Anda di halaman 1dari 2

1.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau


keluarbiasaan, baik fisik, mental – intelektual, sosial maupun emosional yang
berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Selain
itu, anak berkebutuhan khusus juga memiliki gangguan pada pemustan perhatian,
gangguan spectrum autisme, gangguan komunikasi, dan kesulitan belajar.
Hal – hal yang harus dilakukan terhadap anak berkebutuhan khusus adalah :
a. Selalu memberikan motivasi, dengan cara ini anak akan merasa dirinya disayangi dan
diperhatikan , bisa menjadi semangat untuk kehidupan selanjutnya.
b. Memasukkan ke sekolah yang tepat. Anak berkebutuhan khusus juga tetap harus
menerima pendidikan yang layak agar bisa menyalurkan bakat anak tersebut.
c. Memberikan keterampilan hidup.
d. Bergabung dalam komunitas atau perkumpulan, ini akan membawa dampak positif
bagi mereka untuk saling bersosialisasi,bermain, dan berbagi.
Sumber : alodokter.com

2. Undang – Undang yang mengatur hak Anak Berkebutuhan Khusus memperoleh


pendidikan yaitu UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 15 ayat 1 & 2 yang
berbunyi “ Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan”. Jadi semua arga negara yang mempunyai kelainan fisik,emosional, mental,
intelektual / sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Setiap anak mempunyai hak
yang sama untuk mendapatkan pendidikan, termasuk ABK.
ABK tidak boleh dikucilkan dari kehidupannya terutama dari dunia Pendidikan. Karena
setiap ABK mempunyai kelebihantersendiri sehingga ia tetap harus bisa menerima dan
menjalankan Pendidikannya melalui sekolah khusus yang kita kenal sebagai SLB
(Sekolah Luar Biasa).
Sumber : journal.uinjkt.ac.id

3. Peraturan tersebut masih belum terlaksana secara 100%.


Bersumber dari : Bisnis.com,Jakarta- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) memperkirakan bahwa hampir 70% Anak Berkebutuhan Khusus tidak
memperoleh pendidikan yang layak. Data terakhir dari BADAN Pusat Statistik (BPS)
2017 menyebutkan bahwa jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia
adalah sebanyak 1,6 juta orang. Artinya, satu juta lebih ABK belum memperoleh
pendidikan yang penting bagi kehidupannya.
Dari 30% ABK yang sudah memperoleh Pendidikan, hanya 18% diantaranya yang
menerima Pendidikan Inklusi, baik dari Sekolah Luar Biasa (SLB), maupun sekolah
biasa pelaksana pendidkan Inklusi.

4. Menurut saya layanan pendidikan yang tepat untuk Anak Berkebutuhan Khusus adalah
layanan pendidikan Inklusi, karena sekolah reguler yang mengkoordinasi dan
mengintegrasikan siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam program yang
sama, dari satu jalan untuk meyiapkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Tidak
hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9 tahun aka tetapi
lebih banyak keuntungannya. Selain untuk memenuhi hak – hak manusia dan hak – hak
anak, bisa juga memenuhi kesejahteraan anak. Dengan pendidikan Inklusi, anak
berkebutuhan khusus akan merasa tenang, percaya diri, merasa dihargai, dilindungi,
disayangi, bahagia dan bertanggung jawab.
Sumber : Dewinrplb.wordpress.com
5. Menurut saya model layanan paling efektif untuk diterapkan pada anak berbakat dari
aspek kognitif adalah :
a. Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak – anak berbakat. Program
tersebut dengan cara “ lompat kelas “ , maksudnya, anak dari Taman Kanak – Kanak
misalnya tidak harus melalui kelas 1 Sekolah Dasar, tetapi langsung ke kelas II atau
bahkan ke kelas III Sekolah Dasar.
b. Home – Schooling (Pendidikan non Formal di luar Sekolah)
c. Menyelenggarakan kelas – kelas tradisional dengan pendekatan individual.
d. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat. Anak – anak yang memiliki bakat /
kemampuan yang kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi pendidikan khusus
yang berbeda dari kelas – kelas tradisional bagi anak – anak seusiamya.
Sumber : riyadiscorpio.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai