Anda di halaman 1dari 37

REPROCESSING DIALYZER

27 Maret 2022
Renacademia For Nurse

FERY ERAWATY BURNAMA


MENGAPA DIALISER DI PAKAI ULANG?
1. Alasan medis :
Menghindari “first use syndrome”
Biasanya terjadi 15 – 20 menit pertama

2. Alasan non medis ( Biaya )


Mahalnya biaya dialyzer baru, ditambah biaya
untuk mengelola sampah
Mengurangi jumlah sampah
Apa itu DPU ???
Dializer proses ulang adalah
penggunaan dialiser lebih dari
satu kali pada pasien yang sama
(Ratnawati,2014)

Dialiser proses ulang adalah


pembersihan, pengukuran dan
disinfeksi/sterilisasi dialiser yang
telah digunakan agar dapat
digunakan Kembali untuk pasien
yang sama

Siklus ini di ulang sampai


tidak lagi memenuhi kriteria
untuk terus digunakan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

 Menekan biaya  Terpaparnya pasien dan petugas


 Meningkatkan oleh germicida
biokompabilitas membrane  Menyebabkan efek teratogenic
sehingga menurunkan  Menyebabkan reaksi pyrogen
angka first use syndrome dan bacterimia
 Menurunkan terpaparnya  Berkurangnya area permukaan
bahan kimia dari membrane sehingga dapat
penggunaan dialiser baru menyebabkan dialisis menjadi
 Menyelamatkan tidak adekuat
lingkungan dari sampah  Kontaminasi lingkungan dengan
dialiser penggunaan germicida
 Mahalnya biaya untuk petugas
reprocessing
KONTRAINDIKASI

Pasien dengan sepsis

Pasien dengan HBV antigemia


PERBEDAAN REUSE
MANUAL DAN MESIN

Reuse manual sangat


bergantung dari skill dan  Reuse mesin sengat
kualitas petugas konsisten dan tidak terlalu
Resiko kontaminasi bergantung dari petugas
Membutuhkan tekanan air dialysis
yang stabil  Kecil resiko kontaminasi
Memerlukan waktu untuk  Tekanan air dan cairan lebih
melakukan TCV dan stabil
kebocoran dialiser  TCV dan kebocoran
Penggunaan air RO ± 36 ltr langsung terukur
 Penggunaan air RO 14 ltr
Jenis Dialiser

Tidak semua dialiser bisa


dilakukan reuse

Pabrik harus mencantumkan


bahwa dialisernya “single use”
atau “multiple use”

Mencantumkan tekhnik reuse


yang cocok untuk dialisernya
Dimana Dilakukan ???
Harus memenuhi syarat
sebagai petugas
reuse/reprocessing
1. Di CSSD
Jika dilakukan di CSSD pastikan
2. Di Ruang prosedur re-use/reprocessing
sesuai SPO CSSD
HD
Jika dilakukan di ruang
HD, buat standart yang
memenuhi semua aspek
kepentingan dan keamanan
pasien dan petugas
Penggunaan Dialiser Pertama
Kali/Baru
1. Dialyzer labeling
• Bubuhkan nama pasien pada dialiser yang
baru akan digunakan
• Isi label meliputi : nama pasien, kode
warna, no RM, penggunaan ke, tanggal
terakhir reuse, identitas orang yang
melakukan reprocessing, hasil pengukuran
TCV
• Label sebaiknya jangan menutupi aliran
darah
Lanj…
2. Total Cell Volume
• Sebelum menggunakan dialiser baru, sebaiknya dialiser diukur total
volume selnya.
• Bandingkan nilai TCV pada saat dialiser tersebut baru dan setelah
dilakukan reprocessing

3. Pre proses
Pada tahap ini bertujuan untuk membuang sisa germicida seperti ETO
atau produk lain yang dapat membahayakan pasien
PROSEDUR STANDART DIALIZER
Testing the reprocessing dialyzer for
7 the presence of sterilant or disinfectant
1 Training
Testing the reprocessing dialyzer for
8 residual sterilant or disinfectant
2 Water Quality
9 Quality assurance activities
3 Reprocessing the dialyzer

