Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODE PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

“ MENULIS KARYA ILMIAH (SKIRPSI)”

Dosen : NUR FADILAH AMIN, S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok II :

NUR FADHILAH RAHMA ( 105241100819)

AFIFAH MARDHIYATUNNUHA (105241100519)

NUR SABILAH RAHMI (105241100719)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad Saw. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Makalah berjudul “ Menulis Karya Ilmiah ” bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari
tulisan maupun isinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran bagi para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Makassar, 14 M aret 2022

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN............................................................................................4
Latar Belakang .................................................................................................4
Rumusan Masalah ............................................................................................4
Tujuan...............................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................5
Memilih Topik..................................................................................................5
Pembatasan Topik.............................................................................................7
Penentuan Judul Skripsi....................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................10
Kesimpulan.......................................................................................................10
Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai sekarang masih banyak diantara mereka yang ingin menulis tetapi
masih bingung bahkan tidak tahu persiapan apa saja yang harus dilakukan
prapenulisan. Selain itu, sebagian besar mereka belum bisa membedakan antara
topik dan judul, dalam lingkup karya ilmiah.

Mereka  menganggap judul itu sama dengan topik. Anggapan itu salah,  karena


judul sangat berbeda dengan topik. Judul adalah kepala karya tulis ilmiah,
sedangkan topik adalah pokok-pokok permasalahan yang dijadikan objek
pembahasan.

Dalam memilih masalah kadang para mahasiswa dibingungkan dengan bagaimana


mencari dan merumuskan judul penelitian yang akan dilakukannya , kondisi ini
sangat keliru sekali. Masalah tidak sama dengan judul penelitian. Masalah adalah
adanya  kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. Oleh karena
itu, sebelum menentukan judul,  kita harus menemukan masalahnya terlebih
dahulu.

Itulah sebabnya, dalam penyusunan makalah ini  penulis akan membahas


bagaimana memilih topik, membatasi topik dan penentuan judul sehingga
diharapkan setelah ini mereka mampu untuk memahaminya dan supaya tidak
kesulitan lagi dalam memulai penulisan karya tulis ilmiah

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemilihan topik karya ilmiah?
2. Bagaimana cara membatasi topik karya ilmiah?
3. Bagaimana cara menentukan judul karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemilihan topik karya ilmiah
2. Untuk mengetahui cara pembatasan topik karya ilmiah
3. Untuk mengetahui cara penentuan judul karya ilmiah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemilihan Topik

Topik merupakan komponen karya ilmiah yang menjadi dasar pengembangan


gagasan. Halhal yang menjadi pokok pembahasan dan permasalahan dalam karya
tulis ilmiah dinamakan topik. Akan tetapi, penulis sering mengalami kebingungan
saat memilih topik. Kebingungan yang sering dialami penulis saat memilih topik
dapat diatasi dengan menggali informasi dari beberapa sumber sebelum penulis
memutuskan pemilihan topik. Beberapa sumber yang
bisa dijadikan dasar pemilihan topik, diantaranya: (1) buku atau bacaan referansi,
(2) laporan suatu penelitian, (3) isuisu yang marak dibicarakan di masyarakat,
atau (4) pengalaman pribadi penulis. Hal yang perlu dicermati saat memilih topik
penulisan adalah mencermati keempat sumber tersebut dengan seksama,
mencatat perbedaan teori satu dengan teori yang lain, kemudian menemukan
masalah yang terdapat dalam keempat sumber tersebut. Masalah pokok
yang dapat ditemukan dalam keempat sumber tersebut dapat menjadi
alternatif topik karya ilmiah yang akan ditulis.

Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Topik
harus ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak mungkin
dilakukan tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan
pada tahap pra penulisan ialah memilih topik.

Di dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut :

1. Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa


pembahasan topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu
dan profesi. Lalu layak dibahas berarti bahwa topik itu memang
memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni,
misalnya: pelestarian sumber daya perairan, angkutan laut, pemakaian
pupuk buatan, dan sebagainya. Akan tetapi topik jumlah propinsi di

5
Indonesia dan topik lainnya yang mempunyai sifat yang serupa dinilai
tidak layak dibahas.
2. Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat
memotivasi penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna
dalam membahas masalah yang dihadapi dan motivasi penulis
menyelesaikan karya ilmiahnya secara  baik. Bagi pembaca, topik yang
demikian mengandung minat untuk menmbacanya.
3. Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus topik yang
dikuasai atau diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-
prinsip ilmiahnya dikuasai penulis serba sedikit.
4. Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperoleh dan
cukup memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai
dapat diperoleh, baik dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari
perpustakaan yang ada di daerah atau di kota penulis.
5. Tidak terlalu luas dan tidak sempit. Topik yang terlalu luas seperti
pendidikan, budaya, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk
membahasnya secara mendalam. Apabila jika panjang karya ilmiah
dibatasi (misalnya, oleh panitia seminar). Sebaliknya, bila topik terlalu
sempit, maka sifatnya terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingga
tidak banyak gunanya bagi pengembangan ilmu.

Adapun ciri-ciri topik karya ilmiah yang baik adalah sebagai berikut :
1. Aktual, suatu kejadian atau data penelitian harus benar-benar terjadi dan
bisa dikatakan sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan. Dengan
kata lain data bersifat baru.
2. Berasal dari bidang atau dunia dari lingkungan kehidupan yang akrab
dengan peneliti atau penulis.
3. Memiliki arti penting baik bagi penulisnya sendiri atau bahkan bagi orang
lain. Bisa dikatakan juga memiliki nilai tambah.
4. Searah dan selaras dengan tujuan akhir penulis dan calon penbaca.
5. Original atau asli, bukan pengulangan atau plagiarisme atas sesuatu yang
sama yang sudah pernah disajikan oleh penulis lain.

6
6. Tidak menyusahkan pencarian bahan, pengumpulan data, serta informasi
pendukung lainnya yang dibutuhkan.

B. Membatasi Topik

Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis
harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas
atau sangat khusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus.

      Dikutip dari (Sianturi, 2012), pembatasan topik sekurang-kurangnya akan


membantu peneliti dalam beberapa hal:

Pembatasan memungkinkan peneliti untuk meneliti dengan penuh keyakinan dan


kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.

Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan peneliti untuk


mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan
pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan
dikembangkan.

Dikutip dari (Sianturi, 2012), cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan


dengan mempergunakan cara sebagai berikut:

1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.


2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah
rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut
atau tidak.
5. Lakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat
khusus dan cukup sempit.

7
C. Penentuan Judul

Judul adalah nama karya ilmiah. Judul tidak sama dengan topik. Topik adalah
pokok yang akan dideskripsikan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam
karya ilmiah. Pernyataan topik mungkin saja mungkin sama dengan judul tetapi
mungkin jug a tidak. Di dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkannya
topiknya. Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat
beberapa syarat berikut:

1. harus bebentuk frasa


2. tanpa ada singkatan atau akronim
3. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
4. tanpa tanda baca di akhir judul karangan
5. menarik perhatian
6. logis
7. sesuai dengan isi.

Dikutip dari (wardana, 2015) bahwa bagi pembaca judul akan dianggap mewakili


bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran
mutu tulisan yang akan ditulis. Secara umum, kriteria judul yang baik adalah:

1. Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak
terlalu sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik,
menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
2. Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi
ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh
perhatian.
3. Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan
dengan jelas independent variabel dan dependent variabel-nya.

Judul setidaknya memperhatikan dua hal, yaitu kesesuaian judul dengan isi
penelitian dan pemilihan kata-kata dalam judul. Lalu apakah yang dimaksud
dengan kesesuaian judul dengan isi penelitian? Kesesuaian isi dengan judul
maksudnya, kemampuan memelihara agar judul dalam karya tulis tetap sesuai

8
dengan isinya dan tidak menyimpang. Sedangkan yang dimaksud dengan
Pemilihan kata-kata dalam judul artinya, judul harus ilmiah, logis, dan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar (nurayni, 2012).

Judul dalam karya ilmiah, cukup satu kalimat saja. Biasanya merupakan sebuah
kalimat positif, jarang sekali menggunakan kalimat tanya atau negatif, meskipun
ini sah-sah saja. Persoalannya, dalam banyak buku metode penelitian, dikatakan
seperti itu (nurayni, 2012).

Judul harus singkat, padat dan jelas. Judul yang bertele-tele akan membingungkan
pembaca. Namun disisi lain, untuk mendapatkan judul sebuah penelitian haruslah
ada permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti
tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penyaringan terhadap permasalahan-
permasalahan yang muncul (nurayni, 2012).

Contoh judul yang baik diantaranya :

Pengaruh Pergaulan Dalam Geng Terhadap Keterlibatan Pelajar Dalam Tawuran

Sebuah Kajian Komunikasi Budaya Terhadap Penyelesaian Konflik di Kabupaten


Manggarai.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

9
Topik merupakan komponen karya ilmiah yang menjadi dasar pengembangan
gagasan. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap pra
penulisan ialah memilih topik.

Pembatasan memungkinkan peneliti untuk meneliti dengan penuh keyakinan dan


kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.

Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan peneliti untuk


mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan
pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan
dikembangkan.

Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat
berikut:

1. harus bebentuk frasa


2. tanpa ada singkatan atau akronim
3. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
4. tanpa tanda baca di akhir judul karangan
5. menarik perhatian
6. logis
7. sesuai dengan isi.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini saya sadar banyaknya kekurangan,apabila ada


ketengaran yang kurang dipahami kami meminta maaf yang sebesar besarnya, dan
kami sangat berterimah kasih apabila ada saran dan kritikan yang bersifat
membangun sebagi penyempurna makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Zulmiyetri, Nurhastuti, Safaruddin. 2019. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:


Prenadamedia Group.

10
Suyono, Rizka Amaliah, Dewi Ariani, Ariva Luciandika. 2016. Cerdas Menulis
Karya Ilmiah. Malang: Gunung Samudera.

Agus Pratomo Andi Widodo. 2018. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center.

11

Anda mungkin juga menyukai