Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengantar

Bangsa West Papua ini, sudah merdeka menjadi suatu bangsa, ia bukan lagi suatu
wilayah yang menjadi bagian dari Negara Repuplik Indonesia. Inilah fakta berdasarkan sejarah
kebenaran yang ada di West Papua melalui Pepera tahun 1969 dengan sistem one man one vote.
Namun ada yang keberatan dengan fakta itu, kerena realitanya kita masih dalam Negara
Repuplik Indonesia, Memang itu persoalannya.

Umat Israel adalah bangsa budak, budaknya Firaun tetapi Allah tetap ingat akan
perjanjian-Nya dengan “Bapa orang beriman” yakni Abraham. Allah membawah Israel keluar
dari perbudakan dengan maksud, bangsa Israel harus beribadah kepada Allah. Status bukan lagi
sebagai budak namun sebagai umat Allah, yakni umat pilihan Allah yang dipisahkan dari
bangsa-bangsa peyembah berhala yang ada di sekitar, pada waktu dahulu kala.

Allah memberikan sepuluh hukum sebagai wujud dan cinta kasih-Nya terhadap Israel,
sehingga narasi dalam Perjanjian Lama memberitahukan kepada kita demikan. Maka orang-
orang Israel harus melakukan hukum Allah dengan taat dan setia. Sebagai contoh dalam kisah
Daniel. Oleh karena ketidaktaatan terhadap Raja, mereka harus dilemparkan di dalam api yang
menyala-nyala. Namun mereka diproteksi Malaikat Tuhan. Contoh tersebut dapat dihubungkan
dengan konteks kitab Wahyu.

Kitab Wahyu itu ditulis oleh Rasul Yohanes berdasarkan visi yang diberikan Yesus
Kristus dengan tujuan melawan kekuasaan Romawi dan perlawanan doktrinal dengan pengajaran
Nikolaus pada saat itu. Maka itu tulisan ini, akan menelusuri masalah-masalah yang dihadapi
jemaat Tuhan dalam kitab Wahyu, sekaligus memberikan solusi bagi jemaat sekarang sebagai
aplikasinya.
B. Pokok-Pokok Penting
1. Latar Belakang Kitab Wahyu

2. Analogi

Pertumbuhan tanaman tergantung pada sistem perakaran yang kuat. Jika akar membusuk
maka pohon akan segera layu dan mati. Orang percaya kepada Tuhan bagaikan sebatang pohon
yang berakar kuat di tepi aliran air. Dalam Perjanjian Baru berakar dalam Yesus saja dapat
bertumbuh dan stabil, sekalipun ada badai penganiayaan.

Akar pohon walaupun tidak terlihat, sangat menentukan sebuah pohon itu tumbuh besar
dan tinggi serta menghasilkan buah. Akar yang menyalin hubungan antara akar-akar yang lain,
itu menarik air dan matahari_antara yang di bumi dan di langit dipertemukan sehingga
mengakibatkan pohon dapat bertumbuh dengan baik pada segala musim.

Batang pohon dan rantingnya yang terlihat, sama sekali tidak menyalin hubungan satu
sama lain. Hanya karena akarnya sangat terhubung erat dengan batang pohon serta segala
rantinya. Filosofi akar pohon ini ibarat hidup manusia. Kasih adalah fundamental dalam hidup
manusia. Manusia tanpa kasih pada hakekatnya mati. Agape adalah kasih Allah yang
menghidupkan manusia, sehingga manusia memiliki cinta kasih. Manusia bukan hanya objek
kasih melainkan ia adalah subjeknya.

Karena manusia itu subjeknya kasih, sehingga ia harus menyalin hubungan antara satu
sama yang lain, seperti akar pohon. Hanya dengan itulah manusia dapat hidup dan berbuah.
Motif kasih bukan lagi karena takut kena hukuman tetapi, terlebih mengasihi apa yang dikasihi
oleh Allah sebab kita telah dikasihi oleh Allah.

3. Analisis Kasih

Analisis pelayanan pemimpin gereja berdasarkan hukum kasih, dalam Bahasa Inggris
berarti Economy Analysis of Love (di Indonesia tidak diajarkan kecuali dalam Alkitab dan
kemungkinan di luar negeri baru ada pelajaran tentang Economy Analysis of Love). Cinta itu
membunuh sekaligus membahagiakan, Yesus mati tapi Dia dimuliakan. Ekonomi sekalipun
berkurang, jika dasarnya adalah cinta kasih tetap ada kegembiraan.
Semua hal bisa didefinisikan kecuali cinta, kerana cinta itu sumber dari semua definisi.
Energi utama yang menghidupkan kita adalah cinta. Hakekatnya melindungi datangnya definisi
yang lain. Misalnya arti kedamaian, sukacita, kesabaran dan seterunsnya. Cinta adalah satu-satu
yang membuat dunia dan yang lainnya berputuar dengan kata lain semua hal di dunia ini, hanya
bermuara pada cinta.

Yohanes dalam konteks terbuang, mendapatkan visi untuk menulis dan menulis dengan
beberapa penekanan bahwa Tuliskanlah! Kita sebagai pelayan gereja diajak dan dikuatkan
melalui Pdt. Dr. Socratez S. Yoman, bahwa apa yang kita saksikan untuk menulis dan menulis.
Buah dari cinta kasih oleh Rasul Yohanes adalah apa yang ia tuliskan dalam kitab Wahyu.

4. Konkordansi

Konkordansi adalah daftar kata-kata atau halaman buku dan kutipan-kutipan berdasarkan
alfabetis Dalam bagian ini, akan mendaftarkan ayat-ayat Alkitab yang menurut hemat kami
penting. Rasul Yohaneslah salah seorang yang banyak menulis tentang kasih ketimbang rasul-
rasul lainnya. Kami sangat yakin bahwa tidak secara langsung, kita dapati ayat-ayat yang begitu
terang menjelaskan pokok kasih dalam kitab Wahyu namun, secara tidak langsung kitab Wahyu
adalah hasil dorongan kasih Allah.

Yohanes 3:16; 1 Korintus 13, Galatia 5; Matius pasal 5 sampai pasal 7; Roma 5:8; Efesus
2:4 dan 1 Yohanes 4: 9, 10, sejauh pembacaan dari para penafsir kami dapati bahwa semuanya
saling menjelaskan tentang cinta kasih. Gambaran kasih yang sangat alkitabiah ini, tidak ada
badingannya dengan ajaran agama-agama lain. Tafsirannya tidak diurakan di sini, tetapi akan
diberikan bagian catatan-catatan, itu hanya sambil lalu saja, kalo ingin perdalam silahkan baca
buku-buku tafsiran. Menurut kami tafsiran terbaik yang dalam Bahasa Inggris dengan judul
BEACON BIBLE EXPOSITIONS; MATTHEW HENRY COMMENTARY; WILLIAM BARCLAY
THE DAILY STUDY BIBLE. Matthew Henry dan William Barclay, tersediah terjemahannya
dalam Bahasa Indonesia.
5. Catatan-catatan

BAGIAN AKHIR

Anda mungkin juga menyukai