Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BUNGA DAN NILAI UANG


Makalah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya
Yang Diapuh oleh Ida Ayu Ria Paramita Handayani, S.E.,M.Si.

Dari kelompok 4

Nama: Maria Goreti Harnijun


Nim: 2100020009
Program Studi: AKUNTANSI
Nama: Mersiani Rambu Noti Babang
Nim: 2100020010
Program Studi: AKUNTANSI

POLOTEKNIK NASIONAL DENPASAR


PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa\Tuhan Maha Esa, atas

rahmat dan akurunianya yang di limpahkan, sehingga makalah ini dapat terselasaikan dengan

baik. Makalah ini di susun sebagai salah satu syarat dalam menyelasaikan tugas mata kuliah

Matematika Keuangan . Makalah ini berjudul atau mengungkap “BUNGA DAN NILAI

UANG” Makalah ini tidak akan terselasaikan jika tidak ada bantu dari berbaga pihak. Untuk

itu, dalam kesempatan ini penilis ingin menyampaikan rasa trimaksi yang sedalam dalamnya

kepada berbagai pihak yang memberi bantuan berupa arahan dan dorongan.

DENPASAR,

PENULIS

i
DAFTAR ISI ( MAKALAH )
Isi HALAMAN
JUDUL....................................................................................................................................o
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG BUNGA DAN NILAI UANG.....................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH BUNGA DAN NILAI UANG.................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................................................1
1.4 MANFAAT DALAM BUNGA DAN NILAI UANG......................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BUANG DAN NILAI UANG................................................................2
2.2 PERHITUNGAN BUNGA...............................................................................................2
2.21 BUNGA TUNGGAL(SIMPEL INTERET.....................................................................3
2.3 NILAI TUNAI DARI HUTANG......................................................................................6
2.4 BUNGA TUNGGAL DAN NILAI UANG......................................................................7
2.5 BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST).........................................................11
2.6 PERHITUNGAN BUNGA EFEKTIF,SILIDING RATE,DAN FLAT RATE................12
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN........................................................................................................................14
SARAN....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Bunga dan Nilai Uang


Jadi, Bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka
waktu yang telah disepakati bersama. Setiap bisnis dan setiap orang, pada sewaktu-waktu
meminjam uang ataumenginvestasikan uang. Ketika seseorang meminjam uang, dia
harusmembayar untuk penggunaan uang itu. Jika seseorang menginvestasikanuang, dia akan
dibayar oleh orang atau firma yang menggunakan uang itu.Harga yang dibayar untuk
menggunakan uang disebut bunga. Uang yangdipinjam disebut pokok. Uang biasanya
dipinjam untuk waktu tertentu.Kali ini diperkirakan dalam tahun atau pecahan dari tahun
kecualiditentukan oleh lain. Pada dasarnya ada dua jenis bunga, bunga tunggal
danmajemuk.Jumlah atau tingkat bunga dipengaruhi oleh lamanya pinjaman ataufrekuensi
pembayaran, atau seperti dalam penggabungan, apakah setoran, bunga tersisa pada deposito
atau ditarik.

1.2 Rumusan Masalah Bunga dan Nilai Uang


1. Bagaimanakah Perhitungan Bunga Tunggal?
2.Bagaimana perhitungan bunga tunggal sebenarnya dan bunga tunggal pendekatan?
3. bagaimana perhitungan nilai tunai dari hutang?
4. bagaimana perhitungan bunga majemuk ?
5. bagaimana perhitungan bunga efektif,sliding rute,dan flat rute?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Perhitungan Bunga tunggal?
2. Untuk Mengetahui Perhitungan Bunga tunggalsebenarnya dan bunga tunggal pendekatan?
3. Untuk Mengetahuibagaimana perhitungan nilai tunai dari hutang?
4. Untuk Mengetahuibagaimana perhitungan bunga majemuk ?
5. Untuk Mengetahuibagaimana perhitungan bunga efektif,sliding rute,dan flat rute?
1.4 Manfaat Penulisan
1. agar dapat megetahui penerapan materi yang dapat di terapan oleh mahasiswa/mahasiswi
2. agar dapat megetahu tingkat sejauh mana pendalam materi
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bunga dan Nilai Uang


