TENTANG
HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
THOMAS ALAFTA :20018038
SISKA SAPUTRI :20018033
TAMARA ROY BLASTASYA :20018037
SRIE NOVITA WINDA :20018035
Dra. ELDARNI, M. Pd
1|Page
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat karunia-Nya, sehingga kita dapat menyelasaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Dasar-dasar Ilmu pendidikan, dengan judul:
Kami menyadari bahwa sepenuhnya bahwa makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dan pendidikan
Penulis (Kelompok 2)
2|Page
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Rumusan masalah................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ILMU PENDIDIKAN................................................................................6
a) Pengertian Ilmu pendidikan...............................................................6
b) Perbedaan antara Pendidikan dan Ilmu Pendidikan......... ..............7
c) Pengertian sistem Pendidikan...........................................................7
d) Tujuan dan Fungsi pendidikan............................................................8
e) Sistem Pendidikan Indonesia Saat Ini................................................8
f) Sistem Pendidikan yang seharusnya berjalan....................................8
2.2 HAKEKAT PENDIDIKAN..........................................................................9
a) Pengertian Hakekat Pendidikan..........................................................9
b) Tujuan Hakekat pendidikan...............................................................12
c) Hakekat Pendidikan Menurut Islam..................................................12
d) Hakekat Pendidikan Menurut Para ahli............................................13
2.3 HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN DIANGGAP ILMU NORMATIF,
EMPIRIS,PRAKTIS DAN TEORITIS.............................................................14
a) Hakekat ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif.............................14
b) Hakekat ilmu pendidikan sebagai ilmu teoritis dan praktis............15
2.4 PERANAN DAN KEDUDUKAN ILMU PENDIDIKAN DALAM
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN..........................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN......................................................................18
3.2 SARAN/KRITIK....................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................19
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan menjelaskan arti pendidikan dan hakikat pendidikan.
2. Menjelaskan manfaat dari pendidikan.
3. Dapat mengetahui hakikat pendidikan menurut Islam
4. Mengetahui dan menjelaskan kompenen –kompenen pendidikan.
5. Dapat mengetahui tentang tujuan dari hakekat pendidikan.
6. Dan Bagaimana bentuk dan kondisi Pendidikan di masa yang akan datang.
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
6|Page
ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik atau suatu
proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka
mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.
b) Perbedaan Antara Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Ilmu pendidikan adalah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang bimbingan
atau tuntunan pendidikan kepada anak-anak didik dalam perkembangannya agar ia tumbuh
secara wajar berpribudi baik, sebagai anggota masyarakat yang hidup selaras dan seimbang
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c) Pengertian Sistem Pendidikan
· Sistem : Suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi suatu keseluruhan.
· Pendidikan : Suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan.
· Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara
republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional
indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman .
Undang – undang dasar 1945
Pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan.
Pasal 31 ayat 2 bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayaiya.
· Sistem Pendidikan Nasional : Satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh yang saling
bertautan dan berhubungan dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
secara umum.
7|Page
Menurut UU no.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989
BAB I pasal 1
Sistem Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional.
UU No.20 tahun 2003
Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
d) Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan
· Tujuan sistem pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
· Fungsi sistem pendidikan nasional
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
e) Sistem Pendidikan Indonesia saat ini
Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini masih cenderung mengeksploitasi
peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan indikator kepintaran,
sehingga secara secara nilai dirapot maupun izasa tidak serta merta menunjukkan peserta didik
akan mampu bersaing maupun bertahan di tegah gencarnya industrialisasi yang berlangsung saat
ini.
Nah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang memiliki
sensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis sumber – sumber kehidupan, serta mendorong
terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak. Sistem pendidikan harus lebih ditunjukan
agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan –
kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki
oleh bangsa indonesia.
f) Sistem Pendidikan Yang Seharusnya Berjalan
Padasarnya sebuah sIstem pendidikan dibuat untuk mempermudah pendidikan itu
sendiri,Tapi kenyataannya sekarang sistem yang ada saat ini terkesan ada indikasi sedikit
mempersulit keadan.
8|Page
Indikasi itu muncul bukan hanya karena system pendidikan yang ada saat ini tidak
baik,melainkan oknum-oknum yang menjalankan system tersebut yang kualitasnya belum merata
dan sama baiknya.
9|Page
Pendekatan-pendekatan reduksionisme melihat proses pendidikan peserta
didik dan keseluruhan termasuk lembaga-lembaga pendidikan, menampilkan
pandangan ontologis maupun metafisis tertentu mengenai hakikat pendidikan.
Teori-teori tersebut satu persatu sifatnya mungkin mendalam secara Vertikal
namun tidak melebar secara horizontal.
Peserta didik, anak manusia, tidak hidup secara terisolasi tetapi dia hidup dan
berkembang di dalam suatu masyarakat tertentu, yang berbudaya, yang
mempunyai visi terhadap kehidupan di masa depan, termasuk kehidupan
pasca kehidupan.
• Pendekatan holistik integrative
• Pendekatan Redaksional
Teori-teori / pendekatan redaksional sangat banyak
dikemukakan di dalam khazanah ilmu pendidikan. Dalam hal ini akan
dibicarakan berbagai pendekatan reduksionaisme sebagai berikut:
1. Pendekatan pedagogis / pedagogisme
Titik tolak dari teori ini ialah anak yang akan di besarkan menjadi manusia
dewasa. Pandangan ini apakah berupa pandangan nativisme schopenhouer
serta menganut penganutnya yang beranggapan bahwa anak telah mempunyai
kemampuan-kemampuan yang dilahirkan dan tinggal di kembangkan saja.
2. Pendekatan Filasofis / religionisme
Anak manusia mempunyai hakikatnya sendiri dan berada dengan hakikat
orang dewasa. Oleh sebab itu, proses pendewasaan anak bertitik-tolak dari
anak sebagai anak manusia yang mempunyai tingkat-tingkat perkembangan
sendiri.
3. Pendekatan religius / religionisme
Pendekatan religius / religionisme dianut oleh pemikir-pemikir yang melihat
hakikat manusia sebagai makhluk yang religius. Namun demikian kemajuan
ilmu pengetahuan yang sekuler tidak menjawab terhadap kehidupan yang
bermoral.
4. Pendekatan psikologis / psikologisme
Pandangan-pandangan pedagogisme seperti yang telah diuraikan telah lebih
memacu masuknya psikologi ke dalam bidang ilmu pendidikan hal tersebut
telah mempersempit pandangan para pendidik seakan-akan ilmu pendidikan
terbatas kepada ilmu mengajar saja.
5. Pendekatan negativis / negativism
Pendidikan ialah menjaga pertumbuhan anak. Dengan demikian pandangan
negativisme ini melihat bahwa segala sesuatu seakan-akan telah tersedia di
dalam diri anak yang bertumbuh dengan baik apabila tidak dipengaruhi oleh
hal-hal yang merugikan pertumbuhan tersebut.
6. Pendekatan sosiologis / sosiologismu
Pandangan sosiologisme cenderung berlawanan arah dengan pedagogisme.
Titik-tolak dari pandangan ini ialah prioritas kepada kebutuhan masyarakat
dan bukan kepada kebutuhan individu
Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer of
culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya untuk
memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk
10 | P a g e
mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati
berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan.
Selain itu hakekat pendidikan juga mengarah pada asas-asas seperti :
1. asas/pendekatan manusiawi/humanistik serta meliputi keseluruhan
aspek/potensi anak didik serta utuh dan bulat (aspek fisik–non fisik :
emosi–intelektual ; kognitif–afektif psikomotor), sedangkan pendekatan
humanistik adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai insan
manusia yang potensial, (mempunyai kemampuan kelebihan –
kekurangannya dll), diperlukan dengan penuh kasih sayang – hangat –
kekeluargaan – terbuka – objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana
kebebasan tanpa ada tekanan/paksaan apapun juga.
2. Asas kemerdekaan; Memberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi
bukan kebebasan yang leluasa, terbuka (semau gue), melainkan kebebasan
yang dituntun oleh kodrat alam, baik dalam kehidupan individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
3. Asas kodrat Alam; Pada dasarnya manusia itu sebagai makhluk yang
menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan main
(Sunatullah), tiap orang diberi keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk
berkembang secara wajar menurut kodratnya.
4. Asas kebudayaan; Berakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti
kebudyaan luar yang telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia
terus diikuti, namun kebudayaan sendiri tetap menjadi acauan utama (jati
diri).
5. Asas kebangsaan; Membina kesatuan kebangsaan, perasaan satu dalam
suka dan duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain,
menciptakan keserasian dengan bangsa lain.
6. Asas kemanusiaan; Mendidik anak menjadi manusia yang manusiawi
sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan.
Jadi pada intinya, Hakikat Pendidikan: mendidik manusia menjadi manusia sehinggah
hakekat atau inti dari pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia, sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Wawasan yang dianut oleh pendidik tentang manusia akan
mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya, disamping
konsep pendidikan yang dianut.
Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai
proses dan sekaligus sebagai tujuan. Artinya proses pendidikan mempunyai visi yang jelas.
Individu menjadi manusia karena proses belajar atau proses interaksi manusiawi dengan manusia
lain. Ini mengandung arti bahwa proses interaksi dalam kehidupan social menjadi salah satu
panutan atau komponen pembentuk hakekat pendidikan yang dimengerti sebagai memanusiakan
manusia, atau bagaiamana mengiringi manusia dalam proses pencarian ilmu pengetahuan untuk
bergerak dari ketidaktahuaan menjadi paham dan yakin akan sesuatu yang di
telaah/dipelajarinya, mengembangkan potensi lahirianya dan spiritual manusia sehingga yang
tercipta dari proses pendidikan tersebut adalah manusia yang mampu mengembangkan potensi
11 | P a g e
diri menjadi insan yang cerdas intelegensi dan spiritualnya yang mampu menghasilkan
(produktif) bukan hanya mampu memakai/menghabiskan (komsumtif), membimbing akhlak
manusia menjadi insan yang mampu mengaaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk
kemaslahatan/keselamatan pribdi dan umat lainnya.
berhubungan dengan pembinaan yang dilakukan seseorang kepada orang lain . Pengertian
tersebut belum menunjukkan adanya program, sistem, dan metoda yang lazimnya digunakan
dalam melakukan pendidikan atau pengajaran. Ada 3 pengerian hakikat pendidikan di dalam
islam yaitu:
2. Tarbiyah : Pengajaran
ketiga istilah tersebut. Namun demikian, ketiga istilah tersebut sebenarnya memberi
kesan bahwa antara satu dan yang lainnya berbeda. Beda istilah ta‟lim mengesankan
proses pembinaan terhadap sikap moral dan estetika dalam kehidupan yang lebih
13 | P a g e
4. Brodjonegoro, mengartikan ilmu pendidikan secara sempit dan luas. Secara
sempit ilmu pendidikan diartikan sebagai teori pendidikan dan perenungan tentang
pendidikan, sedangkan secara luas diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.
5. Sutari Imam Barnadib, menuliskan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.
6. Driyakara, memaparkan bahwa ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang
realitas pendidikan. Pemikiran ilmiah tersebut bersifat kritis,metodis dan sistematis. Kritis
karena semua pernyataan atau afirmasi harus mempunyai dasar yang kuat. Metodis karena
dalam proses belajar berpikir dan menyelediki orang orang yang menggunakan suatu cara
tertentu. Sedangkan sistematis karena berpikir ilmiah dalam prosesnya selalu di jiwai oleh
suatu ide yang menyuluruh dan menyatukan, sehingga pikiran-pikiranya dan pendapat-
pendapatnya memiliki keterkaitan sebagai suatu kesatuan.
7.Ngalim Purwanto, ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
dan merenngkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.
14 | P a g e
Nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri
manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai tidak
diperoleh hanya dari praktik dan pengalaman mendidik, tetapi secara
normative bersumber dari norma masyarakat, norma filsafat dan pandangan
hidup, malah dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang.
Karena Ilmu Pendidikan bersifat normatif berarti pula bersifat praktis karena
ilmu pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan sehingga pendidik
bertugas menanamkan sistem-sistem norma bertingkah laku manusia yang
dibanggakan, dihormati, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
b. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis
Ilmu Pendidikan termasuk pengetahuan normatif karena berkaitan erat
dengan pandangan tentang manusia, nilai dan norma hidup yangmembentuk
keperibadian manusia (anak didik).
Ilmu Pendidikan bersifat teoritis dan praktis karena berkaitan dengan strategi
tindakan mendidik atau praktek mendidik
Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan
mensistemkan di dalam swapikirnya masalah yang tersusun sebagai pola
pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun
pemikiran-pemikiran secara teoritis. Pemikiran-pemikiran teoritis inilah
yang disusun dalam satu sistem pendidikan yang biasa disebut Ilmu
Mendidik Teoritis.
Terdapat hubungan antara ilmu mendidik teoritis, sistematiss dan histories.
Apa sajakah yang dapat disumbangkan sejarah pendidikan bagi teori
pendidikan maupun praktik pendidikan?. Meskipun ilmu mendidik
sistematis mendahului ilmu mendidik histories, akan tetapi ilmu mendidik
histories juga memberikan bantuan dan memperkaya ilmu mendidik
sistematis.
15 | P a g e
Selanjutnya adalah bagaimana hubungan antara ilmu mendidik histories dan
ilmu mendidik praktis. Seorang maha guru ilmu mendidik JM. Guning
berkata : teori tanpa praktek adalah baik pada human cerdik cendikiawan
dan praktek tanpa teori hanya terdapat pada orang gila dan penjahat –
penjahat namun alangkah lebih sempurnanya ilmu pendidikan itu dilakukan
dengan cara teori dan praktek secara bersama-sama.
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang memerlukan
pemikiran yang teoritis , adalah bahwa setiap pendidik memerlukan kritik-
kritik sumbangan pemikiran dari para ahli/ orang lain, ia dapat belajar dari
catatan-catatan kritik saran dari orang lain, yang pada akhirnya dapat
dikatakan bahwa ia belajar berdasarkan teori.
2.4 Peranan dan Kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan
16 | P a g e
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam
penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang
membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan, sedangkan, definisi yang
terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu: Meningkatkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran, dan toleransi.
17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN/KRITIK
1. Sebaiknya kita tidak hanya mendengar kata pendidikan, tapi kita harus mengetahui
apa arti sebenarnya dari pendidikan, dan apa yang dimaksud dengan pendidikan.
2. Sebaiknya kita harus mengejar pendidikan, atau mempelajari suatu ilmu, karena
pendidikan digunakan sepanjang hayat.
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bospedia.com/2018/04/pengertian-konsep-hakikat-ilmu-pendidikan.html
https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/06/makalah-pengantar-ilmu-pendidikan/
https://www.academia.edu/9477156/MAKALAH_HAKIKAT_PENDIDIKAN
https://sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-hakikat-pendidikan.html
https://majlisdaruth-tholabahsogundoro.blogspot.com/2013/03/hakikat-manusia-dan-
pendidikan.html
https://andira95.blogspot.com/2013/06/hakikat-pendidikan.html
https://kurniadombosh.blogspot.com/2017/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://adlyradristya.wordpress.com/2014/09/29/ilmu-pendidikan-sebagai-ilmu-normatif-teoritis-
dan-praktis/
https://kangtofa.wordpress.com/2015/11/11/kedudukan-ilmu-pendidikan-dalam-
penyelenggaraan-pendidikan/
19
19 | P a g e