Anda di halaman 1dari 5

MATERI GENRE (GENERASI BERENCANA)

DEFINISI GENRE

GenRe atau kepanjangan dari Generasi Berencana adalah sebuah program yang dikembangkan
oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang mengedepankan
karakter bangsa terutama dikalangan generasi muda atau remaja di Indonesia. Sejatinya genre
adalah sebuah platform atau wadah yang bertujuan untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar
Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat,terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia
pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan keluarga
kecil bahagai sejahtera serta menjadi contoh atau role model bagi remaja.

Terdapat beberapa aspek yang masuk ke bagian GenRe atau 4 substansi, diantaranya :

1. Kependudukan (pada konteks ini kependudukan tidak hanya bicara mengenai


jumlah,struktur umur, pertumbuhan, persebaran mobilitas dan penyebaran saja namun
juga mencakup kualitas, kondisi kesejahteraan dan juga politik, ekonomi,sosial,
budaya,agama serta lingkungan. Pendidikan seputar kependudukan diharapkan
nantinya agar mampu untuk mengatasi permasalahan – permasalah kependudukan agar
dapat segera diintervensi. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program dari presiden
RI yaitu bapak jokowi dengan nama NAWA CITA dimana pada point ke 5 yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia, point ke 3 yaitu membangun
indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam rangka
negara kesatuan, dan point ke 8 yaitu melakukan revolusi karakter bangsa yang dimana
diawali dengan revolusi mental. Revolusi mental bertujuan untuk mengubah cara
pandang, pola pikir dan sikap serta perilaku untuk meningkatkan kesadaran dan
membangun sikap yang optimis, serta mewujudkan indonesia yang berdaulat,berdikari,
dan berkepribadian. Revolusi mental juga akan membentuk karakter manusia yang
mempunyai 3 pilar yaitu integritas,etos kerja, dan gotong royong. Kembali lagi kepada
pendidikan kependudukan, dimana dengan adanya pendidikan kependudukan,
penduduk usia muda nantinya akan memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
tentang kondisi kependudukan dan implikasinya, sehingga akan bekrontribusi dalam
membentuk karakter bangsa indonesia).
2. Kesehatan Reproduksi (kesehatan reproduksi yaitu keadaan sehat,baik secara fisik,
psikis dan sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki
– laki dan perempuan agar dapat bertanggung jawab. Beberapa cakupan yang masuk ke
dalam kesehatan reproduksi diantaranya adalah kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berencana (kb), kesehatan remaja, pencegahan dan pengendalian penyakit hubungan
seksual (hiv/aids), kesehatan usia lanjut, dan pelayanan terpadu kekerasan dalam
keluarga) tujuan dari kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi kepada setiap individu, khususnya kepada remaja agar setiap indivu agar
mampu menjalani proses reproduksi nya secara sehat dan bertanggung jawab serta
terbesar dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan.

3. Penyiapan Kehidupan Berkeluarga (penyiapan kehidupan berkeluarga tentunya


bertujuan untuk memberikan pemahaman khususnya kepada remaja tentang bagaimana
meghadapi kehidupan berkeluarga)

4. Life Skill (dalam konteks ini diartikan sebagai berbagai ketrampilan atau kemampuan
untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan memungkinkan
seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari
– hari secara efektif. Nantinya life skill ini akan berdampak kepada bersikap positif,
berkarya kreatif, dan bekerja produktif.

Selain itu, terdapat TRIAD KRR atau 3 ancaman dasar remaja mengenai kesehatan reproduksi
yaitu :

1. Tidak melakukan pernikahan usia dini


2. Tidak melakukan sex sebelum menikah
3. Tidak menggunakan narkoba

GENDER

Gender adalah perbedaan yang terlihat antara laki – laki dan perempuan apabila dilihat dari
nilai dan tingkah laku. Gender berbeda dengan jenis kelamin. Kesetaraan gender adalah
sebuah konsep kesetaraan gender yang merujuk pada kesetaraan penuh laki – laki dan
perempuan untuk menikmati rangkaian lengkap hak – hak politik, ekonomi, sipil, sosial dan
budaya. Konsep juga ini merujuk pada situasi dimana tidak ada individu yang ditolak aksesnya
atas hak – hak tersebut, atau hak – hak tersebut dirampas dari mereka karena jenis kelamin
mereka.

8 FUNGSI KELUARGA

Fungsi keagamaan (keluarga menjadi tempat nilai –nilai agama diberikan, diajarkan, dan
dipraktikkan), sosial budaya (memperkenalkan anak – anak tentang nilai – nilai sosial
budaya)), cinta kasih (keluarga diharapkan menjadi tempat untuk menumbuhkan rasa kasih
sayang pada seluruh anggota keluarga sehingga dapat mengurangi bibit anarkisme dan
permusuhan dalam masyarakat), perlindungan (idealnya keluarga mampu menciptakan
suasana yang aman dan tentrem agar anggota keluarga mampu merasa terlindungi), reproduksi
(mengetahui pendididikan seks dan sikap menghargai lawan jenis), sosialisasi dan pendidikan
(bagaimana bersosialisasi yang baik), ekonomi, pembinaan lingkungan

PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)

Upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal
pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Namun bukan hanya
menunda usia saja tetapi mengusahakan agar kehamilan oertama terjadi pada usia yang cukup
dewasa. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja
agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek
berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendididkan,
sosial,ekonomi.

UU PERKAWINAN

UU No. 16 Tahun 2019 menyatakan bahwa perkawinan diizinkan apabila pria dan wanita
sudah mencapai umur 19 tahun

BONUS DEMOGRAFI
Sebuah fenomena dimana usia produktif jumlahnya lebih besar dibanding usia non produktif.
Usia produktif (15-64 tahun)
PIK R CAKAU_1 DELEGASI

Anda mungkin juga menyukai