Banyak hal yang berhubungan dengan perhitungan bunga dan nilai uang.
Perhitungan bunga menyangkut dengan bunga pinjaman dari sumber dana yang berasal
dari luas usaha seperti ; Bank konvensional, lembaga keuangan lainnya, ataupun
perorangan. Demikian pula dengan perhitungan nilai uang, baik dalam bentuk nilai
sekarang (present value) atau dalam bentuk nilai masa datang (future value), yang pada
umumnya tingkat bunga digunakan sebagai indikator.
Seseorang akan bersedia mengorbankan uangnya pada saat ini bila tingkat bunga
diperhitungkan sebagai kompensasi disebut juga „time value of money”, dapat dijelaskan
bahwa yang mempunyai nilai adalah uang atau uang mempunyai nilai dari waktu
kewaktu, tapi harus diingat bahwa nilai uang tersebut dari waktu kewaktu tidaklah sama,
maka timbullah kompensasi atas nilai uang yang dapat disebut bunga.
Contoh : Rp 1.000 pada tanggal 1 Januari menjadi Rp 1.200 pada tanggal 1
Februari, ini berarti telah diberikan kompensasi sebesar Rp 1200 – Rp 1000 = Rp
200/Rp1000 = 0,2 atau 20 %.
Pada umumnya setiap orang lebih menghargai nilai uang Rp 1.000 saat ini bila
dibandingkan Rp 1.000 satu tahun kemudian, keadaan ini akan diakui dan berlaku pada
seseorang maupun masyarakat secara keseluruhan, disebut juga “time preference”.
2.2Perhitungan Bunga.
Dalam sistem perbankan konvensional bunga dapat merupakan biaya dana (cost
of fund) atau biaya modal (cost of capital). Besar kecil jumlah bunga yang merupakan
beban terhadap peminjam (debitur) sangat tergantung pada waktu, jumlah pinjaman, dan
tingkat bunga yang berlaku. Dalam matematies of finance dikenal 3 bentuk perhitungan
bunga yaitu :

2
1. Bunga Tunggal ( simple interest )
2. Bunga Majemuk (compound interest )
3. Anuitas (anuity)
Dalam pembahasan selanjutnya, yang akan dibahas pada bab ini adalah perhitungan
bunga tunggal dan perhitungan bunga majemuk, sedangkan anuity dibahas tersendiri
pada bab berikutnya.
2.2.1 Bunga Tunggal (Simple Interest)
a. Pengertian bunga.
1. Bunga adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang pinjaman atau
tambahan uang bila modal diinvestasikan.
2. Bunga merupakan biaya modal, besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban
terhadap peminjam (debitur) sangat tergantung pada jumlah pinjaman, dan besaran
bunga yang berlaku.
Besaran tingkat bunga ini ditetapkan dalam bentuk persentase ( % ) atau dalam
bentuk desimal (0,00).
Contoh :
a. Si A meminjam Rp 500.000 dari si B dengan suatu perjanjian bahwa pada akhir
bulan ke enam si A membayar pada si B sebesar pokok pinjaman Rp 500.000 dan
ditambah Rp 12.500. Jumlah yang Rp 12.500 ini dikatakan bunga.
b. Si C membeli obligasi 10 tahun senilai Rp 1.000.000 dari PT. XYZ. Obligasi
tersebut : i) dibayar kembali setelah 10 tahun sebanyak Rp 1.000.000, ii) dibayar
dengan jumlah yang sama dengan Rp 15.000 tiap tiga bulan selama 10 tahun, setara
dengan 40 kali pembayaran. Dan pembayaran Rp 15.000 pertiga bulan dikatakan
bunga.
Dalam perhitungan bunga ini waktu yang digunakan tergantung kepada
pemakainya, misalnya waktu 1 tahun dihitung selama 365 hari atau 366 hari, atau waktu
1 tahun dihitung selama 360 hari ini adalah untuk mempermudah dalam penggunaannya
karena dapat dipakai dalam penentuan waktu 1 bulan yaitu 360 dibagi 12 bulan = 30
3
b. Perhitungan Bunga Tunggal.
Jika hanya pokok pinjaman yang berbunga selama masa transaksi, bunga yang
harus dibayar pada akhir jatuh tempo dikatakan bunga tunggal. Atau besar kecilnya
jumlah bunga yang diterima oleh kreditur/pemberi pinjaman tergantung pada besar
kecilnya modal (principal), bunga (interest rate), dan jangka waktu. Perhitungan bunga
tunggal dapat ditulis dalam rumus :
B=Mpt
Dimana :
B = bunga
M = Modal /pokok
p = bunga (interest rate)
t = waktu / periode
Dan jumlah akumulasinya diberikan oleh : S = M + B = M + p t = M ( 1 + p t ),
dimana S adalah nilai akumulasi dari[19.55, 24/3/2022] Rambu Raing: 2007 | 32
Contoh :
Tentukan bunga tunggal dari Rp 750, untuk 4 % dalam waktu ½ tahun. Dan berapakah
nilan akumulasinya ?
Jawab.
B=Mpt
Nilai akumulasi= 750 (0,04) (6/12)
S = M + B= Rp 15
= 750 + 15 = Rp 765
c. Bunga Tunggal Sebenarnya dan Bunga Tunggal Pendekatan.
Perhitungan pada bunga tunggal dapat juga berdasarkan pada periode waktu
dalam 1 tahun, yang dapat dibedakan yaitu :
a. Bunga tunggal sebenarnya.
Bunga tunggal sebenarnya dihitung dengan menganggap bahwa satu tahun sesuai
dengan hari kalender yakni 365 hari.
4
b. Bunga tunggal pendekatan.
Bunga tunggal pendekatan dihitung dengan dasar bahwa satu tahun itu dihitung
sebanyak 360 hari.
Contoh :
Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan bunga tunggal pendekatan dari Rp 2.000 untuk
50 hari dengan bunga 5 %.
Jawab.
B=Mpt
= 2.000 ( 0,05 ) ( 50/365)
= Rp 13,70 (BT sebenarnya)
B=Mpt
= 2.000 (0,05) 50/360)
= Rp 13,89 (BT pendekatan)
d. Waktu Sebenarnya dan Waktu Pendekatan.
Jika pada perhitungan bunga tunggal sebenarnya dan bunga tunggal pendekatan
waktu dalam satu tahun yang diukur, sedangkan pada waktu sebenarnya dan waktu
pendekatan yang dihitung adalah jumlah hari dalam satu bulan yang sebenarnya atau
pendekatannya yang diukur, yaitu :
a. Waktu sebenarnya.
Adalah waktu atau hari yang dihitung menurut hari yang sebenarnya dari seluruh
jumlah hari dalam kalender.
b. Waktu pendekatan.
Adalah waktu atau hari dengan menganggap bahwa tiap bulan terdiri dari 30 hari.
Contoh :
Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari 20 Juni 2006 sampai 24 Agustus

5
Waktu sebenarnyaJuni= 10 hari
Juli= 31 hari
Agustus= 24 hari
= 65 hari

Waktu pendekatanJuni= 10 hari


Juli= 30 hari
Agustus= 24 hari
= 64 hari
2.3 Nilai Tunai dari Hutang
Nilai tunai dari hutang yang dibayarkan pada hari jatuh tempo dikatakan sebagai
nilai tunai dari hutang. Seperti yang digambarkan oleh rumus berikut :
DariS = M ( 1 + p t )
Didapatkan M = S
1+pt yang merupakan nilai tunai dari S
dalam t tahun dengan bunga tunggal sebesar p.
2. Tentukan tingkat bunga tunggal dari :
a. Rp 2.000 dalam satu tahun menjadi 2.110
b. Rp 720 menjadi Rp 744 dalam 10 bulan
Jawab.
a. M = 2.000 , S = 2110 , B = S - M , B = 2.110 – 2.000 = 110, t = 1 tahun
B=Mpt
110= 2.000 ( p ) ( 1 )
110= 2.000 p
P= 110/2000 = 0,055= 5 ½ %
b. M = 720, S = 744 , B = S - M , B = 744 - 720 = 24, t = 10 bulan
B=Mpt
24= 720 ( p ) ( 10/12 )
6
24= 600 p
P= 24/600 = 0,04
=4%
a. Untuk tiap nota berikut, tentukan tanggal jatuh tempo dan nilai akhirnya.:
Nilai awalTanggalTempoBunga %
A Rp 2.5001 Maret 4 bulan6 %
B Rp 3.00015 Juni150 hari4 %
Jawab.
a. Jatuh tempo adalah tanggal 1 Juli
Nilai akhirS = M ( 1 + p t )B = S - M
S = 2.500 ( 1 + 0,06 (4/12)= 2550 – 2500
S = 2.500 ( 1,02)= Rp 50
S = Rp 2.550
b. Jatuh tempo adalah tanggal 12 Nopember
Nilai akhirS = M ( 1 + p t )B = S - M
S = 3.000 ( 1 + 0,06 (150/365)= 3.074 – 3.000
S = 3.000 ( 1,0246)= Rp 74
S = Rp 3.074
2.4 Bunga Tunggal dan Nilai Uang.
a. Nilai masa datang
Misal :
Andi mempunyai uang sebanyak Rp 5.00.000. Ia akan meminjamkan uangnya
kepada Ali dengan tingkat bunga 12 % pertahun. Ali mengembalikan pinjaman itu
bersama bunganya kepada Andi setelah 2 tahun. Berapa rupiah yang harus diberikan
kepada Andi ?.
Jawab.
Bunga selama 2 tahun adalah 2 x 12 % = 24 %
Jumlah uang yang harus dikembalikan :
7
= Rp 500.000 + 24/100 x Rp 500.000
= Rp 500.000 + Rp 120.000
= Rp 620.000,-.
Yang berarti si Ali membayar bunga kepada si Andi adalah Rp 60.000 setahun.
Perhitungan bunga seperti ini disebut perhitungan bunga tunggal, seperti
pembahasan diatas.
Secara umum penentuan nilai uang masa datang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
FV = P + i. n. P= P ( 1 + i. n )atau
FVi,n = P + i. n. P = P ( 1 + i. n )menjadi
FVi,n = P ( 1 + i. n )( 1 )
Dimana :
FVi,n = nilai uang sesudah waktu n dengan bunga i
P= modal / pinjaman / penerimaan
i= suku bunga ( % )
n= satuan waktu / periode / jangka waktu
Contoh :
Andi mempunyai uang sebanyak Rp 5.00.000. Ia akan meminjamkan uangnya
kepada Ali dengan tingkat bunga 12 % pertahun. Ali mengembalikan pinjaman itu
bersama bunganya kepada Andi setelah 2 tahun. Berapa rupiah yang harus diberikan
kepada Andi ?.
Jawab.
FVi,n= P ( 1 + i. n )
FV12%,2th = Rp 500.000 ( 1 + 0,12 x 2 )
= Rp 500.000 ( 1,24 )
= Rp 620.000,-.
b. Nilai masa sekarang
Persoalan diatas menghitung nilai masa datang, kadang-kadang dipersoalkan berapa
8
harus kita sediakan uang sekarang, jika kita menginginkan sejumlah uang tertentu
dimasa datang. Nilai masa sekarang dapat ditulis dengan rumus :
Dimana :
PV= nilai sekarang / nilai saat ini
FV= nilai dimasa datang
i= tingkat bunga
n= periode /jangka waktu
c. Nilai sekarang dan masa datang berdasarkan pembayaran seri.
Perhitungan nilai sekarang dan nilai masa datang telah dijelaskan, kadang-kadang
perhitungan ini dikaitkan dengan pembayaran seri / cicilan dengan pembayaran
jumlahnya sama, andaikan pembayaran seri sebanyak R persatuan waktu saat
pembayaran dianggap merupakan akhir periode sebelumnya atau awal periode
sesudahnya adalah sama. Setiap akhir periode atau sebelum awal periode
sesudahnya, bunga dihitung atas dasar modal awal (P), hal ini dapat dilihat pada
gambar berikut
Perhitungan-perhitungan pembayaran seri dengan jumlah sama :
FVi,1 = R
FVi,2 = R + R (1+i) = 2 R + i R = R ( 2 + i )
FVi,3 = R + R (1+i) + R (1+2i) = R (3+3i)
FVi,4 = R + R (1+i) + R (R + 2i) + R (1 + 3i) = R ( 4 + 6 i )
FVi,n = R ( 1 + 1 + i + 1 + 2i + 1 + 3i + …+ 1 + (n-1) i
= n R + i R ( 1 + 2 + 3 + … + n – 1)
= n R + iR
=nR+iR
n (n-1)
= n R 1 + i/2 (n-1)
FVi,n = n R 1 + i/2 (n-1)

9
d. Potongan Harga ( Diskonto )
Seseorang membuat promes dengan nilai pinjaman = P, S = nilai jatuh tempo
promes, t = tahun waktu jatuh tempo dan d = bunga tahunan. Jika pihak yang
meminjamkan (misalkan bank) mengambil bunga dimuka (diskonto), maka diskonto
adalah :
D = S. d. t
sehingga
P=S–D
= S - S.d.t
= S ( 1 – d.t)
e. Bunga Biasa dan Bunga Eksak
Bunga biasa, dihitung dengan basis bahwa 1 tahun = 360 hari.
Rumus : Ib= P. i. tb
Bunga eksak, dihitung dengan basis bahwa 1 tahun = 365 hari
Rumus : Ie= P. i. te
Dimana :
P= jumlah pinjaman
te= waktu eksak
tb= waktu biasa
i= bunga pinjaman ( % )
6. Adi meminjamkan uangnya kepada Paijo sebanyak Rp 100.000 perbulan selama 12
bulan. Adi dan Paijo membuat perjanjian bahwa pada akhir bulan ke 12 uang beserta
bunganya harus dikembalikan dengan perhitungan bunga biasa, tingkat bunga 12 %.
Jawab.
Jika pengembalian pada akhir bulan ke 12, maka n = 13.
Diketahui R = 100.000 , i= 12 %
FVi,n= n R 1 + i/2 (n-1)
FV12%,13 = 13 x 100.000 1 + 0,12/2 (13-1)
10
= 1.300.000 ( 1,72 )
= Rp 2.236.000
Pada akhir bulan ke 12, R = 0 maka jumlah uang yang harus dikembalikan Paijo ke
Andi pada akhir bulan ke 12 :
= FV12%,13- 100.000
= 2.236.000 - 100.000
= Rp 2.136.000,-.
Jadi Andi menerima uang yang dipinjamkannya kepada Paijo adalah sebesar Rp
2.136.000,-.
2.5 Bunga Majemuk (Compound Interest).
Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif panjang dan dalam
perhitungan bunga biasanya dilakukan lebih dari satu periode. Bunga majemuk adalah
bunga yang terus menjadi modal apabila tidak diambil pada waktunya. Perhitungan
bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval tertentu, seperti : setiap harian,
bulanan, mingguan, kwartal, semesteran, dan tahunan. Tingkat bunga setiap interval
adalah tingkat bunga setahun dibagi dengan interval yang digunakan. Misal tingkat
bunga dalam setahun adalah 24 % maka pada :
a. Interval Tahunan (annual)= 24 / 1
b. Interval Semesteran= 24 / 2
c. Interval Kuartalan (kwartely)= 24 / 4
d. Interval Bulanan (monthly)= 24 / 12
e. Interval Mingguan= 24 / 52
f. Interval Harian (daily)= 24 /360 atau 24 / 365
Dalam suatu penyelesaian transaksi yang dilakukan untuk suatu periode waktu tertentu,
bunga dapat dihitung menurut dua jalan yaitu :
1. Bunga yang harus dibayar untuk suatu interval waktu tertentu. (misalnya untuk
obligasi dibayar dengan cek atau kupon). Pokok bertambah dengan bunga tetap tidak
berubah, karena bunga dibayar tidak berubah untuk sepanjang waktu dari transaksi.
11
2. Untuk suatu interval tertentu bunga yang harus dibayar ditambahkan kedalam pokok,
artinya bunga yang digabungkan pada pokok dan juga dikenakan bunga. Jadi pokok
akan meningkat secara periodik dan bunga yang digabungkan kepada pokok juga
bertambah secara periodik selama masa transaksi. Disini kita berbicara mengenai
bunga majemuk.
Contoh :
1. Diketahui jumlah principal (modal) sebesar Rp 1.000.000, tingkat bunga 5 %.
Tentukan bunga tunggal selama 3 tahun.
Jawab.
B=Mpt
= 1.000.000 (0,05)(3)
= Rp 150.000,-.
2. Seseorang meminjamkan uang sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga 12 %
pertahun dan dimajemukan setiap 6 bulan selama 2 tahun. Berapakah jumlah
2.6 Perhitungan Bunga Efektif, Sliding Rate, dan Flat Rate.
Perhitungan Bunga Efektif.
a. Bunga dibayar diakhir periode
Contoh :
Diketahui suatu pinjaman Rp 30.000.000, bunga 16 % dan dibayar pada akhir
pinjaman (periode tahun).
Bunga
= Rp 30.000.000 x 16 %
= Rp 4.800.000
Bunga Efektif
= Rp 4.800.000 / Rp 30.000.000 x100 %
= 16 %.
b. Bunga dibayar dimuka

