Dari kelompok 4
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa\Tuhan Maha Esa, atas
rahmat dan akurunianya yang di limpahkan, sehingga makalah ini dapat terselasaikan dengan
baik. Makalah ini di susun sebagai salah satu syarat dalam menyelasaikan tugas mata kuliah
Matematika Keuangan . Makalah ini berjudul atau mengungkap “BUNGA DAN NILAI
UANG” Makalah ini tidak akan terselasaikan jika tidak ada bantu dari berbaga pihak. Untuk
itu, dalam kesempatan ini penilis ingin menyampaikan rasa trimaksi yang sedalam dalamnya
kepada berbagai pihak yang memberi bantuan berupa arahan dan dorongan.
DENPASAR,
PENULIS
i
DAFTAR ISI ( MAKALAH )
Isi HALAMAN
JUDUL....................................................................................................................................o
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG BUNGA DAN NILAI UANG.....................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH BUNGA DAN NILAI UANG.................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................................................1
1.4 MANFAAT DALAM BUNGA DAN NILAI UANG......................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BUANG DAN NILAI UANG................................................................2
2.2 PERHITUNGAN BUNGA...............................................................................................2
2.21 BUNGA TUNGGAL(SIMPEL INTERET.....................................................................3
2.3 NILAI TUNAI DARI HUTANG......................................................................................6
2.4 BUNGA TUNGGAL DAN NILAI UANG......................................................................7
2.5 BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST).........................................................11
2.6 PERHITUNGAN BUNGA EFEKTIF,SILIDING RATE,DAN FLAT RATE................12
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN........................................................................................................................14
SARAN....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1. Bunga Tunggal ( simple interest )
2. Bunga Majemuk (compound interest )
3. Anuitas (anuity)
Dalam pembahasan selanjutnya, yang akan dibahas pada bab ini adalah perhitungan
bunga tunggal dan perhitungan bunga majemuk, sedangkan anuity dibahas tersendiri
pada bab berikutnya.
2.2.1 Bunga Tunggal (Simple Interest)
a. Pengertian bunga.
1. Bunga adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang pinjaman atau
tambahan uang bila modal diinvestasikan.
2. Bunga merupakan biaya modal, besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban
terhadap peminjam (debitur) sangat tergantung pada jumlah pinjaman, dan besaran
bunga yang berlaku.
Besaran tingkat bunga ini ditetapkan dalam bentuk persentase ( % ) atau dalam
bentuk desimal (0,00).
Contoh :
a. Si A meminjam Rp 500.000 dari si B dengan suatu perjanjian bahwa pada akhir
bulan ke enam si A membayar pada si B sebesar pokok pinjaman Rp 500.000 dan
ditambah Rp 12.500. Jumlah yang Rp 12.500 ini dikatakan bunga.
b. Si C membeli obligasi 10 tahun senilai Rp 1.000.000 dari PT. XYZ. Obligasi
tersebut : i) dibayar kembali setelah 10 tahun sebanyak Rp 1.000.000, ii) dibayar
dengan jumlah yang sama dengan Rp 15.000 tiap tiga bulan selama 10 tahun, setara
dengan 40 kali pembayaran. Dan pembayaran Rp 15.000 pertiga bulan dikatakan
bunga.
Dalam perhitungan bunga ini waktu yang digunakan tergantung kepada
pemakainya, misalnya waktu 1 tahun dihitung selama 365 hari atau 366 hari, atau waktu
1 tahun dihitung selama 360 hari ini adalah untuk mempermudah dalam penggunaannya
karena dapat dipakai dalam penentuan waktu 1 bulan yaitu 360 dibagi 12 bulan = 30
3
b. Perhitungan Bunga Tunggal.
Jika hanya pokok pinjaman yang berbunga selama masa transaksi, bunga yang
harus dibayar pada akhir jatuh tempo dikatakan bunga tunggal. Atau besar kecilnya
jumlah bunga yang diterima oleh kreditur/pemberi pinjaman tergantung pada besar
kecilnya modal (principal), bunga (interest rate), dan jangka waktu. Perhitungan bunga
tunggal dapat ditulis dalam rumus :
B=Mpt
Dimana :
B = bunga
M = Modal /pokok
p = bunga (interest rate)
t = waktu / periode
Dan jumlah akumulasinya diberikan oleh : S = M + B = M + p t = M ( 1 + p t ),
dimana S adalah nilai akumulasi dari[19.55, 24/3/2022] Rambu Raing: 2007 | 32
Contoh :
Tentukan bunga tunggal dari Rp 750, untuk 4 % dalam waktu ½ tahun. Dan berapakah
nilan akumulasinya ?
Jawab.
B=Mpt
Nilai akumulasi= 750 (0,04) (6/12)
S = M + B= Rp 15
= 750 + 15 = Rp 765
c. Bunga Tunggal Sebenarnya dan Bunga Tunggal Pendekatan.
Perhitungan pada bunga tunggal dapat juga berdasarkan pada periode waktu
dalam 1 tahun, yang dapat dibedakan yaitu :
a. Bunga tunggal sebenarnya.
