DEFINISI GENRE
GenRe atau kepanjangan dari Generasi Berencana adalah sebuah program yang dikembangkan
oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang mengedepankan
karakter bangsa terutama dikalangan generasi muda atau remaja di Indonesia. Sejatinya genre
adalah sebuah platform atau wadah yang bertujuan untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar
Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat,terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia
pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan keluarga
kecil bahagai sejahtera serta menjadi contoh atau role model bagi remaja.
Terdapat beberapa aspek yang masuk ke bagian GenRe atau 4 substansi, diantaranya :
4. Life Skill (dalam konteks ini diartikan sebagai berbagai ketrampilan atau kemampuan
untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan memungkinkan
seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari
– hari secara efektif. Nantinya life skill ini akan berdampak kepada bersikap positif,
berkarya kreatif, dan bekerja produktif.
Selain itu, terdapat TRIAD KRR atau 3 ancaman dasar remaja mengenai kesehatan reproduksi
yaitu :
GENDER
Gender adalah perbedaan yang terlihat antara laki – laki dan perempuan apabila dilihat dari
nilai dan tingkah laku. Gender berbeda dengan jenis kelamin. Kesetaraan gender adalah
sebuah konsep kesetaraan gender yang merujuk pada kesetaraan penuh laki – laki dan
perempuan untuk menikmati rangkaian lengkap hak – hak politik, ekonomi, sipil, sosial dan
budaya. Konsep juga ini merujuk pada situasi dimana tidak ada individu yang ditolak aksesnya
atas hak – hak tersebut, atau hak – hak tersebut dirampas dari mereka karena jenis kelamin
mereka.
8 FUNGSI KELUARGA
Fungsi keagamaan (keluarga menjadi tempat nilai –nilai agama diberikan, diajarkan, dan
dipraktikkan), sosial budaya (memperkenalkan anak – anak tentang nilai – nilai sosial
budaya)), cinta kasih (keluarga diharapkan menjadi tempat untuk menumbuhkan rasa kasih
sayang pada seluruh anggota keluarga sehingga dapat mengurangi bibit anarkisme dan
permusuhan dalam masyarakat), perlindungan (idealnya keluarga mampu menciptakan
suasana yang aman dan tentrem agar anggota keluarga mampu merasa terlindungi), reproduksi
(mengetahui pendididikan seks dan sikap menghargai lawan jenis), sosialisasi dan pendidikan
(bagaimana bersosialisasi yang baik), ekonomi, pembinaan lingkungan
Upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal
pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Namun bukan hanya
menunda usia saja tetapi mengusahakan agar kehamilan oertama terjadi pada usia yang cukup
dewasa. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja
agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek
berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendididkan,
sosial,ekonomi.
UU PERKAWINAN
UU No. 16 Tahun 2019 menyatakan bahwa perkawinan diizinkan apabila pria dan wanita
sudah mencapai umur 19 tahun
BONUS DEMOGRAFI
Sebuah fenomena dimana usia produktif jumlahnya lebih besar dibanding usia non produktif.
Usia produktif (15-64 tahun)
PIK R CAKAU_1 DELEGASI