Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Materi Perubahan,pengelompokannya dan sifatnya”. Adapun tujun dari
penyusunan dalam tugas makalah ini pembaca yaitu untuk menambah pengetahuan
pembaca.
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan IPA
1 .Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Materi beserta
penggolongan dan sifatnya”bagi para dan juga bagi penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di
tauladani oleh anak didik.

Kalabahi, 23 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................          

BAB  I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .........................................................................................................          
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................................

C.     Tujuan Penulisan ........................................................................................................       


BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Materi ........................................................................................................       
B.   .sifat Materi  ..................................................................................................................
C.Pengelompokan Materi ..................................................................................................

D Perubahan Materi ..........................................................................................................


BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan ..............................................................................................................          
B.     Saran ..........................................................................................................................        
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................         
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Materi dan Perubahanya merupakan bagian dari IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
yang mempelajari sifat materi) yang mempelajari materi wujud materi dan perubahan
materi. di Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah kita kenal tentang materi yaitu
sesuatu yang mempunyai masa dan volume serta menempati ruang. Benda-benda di
sekitar kita misalnya meja, mobil buku, air dan udara juga merupakan materi karena
selain menempati ruang juga mempunyai masa. Banyak cara untuk mengtahui atau
mengaktifkan apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan.
Misalnya untuk menunjukan bahwa udara menempati ruang ditunjukan oleh
udara yang mengembang bila ditiup. Materi atau zat dikelompokan menjadi zat tunggal
(murni) dan campuran. Zat murni terdiri dari unsur dan senyawa. unsur merupakan zat
murni yang paling sederhana. Sedangkan senyawa gabungan dari dua atau lebih unsur
yang terbentuk melalui reaksi kimia. Setelah mempelajari makalah ini, anda akan dapat
memahami pengertian dari materi dan perubahannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan materi?
2. Apa yang dimaksud dengan sifat materi?
3. Apa yang dimaksud dengan penggolongan?
2.      Apa yang dimaksud dengan perubahan materi?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian materi.
2.      Untuk mengetahui apa itu perubahan materi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Materi
Materi merupaan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta menempati
ruang, benda-benda di sekitar kita misalnya meja, mobil, buku, air dan udara juga
merupakan materi selain menempati ruang juga mempunyai masa. Banyak cara untuk
mengetahui apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan misalnya, untuk
menunjukan udara menempati ruang ditunjukan oleh balon udara yang mengembang
bila ditiup. Cahaya dan sinar bukan merupakan materi sebab tidak menempati ruang.
Materi atau zat di klasifikasikan menjadi 2 kelompok :
1.      Zat Tunggal (murni)
Zat tungal (murni) terdiri dari:
a.       Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Contoh : Unsur besi tidak bisa diuraikan menjadi zat lain tetapi hanya dapat diuraikan
menjadi atom besi. Unsur besi dan atom besi adalah zat yang sejenis. Unsur
berdasarkan sifat-sifatnya diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan
bukan logam (non logam).
1.      Unsur logam dan sifat-sifatnya
a)      Berwujud padat kecuali raksa (Hg)
b)      Dapat menghantar panas atau listrik
c)      Dapat ditempa menjadi bentuk plat
d)     Dapat dibentuk menjadi kawat
e)      Permukaannya mengkilat
Yang termasuk unsur logam, misalnya :
1)      Besi lambangnya (Fe)
2)      Aluminium lambangnya (Al)
3)      Seng lambangnya (Zn)
4)      Tembaga lambangnya (Cu)

2.      Sifat-sifat unsur bukan logam


a)      Tidak dapat menghantar arus listrik (isolator)
b)      Permukaan tidak mengkilat kecuali unsur karbon
c)      Tidak dapat menghantar panas (isolator)
d)     Berwujud padat atau gas
e)      Tidak dapat ditempa menjadi bentuk plat
Yang termasuk unsur bukan logam misalnya :
1)      Karbon lambang C
2)      Oksigen lambang O
3)      Hidrogen lambang H
4)      Nitrogen lambang N

