Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF

Untuk Memenuhi Tugas Komunikasi Dalam Keperawatan

DOSEN PENGAMPUN :

Ns. Edo Gusdiansyah, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok II

Dengan Anggota :

1. Devina Maharani ( 2114201066) 5. Noprijol Hutero (2114201083)

2. Hanum Hamifah (2114201071) 6. Salsabilla Putri Gunawan (2114201092)

3. Nadya Sekar Manitha (2114201081) 7. Selvi Gustia Ananda (2114201094)

4. Nining Septia (2114201082) 8. Sherly Adrianti (2114201095)

KELAS 2B

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat
dan rahmatnya-lah kami berhasil menyelesaikan menyusun makalah ini. Tak lupa
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
SAW. Semoga syafa’atnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan
makalah berjudul “Konsep Komunikasi Efektif” betujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan membantu mahasiswa dalam


memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuannya. Penulis menyadari
bahwa walaupun telah berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala tenaga
dan pikiran dan kemampuan yang dimiliki. Tapi tetap saja makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan,
maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam makalah kami.

Wassalamualaikum wr.wb

Padang, 08 April 2022

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Efektif ................................................................2
2.2 Tujuan Komunikasi Efektif ...................................................................3
2.3 Syarat – Syarat Komunikasi .....................................................................3
2.4 Ciri – Ciri Komunikasi Efektif ..................................................................3
2.5 Bentuk Komunikasi Efektif ......................................................................4
2.6 Unsur – Unsur Komunikasi Efektif .........................................................5
2.7 Proses Komunikasi Efektif .......................................................................6
2.8 Teknik Komunikasi ..................................................................................7
2.9 Prinsip Dasar Komunikasi Efektif ............................................................8
2.10 Hambatan Dalam Proses Komunikasi Efektif ........................................10
2.11 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Efektif ...........10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................11
3.2 Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan
nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang
atau lebih.frase dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur
menyebut istilah komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri.
Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada
penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau
symbol,baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan
terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu
sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan)
yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh
komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi. Komunikasi merupakan seni
penyampaian informasi (pesan, ide, sikap atau gagasan) dari komunikator atau
penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikasi
atau penerimaan berita (pola, sikap, pandangan dan pemahamannya)
Komunikasi harus dilakukan secara efektif agar Komunikasi itu dapat
mudah di mengerti oleh komunikan, komunikasi yang efektif dapat dilakukan
apabila seseorang yang berkomunikasi memahami tentang pengertian dari
komunikasi efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah “Apakah yang
harus diperhatikan agar terwujud komunikasi yang efektif ?”

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal – hal yang
harus diperhatikan agar mencapai komunikasi efektif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi
ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang
hasilnya sesuai dengan harapan dan bisa sama-sama mengerti apa pesan yang
disampaikan. Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan
komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya
pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan.
b. Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar
komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif
dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing,
diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang
relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif
untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah
bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana
lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

2
c. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa
komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan
(accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan
komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif
terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam
pengertian, sikap dan bahasa.

2.2 Tujuan Komunikasi Efektif


Tujuan komunikasi efektif tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami Pesan yang disampaikan antara pemberi dan
penerima pesan sehingga tercipta feedback yang baik antara pemberi dan
penerima pesan. Sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan
umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara
baik.

2.3 Syarat – Syarat Komunikasi Efektif


Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak
komunikan.

2.4 Ciri – Ciri Komunikasi Efektif


Adapun cirri-ciri komunikasi yang efektif antara lain yaitu :

3
1. Menyediakan informasi yang praktis
Dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan
mengapa perubahan dilakukan, menberikan solusi terhadap masalah,
mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-lain.
2. Memberikan fakta dibandingkan kesan
Dengan menggunakan bahasa yang konkrit dan menjelaskan secara
detailyang dimaksud. Informasi harus jeelas, meyakinkan, akurat, dan etis.
3. Mengklarifikasi dan menyingkat beberapa informasi
Dengan menggunakan table, bagan, foto maupun diagram yang
menjelaskan tentang pesan yang dimaksud.
4. Masyarakat tanggung jawab secara jelas
Dengan menjelaskan apa yang kita harapkan atas apa yang dapat kita
lakukan, karena pesan kita hanya ditujukan pada orang-orang tertentu saja.
5. Membujuk dan menyedikaitan rekomendasi
Biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk para pegawai untuk
melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang kita
tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh
dengannya.

2.5 Bentuk Komunikasi Efektif


a. Komunikasi Verbal
Komunikasi yang berlangsung secara timbal balik, makna pesan ringkas
dan jelas, bahasa mudah dipahami, cara penyampaian mudah diterima,
disampaikan secara tulus, mempunyai tujuan yang jelas, memperlihatkan
norma yang berlaku, disertai dengan humor.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang memperhatikan penampilan fisik, sikap tubuh, cara
berjalan, ekspresi wajah dan sentuhan.

4
2.6 Unsur – Unsur Komunikasi Efektif
Dalam proses komuniksi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu
diperhatikan unsur – unsur dari komunikasi, yaitu
a. Komunikator (Pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik
yang menarik simpati dan empati dari komunikannya)
b. Pesan (Cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati
oleh komunikan)
c. Media (Sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan
kebutuhan komunikan)
d. Perhatikan gangguan - gangguan yang mungkin akan menghambat proses
komunikasi
e. Komunikan (Latar belakang dan lain – lain)
f. Pengaruh atau umpan balik (Yang diharapkan atau tujuan penyampaian
pesan) keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam
menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: niat,minat, pandangan,
lekat, dan libat.
a. Niat menyangkut:
- Apa yang akan disampaikan
- Siapa sasaranya
- Apa yang akan dicapai
- Kapan akan disampaikan
b. Minat, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu:
- Faktor obyektif: merupakan rangsang yang kita terima
- Faktor subyektif: merupakan factor yang menyangkut diri si penerima
stimulus
c. Pandangan
Makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,menafsirkan
informasi yang diterima tergantung pada pendidikan,pekerjaan,
pengalaman dan kerangka piker seseorang.

5
d. Lekat
Informasi yang disimpan oleh si penerima.
e. Libat
Keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

2.7 Proses Komunikasi Efektif


Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar
sebagai berikut ;
a. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.
Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa:
1. Informasi
2. Ajakan
3. Rencana kerja
4. Pertanyaan dan sebagainya
b. Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager
menyampaikan peasan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan,
(tangan , kepala, mata, dan bagian muka lainnya ). Tujuan penyampaian
pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, periklaku atau
menunjukkan arah tertentu.
c. Media atau penghubung
Alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi
oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan, situasi.

6
d. Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra ( telinga, mata dst)maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimngerti / dipahaminya.
e. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si
pengirim meskipun dalam bentuk code /isyarat tanpa mengurangi arti pesan
yang dimaksud oleh pengirim.
f. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima
pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang
pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima
pesan hal ini penting bagi manager atau pengirim pesan untuk mengetahui
apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Bailkan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas
pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan
atau tidak.
g. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena setiap situasi
hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang
merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah
menafsirkan pesan yang diterimanya.

2.8 Teknik Komunikasi Efektif


a. Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan.
Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,

7
tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat
manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai
perasaan senang.
b. Coersive/ Instruktive Communication (Komunikasi Bersifat
Perintah)
Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah,
ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang
yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa,
biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat
menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput
dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih
kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan menepis argumentasi
yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan.
c. Human Relation (Hubungan Manusia)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation.
Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia,
namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal
berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai
kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam. Seperti
halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilau seseorang. Jika ditinjau dari
sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk kedalam komunikasi
interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau
lebih dan bersifat dialogis.

2.9 Prinsip Dasar Komunikasi Efektif


Ada lima prinsip dasar komunikasi yang efektif yang terangkum dalam kata
REACH :
1) Respect (respek)
Respect adalah perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan
bicara. Anda menghargai lawan bicara sama halnya menghargai diri

8
sendiri. Prinsip menghormati ini harus selalu anda pegang dalam
berkomunikasi.
2) Empaty (Empati)
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan
baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara anda.
3) Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan
dapat dimengerti titik Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Pesan harus mudah dipahami menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Hindari bahasa yang tidak dapat dipahami oleh lawan bicara.
b. Sampaikan yang penting, pastikan yang penting, sederhanakan pesan
anda, langsung saja pada inti persoalannya
c. Gunakan bahasa tubuh anda. mimik wajah, kontak mat, gerakan
tangan, posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara
anda,tunjukkan kesejatian anda dengan mengoptimalkan bahasa
tubuh dan pesan.
d. Gunakan ilustrasi atau contoh karena analogi sangat membantu
dalam menyampaikan pesan
4) Clarity (Klariti)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan titik salah satu
penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain
adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima.
5) Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati dan rendah diri rendah hati memberi kesempatan kepada
orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan anda menjadi pendengar
yang baik

9
2.10 Hambatan Dalam Proses Komunikasi Efektif
Dalam setiap proses komunikasi, terdapat hambatan-hambatan yang
berpotensi mengganggu proses penyampaian pesan dari komunikator ke
komunikan. Jika hambatan yang terdapat dalam proses komunikasi hanya
kecil, efek yang ditimbulkannya hanya kecil dan dapat dihilangkan. Apabila
hambatan dalam proses komunikasi besar, maka proses komunikasi
dapat terganggu bahkan berpotensi gagal karena hambatan tersebut.
Berikut ini adalah berbagai hambatan dalam proses komunikasi yang dapat
terjadi Ketika dua atau lebih orang berkomunikasi. Hambatan -
hambatan dalam proses komunikasi tersebut antara lain :

1. Kebisingan
2. Keadaan psikologis komunikan
3. Kekurangan keterampilan komunikator atau komunikan
4. Kesalahan penilaian oleh komunikator
5. Kurangnya pengetahuan komunikator atau komunikan
6. Bahasa
7. Isi pesan berlebihan
8. Bersifat satu arah
9. Faktor teknis
10. Kepentingan atau interest
11. Prasangka
12. Cara penyajian terlalu verbal

2.11 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Efektif


a. Berkomunikasi pada suasana yang menguntungkan
b. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan
d. Pesan dapat menggugah di pihak komunikan yang dapat
menguntungkannya

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi
pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta
didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.
Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap
berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen
sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

3.2. Saran
Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila menggunakan
bahasa tubuh, gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat teman
yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan gerak tubuh kita.
Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan klien, seorang perawat harusnya
menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi kliennya. Menjaga hak
priabdi dan hak orang lain. Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan
melihat kondisi ekonominya dan menjaga rahasia klien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Musliha; Fatmawati, S (2010). komunikasi Keperawatan. Yogyakarta:


Muhan Medika
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling. Aplikasi dalam sarana
Pelayanan kesehatan
untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika
Tyastuti, S.; Kusmiyati, Y.; Handayani, S. (2010). Komunikasi dan
Konseling dalam Pelayanan kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Wulandari, D. (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
https://www.academia.edu/32022314/komunikasi_efektif_dalam_konseling_
https://CIPUTRAUCEO.NET/BLOG/2016/2/18/PROSES-KOMUNIKASI-
EFEKTIF-DAN-HAMBATANNYA

12

Anda mungkin juga menyukai