“SOLUSIO PLASENTA”
Disusun Oleh :
DESI DWI CAHYANTI
N 111 17 047
Pembimbing Klinik:
dr. John Abbas Kaput, Sp.OG
A. IDENTITAS
Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. M Nama : Tn. E
Umur : 30 Tahun Umur : 35 Tahun
Alamat : Jl. Pekuburan cina No. 13 Alamat : Jl. Pekuburan cina No. 13
Desa Labuan Bajo Desa Labuan Bajo
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G2P1A0 gravid 25-26 minggu Masuk Rumah Sakit dengan keluhan
keluarnya darah dari jalan lahir sejak pukul 19.00 WITA SMRS, perdarahan
berupa darah berwarna kehitaman. Awalnya darah keluar sedikit-sedikit,
kemudian darah semakin banyak pada pukul 22.00 WITA. Pasien merasakan janin
dalam kandungannya kurang melakukan pergerakan, keluhan juga disertai dengan
nyeri perut (+)dan terasa tegang yang semakin memberat sejak pukul 14.00 WITA
setelah pemberian suntik TT di puskesmas serta ada riwayat sering diurut, pasien
juga merasakan kram pada bagian perutnya, pelepasan lendir (-), air (-), nyeri ulu
hati (-), mual (-), muntah (-), sakit kepala (-), pusing (-), BAK (+) lancar, BAB (+)
biasa.
3. Riwayat pemeriksaan kehamilan
Pasien rutin dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada bidan. Tetapi,
pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan USG sebelumnya selama kehamilan.
4. Riwayat menstruasi
Haid pertama kali pada umur 10 tahun, lama 5-7 hari, siklus haid 28 hari,
teratur, banyaknya 2-3 pembalut perhari, tidak pernah merasakan nyeri yang
hebat selama haid. Hari Pertama Haid Terakhir yaitu pada 05 Juni 2018 dengan
Taksiran Persalinan 12 Maret 2019
5. Riwayat menikah
Pasien mengaku menikah satu kali. Usia Perkawinan ± 5 tahun.
7. Riwayat KB
Pasien menggunakan kontrasepsi dengan pil, terakhir mengkonsumsi 11
bulan yang lalu.
Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-), edema palpebra (-/-), pembesaran
KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-), Simetris bilateral
P : Vokal fremitus kanan=kiri
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas jantung DBN
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II
murni regular
Ekstremitas :
o Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-), Tremor (-/-)
o Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-), Tremor (-/-)
E. STATUS OBSTETRI
Abdomen :
Inspeksi : Tampak perut membuncit
Palpasi : Nyeri tekan (+) dan teraba tegang di Regio Umbilical
o Leopold I : TFU 4 jari dibawah proc.xyphoideus (23 cm)
o Leopold II : Teraba punggung dibagian dextra
o Leopold III : Presentasi kepala
o Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
BJF : 110 x/menit
Genitalia :
Pemeriksaan Dalam (VT) : Tidak dilakukan
D. HASIL LABORATORIUM
F. RESUME
Pasien Ny. M G2P1A0 usia 30 tahun gravid 25-26 minggu Masuk Rumah
Sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak pukul 19.00 WITA SMRS.
Perdarahan berupa darah berwarna kehitaman. Awalnya darah keluar sedikit-
sedikit, kemudian darah semakin banyak.Pasien merasakan janin dalam
kandungannya kurang melakukan pergerakan, keluhan juga disertai dengan nyeri
perut (+)dan terasa tegang yang semakin memberat sejak pukul 14.00 WITA
setelah pemberian suntik TT di puskesmas serta ada riwayat sering diurut, pasien
juga merasakan kram pada bagian perutnya, BAK (+) lancar, BAB (+) biasa.
Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan USG sebelumnya selama kehamilan.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dalam kehamilan saat anak pertama. Riwayat
operasi Sectio Caesaria 1 kali.
Pada pemeriksaan fisik, TD:110/70 mmHg, N:94 x/menit, RR:22 x/m, S:
36,80C. Konjungtiva anemis (+/+).Pada pemeriksaan abdomen pada palpasi : nyeri
tekan (+) dan teraba tegang di bagian umbilikus.
Pada pemeriksaan obstetrik: pada Palpasi,Leopold I : TFU 4 jari dibawah
proc.xyphoideus,Leopold II : Teraba punggung dibagian dextra, Leopold III :
Teraba bagian terbawah janin bulat keras, Leopold IV : Bagian terbawah janin
belum masuk PAP. Pada vaginal touche tidak dilakukan pemeriksaan. BJF :
110x/menit Hasil lab : WBC : 22,1 x 103/mm3, Hb : 8,4 g/dl. Hasil pemeriksaan
USG memberikan kesan IUFD (Intrauterine Fetal Death)
G. DIAGNOSIS
G2P1A0 gravid 25-26 minggu + kontraksi uterus + susp. Solusio plasenta +
bekas SC 1 kali + IUFD
H. PENATALAKSANAAN
Intervensi perawatan :
Rencana rawat inap
Bed rest
Observasi Keadaan Umum, Tanda-tanda vital, dan BJF
Rencana transfusi 2 labu PRC hingga Hb 10 mg/dL
Rencana USG
Rencana SC jika Hb 10 mg/dL
Intervensi pengobatan
Oksigen 2-4 lpm
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
Inj. Asam Traneksamat 1amp/ 8 jam/iv
Inj. Dexamethason 1 amp/6 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam/IV
Drips Oxytocin 1 amp 24 tpm
Pronalgest supp I / rectal
Histolan 2x1 tablet
FOLLOW UP :
7/11/2018
S : PPV (+), nyeri perut (+), Nyeri ulu hati (+), Mual (-), Muntah (-), pusing (+),
sakit kepala (-), BAK (+) lancar, BAB (+) biasa.
O:
KU : sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
N : 76x/menit
R : 22x/menit
S : 36,7 derajat celcius
BJF : tidak terdengar
A :G2P1A0 gravid 25-26 minggu + kontraksi uterus + susp. solusioplasenta+ bekas
SC 1 kali + IUFD
P:
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam/IV
- Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
- Inj. Asam tranexamat 500mg/8 jam/IV
- Inj. Ketorolac 30mg/8 jam/IV
- Drips Oxytocin 1 amp 24 tpm
- Transfusi darah 2 bag
- Rencana USG
- Rencana SC Cito
I. LAPORAN OPERASI
1. Pasien baring dengan posisi supine di atas meja operasi dibawah pengaruh
spinal anestesi
2. Desinfeksi dan drapping prosedur dengan kasa steril dan betadine
3. Pasang dook steril
4. Insisi abdomen dengan metode pfannestiel, lapisan demi lapisan
menembus rongga perut secara tajam dan tumpul.
5. Eksplorasi cavum abdomen, tampak uterus membesar
6. Insisi segmen bawah rahim, lapis demi lapisan menembus plika
vesicouterina, miometrium, endometrium secara tajam dan tumpul,
kontrol perdarahan
7. Pecahkan ketuban, ketuban berwarna hijau, volume cukup
8. Bayi dilahirkan dengan presentasi bokong, BBL 900 gram, PBL 33 cm,
jenis kelamin perempuan
9. Plasenta dilahirkan secara manual dan lengkap
10. Eksplorasi cavum uteri dengan kasa streil dan betadine
11. Jahit uterus lapisan demi lapisan dengan benang chromic 2, kontrol
perdarahan
12. Jahit plika vesicouterina dengan benang chromic 1, kontrol perdarahan
13. Eksplorasi dan bersihkan abdomen, kontrol perdarahan
14. Jahit peritoneum dengan chromic 0, kontrol perdarahan
15. Jahit otot abdomen dengan benang chromic 2/0, kontrol perdarahan
16. Jahit fascia dengan benang demensorb 1, kontrol perdarahan
17. Jahit adiposa dengan jarum otot dengan benang chromic 2/0 secara
interuptud, kontrol perdarahan
18. Jahit kulit dengan jarum kulit dengan benang chromic 2/0 secara
subcuticular, kontrol perdarahan
19. Bersihkan luka dan tutup luka menggunakan dengan kasa steril dan
betadine.
20. Vagina toilet
21. Operasi selesai
J. DOKUMENTASI OPERASI
Intervensi pengobatan
RL : Dextrose 5% : NaCl 0,9% = 28 tpm
Drips oxytocin 2 amp/kolf
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/ IV
Drips Metronidazole 500mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidin 1amp/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1amp/8 jam /IV
Inj. Ondansentron / amp / 8 jam / iv
Inj. Asam traneksamat 250mg/8 jam/IV
10/11/2018
S : nyeri bekas op (+), ppv (+) sedikit, mual (-), muntah (-), BAK (+) lancar, BAB(+)
biasa
O:
KU : sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/60mmHg
N : 96x/menit
R : 18x/menit
S : 36,8 derajat celcius
A : P2A0 post sc a/i solusio plasenta + Anemia + IUFD
P:
- Cefadroxil 2x500 mg
- Asam mefenamat 3x500 mg
- SF 1x1
- Rawat jalan
PEMBAHASAN