Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH BIOLOGI DASAR II

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN

Dosen Pengampu:
Luh Mitha Priyanka, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Ni Komang Yudi Astini [2113071020]
Ni Gusti Ayu Putu Windy Wijayanti [2113071032]
Putu Ayu Nita Agustini Alit Mandala [2113071036]
Heni Dwi Kurniawati [2113071037]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGAJARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah BIOLOGI DASAR II yang
berjudul “Sistem Sirkulasi Pada Hewan”. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Luh
Mitha Priyanka, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Biologi Dasar II yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Selain itu kami juga berharap agar pembaca mendapatkan pengetahuan setelah membaca
makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita bersama.
Om Santi Santi Santi Om.

Singaraja, 14 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Sirkulasi Pada Hewan
2.2 Macam-Macam Sistem Sirkulasi Pada Hewan
2.2.1 Sistem Difusi
2.2.2 Sistem Peredaran Darah Terbuka
2.2.3 Sistem Peredaran Darah Tertutup
2.2.4 Perbedaan Sistem Sirkulasi Terbuka Dan Tertutup
2.3 Komponen Sistem Sirkulasi
2.3.1 Jantung
2.3.2 Pembuluh Darah
2.3.3 Cairan Tubuh
2.4 Sirkulasi Pada Hewan Vertebrata Dan Invertebrata
2.4.1 Sirkulasi Hewan Vertebrata (Peredaran Darah Tertutup)
2.4.2 Sirkulasi Hewan Invertebrata
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan
tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut serta diedarkan
didalam tubuh melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah merupakan suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat menuju sel dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sistem sirkulasi
atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum memiliki
sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan Paramecium, sirkulasi bahan-
bahan metabolisme berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma.
Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak
mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh
lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi.
Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi khusus yang menjamin
adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut
dilakukan oleh seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan sistem peredaran
tertutup. Dari uraian di atas, pembahasan tentang sistem sirkulasi pada hewan ini sangat
penting dibahas untuk mempermudah pemahaman mengenai bagaimana sistem sirkulasi yang
terjadi pada hewan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun rumusan masalah yang telah
ditentukan adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah pengertian dan fungsi dari sistem sirkulasi?
2) Apakah macam dan ciri-ciri dari sistem sirkulasi?
3) Apa sajakah komponen dari sistem sirkulasi?
4) Bagaimanakah sirkulasi pada hewan vertebrata dan invertebrata?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari makalah yang telah dibuat
adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui dan memahami pengertian dan fungsi dari sistem sirkulasi
2) Mengetahui dan memahami macam-macam dan ciri-ciri dari sistem sirkulasi
3) Mengetahui dan memahami komponen sistem sirkulasi
4) Mengetahui dan memahami sirkulasi pada hewan vertebrata dan invertebrata

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut.
1) Bagi Pembaca
Bagi pembaca diharapkan makalah yang telah di tulis mampu menambah wawasan
mengenai pengertian dan fungsi dari sistem sirkulasi, macam dan ciri-ciri dari
sirkulasi, komponen sistem sirkulasi serta sirkulasi pada hewan vertebrata dan juga
invertebrata.
2) Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi
mengenai sistem sirkulasi pada hewan serta mampu menambah wawasan dalam
menulis makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Sirkulasi Pada Hewan


Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun
multiseluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makluk hidup sehingga diperlukan
bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel mendapatkan
suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui
system sirkulasi. Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki
fungsi untuk memindahkan suatu zat ke sel. Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan
kestabilan suhu, pH, cairan dan homeostasis. Sistem sirkulasi melakukan fungsi peredaran
materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh), hormon, oksigen, dan sisa-sisa
metabolisme.
Fungsi utama sistem peredaran ialah untuk mendistribusikan hasil metabolisme yaitu
oksigen ke seluruh sel tubuh organisme serta mengumpulkan sisa buangan metabolisme
untuk diekskresikan. Selain itu sistem peredaran darah berfungsi sebagai termoregulasi,
distribusi hormon ke tempat sasaran dan sebagai sistem pertahanan tubuh. Adapun fungsi
utama darah sebagai berikut:
1) Sebagai alat pengangkut sari-sari makanan dan oksigen keseluruh bagian tubuh, dan
mengangkut hasil-hasil oksidasi yang tidak digunakan dari jaringan tubuh ke alat-alat
ekskresi.
2) Menjaga agar temperatur tubuh, yaitu dengan memindahkan panas dari alat-alat tubuh
yang aktif ke bagian lain yang tidak aktif.
3) Mengedarkan air ke seluruh tubuh.
4) Mengedarkan getah-getah hormon.
5) Menghindarkan tubuh dari infeksi dengan kerja dari antibodi, sel darah putih dan sel
darah pembeku.
6) Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan jaringan-jaringan
tubuh.

2.2 Macam-Macam Sistem Sirkulasi Pada Hewan


Setiap organisme baik itu uniseluler maupun multiseluler melakukan metabolisme yang
akan berlangsung di dalam setiap sel organisme, agar proses metabolisme dapat berlangsung
maka dibutuhkannya bahan-bahan dari luar tubuh yang akan diantarkan ke setiap sel dalam
3
tubuh melalui sistem sirkulasi. Perkembangan evolusi hewan dapat dilihat dari sistem
sirkulasinya, dari bentuk sederhana hingga membentuk sistem sirkulasi yang kompleks
seperti yang ditemukan pada aves dan juga mamalia pada vertebrata. Pada hewan sistem
sirkulasi dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya: sistem difusi, sistem peredaran darah terbuka,
dan sistem peredaran darah tertutup.
2.2.1 Sistem Difusi
Sistem difusi merupakan sebuah sistem yang terjadi pada invertebrata tingkat rendah,
seperti: amoeba, paramecium, dan juga hydra. Invertebrata tingkat rendah tubuhnya hanya
terdiri dari satu sel yang artinya hewan invertebrata rendah belum mempunyai sistem
sirkulasi yang berupa jantung dengan salurannya yang merupakan sebagai jalan untuk
peredaran makanan yang akan diedarkan keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Difusi memiliki arti yakni mekanisme yang berfungsi untuk mentransfer nutrisi antara plasma
dan cairan interstisial. Oksigen dan karbon dioksida dapat berdifusi secara langsung melalui
membran kapiler secara bebas dari pori-pori. Sebaliknya apabila nutrisi tidak dapat larut
dalam membran kapiler lipid, maka harus melewati pori-pori agar mendapatkan akses
terhadap cairan interstisial. Seperti contoh amoeba, oksigen akan diserap secara difusi
kemudian menyebar keseluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida melalui proses yang
sama yaitu secara difusi.
2.2.2 Sistem Peredaran Darah Terbuka
Proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga proses ini tidak cocok untuk
memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar atau hewan yang memiliki aktivitas
metabolisme tinggi. Maka dari itu hewan yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi
memerlukan sistem sirkulasi khusus yang dapat menjamin adanya pergerakan cepat
membawa cairan ke seluruh tubuh. Salah satunya adalah sistem peredaran darah terbuka.
Sistem sirkulasi terbuka adalah sistem yang dimana pembuluh darahnya tidak membentuk
sirkuit yang sempurna di seluruh tubuh, sehingga saat darah mengalir darah akan
meninggalkan pembuluh darah dan akan mengalir ke ruang terbuka atau yang disebut dengan
homocoel atau blastocoel yang terletak antara ektoderm dan endoderm.
Hemolimf merupakan cairan yang terdapat dalam homocoel, dimana cairan ini tidak
beredar melalui pembuluh kapiler namun langsung mengenail jaringan sel. Kemudian dari
jaringan akan kembali ke jantung. Seperti pada molusca, hewan ini memiliki darah rendah
kurang dari 5-10mmHg. Jantung yang dimiliki hewan ini menghasilkan tenaga yang akan
memompa darah ke seluruh tubuh hewan, jantung pada hewan ini memiliki bukan disebut

4
dengan ostia dimanan darah akan memungkinkan untuk kembali ke dalam jantung setelah
beredar. Adapun ketidakefisienan sistem peredaran darah terbuka, diantaranya:
1) Sistem peredaran darah terbuka beroperasi pada tekanan yang rendah, dimana volume
darah yang sedikit didorong dari jantung menuju rongga yang lebih besar. Karena
sirkulasi dijalankan berdasarkan azas tekanan, maka darah akan dialirkan ke jaringan
secara lamban. Hal itu dapat mengurangi laju suplai nutrisi ke jaringan dan juga
menurunkan laju metabolisme.
2) Tidak ada regulasi yang teratur dari aliran darah ke organ yang berbeda, hal ini akan
mengakibatkan tidak pastinya aliran darah ke organ spesifik pada waktu tertentu
sehingga sistem kurang terkendali. Sistem peredaran darah terbuka memiliki
kemampuan yang sangat terbatas dalam mengubah kecepatan aliran dan distribusi
darah. Akibatnya pengambilan oksigen oleh sel tubuh berjalan lamban dan jumlah laju
pemakaiannya persatuan berat badan adalah kecil. Namun pada serangga dapat
dibantu menggunakan trakea dimana proses pendistribusian oksigennya langsung
tanpa melibatkan sistem sirkulasi. Sehigga insekta mampu melakukan metabolisme
aerob dengan laju yang relatif tinggi.
Sistem peredaran darah terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki kemampuan terbatas untuk mengubah penyebaran aliran dara, sehingga
pengambilan oksigen berjalan lamban
2) Pada insekta melibatkan sistem trakea sehingga pengangkutan oksigen dan karbon
dioksida dapat berlangsung menuju ke sel-sel jaringan melalui pipa yang berisikan
udara
3) Umumnya, hewan yang memiliki peredaran darah terbuka tidak menghasilkan cairan
ekasresi dengan ara ultrafiltrasi, namun dibentuk dengan cara sekresi ditubulus
Malphigi.
2.2.3 Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem peredaran darah tertutup yaitu selama proses peredarannya darah selalu berada
dalam suatu seri pembuluh darah dan tidak pernah ke luar dari sistem. Sistem ini dapat
diumpai pada anelida, echinodermata dan seluruh vertebrata. Darah yang dipompa oleh
jantung dijaga sedemikian rupa, sehingga tekanannya tinggi dan menghasilkan siklus
peredaran yang dinamis mulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Pada sistem peredaran darah tertutup memiliki keuntugan, diantaranya:
1) Distribusi nutrisi ke sel-sel yang akan melaksanakan metabolisme secara langsung

5
melalui pembuluh darah degan laju perantaranta lebih cepat dan juga terjamin
dibandingkan dengan kelompok hewan dengan sistem peredaran terbuka.
2) Mudah diaturnya suatu mekanisme aliran darah ke organ-organ atau jaringan tertentu
yang membutuhkan, sehingga mekanisme sirkulasi akan sesuai dengan kebutuhan dari
suatu jaringan. Seperti ketika hewan vertebrata berlari, maka hewan terseut memiliki
kemampuan untuk meningkatkan suplai darah ke daerah-daerah yang aktif contohnya
bagian otot dan akan mengurangi daerah yang kurang aktif misalnya saluran
gastrointestinal.
Sistem peredaran darah tertutup memiliki lima ciri-ciri spesifik terutama pada hewan tingkat
tinggi, sebagai berikut.
1) Adanya pemisahan fungsi dari setiap masing-masing organ, namun yang termasuk ke
dalam siste sirkulasi. Seperti halnya jantung yang merupakan alat pemompa darah dan
nantinya darah akan dipompa ke arteri pada level tekanan yang dipertahankan tetap
tinggi
2) Adanya sistem pembuluh arteri yang memiliki fungsi sebaga reservoir tekanan dan
juga sebagai pendorong darah ke kapiler.
3) Adanya dinding kapiler darah yang sangat tipis sehingga substansi mudah berpindah
dari darah dalam kapiler kecairan jaringan di ruang antar sel untuk tahap selanjutnya
memasuki sel
4) Tekanan darah yang cukup tinggi di kapiler tertetu (pada bagian ginjal vertebrata
tepatnya pada glomelurus) sehingga memungkinkan berlangsungnya ultrafiltrasi di
ginjal.
5) Adanya sistem limfa dalam proses pengembalian cairan dari ruang antar sel ke
pembuluh darah.
Sistem sirkulasi tertutup ini dapat ditemukan pada invertebrata seperti cacing anelida.
Cacing anelida memiliki lima pasag unit jantung yang dilengkapi dengan katup-katup atau
yang disebut dengan valves dan pembuluh dara dorsal, ventral serta neural. Pada umumnya
cacing sangat sulit membedakan antara jantung dengan arteri yang menebal. Seluruh molekul
kecil yang terbawa oleh aliran darah akan berdifusi dengan mudah melalui pembuluh kapiler,
sedangkan sel amuboid yang bersikulasi dalam darah tak jarang keluar masuk dari dalam
pembuluh. Pada hewan vertbrata, sistem ini sudah terlihat sangat jelas memperlihatkan
tingkat kompleksitas organisasi struktural dan fungsionalnya sesuai dengan tingkatan kelas/
classis sebagai bentuk yang paling sempurna.

6
2.2.4 Perbedaan Sistem Sirkulasi Terbuka Dan Tertutup

2.3 Komponen Sistem Sirkulasi


2.3.1 Jantung
Jantung merupakan organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tanagn.
Fungsi utama dari jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, fungsi utama
jantung adalah untuk menjaga ritme detak jantung dan menjaga darah. Jantung terletak
diantara paru-paru kanan dan kiri. Jantung tersusun atas beberapa komponen yang memiliki
fungsi berbeda. Adapun bagian-bagian dari jantung adalah sebagai berikut:

1) Aorta
Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung. Fungsi

aorta adalah untuk membawa


darah yang mengandung oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh.
2) Vena Kava Superior
Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya juga di
bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa kembali darah
kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.
3) Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari jantung ke paru-paru.
Fungsi arteri pulmonalis adalah untuk mengganti karbon dioksida dan uap air yang
ada di dalam darah dengan oksigen.
4) Katup Aorta

7
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan
tekanan darah pada kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka dan tertutup.
Fungsi katup aorta adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah yang salah.
5) Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi. Terdapat
dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan). Atrium
dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada jantung. Fungsi atrium kiri adalah
adalah menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan membawanya ke
ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima darah dari seluruh
tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya ke ventrikel kanan.
6) Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke
jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan terdiri dari
vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis adalah
untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh.
7) Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang terdiri dari dari tiga daun
katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole berkontraksi dan dapat menutup kembali.
Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel
kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium kanan ke
ventrikel kanan.
8) Katup Mitral
Katup mitral atau bicuspid adalah katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel
kiri. Katup ini dapat terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri hendak mengalir
ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah darah yang telah berada
di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri.
9) Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah jantung.
Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu ventrikel kiri (bilik kiri)
dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi ventrikel adalah untuk menerima darah dari
atrium kemudian membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah

8
menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh. Fungsi ventrikel
kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan membawanya ke paru-paru.
10) Vena Kava Inferior
Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar dalam tubuh manusia.
Fungsi vena kava inferior adalah membawah darah dari bagian bawah tubuh ke atrium
kanan jantung.
11) Katup Atrioventrikular
Katup atrioventrikular atau katup atrioventrikuler adalah katup yang terletak di antara
atrium dan ventrikel. Fungsi katup atrioventrikular adalah untuk membuat darah
hanya dapat mengalir dari atrium ke ventrikel.
12) Dinding Jantung
Dinding jantung adalah bagian terluar yang melapisi jantung. Dinding jantung terdiri
dari tiga lapisan yaitu endokardium (terdalam), miokardium (bagian tengah), dan
epikardium (terluar). Endokardium terdiri dari epitel pipih selapis. Miokardium terdiri
dari otot kardiak (otot jantung). Epikardium adalah sebuah membran fibrosa. Fungsi
dinding jantung adalah membuat jantung berdetak dan mencegah supaya jantung tidak
bocor.
Hewan-hewan vertebrata memiliki anatomi jantung yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut menyesuaikan dengan ukuran, aktivitas, dan habitat dari hewan-hewan tersebut.
Hewan yang berukuran lebih besar akan memiliki ukuran jantung yang lebih besar pula.
Berikut ini adalah perbedaan struktur jantung pada ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia
dilihat dari jumlah ruang jantung serta model peredaran darah yang terjadi padanya.

1) Jantung Ikan
9
Jantung ikan hanya terdiri atad 2 ruang jantung saja, yaitu 1 serambi dan 1 bilik.
Aliran peredaran darah dari ikan juga lebih sederhana dibandingkan dengan hewan
vertebrata yang lain.

2) Jantung Amfibi
Amfibi memiliki 3 ruang jantung, yaitu 2 serambi dan 1 bilik. Darah kotor dari
seluruh tubuh akan masuk serambi kanan kemudian menuju bilik.

3) Jantung Reptil
Jantung reptil terdiri atas 4 ruang seperti jantung mamalia, namun terdapat sekat yang
belum sempurna (lubang) pada daerah serambinya. Lubang ini disebut dengan nama
foramen panizzae.

4) Jantung Burung Dan Mamalia


10
Jantung burung dan mamalia memiliki struktur yang serupa, yaitu 4 ruang jantung
yang sempurna. Adanya sekat jantung yang sempurna menjadikan peredaran darah
bersih dan kotor dapat berlangsung dengan sempurna tanpa pencampuran keduanya.

2.3.2 Pembuluh Darah


Dalam menjalankan fungsinya, otot jantung membutuhkan aliran darah yang menyuplai
kebutuhan oksigen dan nutiris serta zat lain yang dibutuhkan untuk otot jantung. Pembuluh
darah merupakan bagian dari sistem peredaran darah yang mengedarkan darak ke seluruh
tubuh. Pembuluh mngedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan oksigen ke jaringan tubuh serta
mengangkut limbah. Selain itu, pembuluh juga mengambil karbon dioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Terdapat tiga pembuluh utama di dalam tubuh yaitu:
1) Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuluh arteri berfungsi untuk mengangkut darah dari kapiler menuju jantung.
Tekanan darah yang dipompa dari jantung ke pembuluh nadi utama sangat kuat.
Sehingga, sel darah merah masuk ke dalam pembuluh nadi dengan kecepatan yang
tinggi. Namun, sel darah merah tidak masuk ke dalam pembuluh kapiler dengan
11
kecepatan tinggi. Hal ini karena apabila sel darah masuk dengan cepat maka bisa
menghancurkan pembuluh kapiler yang sangat tipis. Arteri memiliki struktur dinding
otot yang lebih tebal daripada vena. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi fungsi dari
arteri untuk mengalirkan darah pada kecepatan dan tekanan yang tinggi. Denyut nadi
merupakan gelombang yang teraba pada arteri akibat darah dipompa keluar jantung.
2) Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh vena berfungsi


untuk membawa darah kembali menuju jantung, setelah dialirkan ke seluruh tubuh.
Pembuluh balik merupakan jalan darah kotor kembali ke jantung. Dengan membawa
karbon dioksida yang dikumpulkan dari sel-sel tubuh. Sel darah merah yang berada di
dalam pembuuh balik akan mengalir ke jantung. Dari jantung, darah kotor menuju paru-
paru. Di paru-paru karbon dioksida akan dilepaskan dan oksigen akan idbawa oleh darah
menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Vena atau pembuluh balik juga
memilki dinding dengan tiga lapisan, namun lapisan ini lebih tipis dibandingkan arteri.
Hal ini mengakibatkan vena memiliki katup yang disusun sehingga darah dapat mengalir
ke hantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya.
3) Pembuluh Kapiler

12
Pembuluh kapiler menjangkau hingga bagian dalam jaringan tubuh. Di dalam
pembuluh ini terjadi pertukaran gas dan nutrisi. Pembuluh kapiler mengangkut darah dari
arteriola menuju venula. Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil
tempat arteri berakhir. Semakin kecil arteriol, makin menghilang ketiga lapis dindingnya.
Sehingga ketika sampa pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu hanya tinggal satu
lapis, yaitu lapisan endotelium. Bahkan, ketika darah akan melewati pembuluh kapiler
harus melipat dan mengecil serta melaju dalam bentuk satu barisan. Lapisan yang sangat
tipis tersebut memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan dan
membawa air, mineral, dan zat makanan untuk sel. Selain itu, melalui pertukaan gas
antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan
bahan buangan termasuk karbon dioksida. Untuk itu, kapiler melaksanakan fungsi yang
sangat penting sebagai distributor zat-zat penting ke jaringan yang memungkinkan
berbagai proses dalam tubuh berjalan.

2.3.3 Cairan Tubuh


Pada hewan multiseluler ada dua cairan tubuh yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel.
Kira-kira 70% dari seluruh bagian tubuh hewan berupa air, sekitar 45% diantaranya terdapat
didalam sel (intra sel). Pada cairan ekstrasel dapat ditemukan di berbagai tempat dengan
sebutan yang berbeda yaitu cairan jaringan, darah, limfe, dan homolimfe.
1) Cairan Jaringan
Cairan jaringan mengandung sedikit protein, sejumlah garam dan bahan nutritive serta
zat sisa. Cairan jaringan berfungsi sebagai fagostik dan mampu bergerak melalui ruang
antar jaringan.
2) Darah

13
Pada hewan yang memiliki system sirkulasi tertutup darah dan jaringan cairan
merupakan dua macam cairan yang terpisah dengan jelas. Darah tersusun atas cairan
plasma dan sel darah. Sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), dan trombosit. Sedangkan plasma darah mengandung sekitar 90% air dan
berbagai zat terlarut. Zat tersebut mencakup beberapa jenis bahan diantaranya:
a. Protein Plasma, yaitu Albumin, Globulin dan fibrinogen
b. Sari makanan, yaitu Glokusa, monosakarida, asam amino dan lipid
c. Bahan untuk dibuan dari tubuh,anatara lain: Urea dan senyawa nitrogen
d. Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, klor, posfor, kalsium, sulfat dan senyawa
bikarbonat.
e. Bahan lain yang biasanya terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori,
vitamin dan enzim
Adapun fungsi darah adalah sebagai berikut:
a. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
b. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
c. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan ke organ eksresi
d. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
e. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ
tubuh
3) Limfe
Pada vertebrata tingkat tinggi ,pembuluh limfe dimulai sebagai saluran buntu dengan
ujung terbuka. Pembuluh limfe berfungsi mengangkut kelebihan cairan yang tertimbun
dilingkungan ekstra sel dan mengembalikan ke sirkulasi darah. Pada ikan (selain telostei)
dan invertebrate tidak ditemukan adanya pembuluh limfe. Pada berbaguia hewan yang
memiliki tingkat perkembangan yang lebih rendah dapat ditemukan berbagai bentuk
peralihan (intermediet) yang menunjukkan adanya perkembangan sistem pembuluh
limfe. Cairan dalam pembuluh limfe sebenarnya berasal dari cairan jaringan yang masuk
kedalam pembuluh dengan cara difusi melalui dinding pembuluh atau mengalir langsung
ke dalam pembuluh melalui lubang yang terbuka pada ujungnya. Pada saat tertentu,
cairan limfe akan menjadi cairan jaringan dan sebaliknya.
4) Hemolinfe
Cairan hemolimfe merupakan pembatasan antara cairan darah dan caiaran limfe (cairan
jaringan) karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang antarsel merupakan

14
cairan yang sama.
Cairan ekstrasel pada semua hewan mengandung sel jenis tertentu yang mengapung
bebas dan mengembara melalui ruang-ruang antar jaringan. Secara fungsional, sel tersebut
berkaitan erat dengan transfor gas dan pertahanan tubuh hewan dalam melawan
mikroorganisme serta berbagai zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada hewan tertentu,
sel tersebut juga berperan penting dalam proses pembekuan darah.

2.4 Sirkulasi Pada Hewan Vertebrata Dan Invertebrata


2.4.1 Sirkulasi Hewan Vertebrata (Peredaran Darah Tertutup)
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem yang mengedarkan darah dan getah
bening di dalam pembuluh yang rumit. Darah dan getah bening secara tidak langsung
diedarkan di dalam rongga tubuh. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua hewan
vertebrata atau bertulang belakang memiliki sistem peredaran darah tertutup di dalam
tubuhnya. Hewan vertebrata merupakan salah satu jenis hewan yang banyak ditemui. Hewan
tersebut memiliki ciri khas serta klasifikasinya tersendiri. vertebrata merupakan kelompok
hewan yang memiliki tulang punggung di dalam tubuh mereka, adapun contoh dari hewah
vertebrata sendiri sebagai berikut:
1) Ikan (Pisces)
Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka memiliki sistem
peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian pembuluh
darah. Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah dan tidak
mengisi rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup dapat memiliki pola sirkulasi
tunggal atau ganda.

Gambar 1. Sistem Sirkulasi Pada Ikan


https://images.app.goo.gl/YtvBk53KQQbBezzf6
https://images.app.goo.gl/Q7jUn9Fy2qcZgZbm6
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, artinya dimana darah melewati jantung hanya
sekali selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan

15
tubuh datang ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam
insang, dan darah yang beroksigen dari insang kemudian beredar ke seluruh tubuh. Di
sisi lain, pada mamalia, darah yang terdeoksigenasi memasuki jantung, dimana ia
dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi. Darah beroksigen dikembalikan ke jantung dari
paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.

Gambar 2. Jantung Ikan


https://images.app.goo.gl/wLdV94qCQkLUtbYAA

Sistem peredaran darah pada ikan cukuplah sederhana, terdiri dari pembuluh
jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang
terletak di belakang (dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial
atau perikardium. Jantung terdiri dari atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang
dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang disebut bulbus arteriosus. Meskipun
memiliki empat bagian, jantung ikan dianggap dua bilik. Tidak seperti manusia, empat
bagian dari jantung ikan tidak membentuk organ tunggal. Biasanya, mereka menemukan
satu di belakang yang lain.
Pembuluh darah pada ikan akan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri
membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah
terdeoksigenasi kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri
kecil, berdinding tipis yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil yang
berlanjut dengan kapiler. Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang membentuk
jaringan disebut kapiler bed, dimana darah arteri dan vena saling terkait. Kapiler
memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi, suatu proses dimana oksigen dan nutrisi
lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel. Pada saat yang sama, karbon dioksida
dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kapiler tersebut mengandung darah yang terdeoksigenasi (mengandung karbon
dioksida) yang mengalir ke vena kecil yang disebut venula, yang pada gilirannya
mengalir ke vena yang lebih besar. Vena membawa darah terdeoksigenasi ke sinus

16
venosus, yang seperti ruang koleksi kecil. Sinus venosus memiliki sel-sel alat pacu
jantung yang bertanggung jawab untuk memulai kontraksi, sehingga darah tersebut akan
dipindahkan ke dalam atrium berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot
sehingga atrium menghasilkan kontraksi lemah yang mendorong darah ke ventrikel.
Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan banyak otot jantung hal ini
menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara
bulbus arteriosus adalah nama ruang pada teleost (rayfinned, ikan bertulang), struktur ini
dikenal sebagai konus arteriosus pada elasmobranch (ikan dengan kerangka tulang rawan
dan sisik placoid).
Konus arteriosus memiliki banyak katup dan otot, sedangkan bulbus arteriosus tidak
memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah untuk mengurangi tekanan nadi
yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan pada insang yang
berdinding tipis. Insang adalah organ pernapasan utama ikan. Mereka memfasilitasi
pertukaran gas, yaitu penyerapan oksigen dari air dan penghapusan karbon dioksida.
Arteri membawa darah beroksigen (dari insang) ke seluruh tubuh. Arteri bercabang ke
arteriol, yang mengalir ke kapiler, di mana darah arteri menjadi darah vena, karena
pasokan oksigen dan nutrisi lainnya ke sel dan menyerap karbon dioksida dan bahan
limbah. Darah dari vena diteruskan ke jantung, yang memompa ke insang, di mana
karbon dioksida akan diganti dengan oksigen. Darah beroksigen dipasok ke sel-sel dalam
tubuh, dan siklus terus berulang.

2) Reptilia
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena
yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang
kaya masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. darah dari ventrikel kiri dipompa
keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh. Pada hewan reptil terdapat dua macam sistem
peredaran darah yaitu sistem peredaran darah pada buaya dan peredaran darah pada kura-
kura, kadal dan ular. Sistem sirkulasinya sebagai berikut:
a. Pada jantung buaya terdiri dari 4 ruangan yaitu serambi kiri dan kanan, serta bilik kiri
dan kanan, antara serambi kiri dan kanan juga antara bilik kiri dan kanan dipisahkan oleh
sekat (septum). Kemudian darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO 2
dan jaringan mengalir ke sinus venosus (pangkal serambi) dan kemudian masuk ke bilik

17
kanan, pada bilik kanan ini terdapat 2 lintasan aliran darah yaitu:
i. Bilik kanan ➡ arteri pulmonalis ➡ paru-paru ➡ vena pulmonalis ➡ serambi kiri.
ii. Bilik kanan ➡ aorta kiri ➡ bergabung dengan aorta kanan

Gambar 3. Sistem Sirkulasi Pada Buaya


https://images.app.goo.gl/iNVD4Mk9EZArGKAd6

Antara aorta kiri denga aorta anan saling berhubungan melalui suatu lubang yang disebut
foramen pannizzae fungsinya adalah untuk menyeimbangkan tekanan darah dalam
jantung saat hewan menyelam.
b. Pada Kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari serambi kiri dan serambi kanan
serta bilik kiri dan bilik kanan. Antara serambi kiri dan serambi kanan dipisahkan oleh
sekat, sedangkan antara bilik kiri dan bilik kanan tidak dipisahkan oleh sekat, pada
sistem sirkulasi kura-kura kadal dan ular adalah sama yaitu:

Gambar 4. Sistem Sirkulasi Reptil


https://images.app.goo.gl/ZD2qwhTJi71GSSV37

Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus ➡ serambi kanan ➡ bilik (kiri
dan kanan belum berseptum) ➡ arteri pulmonalis ➡ vena.
c. Adapun tiga macam pola pada Hewan Reptil yaitu:

18
Pola squamata Pola varanid Pola crocodilian

Contoh : kura-kura Contoh : biawak dan komodo Contoh : buaya

3 ruang jantung tetapi cavum


3 ruang jantung yaitu 2 4 ruang jantung yaitu 2
venosum-nya, daripada cavum
atrium dan 1 venrtikel atrium dan 2 ventrikel
venosum squamata

Perbedaan ini mengurangi Terdapat foramen


Kontraksi ventricular resiko pencampuran dari darah panizza yang
tunggal kaya oksigen dan darah miskin menghubungkan dua
oksigen arteri utama
Memberi kesempatan
paru-paru untuk
Darah miskin oksigen dan Pencampuran darah masih melakukan anoxia
darah kaya oksigen dapat terjadi dalam beberapa (mengurangi suplai
tercampur keadaan oksigen pada jaringan
tubuh) pada kondisi
tertentu

3) Aves
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga
burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 - 10.200
spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah dan
pembuluh- pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung
terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pada dasarnya sistem peredaran darah Aves hampir mirip dengan sistem peredaran darah
19
pada kerja jantung kelas Mamalia (manusia).

Gambar 5. Sistem Sirkulasi Pada Aves


https://images.app.goo.gl/QqBQru4iKpMTNFj1A
Bagian-bagian pada jantung (cardio) kelas Aves mirip dengan jantung kelas Mamalia
yaitu jantung memiliki empat ruang seperti atrium kanan, atrium kiri, bilik kanan, dan bilik
kiri diantara ruang – ruang pada jantung juga terdapat sekat (septum) yang bentuknya sudah
sempurna sehingga darah yang kaya akan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) tidak akan
tercampur. Sistem peredaran darah pada kelas Aves juga menggunakan peredaran darah
ganda dan sistem peredaran darah tertutup. Oleh karena itu, dalam satu kali darah mengalir,
darah melewati jantung sebanyak dua kali yaitu saat peredaran darah kecil (jantung ➡ paru –
paru ➡ jantung) dan peredaran darah besar (jantung➡ seluruh tubuh➡ jantung.

4) Amfibi
Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus,
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.darah katak tersusun dari plasma darah yang terang
(cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula), yakni selsel darah merah, sel darah putih dan
keeping sel darah. Jantung katak terdiri dari:
a. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior.
b. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium
sinister).
c. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung.
d. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior
bilik.

20
Gambar 6. Sistem Sirkulasi Pada Amfibi
https://images.app.goo.gl/mQPSBkQWubo2CKEu7

Untuk mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup
(valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus
arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO 2, dari seluruh tubuh masuk ke
jantung melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus
venosus, dan kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan.
pada saat itu, darah yang mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik
terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus
menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan
tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang
miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular. Pada katak dikenal adanya sistem
porta, yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena).

2.4.1 Sirkulasi Hewan Invertebrata


Invertebrata merupakan sekelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Istilah Invertebrata sendiri merupakan bentuk awal “Vertebra” yang berasal dari kata Latin.
“Vertebra” pada umumnya yang berarti sendi, dalam arti khususnya yaitu “Sendi tulang
belakang dari Vertebrata”. Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa,
yang mengandung arti ‘mereka yang bukan veterbrae’. invertebrata telah merangkum
sebanyak 95% spesies hewan yang diketahui tidak mempunyai tulang belakang kecuali
hewan vertebrata (reptil, aves, pisces, amfibia, serta mamalia). Ciri utama yang memisahkan
invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya tulang belakang dan tulang punggung,
21
Mereka adalah organisme multiseluler, mereka benar-benar tidak memiliki dinding sel.
Invertebrata menempati hampir setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan
oleh lubang sembur hidrotermal laut dalam hingga hingga ke tanah antartika yang berbatu
dan beku. Invertebrata beradaptasi dengan sangat bervariasi, sehingga menghasilkan
keanekaragaman bentuk yang luar biasa, dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan
ganda yang pipih hingga spesiesspesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang
berputar, lusinan kaki yang berbuku, atau tantakel yang ditutupi dengan mangkok penghisap.
Adapun beberapa filum-filum hewan invertebrata adalah sebagai berikut:
1) Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan
tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif
dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan atau generatif konjugasi. Filum Protozoa
terbagi menjadi beberapa kelas:
1. Kelas hewan berambut getar (cikata)
2. Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3. Kelas hewan berspora (sporozoa)
4. Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)
Protozoa tidak mempunyai system peredaran darah khusus. Mereka menyerap oksigen dan air
melalui seluruh permukaan tubuhnya. Zat itu masuk ke dalam plasma sel. Selanjutnya, zat-zat
tersebut beredar di dalam sitoplasma melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan
diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan.
2) Filum Annelida
Phylum Annelida adalah kelompok cacing beruas-ruas atau berbuku-buku
(segmen/metamer) karena cacing ini terbagi menjadi ruas-ruas baik dibagian luar maupun
bagian dalam kecuali saluran pencernaan yang tersusun sepanjang sumbu antero-posterior.
Ruas tubuh tersebut disebut dengan septa. Tubuh bagian anterior annelida disebut dengan
prostomium sedangkan bagian posterior disebut pigidium. Prostomium dan pigidium tidak
tergolong dalam ruas (segmen/metamer) namun sering juga dijumpai bahwa tubuh bagian
prostomium bersatu dengan segmen paling depan dari tubuhnya membentuk kepala.
Pertumbuhan ruas baru hanya terjadi pada bagian depan dari pigidium sehingga ruas yang
lebih tua akan terletak pada bagian depan dan ruas yang muda berada di belakangnya yaitu
dekat pigidium.
Phylum Annelida memiliki sistem organ tubuh lengkap termasuk system transportasinya

22
atau sirkulasinya. Yang paling umum diperlajari tentang sistem sirkulasi Phylum Annelida
adalah pada cacing tanah. Sistem sirkulasi cacing tanah terdiri atas:
1. Pembuluh darah punggung (dorsal)
2. Pembuluh darah perut (ventral)
3. Pembuluh kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut.
4. Lengkung aorta sebagai jantung
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya. Oksigen tersebut
masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Selanjutnya, oksigen akan diangkut oleh darah
melalui pembuluh darah punggung. Ke dalam pembuluh punggung juga masuk pembuluh
darah dari usus yang kaya zat-zat makanan. Selanjutnya, darah dari pembuluh punggung
menuju lengkung aorta. Lengkung aorta berdenyut berfungsi sebagai jantung. Dari lengkung
aorta, darah mengalir ke tubuh bagian depan dan bagian belakang melalui pembuluh perut.
Dari pembuluh perut, darah melalui kapiler, kemudian masuk ke pembuluh punggung.
Selanjutnya darah mengalir ke lengkung aorta. Darah pada cacing tanah beredar di dalam
pembuluh, oleh sebab itu disebut peredaran darah tertutup. Darah pada cacing tanah terdiri
atas plasma darah dan butir-butir darah. Plasma darah mengandung hemoglobin, sehingga
mampu mangikat oksigen. Selain mengangkut oksigen, darah juga mengangkut zat-zat
makanan dan sisa metabolisme.

Gambar: Sistem Sirkulasi Cacing Tanah


Sumber: https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c30f5efaa6faff50cb11f734973359cc.pdf
3) Filum Porifera
Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang
melekat pada suatu dasar laut, jadi porifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh
porifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai
23
rongga di bagian dalam) porifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Porifera terdiri dari tiga kelas, berikut beberapa diantaranya:
1. Kelas corcorea: Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal,
contoh seghpha SP, charsarina SP
2. Kelas hexactinelida: Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya
pnerorepa SP
3. Kelas demospangia: Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contohnya
spongia SP
Phylum Porifera memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan
ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-sel ameboid.
Setelah itu, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan.
Makanan porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar
ostium
4) Filum Coelenterata
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai
dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas Kelas anthozoa, Kelas hydrozoa dan Kelas scyphozoan. Ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:
1. Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan
segmen identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi)
2. Memiliki bentuk seperti tabung
3. Dikelilingi tentakel di sekitar mulut Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan
luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang membujur dan
menyilang (mesoglea)
4. Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut
dengan nematocyt.
5. Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan
berkoloni.
6. Memiliki sel penyengat (nematosis)
7. Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
8. Tidak memiliki organ atau sistem organ
9. Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka
dan dapat mendeteki sinyal di lingkungannya.

24
5) Filum Platyhelminthes
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines
(cacing). Platyhelminthes berate juga mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai
tubuh simetris bilateral (kedua sisi sama). Platyhelminthes terbagi dalam tiga kelas yaitu
Kelas turbellaria (cacing berambut getar), Kelas trematoda (cacing isap), dan Kelas cestroda
(cacing pita). Ciri-Ciri umumnya antara lain sebagai berikut:
1. Tubuh simetris bilateral
2. Bentuk tubuhnya pipih dan lunak
3. Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda
4. Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata
5. Alat eksresinya menggunakan flame cell
6. Mempunyai mata
7. Bersifat Hermafrodit
8. Tidak mempunyai alat respirasi
9. Sistem pencernaan melalui Gastrovaskuler
10. Sistem saraf adalah Ganglion
11. Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab
6) Filum Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak. Tubuh lunaknya dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Sesuai dengan namanya, hewan
lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur)
mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem
pengeluaran. Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas Kelas lamilli brancuiata (golongan karang
dan tiram), Kelas gastropoda (golongan siput), Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi) dan
Kelas amphineura. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Tubuhnya bilateral simetris
2. Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik
3. Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh
zat mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang
4. Alat pencernaan telah berkembang sempurna Kecuali pada Cephalopoda, peredaran
darahnya terbuka jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi pericardium
5. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang atau mantel

25
6. Alat ekskresinya berupa ginjal Reproduksi secara seksual
7. Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion) yaitu ganglion
serebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal, ketiganya dihubungkan oleh serabut-
serabut syaraf
8. Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula yang hermaphrodit. Yang
berkelamin terpisah, pembuahannya eksternal
Sistem peredaran darah Mollusca merupakan sistem peredaran darah terbuka, namun pada
beberapa jenis mempunyai system peredaran darah tertutup.
- Pada class Gastropoda misalnya kelompok siput, alat peredaran darahnya terdiri atas
jantung yang terdiri atas atrium dan ventrikel dimana jantung tersebut terletak di
dalam rongga perikardial dan pembuluh darah yang masih sederhana. Proses sirkulasi
atau peredaran darah pada Gastropoda dimulai dari jantung. Darah yang dikeluarkan
oleh jantung akan menuju jaringan tubuh dimana pada jarungan tersebut akan terjadi
pembebasan zat makanan dan penyerapa zat-zat sisa. Darah kemudian akan mengalir
kembali ke rongga perikardial dan masuk ke dalam jantung melalui ostium.
- Pada kelompok kerang, sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas sebuah
ventrikel/bilik dan dua atrium/serambi.
- Pada cephalopoda (sepia=cumi-cumi) mempunyai jantung tambahan - jantung insang
(Branchial Heart) yaitu jantung untuk mengalirkan darah ke insang.
7) Filum Echinodermata
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok
hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton)
berduri yang menembus kulit. Filum enchinodermata terdiri dari lima kelas yaitu Kelas
bintang laut (asteroidal), Kelas landak laut (echinoidal), Kelas bintang laut (opiuroidal),
Kelas lilin laut (crinoidal) dan Kelas teripong (holothuroidae). Dengan Ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik)
2. Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa
3. Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
4. Euselomata atau selomata
5. Tidak memiliki segmen tubuh
6. Sistem pencernaan sempurna, dengan beberapa jenis yang tidak memiliki anus
7. Tidak memiliki sistem peredaran darah

26
8. Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulaedan. Ada juga yang
menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung), atau teripang laut
9. Tidak memiliki sistem ekskresi
10. Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala
11. Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual.
12. Pada umumnya memiliki kelamin yang terpisah namun beberapa jenis bersifat
hermaprodit
13. Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa pelat dan berada
dibawah kulit.
Peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Echinodermata misalnya
bintang laut mempunyai hemal system (menyerupai sistem sirkulasi), fungsinya
mendidtribusikan nutrien dari sistem pencernaan terdiri dari:
- Oral hemal ring
- Aboral hemal ring
- Gastric hemal ring
Ketiganya dihubungkan oleh axial sinus
8) Filum Arthropoda
Arthropoda atau organisme berbuku-buku. Filum Artropoda memiliki spesies yang
paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia. Arthropoda berasal
dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang berarti
merupakan hewan dengan kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Tubuh Arthropoda
merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata. Filum ini mempunyai Jumlah species
yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris
bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi
darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan
bentuk).
- Sistem transportasi belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai
gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan
yang disebut jantung pembuluh. Pada saat jantung pembuluh ini berdenyut, darah
keluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta. Darah keluar dari
pembuluh darah, kemudian masuk ke hemosoel. Peredarannya adalah peredaran darah
terbuka. Dari seluruh tubuh darah masuk kembali ke jantung pembuluh melalui
lubang-lubang di kanan-kiri pembuluh. Darah belalang tidak dapat mengikat oksigen,

27
karena tidak mengandung hemoglobin. Plasma darah yang jernih ini mengandung sel-
sel darah yang tidak berwarna yang bekerja sebagai fagositosit untuk membinasakan
organism asing.

