Anda di halaman 1dari 4

Nama : Komang Ayu Sintyawati

Npm : 20420045
Kelas : F Manajemen Malam
Tugas 2 Praktikum Ekspor Impor

Jelaskan langkah-langkah menjadi eksportir !

Pembahasan :

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan atau menjual suatu barang atau jasa dari dalam ke luar
negeri yang sudah memenuhi standar peraturan dan ketetapan yang berlaku di tiap negara.
Barang yang dijual tersebut bisa dikirim melalui jalur darat, air, maupun udara.Kegiatan ekspor
juga menghasilkan devisa bagi negara asal barang atau komoditas tersebut.

Eksportir adalah orang atau lembaga perantara dagang yang melakukan kegiatan pengiriman
barang ke negera lain yang membutuhkan dengan tujuan bisnis. Eksportir diharuskan terdaftar
secara resmi pada instansi pemerintah urusan perdagangan.

Eksportir biasanya diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu eksportir produsen dan eksportir non
produsen. Eksportir produsen merupakan perusahaan eksportir yang juga memproduksi barang.
Sementara, eksportir non-produsen adalah eksportir yang mengekspor atau mengirim barang
milik perusahaan lain atau yang biasa disebut dengan eksportir umum.

Adapun langkah – langkah menjadi eksportir yaitu :


1. Memahami ekspor, yaitu paham seluk beluk tentang ekspor dan mengetahui seluruh prosedur
ekspor sehingga tidak ada kemungkinan kesalahan atau pelanggaran ketentuan ekspor yang
sudah berlaku di pemerintahan.
2. Menyusun rencana ekspor, pada dasarnya yang berfokus pada penjualan di pasar
internasional . Rencana Ekspor dikembangkan untuk:
a. Menentukan target pasar: risiko, demografi, permintaan, logistik, masalah hukum, dan isu
komersial seperti mata uang;
b. Mendefinisikan tujuan kegiatan usaha;
c. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada perusahaan;
d. Tunjukkan kualifikasi untuk mendapatkan kredit atau pembiayaan ekspor. Bagi banyak
perusahaan, jika tidak ada rencana usaha, tidak mungkin mendapatkan pembiayaan
ekspor.
3. Mengembangkan produk ekspor, agar memacu pertumbuhan ekspor produk Indonesia
melalui pertumbuhan pasar yang kompetitif dan dan merebut peluang ekspor melalui
peningkatan kualitas produk dan pemasaran
4. Mengembangkan branding dan promosi ekspor misalnya dengan mengikuti pameran dagang,
mendaftar ke situs bisnis internasional dan melalukukan personal branding secara berkala
dan untuk memasarkan produk ke luar negeri, pastikan produk yang akan dikirim adalah
produk yang benar-benar berkualitas.
5. Memulai ekspor dan menjalin hubungan kerja sama dengan negara yang berasangkutan.
6. Mengembangkan bisnis ekspor bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi operasional
bisnis ekspor, mengembangkan ide pemasaran bisnis disegala bidang dengan melakukan
stategi bisni .

Syarat - syarat menjadi eksportir yaitu :


1. Ijin Usaha
Ijin usaha yang harus dimiliki oleh Pelaku Usaha dan/atau UMKM adalah :
a. Surat Izin Usaha, saat ini Izin Usaha bisa diurus secara Online melalui portal
https://oss.go.id/portal/ atau bisa juga berupa Surat Izin Usaha Perdangangan (SIUP).
Untuk SIUP bisa ditanyakan langsung ke Dinas Perijinan terdekat dimana pelaku usaha
berada
b. Nomor Induk Berusaha (NIB), diurus juga secara Online melalui portal
https://oss.go.id/portal/.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), di urus di Kantor Pajak terdekat dimana Pelaku
Usaha berada.
d. Ijin Usaha lainnya untuk kategori Barang yang Dibatasi Ekspornya. Pengurusan ijin
usaha lainnya ini bisa dilakukan secara online melalui portal :
http://inatrade.kemendag.go.id/
Ketiga ijin dasar diatas (point 1, 2 dan 3) adalah syarat utama untuk menjadi eksportir.
Jangan lupa pada saat melakukan registrasi Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online
untuk mencentang Akses Kepabeanan, dengan demikian Akses Kebabeanan tersebut menjadi
identitas eksportir untuk memasukkan barang ke pelabuhan laut maupun bandar udara atau
pada saat proses clearance barang di Bea Cukai. Dengan ketiga ijin dasar tersebut, pada
dasarnya Pelaku Usaha dan/atau UMKM sudah bisa melakukan kegiatan ekspor, terutama
untuk kategori Barang Bebas Ekspor.

2. Jenis Barang yang Akan Di Ekspor


Pahami jenis barang yang akan diekspor. Pengelompokan barang ekspor dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 13/M-
DAG/PER/3/2012 tentang “Ketentuan Umum Bidang Ekspor” :
a. Barang Bebas Ekspor, bisa dianalogikan sebagai barang yang sifatnya umum dan stoknya
banyak sehingga jika diekspor tidak akan mengancam ketersediaan barang tersebut di
dalam negeri dan juga tidak mempengaruhi ketahanan pangan nasional, contohnya
pakaian jadi, berbagai macam kerajinan, beberapa jenis hasil perkebunan dll.
b. Barang yang Dibatasi Ekspornya, untuk bisa mengekspor barang dalam kategori ini maka
diperlukan ijin khusus misalnya seperti laporan Persetujuan Ekspor, Laporan Surveyor,
Eksportir Terdaftar, hal ini tergantung jenis barang yang akan diekspor.
c. Barang Dilarang Ekspor, adalah barang yang memang tidak boleh diekspor. Untuk
mengetahui jenis jenis barang yang dilarang ekspornya bisa dilihat pada link berikut ini :
https://eksporindonesia.com/permendag-45-tahun-2019-tentang-barang-dilarang-ekspor/
Jika pelaku usaha dan/atau UMKM ingin mengetahui barang yang akan diekspor tersebut
termasuk dalam kelompok yang mana diantara ketiga kategori diatas maka bisa diketahui
dengan memeriksanya pada portal INSW berikut : https://intr.insw.go.id/
3. Dokumen Ekspor
Untuk setiap kali pengiriman atau shipment, dokumen ekspor yang perlu disiapkan adalah :
a. Invocie dan Packing List (disiapkan oleh Pelaku Usaha dan/atau UMKM)
b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), aplikasinya bisa diperoleh di kantor Bea Cukai
terdekat dengan Pelaku Usaha / UMKM.
c. Ijin ekspor lainnya terutama untuk kategori barang yang dibatasi ekspornya, contohnya
adalah Surat Persetujuan Ekspor (SPE) untuk ekspor produk Kopi. Untuk barang bebas
ekspor tidak diperlukan dokumen khusus seperti kelompok Barang yang Dibatasi
Ekspornya
d. Bill of Lading (BL), jika pengiriman lewat laut, dokumen ini disiapkan oleh Perusahaan
Pelayaran, biasanya Perusahaan Cargo yang akan mengurus BL tersebut.
e. Airway Bill (AWB), jika pengiriman lewat udara, dokumen ini bisa juga disiapkan oleh
Perusahaan Cargo.

4. Fasilitasi / Kemudahan Ekspor dari Pemerintah


Pemerintah Indonesia menyediakan beberapa fasilitas kemudahan ekspor yang dapat
dinikmati oleh eksportir. Manfaatkan fasilitasi tersebut guna mendapatkan informasi
mengenai syarat ekspor ke negara tujuan ekspor, mengenai potensi ekspor, keamanan
bertransaksi dengan buyer di luar negeri, penurunan atau pembebasan tarif bea masuk di
negara tujuan ekspor dan informasi lainnya yang tentunya akan sangat berguna bagi
pengembangan ekspor Pelaku Usaha / UMKM.
Beberapa fasilitas kemudahan ekspor yang diberikan oleh pemerintah diantaranya ada :
a. Surat Keterangan Asal (SKA) atau dikenal juga dengan Certificate Of Origin (COO).
Fungsi dari SKA ini adalah untuk mendapatkan penurunan atau pembebasan tarif bea
masuk di negara tujuan ekspor. Dengan menyertakan dokuman SKA pada setiap kali
ekspor maka si buyer akan mendapatkan penurunan atau pembebasan tarif bea masuk
barang di negaranya. SKA juga berfungsi sebagai pernyataan keabsahan bahwa barang
yang diekspor adalah buatan atau diproduksi di Indonesia. Link untuk SKA : https://e-
ska.kemendag.go.id/cms.php
b. Sistem INATRADE merupakan aplikasi online untuk mengurus ijin ekspor produk
tertentu. Link untuk INATRADE : http://inatrade.kemendag.go.id/
c. Sistem INSW merupakan system dan aplikasi untuk mengetahui tentang kriteria barang
ekspor, tracking dokumen ekspor, lartas, dan banyak informasi lainnya terkait syarat
ekspor. Link untuk INSW : https://www.insw.go.id/
d. Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Atase Perdagangan
dan ITPC adalah perwakilan dagang Indonesia yang memfasilitasi antara eksportir dan
buyer di negara tujuan ekspor. Pelaku Usaha dan UMKM bisa mengkonsultasikan
mengenai potensi produk ekspor ke berbagai negara, mendapatkan informasi mengenai
kredibilitas buyer, memfasilitasi antara eksportir dan buyer di luar negeri jika ada kendala
mengenai ekspor, dan banyak hal lainnya bisa dikonsultasikan dengan pihak Atase
Perdagangan dan ITPC.
e. Pembiayaan Ekspor. Pemerintah juga telah menentukan Indonesia Eximbank sebagai
lembaga resmi untuk memfasilitasi mengenai pembiayaan ekspor. Indonesia Eximbank
akan membantu eksportir dalam rangka mendorong program ekspor pelaku Usaha dan
UMKM. Link untuk Indonesia Eximbank : http://www.indonesiaeximbank.go.id/id
f. FTA Center, Free Trade Agreement (FTA) Center melakukan kegiatan
edukasi/sosialisasi, konsultasi, dan advokasi pemanfaatan hasil perundingan perdagangan
internasional kepada para pelaku usaha. Pelayanan ini tidak dipungut biaya.

Kesimpulan
Tidaklah sulit untuk bisa menjadi eksportir jika Pelaku Usaha dan UMKM yang sudah memiliki
produk siap ekspor ingin mengembangkan pangsa pasarnya ke luar negeri.
1. Pengurusan ijin ijin ekspor sudah terintegrasi secara online dan bisa dilakukan kapan saja dan
tanpa dipungut biaya. Lengkapi izin-izin usaha yang diperlukan terkait barang yang akan
diekspor.
2. Manfaatkan fasilitasi yang disediakan oleh pemerintah untuk mencari pangsa pasar ekspor,
untuk pengembangan ekspor, tingkatkan daya saing dengan memanfaatkan Surat Keterangan
Asal (SKA), manfaatkan pembiayaan ekspor dan hal lainnya yang disediakan oleh
pemerintah.
3. Jika Pelaku Usaha dan UMKM masih terkendala dalam mengurus dokumen ekspor yang
diperlukan pada setiap pengiriman barang ekspor, hal tersebut bisa dibantu oleh perusahaan
cargo yang dipercaya oleh eksportir dalam pengurusannya.

Anda mungkin juga menyukai