Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENILAIAN ATAS PERSEDIAAN PADA PT HARMONI

MITRA UTAMA CABANG SAMARINDA

Juara Pakpahan1, Imam Nazarudin Latif2, LCA Robin Jonathan3

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda


juara-pakpahan@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to get a clear picture of the application of internal control system has applied the
company, as well as determine whether the FIFO method is applied to companies generate higher gross profit
than the LIFO method and Average method. The author conducted an analysis of inventory systems and
procedures PT. Harmoni Mitra Utama Samarinda branch used the comparative method comparative analysis,
and attach the form of questionnaires interview process, and to determine the value of ending inventory will
affect the gross profit to be received by the PT. Harmoni Mitra Utama, then the cards are used inventory under
FIFO, LIFO, and average. Result of the study mentions that the systems and procedures in PT Harmoni MItra
Utama has met a good internal control system is supported by the results of questionnaires of 30 items
questions, answered 27 items, 27/30 x 100% = 90%, and an assessment of inventory under FIFO produces
higher gross profit as compared with LIFO and Average.

Keywords: Internal Control System and Assessment Inventory.

I. PENDAHULUAN pengelolaan, pengawasan dan pengendalian


A. Latar Belakang yang baik terhadap persediaandan resiko
Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk kehilangan dan kerusakan, memeriksa ketelitian
menghasilkan laba optimal agar dapat dan kebenaran data akuntansinya, meningkatkan
mempertahankan kelangsungan hidupnya, efisiensi, menghindari terjadinya kesalahan-
memajukan serta mengembangkan usaha kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan
ketingkatan yang lebih tinggi. Namun didalam yang mungkin terjadi yang dapat merugikan
menjalankan perusahaan tersebut diperlukan perusahaan serta membantu menjaga
sesuatu hal yang biasa disebut dengan sistem. dipenuhinya kebijakan yang telah
Sistem-sistem tersebut dapat membantu ditetapkan.Untuk menghindari penyelewengan-
mengatur jalannya suatu perusahaan dalam penyelewengan diperlukan prosedur akuntansi
mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. yang baik dan memadai.Sistem dan prosedur
Namun didalam menjalankan sistem-sistem akuntansi ini tidak lepas adanya pengendalian
tersebut dan sekalipun untuk mempermudah internal yang baik juga.
perusahaan dalam mencapai tujuan yang PT. Harmoni Mitra Utama adalah salah satu
diharapkan, maka diperlukan juga suatu perusahaan yang sedang mengalami
pengendalian dalam semua kegiatan perusahaan perkembangan diIndonesia dan telah memiliki
tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi jangkauan yang luas.Sebagai perusahaan
perusahaan haruslah dibuat suatu pembagian distribusi banyak sekali kendala-kendala yang
tugas atau fungsi dan wewenang secara jelas terjadi khususnya dalam persedian oli. PT.
dan terkoordinir. Harmoni Mitra Utama berkoordinasi dan
PT. Harmoni Mitra Utama Cabang memesan barang stocknya pada vendor yang
Samarinda yang berlokasi di JL. Sutami bekerja sama dengan perusahaan. Dalam
Samarinda adalah perusahaan yang bergerak hubungan ini sering terjadi masalah-masalah
dalam bidang penjualan spare parts alat berat, seperti keterlambatan pengiriman, jumlah
chemical dan oli. Availability ( ketersediaan ) pemesanan yang bertambah sewaktu-
atas persediaan yang tinggi pada PT. Harmoni waktu.Sehingga sering terjadi persediaan barang
Mitra Utama ini menyebabkan diperlukannya
digudang kehabisan dan persediaan barang alat-alat dan sumber daya manusia dalam rangka
menumpuk dan tidak terjual. menghasilkan informasi dalam suatu organisasi
Menerapkan pengendalian persediaan yang untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun
baik, diharapkan apa yang menjadi masalah untuk kepentingan pengambilan keputusan
perusahaan dapat diatasi, sehingga kelancaran bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan”.
operasi perusahaan lebih terjamin dan pihak Sedangkan defenisi sistem akuntansi
manajemen perusahaan dapat memonitor dan menurut Mulyadi ( 2008:3 ) mengatakan bahwa
menentukan tingkat persediaan yang harus Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,
dijaga, sehingga perusahaan dapat menetapkan catatan, dan laporan yang dikoordinasikan
dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
dalam kuantitas dan kualitas dalam waktu yang keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
tepat pula. guna memudahkan pengelolaan perusahaan

