Anda di halaman 1dari 4

Metodologi

Pada form identifikasi longsor, beberapa kotak centang harus dijawab seperti

i) identifikasi jika ada longsor, yaitu mengidentifikasi kejadian longsor di daerah/medan


serupa di dekatnya atau longsor yang berdampak pada aliran sungai.
ii) Identifikasi sumber data, seperti peta inventarisasi hutan, peta medan, peta tanah, peta
inventarisasi longsor, peta geologi batuan dasar, dan foto udara. Sumber data ini akan
sangat penting untuk mengetahui morfologi, tutupan lahan, jenis tanah, dan kondisi
geologi di sekitar daerah longsor.
iii) Mengidentifikasi jenis longsor; jatuh, merayap, dan merosot. Jenis longsor yang
berbeda akan memiliki jenis pendekatan mitigasi yang berbeda pula. Jenis longsor
ditentukan di lapangan berdasarkan Varnes (1978).
iv) Mendeskripsikan karakter lokasi awal longsor, meliputi sudut kemiringan dari peta
medan, lokasi

Uraian karakteristik fisik tanah longsor di daerah penelitian meliputi

(i) Identifikasi sumber data meliputi peta inventarisasi hutan, peta medan atau morfologi,
peta jenis tanah, peta inventarisasi longsor, peta geologi, dan foto udara,
(ii) sudut kemiringan (termasuk bentuk; cekung, cembung, atau lurus), pengukuran
menggunakan klinometer kompas geologi,
(iii) Overburden (jenis, kedalaman, tekstur, dan drainase), data ini diperoleh dari
pengamatan di lapangan,
(iv) batuan dasar (eksposur atau bawah permukaan); jenis, struktur dan fitur geologi, dan
stratigrafi. Pengukuran ini membantu untuk menentukan kedalaman batuan dasar
yang bertindak sebagai permukaan geser. Peralatan geologi seperti kompas,
klinometer, pita ukur, loop.

DAERAH PENELITIAN

Secara geologi, Provinsi Aceh terletak di dalam Zona Sesar Sumatera. Menurut gambar
prta geologi Biruen – Takengon, jalan tersebut merupakan bagian dari segi empat Lhoksemawe
dan Takengon dari peta geologi Sumatera.
Berdasarkan peta,
formasi batuan tua hingga muda yang ditemukan di daerah tersebut adalah formasi
Keutapang dan batupasir Seumpo yang terbentuk pada kala Miosen akhir (5 juta tahun yang
lalu).
Satuan Enang-enang dan Lampahan yang terbentuk pada zaman Pleistosen (1,5 juta tahun
yang lalu), dan satuan Telong yang terbentuk pada zaman Holosen (kurang dari 10.000 tahun
yang lalu).
Formasi Keutapang terdiri dari batuan sedimen yaitu konglomerat, batupasir, batulanau,
batulempung, dan serpih.
Satuan Enang-enang dan Lampahan dibentuk oleh batuan beku ekstrusif dan endapan
vulkanik. Satuan Telong terdiri dari batuan beku ekstrusif.

JENIS LONGSOR
WILAYAH 1
Montmorillonit merupakan lempung yang mengembang.
Jadi Ketika kontak atau jenuh dengan air, volume tanah liat akan meningkat sekitar 39%
Kemudian Jalan dibangun ketika montmorillonit jenuh air dan dalam kondisi mengembang,
dan pada musim kemarau, air tanah berkurang sehingga volume lempung montmorillonit akan
menyusut dan merobohkan jalan seperti pada gambar.
WILAYAH 2
Wilayah ini jauh dari Zona Sesar Sumatera, di beberapa daerah yang berdekatan ditemukan
lipatan (sinklin/antiklin), kekar, dan sesar normal yang ditemukan pada lereng jalan Cot
Panglima. Hal ini yang mengindikasikan daerah pergerakan tanah yang aktif dengan risiko
longsor.
Dan Pemogokan lapisan batuan sedimen di lokasi ini sejajar dengan garis jalan. Kondisi ini akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya longsor.
Sinklin itu lipatan yang membentuk lembah (cekungan) Antiklin itu lipatan yang membentuk
busur atau punggung lipatan.
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran.
Sesar Normal adalah sesar yang terjadi karena gaya tegangan yang mengakibatkan tertariknya
kekar ke arah berlawanan (atas bawah) bisa juga karena gaya gravitasi.
MITIGASI
WILAYAH 1
Atau membatasi masuknya air dipermukaan dengan mengumpulkan limpasan permukaan (aliran
air yang mengalir diatas permukaan) karena penuh kapasisat infiltrasi permukaannya.

WILAYAH 2
Drainase = saluran air
Jadi metode bioteknik itu metode konstruksi yang menggunakan kombinasi vegetasi dan material
struktur. Metode ini untuk memperkuat dan menstabilkan lereng. Penggambarannya dengan
gabungan dari penggunaan vegetasi dan strutur dasar atau campuran mekanik yang
komponennya bisa beton, kayu, dan batu.

WILAYAH 4
Shotcrete adalah metode untuk perlindungan lereng dan juga perkuatan lereng, metode ini
dilakukan dengan mencampurkan bahan dasar semen kemudian diproyeksikan dengan kecepatan
tinggi ke permukaan penerima yang dimana komponen material shotcrete pada dasarnya adalah
beton atau bisa adukan semen. Metode ini menggunakan aplikasi mesin penyemprot beton yang
ditemukan pd tahun 1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926)

Apa hubungan litologi batuan dengan longsor?


Jadi hubungannya, litologi batuan dapat mempengaruhi terjadinya longsor karena batuan yang
tidak tembus air menciptakan bidang luncur terhadap tanah, kemudian air yang masuk ke dalam
tanah tidak dapat menembus lapisan batuan yang kedap air dan akan mengalir atau menyebar
secara lateral sehingga ketika terjadi hujan, air akan menjenuhi permukaan gelincir dan jika
permukaan gelincir tidak kuat menahan maka terjadi longsoran tanah.

Bagaimana cara kerja metode shotcrete?


metode ini dilakukan dengan mencampurkan bahan dasar semen kemudian diproyeksikan
dengan kecepatan tinggi ke permukaan penerima yang dimana komponen material shotcrete pada
dasarnya adalah beton atau bisa adukan semen. Metode ini menggunakan aplikasi mesin
penyemprot beton yang ditemukan pd tahun 1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-19226)
Apa bedanya sinklin dan antiklin ?
Sinklin itu lipatan yang membentuk lembah (cekungan) Antiklin itu lipatan yang membentuk
busur atau punggung lipatan.
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran.
Sesar Normal adalah sesar yang terjadi karena gaya tegangan yang mengakibatkan tertariknya
kekar ke arah berlawanan (atas bawah) bisa juga karena gaya gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai