Oleh :
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
2020
Pedoman dan Strategi Pencahayaan Siang
Hari
Terdapat dua modul dalam pembahasan ini, yaitu :
Proses merancang bangunan yang memiliki cahaya matahari yang cukup terutama
untuk bangunan komersial, sekolah, rumah sakit dan untuk tempat-tempat yang
membutuhkan cahaya matahari sepanjang hari adalah bagian pertama maksud dari desain.
Jadi saat melihat bangunan yang nyaman secara termal, saat ingin melihat integrasi jendela
dan bukaan untuk ventilasi atau untuk pemanas atau pendingin ruangan maka semua ini harus
dipikirkan sejak awal desain, tetapi untuk memikirkan itu sering kali kita harus melihat apa
yang menjadi aturan dasar, pendekatan desain dasar apa yang dapat kita mulai.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat ingin membangun dan mendesain
bangunan yaitu orientasi bangunan, bentuk, tata ruang dan warnanya.
1. Orientasi Bangunan.
Aturan paling penting pada saat orientasi bangunan adalah menentukan garis
lintang yang tepat dari proyek dan ini akan membantu untuk mengetahui orientasi
yang benar.
Untuk garis lintang utara, fasad selatan terkena matahari sepanjang hari dan
utara terpapar matahari jika kita berada di belahan bumi selatan. Jadi ini penting
karena ini akan memberi tahu kita di mana harus meletakkan naungan, apa yang
seharusnya menjadi orientasi utama bangunan dan bentuk bangunan apakah yang
ingin dibuat, apakah bangunan yang menghadap lebih ke utara atau bagian yang lebih
besar dari muka fasad menghadap ke selatan. Semuanya akan tergantung pada di
mana kita berada. Jadi, kita harus mengarahkan bangunan untuk memaksimalkan
paparan sinar matahari pada siang hari.
Pada siang hari matahari berada di ketinggian yang lebih tinggi dan karenanya
lebih mudah untuk mengontrol radiasi langsung dengan bantuan perangkat naungan
horizontal sederhana atau overhang sederhana. Dan selama musim hujan dan sore hari
matahari berada di ketinggian yang lebih rendah dan karenanya kemungkinan silau
sangat tinggi. Jadi kami ingin mengarahkan bangunan di mana kami bisa
mendapatkan radiasi maksimum, yang mudah dikelola dan dikontrol dalam hal
naungan. Jadi kita mendapatkan cahaya matahari, tapi kita juga dapat menghindari
sinar matahari langsung. Saat melakukan orientasi, di mana bagian yang lebih besar
dari bangunan menghadap ke timur atau barat maka disaat matahari terbit atau
terbenam sangat rendah di ketinggiannya dan bangunan tersebut akan mendapatkan
sinar matahari yang mengalir ke dalam gedung. Dan situasi itu adalah situasi yang
sangat bermasalah, karena untuk mengontrol matahari yang datang pada sudut rendah,
kita harus memblokirnya sepenuhnya. Dalam hal bentuk bangunan, aspek terpenting
adalah seberapa banyak luas lantai yang memiliki akses ke cahaya matahari.
2. Aturan 15 / 30
Pada denah diatas, daerah 15 meter pertama merupakan zona terang zona yang paling
dekat dengan sumber masuknya cahaya, kemudian 15 meter selanjutnya merupakan zona
dengan cahaya sebagian sehingga harus dibantu dengan penerangan buatan, lalu 15 meter
seterunya merupakan daerah dengan pencahayaan alam yang kurang sehingga harus
digunakan penerangan buatan secara keseluruhan.
Kemudian pada denah yang berbentuk persegi panjang tersebut tidak terdapat zona
gelap karena jarak terjauh dari sumber masuknya cahaya tidak melebihi 30m.