Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elsa Oktaviani Sopyan

NIM : 2282200018
Kelas : A
Pretest Praktikum Saponifikasi
Soal
1. Tuliskan persamaan reaksi saponifikasi!
2. Apa yang dimaksud dengan air sadah?
3. Berapa pH yang baik untuk sabun?
4. Mengapa sabun tidak efektif dalam larutan asam?
5. Tuliskan prinsip kerja saponifikasi!
Jawab
1. Reaksi Saponifikasi
C3H3(O2CR)3 + 3NaOH 3RCOONa + C3H5(OH)3
Lemak/Minyak Alkali Sabun Gliserida

C3H3(O2CR)3 + 3NaOH 3RCOOK + C3H5(OH)3


Lemak/Minyak Alkali Sabun Gliserida
2. Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca dan Mg2+. Air sadah menyebabkan sabun
2+

sukar berbuih, karena ion-ion Ca2+/Mg2+ mengendapkan sabun.


3. pH yang baik untuk sabun yaitu pada kisaran pH antara 9 – 10. Sabun mandi cold
process tidak bisa mencapai pH normal sebesar 7. Jika kamu mencoba untuk menurunkan
pH hingga 7 maka sabun akan terpisah kembali menjadi minyak dan air alkali. Sabun mandi
dengan pH 9 – 10 bukan merupakan tempat yang tidak disukai oleh bakteri dan mikroba.
Sehingga kamu tidak perlu untuk menggunakan zat anti bakteri.
4. Kenapa sabun tidak efektif dalam keadaan asam karena dalam keadaan asam tidak bersifat
sedangkan dalam keadaan basa bersifat membersihkan karena ada proses kimia koloid.
Sabun (garam natrium dari asam lemak) punya 2 kutub kepolaran yang berbeda, yaitu polar
dan nonpolar. Saat dipakai mencuci sabun berperan sebagai emulsifier (untuk membantu
menjaga kestabilan emulsi minyak dan air) sehingga sabun dikatakan dapat membersihkan
lemak dan kotoran. Molekul sabun mempunyai rantai hidrogen CH3(CH2)16 yang
bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organik.
Sedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.
Kotoran yang menempel di kulit umumnya adalah minyak, lemak dan keringat. Zat-zat itu
tidak bisa larut dalam air karena sifatnya yang non polar. Sabun digunakan untuk
melarutkan kotoran-kotoran pada kulit tersebut. Sabun memiliki gugus non polar yaitu
gugus (–R) yang akan mengikat kotoran, dan gugus (–COONa) yang akan mengikat air
karena sama-sama gugus polar. Kotoran dapat lepas karena terikat pada sabun dan sabun
terikat pada air.
5. Prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan terhidrolisis oleh basa menghasilkan
gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan
membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut dengan trace. Pada campuran
tersebut kemudian ditambahkan garam NaCl. Garam NaCl ditambahkan untuk
memisahkan antara produk sabun dan gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai
sabun padat yang memisah dari gliserol. Pengujian sifat sabun yang dihasilkan adalah
sabun dapat mengemulsi minyak.

Anda mungkin juga menyukai