Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan menghitung statistik deskriptif untuk mengetahui terdapatnya

perbedaan hasil belajar serta motivasi belajar kelompok kontrol dan eksperimen digunakan

pengujian hipotesis komparatif menggunakan uji t. Rumus uji-t yang digunakan sebagai

berikut:

X 1− X 2
t=


S S
12 22
+
n1 n2
(Sugiyono, 2009:138)

Keterangan:

X 1 = rata- rata kelas eksperimen

X 2 = Rata- rata kelas kontrol

2
S 1 = Varians kelas eksperimen

2
S 2 = Varians kelas kotrol

n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = Jumlah sampel kelas kontrol

a. Uji T Beda Subjek

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keadaan satu

faktor dengan dua sampel. Uji t beda subjek ini dilakukan terhadap motivasi belajar dan

hasil belajar baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis yang pertama,

hipotesis nolnya (H0) adalah motivasi belajar TLDO kelas eksperimen tidak lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kelas kontrol dan hipotesis alternatifnya (Ha) adalah motivasi belajar

TLDO kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol.

Hipotesis yang kedua, hipotesis nolnya (H 0) adalah hasil belajar TLDO kelas

eksperimen tidak lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol dan hipotesis
alternatifnya (Ha) adalah hasil belajar TLDO kelas eksperimen lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kelas kontrol.

Rumus yang digunakan dalam uji T apabila data berdistribusi normal dan populasi

homogen, yaitu (Sugiyono, 2009: 138):

t=

keterangan:

X1 = rerata pada distribusi sampel 1

X2 = rerata pada distribusi sampel 2

S1 = simpangan baku untuk data kelompok 1

S2 = simpangan baku untuk data kelompok 2

n1 = jumlah anggota kelompok 1

n2 = jumlah anggota kelompok 2

Adapun kaedah pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika nilai P (Sig) ≤ 0,05, berarti ha diterima dan ho ditolak

Jika nilai P ( Sig) ≥ 0,05, berarti ha ditolak dan ho diterima

Anda mungkin juga menyukai