Gambar: Sirkulasi Pada Belalang


Sumber: https://slideplayer.info/slide/13720209/
- Pada laba-laba, sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung
pembuluh yang terletak di bagian dorsal tubuhnya serta arteri. Jantung pembuluh
terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas.

Gambar: Anatomi Laba-Laba


Sumber: https://www.e-jurnal.com/2014/01/struktur-anatomi-laba-laba.html
- Sistem transportasi pada Crustaceae misalnya Udang adalah sistem sirkulasi terbuka.
Jantung Crustacea terdapat di bagian cephalothorak berfungsi memompa darah yang
dialirkan menuju arteri, selanjutnya dari arteri darah mengalir menuju sinus sternalis
yang selanjutnya menuju insang. Insang terdapat di bagian basal dari "walking legs"
yang terdapat di bagian cephalothorak.

Adapun beberapa contoh hewan dari beberapa filum yang terdapat pada keanekaragaman
invertebrata, yaitu:
28
Calcarea dan Silicea (Sejenis Spons)

Gambar: Sycon Gelatinosum


Sumber: https://duniapendidikan.co.id/porifera/
Hewan ini secara informal disebut dengan spons. Jumlah spesies ini ada 5.500 spesies. Spons
merupakan hewan sesil yang tidak memiliki jaringan sejati yang hidup sebagai pemakan
susoensi, yang juga menjebak partikel-partikel dalam saluran internal dalam tubuhnya.

Placozoa (Seekor Plakozoa)

Gambar: Plakozoa
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Placozoa
Spesies filum ini tidak terlihat seperti hewan yang terdiri dari beberapa ribu sel yang tersusun
dalam lempeng yang berlapis ganda, jumlah spesies ini ada 1 spesies yang dapat bereproduksi
dengan membelah menjadi dua individu atau bertunas, melepaskan banyak individu
multiseluler.

Cnidaria (Seekor Ubur-Ubur)

29
Gambar Ubur-Ubur
Sumber: https://tatangsma.com/klasifikasi-filum-cnidaria-atau-coelenterata.html
Memiliki jumlah 10.000 spesies, yang termasuk cnidaria yaitu koral, uburubur, dan hidra.
Memiliki bentuk tubuh diploblastik yang bersimetri radial. Hewan ini mempunyai rongga
gastrovaskular yang berperan sebagai mulut sekaligus anus.

Acoela

Gambar: Acoela
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Acoela#/media/File:Neochildia_fusca
Acoela disebut sebagai cacing pipih aselomata (LM), Hewan ini memiliki jumlah 400
spesies, yang merupakan sebuah garis keturunan terpisah yang yang berdivegensi sebelum
ketiga klad utama bilateria.

Platyhelminthes

30
Gambar: Platyhelminthes
Sumber: https://duniapendidikan.co.id/platyhelminthes/
Hewan ini memiliki jumlah 20.000 spesies, yang tidak memiliki rongga tubuh atau organ
untuk sirkulasi. Cacing pipih laut memilki simetri bilateral dan fugsi saraf pusat yang
mengolah informasi dari struktur indra.

Acanthocephala

Gambar: Acanthacephala
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Acanthocephala
Hewan ini memiliki jumlah 1.100 spesies, disebut sebagai hewan cacing berkepala duri
karena memiliki kait melengkung pada probosis di ujung anterior tubuh. Hewan ini juga
menginfeksi kepiting lumpur New Zealand memaksa inangnya bergerak kedaerah pantai
yang lebih jelas.

Mollusca

31
Gambar: Mollusca/siput
Sumber: https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000009705851/yuk-mengenal-filum-mollusca---
siput---keong/
Hewan ini memiliki jumlah 93.000 spesies, termasuk keong, kima, cumicumi, dan gurita.
Yang memiliki tubuh lunak yang pada banyak spesies dilindungi oleh cangkang yang keras.

Tardigrada

Gambar: Tardigrada
Sumber: https://www.belajarsampaimati.com/2011/11/apa-sih-tardigrada-itu.html
Hewan ini memiliki 800 spesies, tardigrada terkenal sebagai beruang air yang dikarenakan
memiliki tubuh yang bulat mungil, tonjolan montok, dan langkah yang berat dan lambat.
Pada kondisi yang buruk akan terjadi fase dormansi, yang ketika itu akan terjadi pada suhu
rendah -272 C. Mereka sebagian ada yang hidup di laut atau perarian tawar ada juga yang
lain hidup di tumbuhan atau hewan. Sebanyak 2 juta ekor tardigrada dapat ditemukan pada
satu meter persegi lumut.

32
Artropoda (Kalajengking)

Gambar: Hewan Kajengking


Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/3692253/4-serangga-yang-jadi-camilan-lezat-di-
sejumlah-negara-salah-satunya-indonesia
Pada spesies ini memiliki eksoskeleton yang eruas dan tonjolan berbuku, pada hewan ini
memiliki 1.000.000 spesies.

Echinodermata (Bulu Babi)

Gambar: Hewan Bulu Babi


Sumber: https://techno.okezone.com/read/2017/08/28/207/1764839/nih-3-fakta-unik-tentang-bulu-babi-yang-
belum-kamu-ketahui
Hewan ini memiliki jumlah 7.000 spesies di dunia, dan termasuk ke dalam hewan akuatik
dalam klad deuterostom yang bersimetri bilateral pada saat masa larva. Mereka bergerak
dengan menggunakan kanal internal.

33

Anda mungkin juga menyukai