Anda di halaman 1dari 4

BENDUNG DAN BENDUNGAN

Baik bendungan maupun bendung, memang memiliki kesamaan, yakni


sama-sama sebagai penampung air yang berperan sebagai irigasi maupun
pencegahan banjir. Selain itu, kesamaan lainnya yakni keduanya sama-
sama membendung aliran air sungai. Dalam Bahasa Inggris, bendungan
disebut dengan dam, sementara bendung memiliki istilah weir. Tujuan
pembangunan bendung adalah agar air mengalir ke saluran irigasi dan
petak sawah. Beberapa bendung dibangun dengan tidak memiliki pintu air,
sehingga air yang ada dibiarkan meluap dan mengalir dari bagian atas
bendung.

Sementara bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan


batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air,
dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang,
atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk (reservoir). Waduk
adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya
bendungan sehingga menyebabkan genangan air dalam ketinggian tertentu
(cadangan air).

Bendungan sendiri terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan ketinggian


urukannya yakni bendungan dengan tinggi 10-15 meter yang diukur dari
dasar pondasi terdalam, lalu bendungan dengan tinggi 15 meter lebih.
Kriteria lain sebuah urukan disebut bendungan yakni debit banjir maksimal
yang diperhitungkan paling sedikit 1.000 meter kubik per detik dan daya
tampung waduk paling sedikit 500.000 meter kubik. Bendungan biasanya
dilengkapi dengan pintu air yang berukuran raksasa, yang fungsinya untuk
mengendalikan air yang keluar dari waduk.

EMBUNG

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), embung adalah danau atau kolam
buatan untuk menampung air hujan atau air sungai-sungai intermittant
(afvoer), sebagai salah satu bagian dari unit air baku.
Pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan Embung untuk
tingkat dasar, terdiri dari pengawasan pelaksanaan pekerjaan
persiapan, pekerjaan tubuh embung, spillway dan jembatan, pintu-
pintu, dan pemasangan geotekstil. Dalam spesifikasi teknik secara
umum:
1) Pekerjaan di tubuh embung terdiri dari pekerjaan tanah (clearing,
galian, timbunan, dan pemadatan tanah);
2) Pekerjaan pelimpah (pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan atau
beton, dan pintu-pintu);
3) Pekerjaan jaringan unit air baku (pekerjaan beton, pipa, dan
pemasangan saringan).
4) Pekerjaan geotekstil pada daerah genangan.

Pekerjaan persiapan yang diperlukan dalam pembuatan Embung


adalah:
1) Melakukan sosialisasi kepada penduduk sekitar agar pengiriman
material dan alat berat seperti excavator, bulldozer, vibrator roller,
dump truck dan water tanker yang melewati pusat keramaian
penduduk sekitar dapat berjalan lancar dan untuk mempermudah
jalannya proyek.
2) Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus
dibersihkan dari pepohonan, semak belukar, sisa bangunan,
sampah dan akar-akar pohon harus dibuang dari lokasi pekerjaan
3) Melakukan survei lokasi untuk mencari daerah tempat
pembuangan hasil galian yang tidak dapat dipakai sebagai
material timbunan
4) Mengukur tempat pembuangan dari tempat galian untuk dapat
menghitung berapa jumlah dump truck yang diperlukan
5) Membangun fasilitas sementara seperti rumah jaga dan gudang
6) Membuat jalan masuk ke lokasi proyek untuk transportasi alat
berat dari borrow area, stock pile dan penimbunan.
2.3 Pekerjaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran dimaksudkan agar didapatkan titik-titik
evaluasi / koordinat yang akurat, sehingga dapat digunakan sebagai
referensi untuk menentukan elevasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Beberapa definisi yang lazim dipergunakan adalah:
1) Bench Mark (BM) adalah Patok Tetap dari beton yang mempunyai
koordinat tertentu
2) Temporary Bench Mark (TBM) adalah Patok Sementara yang
mempunyai koordinat, yang didapatkan dari hasil pengikatan
pengukuran terhadap Bench Mark. Pada lokasi yang letaknya
jauh dari patok BM, maka elevasi bangunan terdekat atau patok
sementara dapat dipergunakan sebagai TBM.
3) Patok Bantu Elevasi (PBE) adalah Patok Sementara yang
merupakan perbanyakan dari Patok BM dan biasanya ditanam di
sepanjang jalur pekerjaan dengan kerapatan dan jarak tertentu
sesuai kebutuhan

Ketentuan umum yang harus diikuti adalah Spesifikasi Teknik


Pekerjaan Pengukuran untuk embung bersangkutan.
Pekerjaan Timbunan dan pemadatan tanah
Sebelum melakukan timbunan permukaan tanah dikupas dan
dibersihkan dari bahan organik. Kemudian dipasang bouwplank
untuk menandai daerah yang akan ditimbun, sesuai dengan gambar
perencanaan. Penimbunan umumnya dilakukan dengan
mempergunakan alat berat.
Dalam penggunaan alat berat, ada beberapa faktor yang diperhatikan
untuk pemilihan alat berat, antara lain :
1) Kondisi medan atau karakteristik tanah
2) Karakteristik pekerjaan
3) Teknik pelaksanaan pekerjaan
4) Kapasitas pekerjaan yang dibutuhkan
2) Pekerjaan Pasangan
3) Pekerjaan Pasangan Batu terdiri dari bahan-bahan campuran
semen, pasir, dan batu kali yang umumnya dengan
perbandingan 1Pc : 4Ps dan batu kali dibentuk dan disusun
rapi sesuai dengan arahan dari spesifikasi teknik. Sebelum
dipasang, batu dalam keadaan bersih dan cukup basah. Pada
pasangan batu harus dipasang lobang-lobang pembuang untuk
mengurangi tekanan air setiap luas 2 m persegi. Lobang
pembuang umumnya terbuat dari pipa PVC, dengan ukuran
panjang tiap-tiap pipa sama. Agar tanah tidak keluar bersama
air, maka pipa di beri ijuk.

Anda mungkin juga menyukai