AAMI RD47 : 2008


 Perawat/petugas lain yang menguasai tekhnik dan
teori DPU dengan baik dan benar
 Diberikan pelatihan khusus agar mengerti prinsip
hemodialisis dan diberikan sertifikat
 Petugas mampu dan paham tentang SPO DPU,
dokumentasi, operasional dan pemeliharaan,
pencegahan infeksi, penggunaan APD ; kacamata
pelindung,respirator,masker, dan pakaian khusus
 Mengerti prosedur kegawatan
2 Water Quality
Produk air yang digunakan
untuk membilas,
membersihkan, mengisi, dan
pengenceran bahan steril
harus memenuhi
persyaratan kualitas kimia
dan mikrobiologi ditentukan
di AAMI RD62
3 Reprocessing Dialyzer

Rinsing
Cleaning
Testing
Sterilisation/Desinfektan
Storage
Transportation and Handling (Post
Treatment)

Gunakan Tekhnik bersih


Semua port harus tertutup

Disimpan dalam kantong sampai


proses selanjutnya
RINSING
Dibilas dengan air RO dan Menggunakan cairan
gunakan tekhnik reverse kimia paracetic
ultrafiltration
Secara visual bekuan darah
acid/hydrogen peroxide/
yang terlihat dibagi 3 yaitu sodium hypochlorite
Good, Fair and Poor Rinseback dengan konsentrasi
yang tepat
Testing

a. Pengukuran total cell volume (TCV 80% dari priming volume


dialiser baru)
b. Tes kebocoran membran
 Tekanan pada kompartemen darah 1- 2 bar
 Amati kurang lebih selama 1 menit (dengan tetap
mempertahankan tekanan pada kompartemen darah)
 Jika terjadi kebocoran , maka tekanan tersebut akan
berkurang bahkan bisa sampai 0
 Jika tidak terjadi kebocoran, maka tekanan tersebut stabil
Sterilisation/Desinfektan

Interior : Diisi dengan


disinfektan 3,5 %/ High
level disinfektan
Exterior : Dilap dengan
disinfektan 1 % / Low level
disinfektan
Tutup Port dialiser
direndam 30 menit
Disinfectan untuk
Sterilisation Dialyzer
Sebaiknya dipisahkan per dialiser

Terhindar dari sinar matahari langsung

Posisi penyimpanan dengan port


dialisat menghadap ke atas

Penyimpanan ditempat aman,


terhindar dari kontaminasi, bersih,
terpisah dari ruang Tindakan,
mempunyai ventilasi yang baik, dan
bukan tempat lalu Lalang petugas
maupun pasien
Dialiyzer Infection
Inspeksi
 Pastikan label sudah tepat
 Secara visual, dialiser tidak terlihat rusak
 Port tertutup rapat, tidak ada kebocoran
 Dialiser terlihat bersih/ bebas dari darah yang terlihat
 Lama kontak germicida tidak lebih lama dari waktu simpannya
 Label harus diisi dengan benar dan dapat dibaca

Pembuangan germicida
 Sebelum dialiser digunakan, buang germicida dengan mengalirkan NaCL sebanyak
2000 ml (Indian Society of Nephro,2010)
 Untuk mengecek bahwa germicida sudah terbuang semua gunakan test strip
Label yang standart
minimal :
Nama pasien. No.
RM, Jumlah
pemakaian, tanggal
terakhir dilakukan
reproscessing, hasil
pengukuran TCV
Bertujuan untuk mengetahui
keberadaan desinfektan di dalam dialiser

Petugas melakukan pengecekan secara


acak sample dari dialiser

Cat : Jangan memasukkan test strip ke dalam


lubang kokpartemen dialisat,hal ini dapat
menimbulkan kerusakan pada serabut membran
Tujuannya untuk mencegah masuknya sisa
residual disinfectan ke dalam tubuh pasien
yang dapat menimbulkan reaksi yang tidak
diinginkan seperti menggigil, muntah ,dll

Setelah dilakukan soaking, rinsing


dan priming
Lakukan test residual
Standrat kurang dari 3 ppm
DOKUMENTASI
Elektronik ataupun manual

Terdiri dari ; Nama,RM,Jumlah Reused,

Tanggal baru dan terakhir, volume dialiser,

nama dan petugas reuse


Keselamatan Pasien

Lakukan monitor pada pasien yang dilakukan DPU :


- Keadekuatan dialisis
- Septikimia
- Reaksi pirogenik
- Reaksi aktif dari zat sterillan
PENYEDIAAN 1 % RENALIN
PENYEDIAAN 3,5 % RENALIN

Anda mungkin juga menyukai