II. DASAR TEORI 4. Sistem Pengendalian Intern


A. Akuntansi Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam
1. Pengertian Akuntansi bukunya yang berjudul “ Standar Profesional
Defenisi akuntansi menurut A. Erhas ( 2004 Akuntan Publik “ ( 2012:29 ) mendefeniskan
:4 ) adalah sebagai berikut: “Akuntansi adalah Pengendalian internal adalah sebagai suatu
seni pencatatan, pengelompokan, pengiktisaran proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam manajemen dan personil lain yang didesain
nilai uang, semua transaksi serta kejadian yang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
bersifat financial dana cara itu dapat ditafsirkan pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a)
hasilnya”. Keandalan Pelaporan Keuangan, (b) Kepatuhan
Pengertian lain akuntansi menurut Abdul terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (c)
Halim ( 2002:10 ) adalah “kegiatan jasa yang efektivitas dan efisiensi operasi”.
menyediakan informasi kuantitatif, terutama Sedangkan menurut mulyadi (2008:163)
bersifat keuangan tentang faktor ekonomi yang pengertian sistem pengendalian intern adalah
dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan Sistem pengendalian intern meliputi struktur
keputusan ekonomi”. organisasi, metode, ukuran-ukuran yang
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
disimpulkan bahwa akuntansi adalah organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
pengiktisaran dari transaksi yang bersifat mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
keuangan. Menurut Mulyadi (2008:181) tujuan
pengendalian internal adalah sebagai berikut :
2. Pengertian Akuntansi keuangan 1) Keandalan informasi keuangan,
Menurut Mulyadi (2006:8), menjelaskan 2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
bahwa Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang berlaku,
yang memiliki standar-standar tertentu yang 3) Efektifitas dan efisiensi operasi.
harus dipenuhi, standar ini dirumuskan oleh
suatu dewan yang diterima dan diberikan 5. Persediaan
kewenangan untuk merumuskan standar Menurut Nafarin (2004:96), mendefenisikan
tersebut”. bahwa persediaan adalah barang yang diperoleh
Mardiasmo (2000:6), mendefenisikan bahwa : dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau
“Akuntansi keungan adalah cabang akuntansi dipakai dalam proses produksi atau dipakai
yang informsinya lebih dititik beratkan untuk untuk kegiatan non produksi dalam siklus
memenuhi kebutuhan pihak ekstern kegiatan yang normal.
perusahaan.” Menurut Prasetyo (2006:65) pengertian
persediaan adalah persediaan adalah suatu
3. Pengertian Sistem Akuntasi aktiva yang meliputi barang-barang milik
Pengertian sistem akuntansi menurut Narko perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
(2002:3) adalah sebagai berikut: satu periode usaha yang normal, termasuk
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir- barang yang dalam pengerjaan/ proses produksi
formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur,
menunggu masa penggunaannya pada proses harga pokok pembelian yang terakhir disusul
produksi. dengan yang masuk sebelumnya.
Persediaan memiliki beberapa fungsi c. Metode Rata-rata
penting bagi perusahaan, yaitu:
a. Agar dapat memenuhi permintaan yang Metode ini membebankan biaya rata-rata
diantisipasi yang akan terjadi, yang sama ke setiap unit. Metode ini didasarkan
b. Untuk menyeimbangkan produksi dengan pada asumsi bahwa barang yang terjadi
distribusi, seharusnya dibebankan dengan biaya rata-rata,
