Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

“ Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh dengan Filter LC “

OLEH:
Abdul Latif
19063001

DOSEN PENGAMPU:
Asnil, S.Pd., M,Eng.

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. JUDUL
Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh dengan Filter LC

B. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan,
1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh filter LC.
2. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan penyearah gelombang penuh dengan
filter LC
3. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi filter LC.

C. TEORI SINGKAT
Secara umum besarnya tegangan DC (Vdc) dari penyearah gelombang penuh dapat
dituliskan sebagai berikut:
Vdc = 0,636 . Vm
Namun gelombang tersebut belum betul-betul rata. Dengan menggunakan filter / penapis
dapat memperkecil tegangan ripple filter tersebut adalah C (capasitor) yang dipasangkan
paralel dengan beban. Pada penyearah dengan filter LC komponen tegangan ac dan
harmonisanya dirumuskan dengan,

Dengan,

Untuk harmonisa tegangan ke 2,

Jika yang dihitung hanya harmonisa tegangan ke 2, maka komponen ac tegangan autput,

Ripple factor

Adapun keluaran penyearah gelombang penuh dengan filter LC dapat dilihat pada gambar
10.1.
Perhatikan dan pahami gambar 10.2 dan 10,3 sebagai rangkaian pratikum,
1) Rangkain penyearah 1 pasa gelombang penuh dengan L yang diparalelkan dengan C

2) Rangkaian penyearah 1 pasa gelombang penuh dengan L yang diparalelkan dengan C

D. ALAT DAN BAHAN


1) Catu Daya Tiga Fasa (KIAR 3000)
2) Trafo Tiga Fasa (KIAR 30TR)
3) Dioda Daya (KIAR 50D6)
4) Beban Resistif (KIAR 50RL)
5) Beban Kapasitif (KIAR 50CL)
6) Beban Induktif (KIAR 50LL)
7) Osiloskop Digital GW-INSTEK GDS 1072U
8) APPA Digital Multimeter 505
9) Kabel Penghubung

E. LANGKAH KERJA
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Pasanglah kabel penghubung seperti gambar 10.4 dan 10.5.
1. Rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan L yang
2. Rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan L yang diparalelkan
dengan C
c. Laporkan hasil rangkaian kepada dosen pengampu atau teknisi labor dan minta
persetujuan untuk disambungkan dengan sumber listrik.
d. Hubungkan kabel power supply 220VAC ke CRO, kemudian Hidupkan CRO dan
kalibrasi, kemudian hubungkan dengan rangkaian percobaan.
e. Hubungkan kabel power supply 3 fasa ke sumber listrik, atur beban yang akan di
pakai yaitu resistive load (R) dengan nilai bervariasi minimal 3 percobaan dari nilai
33- 1000 Ohm, capacitive load (C) dengan nilai bervariasi minimal 10 percobaan dari
nilai 33- 1000 uF dan Inductive load (L) dengan nilai bervariasi minimal 1 percobaan
dari nilai 10 - 24 mH, Amatilah Idc dan Vdc pada multimeter digital.
f. Amatilah gelombang Vrms dan Vm input maupun output yang ditampilkan pada layar
CRO. kemudian isilah hasil praktikum pada tabel pengamatan 10.1.
1) Rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan L yang diparalelkan
dengan C.
2) Rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan L yang diserikan dengan C.
g. Setelah selesai terlebih dahulu matikan alat yang masih terhubung dengan sumber
listrik.
h. Lepaskan rangkaian, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula. saya.
i. Bersihkan laboratorium, jika telah selesai.

F. GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 10.4 pemasangan kabel penghubung L diparalelkan dengan C

Gambar 10.5 pemasangan kabel penghubung L diserikan dengan C

G. TABEL PENGAMATAN
1) Rangkian penyearah 1 pasa gelombang penuh dengan L yang diparalelkan dengan C
Resisa Capasi Input Output It Idc Vdc Bentuk gelombang
nce tif Vrms Vm Vrms Vm (mA) (mA) (V)
load load
(Ω) (mF)
100 75 - 12 21,9 15,48 0,132 0.131 13,47

100 100 - 12 22,7 16,04 0,144 0,136 13,95

100 207 - 12 23,47 16,59 0,1360,145 14,93

100 330 - 12 24,47 17,3 0,1830,151 15,50


100 560 - 12 24,49 17,3 0,1860,152 15,64

2) Rangkian penyearah 1 pasa gelombang penuh dengan L yang diserikan dengan C


Resisa Capasi Input Output It Idc Vdc Bentuk gelombang
nce tif Vrms Vm Vrms Vm (mA) (mA) (V)
load load
(Ω) (mF)
100 75 - 12 21,3 15,05 0.1331,132 13.55

100 84 - 12 21,6 15.24 0,1321,133 13,74

100 100 - 12 24,37 15.61 0.1821,136 14,05


100 207 - 12 24,44 17,22 0.1731,147 15,10

100 330 - 12 24,71 17,27 0.1821.151 0,151

100 560 - 12 24,46 17,46 0.1831.152 0.152

H. KESIMPULAN
Dari hasil pratikum Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh dengan Filter LC ini saya
dapat menyimpulkan bawha:
1. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh belum betul-betul rata. Maka dengan
menggunakan filter / penapis dapat memperkecil tegangan ripple filter tersebut adalah
C (capasitor) yang dipasangkan paralel dengan beban.
2. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan capasitor digunakan Agar tegangan
penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC.
3. Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 dinde serta menggunakan
filter kapasitor diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi
reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan
melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada
posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2,
D4.
4. perubahan beban berpengaruh pada gelombang yang dihasilkan yaitu semakin tinggi
nilai capasitornya dengan nilai resistor yang sama maka semakin rendah nilai
tegangan ripple nya dan sebaliknya.
5. Jika beban induktor nya besar bisa mengakibatkan drop karen bisa menjadi beban
6. Semakin besar nilai capasitornya maka riaknya semakin besar dab sebaliknya
semakin kecil nilai capasitornya maka riaknya semakin kecil juga.

Anda mungkin juga menyukai