12
Contoh :
Diketahui suatu pinjaman Rp 30.000.000, bunga 16 % dan dibayar dimuka.
Bunga
= Rp 30.000.000 x 16 %
= Rp 4.800.000
Penerimaan pinjaman = Rp 30.000.000 - Rp 4.800.000 = Rp 25.200.000
Bunga efektif
= Rp 4.800.000 / Rp 25.200.000 x 100 % = 19
2. Perhitungan Sliding Rate.Sliding rate atau bunga menurun adalah beban bunga yang
dibayarkan / yang
diterima dari periode yang satu keperiode berikutnya jumlahnya selalu menurun.
Misal :
Besar pinjaman adalah sebesar Rp 120.000.000 selama 6 bulan, dengan bunga 18 % per
tahun, jadi besar bunga per bulan adalah 1,5 %. Cicilan pokok adalah Rp 120.000.000 :
6 = Rp 20.000.000.
Perhitungan Flat Rate.
Flat rate atau bunga tetap adalah beban bunga yang dibayarkan / yang diterima
dari periode yang satu keperiode berikutnya jumlahnya selalu sama.
Misal :
Besar pinjaman adalah sebesar Rp 120.000.000 selama 6 bulan, dengan bunga 18 % per
tahun, jadi besar bunga per bulan adalah 1,5 % x Rp 120.000.000. Cicilan pokok adalah
Rp 120.000.000 : 6 = Rp 20.000.000.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN


Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Bunga dan Nilai Uang
merupakan salah satu bagian Matemetika Keuangan dalam akuntansi yang berperan penting
dalam menyelamatkan perusahan dimana setiap informasi dari awal perusahan dibentuk kita
dapat melihat perkembangan perusahan sampai sejauh mana.
Saran
a) Adanya konsep perkumpulan seorang Matematika Keuangan guna untuk meguji
kemampuan sejauh mana dalam pendalaman materi
b) Memberikan insentif lainnya seperti memberikan penghargaan terhadap seorang Ahli
Matematika Keuangan yang berperstasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar Matematika Keuangan oleh Herispon, S.E., M.SI. URIS PRESS
Albari, 2003. Matematika Untuk Ekonomi & Bisnis, Yogyakarta : Ekonisia.
Alpha C. Chiang ( Alis bahasa ; Susatio Sudigno, Nartanto), 1989. Dasar-Dasar
Matematika Ekonomi, Jilid 1, Edisi Ketiga (Revisi), Jakarta : Erlangga.
Herispon, 2004. Manajemen Keuangan I, Pekanbaru : UIR Press
L. Sembiring, R.A. Rivai Wirasasmita, Yogia. SM, Yance Lagu. M., 2005. Matematika
Keuangan, Bandung : Penerbit M2S.
M. Nababan, 2004. Matematika Keuangan Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta : PT.
Grasindo.
Muhammad (editor), 2004. Bank Syari’ah ; Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan
dan Ancaman, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Yogyakarta : Ekonisia.
Sunarto Zulkifli, 2003, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta : Zikrul
Hakim.
Yacob Ibrahim, 1998. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : PT. Rineka Cipta
https://www.academia.edu
http://eprints.ums.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai