METODE PENELITIAN
3.2.2 Sampel
Sampel digunakan untuk mempermudah penelitian, karena dalam
penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi dapat diteliti karena
keterbatasan waktu, keterbatasan biaya dan keterbatasan tenaga yang
tersedia. Mengetahui populasi yang jumlahnya tidak diketahui pasti,
dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik non-propability sampling
yakni teknik insidental sampling. Teknik insidental sampling merupakan
teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/insidental bertemu dengan penulis dapat dijadikan
sebagai sampel bila dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono:
31
2017). Dengan menggunakan insidental sampling dalam penelitian ini
sampel
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diperlukan
Za = Nilai standar dari distribusi nilai a = 5% = 1,96
P = Pravelensi outcome, karena data belum didapat maka dipakai
50%
Q =1–P
L = Tingkat ketelitian 10%
Melalui rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah :
( 1,96 )2 x 0,5 x ( 1−0,5 )
n= 2
( 0,1 )
n=96,04
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas memastikan apakah kuesioner penelitian yang akan
dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel
atau tidak. Jika telah mendapatkan nilai reliabilitas instrumen (rb
hitung), maka nilai tersebut dibandingkan dengan jumlah responden
dan taraf nyata. Bila r hitung > dari r tabel, maka instrumen tersebut
dikatakan reliabel, sebaliknya jika r hitung < dari r tabel maka
instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
Keterangan :
Y = Variabel terikat yakni minat beli
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari X1
b2 = Koefisien regresi dari X2
X1 = Social media marketing Instagram
X2 = Brand image
e = standar error
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2018). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat
nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisidas
Menurut Sugiyono dan Susanto (2015) dalam Dewi dan Nathania
(2018) uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain perlu dilakukan uji heteroskedastisitas yaitu
dengan menggunakan uji Glejser. Dengan ketentuan apabila:
a. Nilai Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Nilai Sig. < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
D = R2 X 100%
Keterangan:
D = determinasi
R = koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat
4 60 % - 79,9% Kuat