b.      Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang oleh beberapa jenis unsur. Atau dapat diartikan,
senyawa adalah zat yang terbentuk oleh beberapa atom dari berbagai jenis unsur yang
saling terikat secara kimia.
Contoh : Senyawa air lambang H2O. Terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu unsur
Hidrogen (H) dan unsur Oksigen (O) atau : Senyawa air H2O, terbentuk oleh 3 atom
dari unsur H dan unsur O.
Menurut asal terbentuknya senyawa dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
senyawa organik dan senyawa anorganik
1.      Senyawa Organik
Adalah senyawa yang berasal dari makhkuk hidup atau yang terbentuk oleh
makhluk hidup (organisme). Jumlahnya jauh lebih banyak dari pada senyawa
Anorganik. Senyawa organik juga disebut senyawa karbon (Carbon), karena setiap
senyawa mengandung unsur karbon (C).
Yang tergolong senyawa organik misalnya :
a.       Ureum (urea) ada dalam air kencing.
b.      Gula pasir berasal dari pohon tebu.
c.       Alkohol berasal dari fermentasi (peragian) larutan gula.
d.      Asam cuka terdapat dalam buah yang mempunyai rasa asam (kecut)
e.       Bensin yang terdiri dari beberapa jenis senyawa Alkana yang berasal dari fosil-fosil.
2.      Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Senyawa anorganik diklasifikasikan menjadi:
a.       Senyawa oksida
b.      Senyawa Asam
c.       Senyawa Basa
d.      Senyawa Garam
c.       Campuran
Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat
pembentuknya tetap (masih ada). Contoh : Larutan gula, terbentuk oleh air dan gula,
sifat gulanya masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis
1.      Campuran homogeny
Adalah campuran, jika batas zat-zat penyusunnya tidak nampak dan masing-
masing partikel zatnya tersebar merata. Contoh nya antara lain sebagai berikut:
a.       Emas 22 karat terbentuk oleh perak dan emas, tetapi logam perak dan emas tidak
nampak dalam materi homogen tersebut.
b.      Larutan oralit terbentuk oleh air, gula dan garam. Pada larutan ini komponen
penyusunnya tidak Nampak.
2.      Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah zat yang terbentuk oleh beberapa jenis zat yang
batas zat penyusunnya masih dapat dilihat atau dikenal dan sifat-sifat zat penyusunnya
masih ada. Contohnya adalah antara lain sebagai berikut:
a.       Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran ini, minyak
dan airnya dapat dilihat dengan jelas.
b.      Gula pasir dimasukkan kedalam gelas yang berisi air hangat, gula larut rasa larutan
dibagian bawah lebih manis dari pada dibagian permukaan.
c.       Suatu materi terbentuk oleh semen, batu kerikil dan batu pasir. Jika materi itu dibelah,
maka semen, batu pasir dan batu kerikilnya akan nampak jelas.

3.      Pemisahan Campuran
Materi yang terdapat di alam, sebagian besar terdapat sebagai campuran. Untuk
memenuhi kebutuhan zat murni (zat tunggal), dengan memisahkan zat murni dari
campuran dengan cara : Pengayakan, Penyaringan (filtrasi), Kristalisasi, Destilasi
a.       Pengayakan
Adalah cara memisahkan komponen materi heterogen, berdasarkan perbedaan
volumenya. Contohnya antara lain sebagai berikut:
1.      Mengambil batu pasir dari materi heterogen yang terbentuk oleh batu kerikil dan batu
pasir
2.      Memisahkan/mengambil beras yang bercampur dengan katul.

b.      Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi adalah cara memisahkan zat cair, zat padat yang terdapat dalam campuran
heterogen. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cair disebut filtrat.
Contohnya antara lain sebagai berikut:
1.      Memisahkan santan kelapa dengan ampas menggunakan filter (saringan ) kalo.
2.      Pada PAM (Perusahaan Air Minum) sebagai bahan dasar air kali.
Pada proses awal air kali disaring dengan filter bed, yaitu penyaring terbuat dari lapisan
batu pasir merupakan yang paling atas, batu kerikil lapisan ditengah dan yang paling
bawah batu besar, air hasil saringan diproses hingga menghasilkan air minum.
c.       Kristalisasi
Cara misahkan komponen zat pada dan zat cair dalam materi homogen (campuran
homogen), dengan cara memanaskan campuran homogen, tersebut, hingga zat padat
membentuk kristal dan zat cairnya akan menguap.Contohnya antara lain sebagai
berikut:
1.      Membuat garam dari air laut.
Air laut pada saat pasang dapat dialirkan kedalam tambak (bak yang besar).
Waktu air laut surut pintu tambak ditutup, air laut yang ada dalam tambak, kena panas
matahari, maka air menguap, terus hingga tambah menjadi kering dan Kristal garamnya
tinggal dalam tambak.
2.      Membuat gula pasir dari Nira (air tebu)
Nira dimasukkan kedalam vacum evavorator (pesawat penguap hampa udara).
Pesawat dipanasi maka air yang terdapat dalam nira menguap dengan cepat, uap air
dalam pesawat dikeluarkan dari pesawat dengan cara dipompa, maka yang tinggal
dalam pesawat kristal gula.
d.      Destilasi
Destilasi merupakan cara memisahkan komponen dari materi homogen (campuran
homogen) yang didasarkan pada perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing
zat yang penyusun campuran homogen. Contohnya antara lain sebagai berikut:
1.      Memurnikan Alkohol
Pada industri alkohol, alkohol dihasilkan dari fermentasi latek (sisa mira tebu
yang tidak bisa diproses menjadi gula pasir). Untuk mengambil alkohol yang terdapat
dalam latek yang telah difermentasi dengan cara didestilasi. Latek yang mengandung
alkohol ditaruh pada tempat (labu) kemudian dipanasi, maka alkohol akan menguap,
uap alkohol mengalir melalui pendingin, maka uap alkohol mengembun dan cairan
alkhol ditampung.
2.      Wujud Materi
Berdasarkan wujudnya materi dikelompokan menjadi bagian yaitu:
a.       Padat
Mempunyai bentuk yang tetap dan Volumenya tetap. Contoh : meja, batu, kayu.
b.      Cair
Mempunyai bentuk yang mudah berubah sesuai tempatnya sedangkan
volumenya tetap. Contoh : Air, minyak, sirop
c.       Gas
Mempunyai bentuk yang mudah berubah sesuai tempatnya
Contoh : udara, Oksigen, Nitrogen
3.      Sifat Materi
a.       Sifat Ekstensif : merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran
materi (Volume, massa)
b.      Sifat Intensif : merupakan sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah maupun
ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Sifat Fisis : sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis materi itu ( warna, bau,
kerapatan, titik didih, titik beku, titik leleh/lebur, daya hantar, kemagnetan, kelarutan,
kekerasan)
2.      Sifat kimia : sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi
kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antarzat (mudah - tidaknya suatu zat
terbakar, kestabilan, kereaktifan, perkaratan.

B.     Perubahan Materi
Materi dapat mengalami perubahan jika dipengaruhi oleh energi kalor, listrik
atau kimia perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1.      Perubahan fisika.
Suatu materi mengalami perubahan fisika, jika jenisnya tidak berubah, meskipun
sifat-sifat fisikanya mengalami perubahan. Sifat fisika : Yaitu sifat materi yang
berkaitan dengan peristiwa fisika, misalnya : massa jenis, titik didih, titik lebur, kalor
lebur, rasa, warna, dan bau
Contoh : Es jika dipanasi berubah air selanjutnya menjadi uap. Dalam peristiwa ini
terjadi perubahan wujud, yaitu pada menjadi cair akhirnya menjadi, tetapi jenis zat tetap
yaitu air.
2.      Perubahan Kimia
Suatu materi mengalami perubahan kimia jika jenis zat berubah, perubahan kimia
disebut juga reaksi kimia. Sifat kimia adalah sifat suatu materi yang berkaitan dengan
peristiwa kimia yang meliputi: Keterbakaran, Kereaktipan.
Contoh nya adalah sebagai berikut :
a.       Batu kapur dipanasi menjadi kapur sohor dan karbon dioksida.
Batu kapur, kapur sohor dan karbon dioksida tiga zat yang berbeda
Pada peristiwa ini zat sebelum dan sesudah reaksi jenisnya berbeda
b.      Kertas dibakar, zat yang terjadi sesudah pembakaran, abu, asap disertai energi kalor
dan cahaya. Zat sebelum dibakar kertas, zat setelah dibakar abu dan asap yang berbeda
jenisnya dengan zat sebelum dibakar yaitu kertas.
Keterangan
1)      Melebur (perubahan wujud zat dari padat menjadi cair)
2)      Membeku (perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
3)      Mengembun (Perubahan wujud zat dari cair menjadi padat)
4)      Menguap (Perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
5)      Deposisi (Perubahan wujud zat dari gas menjadi padat)
6)      Menyublin (Perubahan wujud zat dari padat menjadi gas)