c. Untuk memperoleh keuntungan dari yaitu rata-rata tertimbang dari jumlah unit yang
potongan kuantitas, karena membeli jumlah dibeli tiap harga. Metode rata-rata
yang banyak akan diskon, mengutamakan yang mudah terjangkau untuk
d. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan dilayani, tidak peduli apakah barang tersebut
harga, masuk pertama atau masuk terakhir.
e. Untuk menghindari kekurangan persediaan
yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan 7. Pengendalian Persediaan Yang Baik dan
pasokan, mutu dan ketidaktepatan Efektif
pengiriman, Adanya system pengendalian yang dibina
f. Untuk menjaga kelangsungan operasi dan dilaksanakan dengan sehat dan tepat,
dengan cara persediaan dalam proses didukung oleh tenaga kerja yang cakap serta
teknik yang telah ditentukan akan mencapai
6. Metode Penentuan Penilaian persediaan beberapa keuntungan, yaitu :
Penentuan nilai persediaan mempunyai a. Dapat terselenggaranya penyimpanan yang
peranan penting dalam penyusunan laporan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan
keuangan perusahaan.Prinsip-pinsip akuntansi perusahaan baik dalam jumlah maupun
menetapkan bahwa persediaan haus dicatat dan mutu.
dilaporkan sebesar harga perolehannya.Hal ini b. Dapat dikurangnya penanaman modal/
berlaku baik bagi perusahaan yang investasi bahan sampai batas maksimum
menggunakan metode pencatatan fisik maupun c. Terjadinya barang-barang yang diterima
metode perpetual. sesuai dengan spesifikasi yang dibuat pada
Untuk dapat menghitung harga pokok purchase order
penjualan dan harga pokok persediaan akhir d. Dilindungi semua bahan-bahan terhadap
dapat menggunakan berbagai cara yaitu : pencurian, kerusakan, dan kemerosotan
a. Metode First In First out ( FIFO ) mutu
e. Dapat dilayaninya produksi dengan bahan
Dalam metode ini harga pokok persediaan yang dibutuhkan pada waktu dan tempat
akan dibebankan sesuai dengan urutan yang dibutuhkan serta mencegah
terjadinya. Apadila ada penjualan atau penyalahgunaan dan penyelewengan.
pemakaian barang-barang, maka harga pokok f. Terselenggaranya pencatatan persediaan
yang akan dibebankan adalah harga pokok yang yang menunjukkan penerimaan,
terdahulu, disusul yang masuk berikutnya. pengeluaran, penggunaan serta jumlah dan
Persediaan akhir dibebani harga pokok terakhir. jenis yang ada pada gudang.
b. Metode Last In First Out ( LIFO )
III. ALAT ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Metode ini adalah metode penentuan A. ALAT ANALISIS
persediaan yang didasarkan pada anggapan 1. Dalam menganalisis sistem dan prosedur
bahwa barang-barang yang dibeli ( masuk ) persediaan pada PT. Harmoni Mitra Utama
lebih akhir akan dijual atau dikeluarkan terlebih cabang Samarinda digunakan metode
dahulu, sehinggga persediaan yang ada pada komparatif analisis perbandingan yaitu
suatu saat tertentu adalah terdiri atas barang- membandingkan sistem pengendalian intern
barang yang dibeli lebih awal karena barang- yang ditetapkan PT. Harmoni Mitra Utama
barang yang dibeli terakhir dianggap telah dengan sistem pengendalian intern menurut
dijual. Sehingga barang-barang yang literatur. Penulis juga melampirkan proses
dikeluarkan dari gudang akan dibebani dengan interview yang berbentuk quisioner yang artinya
yaitu menurut data dengan mengadakan Tanya
jawab kepada bagian-bagian yang terkait 2. Nilai persediaan akhir yang akan
dengan sistem persediaan, guna memperoleh mempengaruhi laba kotor yang akan
bahan masukan sehingga dapat dipakai untuk diterima oleh PT. Harmoni Mitra Utama
menunjang penganalisaan penulis pada bab cabang samarinda
selanjutnya.
2. Dalam mengetahui nilai persediaan akhir Berdasarkan hasil analisis atas nilai
yang akan mempengaruhi laba kotor yang akan persediaan akhir yang dilakukan terjadi
diterima oleh PT. Harmoni Mitra Utama, maka perbedaan persediaan akhir yang akan
digunakan kartu persediaan dengan metode mengakibatkan perbedaan pula dalam harga
FIFO, LIFO, Rata-rata serta laporan laba rugi. pokok barang yang akan dijual dan akan
mempengaruhi laba kotor yang akan dihasilkan
B. PEMBAHASAN oleh perusahaan. Perbedaan nilai akhir
1. Sistem pengendalian intern persediaan persediaan dapatdilihat sebagai berikut :
yang diterapkan oleh PT. Harmoni Mitra
Utama cabang samarinda. Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan 1. Dengan menggunakan metode LIFO,
sebelumnya, diketahui pelaksanaan sistem dan persediaan akhir yang dihasilkan lebih
prosedur persediaan yang diterapkan oleh PT rendah dari metode FIFO dan metode
Harmoni Mitra Utama sudah baik, meskipun
masih terdapat kelemahan-kelemahan yang FIFO LIFO RATA-RATA
( Rupiah ) ( Rupiah ) ( Rupiah )
memungkinkan pihak-pihak tertentu melakukan
penyelewengan. Penjualan 2.114.293.775,- 2.114.293.775,- 2.114.293.775,-
Berikut ini perbandingan pengendalian Persediaan
persediaan yang baik dan efektif oleh PT Awal 79.742.538,- 79.742.538,- 79.742.538,-
Harmoni Mitra Utama cabang samrinda :
Pembelian 1.718.149.371,- 1.718.149.371,- 1.718.149.371,-
1. Penyimpanan yang dilakukan perusahaan
Harga
sudah cukup baik. Gudang dijaga dengan barang
baik, dan tidak dimasuki oleh orang yang yang siap
tidak berkepentingan. dijual 1.797.891.909,- 1.797.891.909,- 1.797.891.909,-
2. Bagian gudang melakukan pencocokan Persediaan
barang antara surat permintaan dengan Akhir (220.153.500,-) (217.638.168,-) (220.112.147,-)
Harga
purchase order dan dilakukan pengecekan pokok
fisik apakah sudah sesuai dengan yang barang
diinginkan oleh perusahaan baik jenis, siap dijual 1.577.738.409,- 1.580.253.741,- 1.577.779.762,-
kualitas dan kuantitas barang tersebut. Laba
3. Dilakukan pencatatan persediaan yang kotor 536.555.366 534.040.034,- 536.514.013,-
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran,
agar stock opname dapat dilakukan dengan Rata-rata karena persediaan akhirnya
mudah dan terlindungi dari kecurangan. dibebani harga pokok yang dibeli lebih
4. Pengendalian terhadap pencurian, kerusakan awal.
dan kemerosotan mutu dilakukan 2. Persediaan akhir yang berbeda
sepenuhnya dengan baik oleh perusahaan. menyebabkan harga pokok barang yang
dihasilkan juga berbeda, pada metode LIFO
Berdasarkan uraian-uraian tersebut harga pokok yang dihasilkan lebih besar
diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari metode FIFO dan metode Rata-rata.
penerapan sistem pengendalian intern atas 3. Harga pokok metode LIFO Rp
persediaan pada PT Harmoni Mitra Utama telah 1.580.253.741,-, sedangkan metode FIFO
sama dengan sistem menurut unsur Rp 1.577.738.409,-, sehingga antara metode
pengendalian intern dengan hasil quisioner dari LIFO dan FIFO terdapat selisih Rp
30 item pertanyaan, terjawab 27 item, dimana 2.515.332,-, harga pokok metode Rata-rata
27/30 x 100% = 90%. Rp 1.577.779.762,-, maka antara metode
LIFO dan Rata-rata terdapat selisih RP
2.473.979,-.
4. Harga pokok yang berbeda antara metode B. Saran
FIFO, LIFO dan Rata-rata menyebabkan Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
perbedaan pula terhadap laba kotor yang penulis menyarankan kepada perusahaan agar :
dihasilkan. Laba kotor metode FIFO Rp 1. Perusahaan harus mengoptimalkan sistem
536.555.366,-, metode LIFO Rp dan segala keamanan untuk mencegah
534.040.034,-, dan metode Rata-rata Rp adanya kerusakan dan pencurian pada
536.514.013,-. barang persediaan untuk menghindari
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kerugian dan kesalahpahaman.
disimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode FIFO menghasilkan laba kotor yang 2. Tetap mempertahankan dan meningkatkan
lebih besar dibandingkan dengan menggunakan pengendalian intern seperti yang ada
metode LIFO dan Rata-rata. Dimana metode sekarang sehingga memberikan hasil yang
FIFO menghasilkan laba kotor sebesar Rp memuaskan.
536.555.366,-, metode LIFO menghasilkan laba
kotor sebesar Rp 534.040.034,-, metode Rata-
rata menghasilkan laba kotor sebesar Rp DAFTAR PUSTAKA
536.514.013,-.
Anonim, Ikatan Akuntansi Indonesia, ( 2012 ),
IV. PENUTUP Standar Profesional Akuntan Publik.
A. Kesimpulan Arrens, Alvin A, dan James K, Loebbecke,(
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan 2006 ), Auditing An Intregated
maka dapat disimpulkan bahwa : Approach.
1. Kebijakan dan prosedur yang diterapkan PT Baridwan, Zaki, Dr, ( 2004 ), Intermediate
Harmoni Mitra Utama Cabang Samarinda Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan
telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
dapat dilihat dari persediaan yang dicatat Halim, Abdul,( 2002 ), Auditing ( Dasar-dasar
dengan perpectual inventory methode Audit Laporan Keuangan ) Edisi Kedua,
beradasarkan pada FIFO untuk setiap UPP AMPYKPN, Yogyakarta.
barang yang masuk. Herjanto, Eddy, ( 2007 ), Manajemen
2. Sistem pengendalian intern atas persediaan Produksidan Operasi, Edisi Kedua, PT.
pada PT Harmoni Mitra Utama Cabang Grasindo, Jakarta.
Samarinda sudah berjalan dengan baik Jusup, Al Haryono, ( 2005 ), Dasar-dasar
3. PT Harmoni Mitra Utama Cabang Akuntansi, Cetakan Kelima Penerbit
Samarinda telah memiliki pengendalian Bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
intern yang baik berdasarkan teori. Hal ini Ekonomi, Jakarta.
dapat dilihat : Mardiasmo, Dr,( 2000 ),Akuntansi Keuangan
a. Adanya otorisasi dalam setiap transaksi Dasar, Cetakan Pertama, Penerbit
b. Adanya pemisahan tugas dan tanggung Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.
jawab dalam setiap aktivitas Mowen, M, Maryanne, ( 2009 ), Akuntansi
c. Adanya catatan dan laporan yang cukup Manajerial, Edisi Delapan, Salemba,
d. Dilindunginya akses penggunaan jakarta
persediaan dengan baik. Mulyadi,( 2008 ), Sistem Akuntasi, Edisi Ketiga,
Cetakan Keempat, Jakarta.
4. Dalam penilaian atas persediaan dengan _______,( 2008 ), Auditing, BukuSatu, Edisi
menggunakan metode FIFO Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
menghasilkan laba kotor yang lebih Mulyadi, Eddy, Dr,( 2006 ), Memahami
besar dibandingkan dengan metode Akuntansi Keuangan Menengah,
LIFO dan Rata-rata. Dimana metode Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
FIFO menghasilkan laba kotor sebesar Jakarta.
Rp 536.555.366,-, metode LIFO sebesar Nafarin, M, Drs, ( 2004 ), Akuntansi, Penerbit
Rp 534.040.034,-, metode Rata-rata Galia Indonesia, Jakarta.
sebesar Rp 536.514.013,-. Narko, ( 2002 ), Sistem Akuntansi dilengkapi
dengan soal jawaban, Yayasan Pustaka
Nusatama, Yogyakarta.
Singleton, Hall, ( 2007 ), Informasi Tegnology
Auditing and Assurance, Edisi Kedua,
Salemba Empat, Jakarta.
Sutrisno,( 2006 ), Akuntansi Proses Penyusunan
Laporan Keuangan, Ekonisia,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai