Anda di halaman 1dari 7

TEMUAN AUDIT

Oleh:

Nama NIM

1. Nyoman P. Uttari Candra Dewi 1902622010359


2. Ni Made Sapnawati 1902622010385

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PRODI AKUNTANSI

TAHUN 2022
1.1 Sifat Temuan Audit
Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji
selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara analitis
menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan
terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun
ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian ketidaksesuaian
sendiri adalah penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang ditetapkan
auditor harus menginvestigasi untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang dilanggar
dan menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan.
 Sifat Temuan Audit
Segala bentuk ketidaksesuaian dari norma atau kriteria yang dapat diterima disebut
temuan audit. Temuan audit dapat menggambarkan :
 Tindakan yang seharusnya diambil tetapi tidak dilakukan
 Tindakan yang dilarang
 Sistem yang tidak memuaskan
 Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan

Dalam kenyataannya istilah temuan dianggap terlalu negatif, penggunaan kata


kondisi dianggap memiliki makna yang lebih positif dibanding temuan. Walaupun istilah
yang digunakan bisa bervariasi namun konsep dasar temuan audit tetap bersifat universal.

1.2 Standar For The Profesional Practice Of Internal Auditing (SPPIA)


SPPIA (Standard for Proffesional Practice on Internal Auditing) : Adalah Standard
Praktik Internal Audit internasional yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditor yang
menjadi acuan bagi internal auditor (anggota IIA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Bank Indonesia menganjurkan Bank-Bank Umum di Indonesia menggunakan SPPIA sebagai
acuan dalam menyusun standard internal audit bagi bank umum.
Tujuan SPPIA adalah :
1. Memberikan gambaran prinsip-prinsip dasar yang menyajikan praktik internal audit yang
seharusnya
2. Menyediakan suatu kerangka kerja untuk membentuk dan meningkatkan suatu jangka
acuan (broad range) dari nilai tambah kegiatan internal audit.
3. Sebagai basis bagi evaluasi kinerja internal audit
4. Mempercepat perbaikan proses organisasi dan operasi.

 Standar for Proffessional Practice on Internal Auditing terdiri dari :


1. Attribute Standard
2. Performance Standard
3. Implementation Standard

Attribute standard memberikan arah tentang karakteristik dari organisasi serta pihak-
pihak yang menyelenggarakan kegiatan internal audit. Performance standard menjelaskan
tentang sifat dari kegiatan internal audit dan menyediakan kriteria tentang mutu (quality)
terhadap mana kinerja (performance) dari jasa jasa audit ini dapat dinilai. Sementara
attribute standard dan performance standard dapat diterapkan pada semua jasa internal
audit, implementation standard diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan yang spesifik.
Hanya ada satu set Attribute dan Performance Standard, dilain pihak terdapat multiple set
untuk standar implementasi,masing-masing satu set untuk setiap kegiatan audit yang
utama (major type of internal audit activity). Standard implementasi ditetapkan untuk
kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan (assurance) (A) dan konsultasi (consulting) (B).
Standard yang ditetapkan merupakan bagian dari Kerangka Kerja Praktik Profesional
(The Professionnal Practice Framework).

1.3 Memahami Pendekatan untuk Mengonstruksi Temuan Dan Tingkat Signifikansi


Temuan Audit
Dalam mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan
dan dapat dilaporkan memerlukan keahlian khusus berdasarkan pengalaman auditor, karena
bisa jadi suatu kesalahan fatal bagi orang awam adalah hal sepele bagi auditor. Oleh karena
itu auditor internal harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
 Meninjau kembali kebijakan/keputusan dari manajemen yang bisa jadi tidak realistis.
Auditor internal harus mempertimbangkan kondisi, fakta, dan situasi ketika kelemahan
tersebut terjadi. Serta tidak mengkritik kebijakan manajemen maupun mengganti
pertimbangan manajemen.
 Auditor harus bertanggungjawab untuk memberikan bukti atas setiap temuan audit.
 Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak
harus dikritik hanya karena kurang dari 100 %.
 Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit.

 Menambah Nilai
Dalam setiap aspek usaha, konsep menambah nilai memiliki makna baru dan
lebih jelas. Fungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai berisiko untuk
dirampingkan atau bahkan dihilangkan. Oleh karena itu auditor harus mampu
meyakinkan perusahaan bahwa temuan dan rekomendasi yang diberikan mampu
memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan. Temuan audit yang wajar dapat
mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. hal ini tentunya akan berdampak
positif bagi citra auditor internal.

 Tingkat Signifikasi
Temuan kecil perlu dilaporkan karena bukan kesalahan manusiawi yang bersifat
acak. Jika temuan kecil ini dibiarkan maka lama kelamaan akan semakin mengganggu
bahkan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Temuan besar adalah temuan yang akan menghalangi pencapaian tujuan utama
suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. Diperlukan klasifikasi yang jelas antara
temuan kecil dan temuan besar, sehingga keputusan yang diambil oleh auditor internal
tidak menjadi bias.
Temuan yang tidak signifikan tidak memerlukan tindakan formal. Sebaiknya tidak
dimasukkan ke dalam laporan audit formal karena membuat pekerjaan menjadi tidak
produktif. Temuan tidak signifikan tetap dialporkan dan selanjutnya diselesaikan
dengan :
 Diskusi dengan pihak yang bertanggungjawab
 Memeriksa apakah temuan sudah diperbaiki
 Mencatat dalam kertas kerja
 Tidak mencatumkan dalam laporan audit resmi
1.4 Memahami dan Menjelaskan Elemen-Elemen Temuan Audit
 Latar Belakang
Latar belakang dapat mengnidentifikasi orang-orang yang berperan, hubungan organisasi,
dan bahkan tujuan dan sasaran yang menjadi perhatian. Hal tersebut harus bisa
menjelaskan secara umum lingkungan yang melingkupi operasi dan gravitasi situasi yang
menyebabkan auditor melaporkan temuan tersebut.
 Kriteria
Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting dalam konsep kriteria
yaitu :
 Tujuan dan sasaran, bisa mencakup standar-standar operasi yang mencerminkan
apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi yang diaudit.
 Kualitas pencapaian
 Kondisi
Kondisi mengacu pada fakta-fakta yang dikumpulkan melalui observasi, pengajuan,
pertanyaan, analisis, verifikasi dan investigasi yang dilakukan auditor internal. Kondisi
merupakan inti jantung dari temuan, maka informasinya harus memadai, kompeten, dan
relevan. Harus mampu menghadapi segala serangan, mencerminkan total populasi.
 Penyebab
Penyebab menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada, mengapa sasaran
tidak tercapai, dan mengapa tujuan tidak terpenuhi. Menentukan penyebab merupakan
latihan penyelesaian masalah, prosesnya mengikuti langkah-langkah berikut :
 Kumpulkan fakta-fakta
 Identifikasikan masalah, cari penyimpangan yang terjadi
 Jelaskan hal-hal utama dari masalah
 Uji penyebab-penyebab yang mungkin terjadi
 Tetapkan tujuan-tujuan potensi tindakan perbaikan
 Bandingkan dengan tindakan alternatif
 Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan yang telah
dipilih
 Pertimbangan “bagaimana seandainya”. Pikirkan dampak apa yang akan timbul
setelahnya
 Apakah terdapat kondisi-kondisi mitigasi
 Rekomendasikan kontrol untuk memastikan bahwa tindakan terbaik telah benar-
benar dilakukan
 Dampak
Dampak merupaka elemen yang dibutuhkan untuk meyakinkan klien dan manajemen
pada tingkat yang lebih tinggi bahwa kondisi yang tidak diinginkan, jika diabaikan akan
berakibat buruk dan menimbulkan biaya yang lebih besar daripada tindakan yang
dibutuhkan untuk memperbaiki masalah tersebut.
 Kesimpulan
Kesimpulan harus ditunjang oleh fakta-fakta dan pertimbangan profesional. Pada intinya
kesimpulan berisi rekomendasi dari auditor internal kepada manajemen untuk temuan
audit yang berdampak harus segera diatasi, karena biaya yang ditimbulkan temuan
tersebut bisa jauh lebih besar daripada tindakan untuk memperbaikinya.
 Rekomendasi
Rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen
untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang ada dan memperkuat kesalahan
dalam sistem kontrol. Namun sebaiknya manajemen tidak mengetahui rekomendasi
auditor, karena hal tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen, bukan
auditor. Rekomendasi audit hendaknya dipertimbangkan bersama-sama dengan tindakna-
tindakan lain yang mungkin dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.belumlama.com/temuan-audit/#:~:text=Temuan%20audit%20adalah%20himpunan
%20data,bagi%20pihak%2Dpihak%20yang%20berkepentingan.

http://kriwuull.blogspot.com/2018/09/internal-audit-bab-8.html

https://glosarium.org/arti-sppia-di-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai