbook. Bandung: Kaifa
prestasi belajar kognitif, afektif, dan
psikomotor; 7. tidak ada interaksi antara Novak, J.D & Gowin, D.B. (1985). Learning How
To Learn. New York: Cambridge University
model pembelajaran, kreativitas, dan
Press.
kemampuan verbal terhadap prestasi belajar
kognitif, afektif, dan psikomotor. Palmer, Lyelle. (2006). Mind-Mapping Effect-Size
Berdasarkan hasil penelitian, bagi guru Documentation for Accelerated Learning
dapat menggunakan model accelerated Applications: A Summary Review of Nesbit
learning melalui concept mapping dan mind and Adesope’s Meta-Analysis of Concept
mapping sebagai salah satu alternatif untuk Maps Learning with Concept and
meningkatkan prestasi belajar kognitif, afektif, Knowledge Maps. Minnesota. America. J.
dan psikomotor siswa dengan memperhatikan of Accelerated Learning and Teaching,
karakteristik materi serta faktor internal siswa. 29(1-4): 39-47.
Bagi sekolah perlu meningkatkan kompetensi
Susanto. (2002). Ketrampilan Dasar Mengajar
guru dalam penguasaan berbagai strategi IPA Berbasis Konstrukstivisme. Malang:
pembelajaran dan penyediaan fasilitas dalam Jurusan Pendidikan Biologi Universitas
pembelajaran biologi. Bagi peneliti lain dapat Malang.
melakukan penelitian lanjutan dengan
menambah atau mengubah variabel-variabel Winkel, M.S. (1997). Psikologi Pengajaran.
penelitian, menambah kategori kreativitas dan Jakarta: Grasindo.
kemampuan verbal, serta melakukan validasi
instrumen yang lebih cermat dan teliti. Winduro, S. (2010). Mind Map Langkah demi
Langkah. Jakarta: Elex Media Komputindo
Gramedia.
Daftar Pustaka

Buzan, T. (2006). Use Both Side of Your Brain.


Teknik Pemetaan Kecerdasan dan
Kreatifitas Pikiran. Yogyakarta: Ikon
Teralitera.

Hawadi, RA. (2002). Identifikasi Keberbaktan


Intelektual Melalui Metode Non-tes. Jakarta:
Grasindo.

Hawkins, et all. (2007). The Jigsaw Cabas School :


Protocols for Increasing Appropriate
Behaviour and Evoking Verbal Capabilities.
European Journal Of Behaviour Analysis.
8:203-220.

Lasiran. (2011). Pembelajaran Biologi Berbasis


Masalah Menggunakan Peta Konsep dan
Pita Pikiran ditinjau dari Kreativitas dan
254

Anda mungkin juga menyukai