NIM : 2110910060
Kelas : C1 Tadris IPS
URGENSI SANAD
1. Dalam observasi ini penulis menulis deskripsi tentang pengajian Al-
Qur’an dan Hadist di lingkungan sekitarnya yang berjudul “URGENSI
SANAD”. Pengajian ini bertempat di PESONA (Pesantren Shorof-
Nahwu) MIFTAHUL HUDA Gringging Dawe Kudus. Kitab yang di
pelajari dalam pelajari dalam judul ini adalah kitab Tafsir Jalalain dan
Kitab Shahih Muslim. Pengajian ini tidak di live streaming di Youtube
dan di sosmed lainnya.
Dalam materi pengajian yang berjudul URGENSI SANAD dan materi
Studi Qur’an Hadist di kelas sangatlah berkaitan, yaitu, antara seorang
perawi dan sanad. Seorang perawi harus jelas sanadnya dalam
menyampaikan suatu ilmu. Karena sanad menurut Bahasa adalah
sandaran, yang kita sandarkan padanya, dan berarti dapat dipercayai,
Sedangkan menurut istilah sanad yaitu keseluruhan rawi dalam suatu
hadist dengan sifat dan bentuk yang ada1.
Islam sangat menganjurkan ketelitian sanad sebagai mata rantai atas
penyandaran keilmuan, terutama dalam bidang Al-Qur’an dan Hadist.
Mempelajari ilmu agama tanpa adanya guru sangat rawan gagal
memahami dalil agama, dan mudah tertipu pemahaman sesat. Tradisi
sanad dalam islam telah ada sejak zaman rasul. Seperti Ketika seorang
sahabat mengajarkan atau menyampaikan sebuah hadist kepada
sahabat lainnya, selalu disebutkan dari siapa hadist itu dipelajarinya
sampai kepada Rasulullah. Sahabat menjelaskan apakah dia menerima
langsung atau tidak, lengkap dengan cara penerimanya. Dalam hal ini,
al-Nawawi menegaskan bahwa sahabat dan tabi’in sangat jujur dan
mementingkan deskripsi sanad secara utuh, tanpa adanya rasa rendah
diri dan takut dilecehkan. Sahabat yang berguru kepada tiga sahabat
lainnya secara bertingkat, sebenarnya “berpeluang” mengklaim bahwa
dia menerima langsung dari nabi karena sezaman dan sering bertemu2.
1
Muhammad S Rahman ,Kajian Matan dan Sanad Hadist dalam Metode Historis,Jurnal, Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah,
2016
2
Zulheldi, Eksistensi Sanad Dalam Hadist, Jurnal MIQOT, Vol. XXXIV, No. 2, 2010
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS.Al-Hujurat : 13)3.
ضا
ً ضهُ بَ ْع
ُ ش ُّد بَ ْع ِ َا ْل ُمْؤ ِمنُ لِ ْل ُمْؤ ِم ِن َكا ْلبُ ْني
ُ َان ي
3
https://news.detik.com/berita/d-5660977/surat-al-hujurat-ayat-13-arti-bacaan-dan-maknanya.
4
Moh Badruzzaman, Pendidikan Multi Kultular Perspektif surat Al-Hujurat Ayat 13, Jurnal IAIN Walisongo,2011
5
Adi Mandala Putra & Bahtiar & Ambo Upe, Eksistensi Kebudayaan Tolong-Menolong (Kaseise) Sebagai Bentuk
Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Muna, Jurnal Neo Societal, Vol. 3, No. 2, 2018