Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
1. Alfitria Amanda (2027002)
2. Amanda Agustia Larasati (2027004)
3. Angela Sindi Priscillia (2027006)
4. Athalia Ibertha Valenciya (2027008)
5. Dea Novita (2027010)
6. Dinda Anggita Asharini (2027012)
7. Dita Permata Melinda (2027014)
8. Edwin Kusuma (2027016)
Puji syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa, atas Berkat, rahmad dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Makalah
Keperawatan Dasar Pemeriksaan Fisik Head To Toe Umum dan Khusus”
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami berbagai masalah, atas
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, makalah ini dapat selesai.
Dalam kesempatan ini kami banyak mengucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan mahasiswa serta dosen Akper yang banyak membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................1
1.4 Ruang Lingkup...................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Pemeriksaan Fisik Head To Toe......................................................2
2.2 Teknis Diperlukannya Dalam Pengkajian Fisik.................................................2
BAB 3 PENUTUP................................................................................................13
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................13
3.2 Saran-saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari pemeriksaan fisik head to toe?
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari pemeriksaan fisik head to toe?
3. Untuk mengetahui apa manfaat dari pemeriksaan fisik head to toe?
5
.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Palpasi
Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba
seperti tangan dan jari-jari, untuk mendeteminasikan ciri-ciri jaringan atau
organ seperti temperatur, keelastisan, bentuk ukuran, kelembaban dan
penonjolan. Ada 2 jenis palpasi:
1. Palpasi ringan ,banyak digunakan dalam pengkajian. Dengan cara ujung-
ujung jari pada satu atau dua tangan digunakan secara simultan. Tangan
diletakkan pada area yang akan dipalpasi dan jari-jari diletakkan
kebawah perlahan sampai ditemukan hasil.
2. Palpasi dalam, dikerjakan untuk merasakan isi abdomen. Dapat
dilakukan dengan dua tangan sehingga disebut bimanual. Satu tangan
digunakan untuk merasakam bagian yang dipalpasi,tangan lainya untuk
menekan kebawah, dengan posisi relaks, jari-jari tangan kedua diletakkan
melekat pada jari-jari pertama. Tekanan dilakukan oleh pucuk tangan
kesendi interpalangeal distal. Tekanan dilepaskan sebelum pindah area
kecualiuntuk mengetahui adanya nyeri tekanan.
Cara kerja palpasi dapat dilakukansebagai berikut:
8
C. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan
tujuan menghasilkan suara.
Adapun suara suara yang dijumpai pada perkusi adalah:
1. Sonor : suara perkusi jaringan yang normal
2. Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya didaerah paru-paru
pada pneumonia.
3. Pekak : suara perkusi jaringan padat seperti pada perkusi daerah jantung,
perkusi daerah hepar.
4. Hipersonor/timpani : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong,
misalnya daerah cavern persiapan yang diperlukan paru, pada klien asma
kronik.
D. Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh tubuh. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung,
suara nafas, dan bising usus.
9
E. Endikasi
Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada :
F. Prosedur tindakan
Pemeriksaa Fisik Dari Kepala s.d Ujung Kaki (Head To Toe)
6. Genetalia
7. Kekuatan otot/musculoskeletal
8. Neurologi
P : Palpasi : diraba dan tentukan turgor kulit elastic atau tidak, tekstur :
kasar/ halus, suhu : akral dingin atau hangat.
b. Rambut
Tujuan :
- Untuk mengetahui warna, tekstur dan percabangan pada rambut.
- Untuk mengetahui mudah rontok dan kotor.
Tindakan :
c. Kuku
Tujuan :
- Untuk mengetahui keadaan kuku : warna dan panjang
11
P = catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill (pada
pasien hypoxia lambat s/d 5-15 detik)
2. Pemeriksaan Kepala
Tujuan :
I = lihat kesimetrisan wajah jika, maka kaki berbeda atau misal lebih
condong kekanan atau kekiri itu menujukkan ada perese/kelumpuhan,
contoh : pada pasien SH
P = cari adanya luka, tojolan patologi, dan respon nyeri dngan menekan
kepala sesuai kebutuhan.
a. Mata
Tujuan :
I = kelopak mata ada radang atau tidak, simetris kaki atau tidak, reflek
kedip baik/tidak, konjungtiva dan sclera : merah/konjungtivis,
ikretik/indikasi hiperbilirubin/gangguan pada hepar, pupil : isokor kaki
(normal), miosis/mengecil, pin point sangat kecil (suspek SOL),
medriasis/melebar/dilatasi (pada pasien sudah meninggal)
12
b. Hidung
Tujuan :
c. Telinga
Tujuan :
Telinga Luar :
Telinga Dalam :
Note :
Pemeriksaan pendengaran :
Tes Rinne
a). Pegang garpu tala (GT) pada tangkainya dan pukulkan ketelapak tangan.
Tes Weber
14
c) Tanyakan pada klien apakah apakah bunyi terdengar sama jelas antara
telinga kaki atau hanya jelas pada satu sisi saja .
Tes swebeck
Tindakan :
faring:
P = pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa ada massa /tumor
pembengkakan dan nyeri.
E. Leher
Tujuan :
Tujuan:
1) Untuk mengetahui bentuk ,kesemetrisan ,ekspensi paru.
2) Untuk mengetahui frekuensi ,irama pernapasan
3) Untuk mengetahui adanya nyeri tekan ,adanya massa,peradangan,edema
taktil fremitus .
4) Untuk mengetahui batas paru dan organ sekitarnya,
5) Mendengarkan bunyi paru /adanya sumbatan aliran udara .
Tindakan:
I = Amati kesimetrian dada ka.ki,amati adanya retraksi interkosta ,amati
gerakan paru .
Amati lavikula dan scapula simetris atau tidak .
P = Palpasi eksplansi paru :
1) Berdiri didepan klien dan taruh kedua telapak tangan pemeriksaan didada
dibawah papila anjurkan pasien menarik nafas dalam dalam ,rasakan apakah
sama paru kiri dan kanan
2) Berdiri dibelkang pasien,taruh telapak tangan pada garis bawah scapula
/setinggi costa ke 10 ibu jari kanan dan kiri di dekatkan jangan sampai
menempel ,dan jari jari di renggangkan lebih kurang 5cm dari ibu jari suruh
pasien kembali menarik nafas dalam dan amati gerakan ibu jari kanan dan
kiri sama atau tidak .
Palpasi taktil vremitus posterior dan anterior:
1) Meletakan telapak tanagan kanan dibelakang dada tepat pada apex
paru/setinggi supra scapula (posisi posterior)
2) Menginstruksikan pasien untuk mengucapkan kata “sembilan –sembilan
“ (nada rendah )
3) Minta klien unutuk mengulangi mengucapakan kata tersebut ,sambil
pemeriksaan menggerakan ke posisi ka.ki, kemudian kebawah sampai
pada basal paru atau setinggi vertebra thoraxkal ke -12
4) Banding vremitus kepada kedua sisi paru
5) Bila frimitus redup minta pasien bicara lebih rendah
6) Ulangi /lakukan pda dada anterior.
17
Pe/Perkusi :
Aus/auskultasi :
P = Palpasi ringan : untuk mengetahi adanya massa dan respon nyeri tekan
letakkan telapak tangan pada abdomen secara
berhimpitan dan tekan secara merata sesuai kuadran.
Palpasi dalam : untuk mengetahui posisi organ dalam seperti hepar, ginjal,
limpa dengan metode bimanual ½ tangan.
5. Genetalia
Tujuan :
a. Untu mengetahu adanya lesi.
b. Untuk mengetahui adanya infeksi.
c. Untuk mengetahiui krbersihan genetalia.
Tindakan ;
a. Genetalia laki-laki :
I = Amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain.
Pada penis yang tidak disirkumsisi buka prepusium dan amati kepala penis
adanya lesi.
Amati skretum apakah ada hernia ingfuinal, amati bentuk dan ukuran.
P = Tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya lesi.
Tekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari.
b. Genetalia wanita:
P = Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu tangan mengetahui
keadaan clatoris, selaput darah, orifisium, perineum.
7. Pemeriksaan Muculoskeletal
Tujuan :
a. Untuk memperoleh data dasar tentang otot, tulang dan persendian.
b. Untuk mengetahui mobilitas, kekuatan otot, dan gangguan gangguan pada
daerah tertentu.
Tindakan :
a. Inpeksi mengenai ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi (ukur dan catat
jika ada perbedaan dan meteran).
b. Palpasi pada otot istirahat dan pada saat otot kontraksi untuk mengetahui
adanya kelemahan dan kontraksi tiba-tiba.
c. Lakukan uji kekuatan otot dengn menyuruh pasien menarik atau
mendorong tangan periksa dan bandingkan tangan kanan dan kiri.
d. Amati kekuatan sesuatu otot dengn memberi penahanan pada anggota gerak
atas dan bawah, suruh pasien menahan tangan atau kaki sementara
pemeriksa menariknya dari yang lemah sampai yang terkuat amati apakah
pasien bisa menahan.
Tulang atau Ostium:
Meminta klien mengidentifikasi rasa asam, asin, pada bagian pangkal lidah.
Gunakan penekan lidah untuk menimbulkan “reflek gag”.
Meminta klien untuk menggerakkan lidahnya.
10. Vagus/sensasi faring, gerakan pita suara :
Suruh klien mengucapkan “ah” kaji gerakan palatum pada faringeal.
Periksa kerasnya suara pasien.
11. Asesorius/gerakan kepala dan bahu :
Meminta pasien menggerakan bahudan memalingkan kepala kearah yang
ditahan oleh pemeriksa kaji, dapatkah klien mendapatkan tahanan yang
ringan.
12. Hipoglosal/posisi lidah :
Meminta klien menjulurkan lidah kearah garis tengah menggerakan
keberbagai sisi.
c. Pengkajian reflex
Refleks Bisep :
1. Fleksiakan lengan klien pada bagian siku sampai 45 derajat, dengan posisi
tangan pronasi (menghadap kebawah).
2. Letakkan ibu jari pemeriksa pada fossa antekkubital didasar tendon bisep
dan jari-jari lain diatas tendon bisep.
22
Refleks Patella :
1. Meminta pasien duduk dan tungkai menggantung ditempat tidur/kursi.
2. Rilexkan psien dan alihkan perhatian untuk menarik kedua tangan didepan
dada.
3. Pukul tendon patella, kaji reflek.
Refleks Brakhioradialis :
1. Letakkan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa.
2. Tempatkan lengan bawah diantara fleksi dan ekstensi serta sedikit pronasi.
3. Pukul tendo berakhialis pada radius bagian distal dengan bagian datar
harmmer, catat reflek.
Reflex Achilles :
1. Minta pasien duduk dan tungkai menggantung ditempat didur/kursi seperti
pemeriksaan patella.
2. Dosofleksikan telapak kaki dengan tangan pemeriksa.
3. Pukul tendo achiles, kaji reflek.
Reflek Kutaneus :
1. Gluteal
2. Abdominal
3. Kremasterik/pada pria.
G. Dokumentasi
Merupakan yang penting dalam pengkajian data riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik, setelah pengumpulan data selesai dilakukan maka perawat
harus dapat mengorganisasikan dan data mencatatnya dengan cara yang tepat
dan benar.
Data riwayat kesehatan dan pengkajian fisik yang didokumentasikan dalam
catatan atau status kesehatan pasien, merupakan sumber informasi yang pentin
bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengidentifikasikan masalah,
penegakkan diagnosis, merencanakan tindakan keperawatan dan memonitor
respon pasien terhadap perlakuan yang diberikan.
Untuk menghindari lupa atau kesalahan maka data harus segera dicatat
setelah data terkumpul. Sebaiknya dihindari menunda mencatat data sampai
selesai mengkaji beberapa pasien karena dapat menimbulkan kebingunagan.
Data kesehatan harus ditulis secara lengkap dan hindari menggunakan istilah
positif, negatif, normal dan tidak normal karena dapat di interprestasikan
berbeda oleh orang lain.
Data hasil pengkjian fisik harus dicatat dengan urutan yang jelas. Untuk
pengkajian fisik lengkap yang meliputi bagian tubuh, data ditulis dari kepala
sampai dengan kaki.
24
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan head to adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau
hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematis
dan komprehensif, memastikan atau membuktikan hasil anamnesa, menentukan
masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.
Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala secara berurutan sampai ke kaki.
Mulai dari : keadaan umum, tanda tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga, hidung,
mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung,
genetalia, ekremitas, rectum.
Tehnik yang diperlukan dalam pengkajian fisik ada 4 yaitu : palpasi, inspeksi,
auskultsi, dan perkusi. Indikasi mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada :
1. Klien yang baru masuk ketempat pelayanan kesehatan untuk dirawat.
2. Secara rutin pada klien yang sedang dirawat.
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.
Prosedur pelaksanaan :
3.2 Saran-saran
Diharapkan kepada perawat agar dapat melakukan pemeriksaan fisik head to toe
secara benar, sesuai dengan persiapan, teknik, dan prosedur yang telah ditentukan
25
DAFTAR PUSTAKA
http://kupdf.net/downlod/makalah-head-to-toe_5c97320de2b6f5087699-pdf