C. SIFATNYA
Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang termasuk
sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku, kelenturan, dan
kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan kemampuan sebuah zat
untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk mengukur dan mengamati sifat
kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi. Contohnya, gas hidrogen dapat berubah
menjadi air jika direaksikan dengan gas oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen
bereaksi, dihasilkan zat baru, yaitu air yang sifatnya berbeda dengan sifat zat
pembentuknya.
Untuk membedakan antara sifat fisika dan sifat kimia, contohnya kita lihat pada
besi. Besi memiliki titik leleh sebesar 1000oC. Titik leleh tersebut disebut sebagai sifat
fisika, sedangkan kemampuan besi untuk berubah menjadi karat besi disebut dengan
sifat kimia.
Selain dapat digolongan berdasarkan sifat fisika dan kimia, sifat materi dapat
dikelompokkan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif adalah sifat
materi yang bergantung pada jumlah zat tersebut, semakin banyak jumlahnya berarti
semakin berat. Contoh, gula pasir yang beratnya 1000 gram jumlahnya lebih banyak
dibandingkan gula pasir yang beratnya 500 gram. Sifat ekstensif materi, meliputi berat,
panjang, volume, molaritas, dan normalitas.
Sifat intensif materi adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat.
Contohnya, berapapun jumlahnya warna dari gula pasir adalah putih. Sifat intensif
materi meliputi kerapatan, temperatur, warna, bau, dan rasa.
D.PEMBAGIAN MATERI
Secara fisika, berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu padat,cair dan gas.
Zat padat
Sifat yang dimiliki oleh zat padat adalah mempunyai bentuk dan volume
tertentu, partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat rendah, jarak
partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat bergerak bebas. Jika zat padat
dipanaskan, terjadi penambahan energi yang menyebabkan partikel-partikelnya
bervibrasi (bergetar). Jika suhu dinaikkan maka getaran semakin cepat sehingga terjadi
1.6 Materi Kurikuler Kimia SMP dan SMA Gambar 1.2. Wujud Zat Padat, Zat Cair,
dan Gas proses pemuaian dan jarak partikelnya semakin merenggang dan menjauh,
yang menyebabkan perubahan fase padat mulai mencair.
Zat cair
Sifat yang dimiliki oleh zat cair adalah mempunyai volume tertentu, tetapi tidak
memiliki bentuk yang tetap. Jarak antar partikelnya lebih renggang, memiliki energi
yang lebih besar daripada zat padat, dan partikelnya dapat bergerak bebas. Bila
dilakukan pemanasan, getaran antar partikelnya semakin cepat, ikatan antar partikelnya
semakin lemah sehingga partikelnya dapat bergerak bebas dan saling menjauh satu
sama lain. Jika pemanasan terus dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair
menjadi gas.
Gas
Molekul zat gas selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel semakin lemah dan
semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel semakin besar karena bergerak sangat
bebas dan mempunyai susunan tidak beraturan. Keadaan akan semakin menjauhkan
molekul satu dengan lainnya dan bergerak bebas di mana keadaan tersebut akan terjadi
bila suhu dinaikkan.

Secara kimia, materi dapat dikelompokkan ke dalam zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu unsur dan senyawa.
Sedangkan campuran dikelompokkan menjadi campuran homogen dan heterogen.
1. Zat Tunggal atau Zat Murni
Dari bagan di atas diketahui bahwa materi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
zat tunggal (zat murni) dan campuran. Zat tunggal adalah bentuk materi yang memiliki
komposisi yang tetap dan sifat yang khas. Contohnya, air, emas, oksigen, dan garam
dapur. Zat tunggal dapat dibedakan dengan zat tunggal lainnya dengan melihat
komposisinya dan dapat diidentifikasi melalui penampakannya, baunya, rasanya, dan
sifat lainnya. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi unsur dan senyawa.
a. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zatzat lain
dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Alam semesta ini mengandung unsur
yang sangat banyak, tetapi yang baru diketahui dan dipelajari oleh para ahli adalah
sebanyak 118 macam unsur dimana diantaranya lebih dari 22 unsur adalah merupakan
unsur buatan. Daftar dari nama-nama unsur tersebut dapat diketahui dalam Daftar
Periodik Unsur-unsur Sistem Berkala.
Unsur dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu unsur logam dan unsur non
logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium, tembaga, natrium,
kalium, dan magnesium. Unsur-unsur logam tersebut memiliki sifatsifat, seperti semua
unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang berwujud cair), merupakan
penghantar listrik dan panas yang baik, memiliki titik leleh dan titik lebur yang tinggi,
dapat ditempa dan memiliki kilap khusus dipermukaannya. Sedangkan unsur non logam
tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Contoh unsur non logam adalah oksigen, nitrogen,
belerang, karbon, klorin dan iodium.
Unsur-unsur dapat diberi nama berdasarkan nama penemunya, tempat atau sifat
unsur tersebut. Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya misalnya
curium (ditemukan oleh Piere dan Marie Curie), mendelium (ditemukan oleh
Mendeleev), dan Einstenium (ditemukan oleh Albert Einsten). Unsur-unsur yang diberi
nama sesuai dengan nama tempat misalnya Californium (dari kata California),
Europium (dari kata Eropa), dan Francium (Prancis). Unsur-unsur yang diberi nama
berdasarkan sifatnya, contohnya manganese (bersifat magnet), astatin (dari kata
”astatos” yang berarti tidak stabil) dan kalsium (dari bahasa Latin ”Calx” yang artinya
kapur).
Para ahli kimia bersepakat untuk menggunakan simbol atau lambang untuk
memudahkan penulisan unsur. Penulisan lambang unsur ditemukan oleh Jons Jacob
Berzellius 1813. Unsur dilambangkan dengan satu, dua atau tiga huruf. Huruf pertama
dari lambang unsur selalu ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua atau ketiga
ditulis dengan huruf kecil. Contoh penulisan lambang unsur cobal dilambangkan
dengan Co. Nama dan lambang unsur lainnya misalnya B Boron (B), Berilium (Be),
Barium (Ba), Bismuth (Bi), Bromium (Br) dan Berkelium (Bk), Mendelevium (Md),
Einstenium (Es), Germanium (Ge), Polonium (Po), Ameresium (Am), Californium (Cf),
Curium (Cm), Nobelium (No), Plutonium (Po), Neptunium (Np).

