Anda di halaman 1dari 2

Nama: Miranda putri

No:14 (XII- IPS 2 )

Mapel: Sejarah Minat

• Deskripsi perlombaan teknologi, senjata, dan luar angkasa pada


perang dingin

1.) Perlombaan senjata atau Perlombaan Senjata Nuklir adalah persaingan dalam memperoleh
kekuatan supremasi dalam perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet beserta sekutu masing
masing selama Perang Dingin. Selama periode ini, Amerika serikat dan Uni Sovyet dan negara-negara
sekutunya mengembangkan hulu ledak nuklir, sekalipun perang secara terbuka tidak benar-benar
terjadi.

2.). Perlombaan Antariksa adalah persaingan penjelajahan angkasa antara Uni Soviet dan Amerika
Serikat selama Perang Dingin. Perlombaan ini diawali oleh perlombaan senjata nuklir antara kedua
negara setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pengembangan teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai
tonggak sejarah dalam penerbangan antariksa dipandang sama pentingnya dengan keamanan nasional,
dan campuran antara simbolisme dan ideologi pada waktu itu. Perlombaan ini meliputi usaha untuk
mengeksplorasi luar angkasa dengan satelit buatan, mengirim wahana antariksa nirawak ke Bulan,
Venus, dan Mars, mengirim manusia ke antariksa dan mendaratkannya di Bulan.

Perlombaan ini dimulai paling awal pada 2 Agustus 1965, saat Uni Soviet merespons pengumuman
Amerika Serikat empat hari sebelumnya tentang rencana peluncuran satelit buatan pada Tahun
Geofisika Internasional. Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit buatan pertama pada 4 Oktober 1957,
dan manusia pertama ke luar angkasa, Yuri Gagarin, pada 12 April 1961. Uni Soviet juga meluncurkan
wanita pertama ke luar angkasa, Valentina Tereshkova, pada pada 16 Juni 1963.

Pada April 1972, kedua negara sepakat untuk berkooperasi dalam Apollo-Soyuz Test Project (ASTP), dan
pada Juli 1975, kedua wahana (Apollo dan Soyuz) berlabuh. Meskipun kooperasi telah diupayakan sejak
awal Zaman Angkasa, ASTP meredakan persaingan untuk memungkinkan kooperasi yang akan datang.
Berakhirnya perlombaan antariksa dan persaingan antara kedua negara tidak terlalu jelas, tetapi
pendaratan Apollo 11 dan ASTP sering dianggap akhir dari perlombaan antariksa.[3] Pembubaran Uni
Soviet pada 1991 meningkatkan kooperasi antara Amerika Serikat dan Rusia dengan program Shuttle-
Mir dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Perlombaan ini menjadi bagian penting persaingan budaya, teknologi dan ideologi antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

A.) Teknologi Luar Angkas

a Uni Soviet
Pada 4 Oktober 1957, Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit bernama Sputnik 1 untuk mengorbit bumi
selama lebih dari 14 hari. Dengan peluncuran Sputnik 1, Uni Soviet menjadi negara pertama di dunia
yang mampu mengirim satelit ke luar angkasa. Uni Soviet kembali mengungguli perlombaan teknologi
luar angkasa dengan mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada 12 April 1961. Uni Soviet berhasil
mengirimkan seorang kosmonout bernama Yuri Gargarin untuk mengorbit bumi.Uni Soviet kembali
mengungguli perlombaan teknologi luar angkasa dengan mengirim manusia pertama ke luar angkasa
pada 12 April 1961. Uni Soviet berhasil mengirimkan seorang kosmonout bernama Yuri Gargarin untuk
mengorbit bumi. Yuri Gargarin menggunakan pesawat luar angkasa bernama Volstok 1 untuk
mengelilingi bumi selama 108 menit. Setelah misi Yuri Gargarin, Uni Soviet terus mengembangkan
teknologi luar angkasanya dengan menambah durasi pengorbitan bumi dan mengirimkan kosmonout
perempuan pertama ke luar angkasa.

B.)Teknologi Luar Angkasa Amerika Serikat

Amerika Serikat menyusul capaian Uni Soviet dengan membentuk National Aeronautics and Space
Administration (NASA) pada tahun 1958. Setelah terbentuk, NASA langsung meluncurkan satelit Explorer
I ke orbit bumi untuk mencatat sabuk radiasi di atmosfer bumi. Pada perkembangannya, Amerika Serikat
mampu mengungguli Uni Soviet dengan mencetuskan program Apollo 11. Dilansir dari situs resmi NASA,
program Apollo 11 bertujuan untuk mendaratkan manusia pertama ke Bulan.Pada 16 Juli 1969, Astronot
Apollo 11 bernama Neil Amstrong, Buzz Aldrin dan Micahel Collins berhasil mendarat di bulan dan
mengibarkan bendera Amerika Serikat.

•Dampak positif bagi Indonesia

Beberapa dampak positif perkembangan teknologi luar angkasa, sebagai berikut:

a.) Memajukan bidang informasi dan komunikasi dengan penggunaan satelit komunikasi

b.)Berkembangnya ilmu astronomi

c.)Memajukan sistem penginderaan jauh dengan penemuan Global Positioning System (GPS)

•Dampak negatif bagi Indonesia

Selain berdampak positif, perkembangan teknologi juga memiliki dampak negatif, yaitu:

a.)Munculnya space junk atau sampah luar angkasa yang berasal dari eksplorasi antariksa

b.)Amerika Serikat dan Uni Soviet menggunakan kecanggihan teknologi luar angkasa sebagai alat politik
untuk menanamkan pengaruh di negara-negara internasional termasuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai