Tugas Makalah Isbd
Tugas Makalah Isbd
TENTANG
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASAR
DOSEN PEMBIMBING:
TRI PUJI LESTARI, S. Farm, Apt
Oleh :
Evida Hidayati (30317096)
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah bagi kita
semua. Sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“MANUSIA DAN LINGKUNGAN”. Penulisan makalah ini di tulis dalam rangka memenuhi
tugas individu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang di bimbing oleh Ibu Tri Puji
Lestari, S. Farm, Apt.
Sepenuhnya saya sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran di harapkan kepada kami guna lebih
meningkatkan kesempurnaan penulisan makalah di masa yang akan datang.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
Halaman judul ……………………………………………………………………………….. 1
Kata pengantar ………………………………………………………………………………. 2
Daftar isi …………………………………………………………………………………….. 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang …………………………………………………………………………… 4
B. Rumusan masalah ……………………………………………………………………….. 5
C. Tujuan masalah ………………………………………………………………………….. 5
Bab II Pembahasan
1. Makna Lingkungan Bagi Manusia ………………………………………………………. 6
2. Kualitas Penduduk dan Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Manusia ………………… 6
3. Masalah Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradap ……………... 8
4. Isu-Isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa …………………………. 9
5. Peran Farmasi Dalam Kesehatan Lingkungan …………………………………………… 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan yang menunjang pelayanan kesehatan yang
bermutu. Seorang farmasi masuk dalam kegiatan upaya kesehatan, yang terdiri atas anamnesa
kefarmasian, diagnosa kefarmasian, tindakan kefarmasian dan evaluasi kefarmasian, selain itu
sarana produksi sediaan farmasi (bahan baku obat, fitofarmaka, obat tradisional, kosmetika, nutrisi
tambahan, alat keshatan rumah tangga) sangat berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu dalam
4
makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya serta peran tenaga
farmasi dalam kesehatan lingkungan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui makna lingkungan bagi manuasia
2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manuasia.
3. Mengidentifikasi masalah lingkungan social budaya yang dihadapi masyarakat
beradap.
4. Mengidentifikasi isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa.
5. Mengetahui peran farmasi dalam kesehatan lingkungan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Makna Lingkungan Bagi Manusia
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya
demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –(Istilah Toynbee)- sebagai akibat
dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Pada
hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan.
Menurut pasal 1 Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup,dinyatakan bahwa lingkungan adalah kesatuan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik.Lingkungan alam dan
buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya
dimana manusia itu barada.
Arti Penting Lingkungan Bagi Manusia adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Pentingnya lingkungan hidup ini telah disadari oleh masyarakat internasional. Hal ini
tercermin dari adanya Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang selalu diperingati oleh masyarakat
pada tanggal 5 Juni. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dimaksudkan untuk menggugah
kepeduliaan manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak.
6
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang.
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.
7
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi saluran
pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar
8
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik agama.
9
Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakitnya dan perubahan pola
hidup yang harus dijalani (misalnya: diet rendah lemak dan garam, tidak minum
minuman beralkohol, istirahat yang cukup).
Menjelaskan obat-obat yang harus digunakan, indikasi, cara penggunaan, dosis, dan
waktu penggunaannya.
Melakukan konseling kepada pasien untuk melihat perkembangan terapinya dan
memonitor kemungkinan terjadinya efek samping obat.
10
Oleh karena itu, segala usaha untuk meningkatkan profit perlu dilaksanakan, di
antaranya mencapai kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan sumber profit. Oleh karena
itu, sebagai seorang retailer berkewajiban mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan
pelanggan, menstimulasi kebutuhan pelanggan agar menjadi permintaan, dan memenuhi
permintaan tersebut sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan.
2.5.2 Konseling
Tujuan pemberian konseling kepada pasien adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan pasien dalam menjalani pengobatannya serta untuk
memantau perkembangan terapi yang dijalani pasien. Ada tiga pertanyaan utama (Three
Prime Questions) yang dapat digunakan oleh apoteker dalam membuka sesi konseling
untuk pertama kalinya. Pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apa yang telah dokter katakan tentang obat anda?
2. Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat ini?
3. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum obat ini?
Pengajuan ketiga pertanyaan di atas dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi
pemberian informasi yang tumpang tindih (menghemat waktu); mencegah pemberian
informasi yang bertentangan dengan informasi yang telah disampaikan oleh dokter
(misalnya menyebutkan indikasi lain dari obat yang diberikan) sehingga pasien tidak akan
meragukan kompetensi dokter atau apoteker; dan juga untuk menggali informasi seluas-
luasnya (dengan tipe open ended question).
2.5.3 Penyuluhan
Penyuluhan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Penyuluhan
langsung dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok; sedangkan penyuluhan
tidak langsung dapat dilakukan melalui penyampaian pesan-pesan penting dalam bentuk
brosur, leaflet atau tulisan dan gambar di dalam media cetak atau elektronik, misalnya
penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit liver perlu dilaksanakan
secara berkelanjutan mengingat sebagian besar penyebab penyakit hati adalah karena
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam melindungi diri mereka terhadap
penyakit-penyakit hati tersebut.
Apoteker diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara personal dengan pasien
penyakit liver. Penyuluhan secara personal dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam
menjalani pengobatannya. Hendaknya apoteker memastikan bahwa pasien tahu tentang
penyakit yang dideritanya, pentingnya kepatuhan terhadap diet yang disarankan serta akibat
dari ketidakpatuhan atau kelalaian dalam menjalankan terapi pengobatannya. Pasien harus
diberi pengertian bahwa penyakit liver, khususnya hepatitis dapat menimbulkan komplikasi
lebih lanjut seperti asites, sirosis hati dan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
Pasien juga harus diberikan daftar obat-obatan yang tidak boleh diminum, seperti misalnya
parasetamol yang bersifat hepatotoksik; jadi apoteker harus mengingatkan pasien untuk
menggunakan obat yang lain (misalnya asetosal) pada saat pasien terserang demam.
11
2.5.4 Swamedikasi
Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi sakit ringan
sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari
anggota masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat
modern.
Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau
menenangkan diri bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata.
Pengobatan diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri sendiri, untuk
meringankan penderitaan mereka sendiri atau sakit. Dasar hukumnya permekes
No.919/MENKES/PER/X/1993, secara sederhana swamedikasi adalah upaya seseorang
dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih
dahulu. Namun bukan berarti asal mengobati, justru pasien harus mencari informasi obat
yang sesuai dengan penyakitnya dan apoteker-lah yang bisa berperan di sini. Apoteker bisa
memberikan informasi obat yang objektif dan rasional. Swamedikasi boleh dilakukan
untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan tidak akut. Setidaknya ada lima komponen
informasi yang diperlukan untuk swamedikasi yang tepat menggunakan obat modern, yaitu
pengetahuan tentang kandungan aktif obat (isinya apa?), indikasi (untuk mengobati apa?),
dosage (seberapa banyak? seberapa sering?), effek samping, dan kontra indikasi (siapa/
kondisi apa yang tidak boleh minum obat itu?).
Dampak positifnya:
Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
Biaya yang lebih terjangkau dan cepat
Dampak negatifnya :
Pengobatan yg kurang rasional
Manfaat Swamedikasi :
Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya jika
dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang obat
yang digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang timbul. Swamedikasi
secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga berbahaya. Dengan
semakin banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi, maka informasi mengenai obat
yang tepat & sesuai dengan kebutuhan mereka juga semakin diperlukan. Dalam hal itulah
seorang apoteker mempunyai peranan penting untuk memberikan informasi yang tepat
tentang obat kepada pasien atau konsumen.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat,
manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan dapat
memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Dalam kehidupan manusia
yang berhubungan dengan lingkungan, ada kalanya mengalami suatu problem atau masalah.
Masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi
dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan problema dalam kehidupan sosial.
Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang
lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau pencemaran, dan
perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit).
Parameter umum tentang hubungan farmasis dengan kesehatan masyarakat adalah
penggunaan obat (rasional) yang terkait kebijakan publik. Jikafarmasis tidak terliba tdalam
penentuan kebijakan tersebut pelayanan kesehatan masyaraka ttidak terlayani secara optimum.
Masyarakat dapat melakukan pengobatan sendiri yang disebut swamedikasi namun harus
mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya sesuai dengan arahan seorang farmasi.
3.2 SARAN
Kepada masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada beberapa saran
yang kami sampaikan: manusia sangat berhubungan dengan lingkungan, oleh karena itu manusia
harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain itu manusia harus mampu menjaga
eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain di lingkungannya, manusia juga memiliki
problema atau masalah dalam kehidupannya sehingga manusia dituntut untuk mampu menangani
problema tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas Trisakti.
14