Jika huruf kedua dari suatu lambang adalah huruf besar maka lambang tersebut
bukanlah lambang unsur, melainkan lambang senyawa. Perhatikan contoh berikut : Co
adalah lambang unsur cobal sedangkan CO adalah senyawa karbon monooksida; Hf
adalah lambang unsur hafnium sementara HF adalah senyawa Hidrogen Fluorida.
b. Senyawa
Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur. Oleh karena
itu, senyawa dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui proses
kimia. Perhatikan contoh berikut: molekul air yang memiliki rumus kimia H2O
merupakan suatu senyawa yang tersusun dari 2 buah atom hidrogen dan 1 buah atom
oksigen. Molekul air dihasilkan dari reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen,
menurut persamaan reaksi berikut:
2H2(g)+O2(g)-2H2O(c)
Melalui proses elektrolisis, molekul air yang terbentuk dari reaksi tersebut dapat
diuraikan kembali menjadi gas hidrogen dan gas oksigen.
2H2O(c) -2H2(g)+O2(g)
Sifat zat yang menyusun senyawa berbeda dengan sifat senyawa yang terbentuk.
Pada contoh di atas, gas oksigen dan gas hidrogen berwujud gas dan mudah terbakar,
sedangkan air berwujud cair dan digunakan untuk memadamkan api.
Hal lain yang harus diperhatikan ketika membahas tentang senyawa adalah
bahwa senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dengan perbandingan yang tetap.
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukannya, Joseph Louis Proust menyatakan
bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa adalah tetap.
Postulat tersebut dikenal sebagai hukum perbandingan tetap. Sebagai contoh,
perbandingan massa gas hidrogen dengan massa gas oksigen dalam air adalah 1:8, di
mana rumus air adalah H2O, massa atom (MA) H = 2 × MA, Hidrogen (1) sedangakan
O = 1 × massa oksigen 16). Jadi, 2 : 16 = 1 : 8. Senyawa kimia dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu senyawa yang berasal dari benda tak hidup yang disebut senyawa
anorganik dan senyawa yang berasal dari benda hidup yang disebut senyawa organik.
2. Campuran
Campuran adalah kombinasi atau gabungan beberapa zat yang terbentuk tanpa
melalui reaksi kimia. Misalnya, bila kita mencampurkan 1 gelas pasir dengan 2 gelas
serbuk besi maka akan terbentuk campuran pasir dan besi. Contoh lainnya, bila garam
dapur dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk campuran antara air dengan garam
yang disebut larutan garam.
Bagaimana sifat dari campuran? Perhatikan kembali contoh campuran antara
pasir-serbuk besi di atas. Untuk mendapatkan campuran pasir-serbuk besi, kita dapat
pula mencampurkan satu sendok pasir dengan satu atau dua sendok serbuk besi. Hal ini
menunjukkan bahwa zat-zat yang membentuk campuran tidak memiliki komposisi
yang tetap, artinya kita dapat membentuk campuran dengan mencampurkan berbagai
zat dengan perbandingan yang tidak tetap.
Pada campuran pasir-serbuk besi, kita masih dapat melihat dan membedakan
antara besi dan pasir. Hal ini berarti, sifat asli dari zat-zat pem bentuk campuran masih
tampak sehingga komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali. Bagaimana
dengan larutan garam? Apakah sifat zat penyusunnya masih dapat diamati?
Dapatkah pasir dan serbuk besi yang telah dicampur dipisahkan kembali?
Bagaimana caranya? Ya benar, campuran pasir-serbuk besi dapat dipisahkan dengan
melihat sifat dari pasir dan besi. Serbuk besi mempunyai sifat dapat ditarik oleh
magnet, sedangkan pasir tidak dapat ditarik oleh magnet, sehingga pemisahan antara
campuran pasir-serbuk besi dapat dilakukan dengan menggunakan magnet. Untuk
mendapatkan kembali garam dapur dari larutan garam dapat dilakukan dengan metode
kristalisasi, yaitu menguapkan air sehingga ketika sampai pada titik jenuh garam, garam
tersebut akan mengkristal.
Campuran terbagi menjadi dua, yaitu campuran homogen dan heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, contohnya udara, larutan garam
dapur, campuran alkohol 70% dengan air, dan bensin, dimana zat penyusun
campurannya sangat sulit untuk dibedakan dan tidak terlihat lagi bahan semulanya.
Campuran heterogen yaitu campuran antara dua zat atau lebih, masih nyata sifat
masing-masing, contoh campuran terigu dan gula pasir, serbuk besi-pasir.
Komponen-komponen dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran adalah dengan
cara:
1. penyaringan (filtrasi),
2. penyulingan (destilasi),
3. pengkristalan (kristalisasi)
4. kromatografi, dan
5. sublimasi.

Penyaringan (filtrasi) merupakan pemisahan campuran yang didasarkan pada


perbedaan ukuran partikel-partikel zat yang bercampur. Penyulingan (destilasi) adalah
metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair
yang bercampur. Pengkristalan (kristalisasi) dapat dilakukan pada campuran dengan
salah satu zat yang bercampur pada keadaan lewat jenuh (pekat) sehingga akan
membentuk kristal. Pemisahan dengan cara kromatografi didasarkan pada perbedaan
kecepatan merambat (koefisien distribusi) antara partikel-partikel zat yang bercampur
dalam satu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak, sedangkan sublimasi
didasarkan pada campuran zat yang salah satu komponennya dapat menyublim
BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
Materi merupakan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta menempati ruang,
contohnya : meja, buku, air, dan udara, cahayanya dan sinar bukan merupakan materi,
sebab tidak menempati ruang materi atau zat diklasifikasikan kedalam zat tunggal yang
terdiri dari unsur dan senyawa, dan zat campuran, berdasarkan wujudnya materi dibagi
menjadi tiga bagian, padat, cair dan gas dan ketiganya itu mengalami perubahan yang
disebut perubahan fisika.
Dengan demikian setelah kita tahu pengertian materi, kita nantinya bisa
membedakan benda-benda yang ada disekitar kita. Termasuk materi atau bukan.
B.     Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-materi-dan-perubahannya.html
Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Jakarta
Gabriel, dr. J.F. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates. 2001.
Imam, Poernomo. Fisika 1. Jakarta: Balai Pustaka. 1996.

Imam, Poernomo. Fisika 2. Jakarta : Balai Pustaka. 1997.


v

Anda mungkin juga menyukai