Bunga tunggal sebenarnya dihitung dengan menganggap bahwa satu tahun sesuai
dengan hari kalender yakni 365 hari.
4
b. Bunga tunggal pendekatan.
Bunga tunggal pendekatan dihitung dengan dasar bahwa satu tahun itu dihitung
sebanyak 360 hari.
Contoh :
Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan bunga tunggal pendekatan dari Rp 2.000 untuk
50 hari dengan bunga 5 %.
Jawab.
B=Mpt
= 2.000 ( 0,05 ) ( 50/365)
= Rp 13,70 (BT sebenarnya)
B=Mpt
= 2.000 (0,05) 50/360)
= Rp 13,89 (BT pendekatan)
d. Waktu Sebenarnya dan Waktu Pendekatan.
Jika pada perhitungan bunga tunggal sebenarnya dan bunga tunggal pendekatan
waktu dalam satu tahun yang diukur, sedangkan pada waktu sebenarnya dan waktu
pendekatan yang dihitung adalah jumlah hari dalam satu bulan yang sebenarnya atau
pendekatannya yang diukur, yaitu :
a. Waktu sebenarnya.
Adalah waktu atau hari yang dihitung menurut hari yang sebenarnya dari seluruh
jumlah hari dalam kalender.
b. Waktu pendekatan.
Adalah waktu atau hari dengan menganggap bahwa tiap bulan terdiri dari 30 hari.
Contoh :
Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari 20 Juni 2006 sampai 24 Agustus
5
Waktu sebenarnyaJuni= 10 hari
Juli= 31 hari
Agustus= 24 hari
= 65 hari
9
d. Potongan Harga ( Diskonto )
Seseorang membuat promes dengan nilai pinjaman = P, S = nilai jatuh tempo
promes, t = tahun waktu jatuh tempo dan d = bunga tahunan. Jika pihak yang
meminjamkan (misalkan bank) mengambil bunga dimuka (diskonto), maka diskonto
adalah :
D = S. d. t
sehingga
P=S–D
= S - S.d.t
= S ( 1 – d.t)
e. Bunga Biasa dan Bunga Eksak
Bunga biasa, dihitung dengan basis bahwa 1 tahun = 360 hari.
Rumus : Ib= P. i. tb
Bunga eksak, dihitung dengan basis bahwa 1 tahun = 365 hari
Rumus : Ie= P. i. te
Dimana :
P= jumlah pinjaman
te= waktu eksak
tb= waktu biasa
i= bunga pinjaman ( % )
6. Adi meminjamkan uangnya kepada Paijo sebanyak Rp 100.000 perbulan selama 12
bulan. Adi dan Paijo membuat perjanjian bahwa pada akhir bulan ke 12 uang beserta
bunganya harus dikembalikan dengan perhitungan bunga biasa, tingkat bunga 12 %.
Jawab.
Jika pengembalian pada akhir bulan ke 12, maka n = 13.
Diketahui R = 100.000 , i= 12 %
FVi,n= n R 1 + i/2 (n-1)
FV12%,13 = 13 x 100.000 1 + 0,12/2 (13-1)
10
= 1.300.000 ( 1,72 )
= Rp 2.236.000
Pada akhir bulan ke 12, R = 0 maka jumlah uang yang harus dikembalikan Paijo ke
Andi pada akhir bulan ke 12 :
= FV12%,13- 100.000
= 2.236.000 - 100.000
= Rp 2.136.000,-.
Jadi Andi menerima uang yang dipinjamkannya kepada Paijo adalah sebesar Rp
2.136.000,-.
2.5 Bunga Majemuk (Compound Interest).
Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif panjang dan dalam
perhitungan bunga biasanya dilakukan lebih dari satu periode. Bunga majemuk adalah
bunga yang terus menjadi modal apabila tidak diambil pada waktunya. Perhitungan
bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval tertentu, seperti : setiap harian,
bulanan, mingguan, kwartal, semesteran, dan tahunan. Tingkat bunga setiap interval
adalah tingkat bunga setahun dibagi dengan interval yang digunakan. Misal tingkat
bunga dalam setahun adalah 24 % maka pada :
a. Interval Tahunan (annual)= 24 / 1
b. Interval Semesteran= 24 / 2
c. Interval Kuartalan (kwartely)= 24 / 4
d. Interval Bulanan (monthly)= 24 / 12
e. Interval Mingguan= 24 / 52
f. Interval Harian (daily)= 24 /360 atau 24 / 365
Dalam suatu penyelesaian transaksi yang dilakukan untuk suatu periode waktu tertentu,
bunga dapat dihitung menurut dua jalan yaitu :
1. Bunga yang harus dibayar untuk suatu interval waktu tertentu. (misalnya untuk
obligasi dibayar dengan cek atau kupon). Pokok bertambah dengan bunga tetap tidak
berubah, karena bunga dibayar tidak berubah untuk sepanjang waktu dari transaksi.
11
2. Untuk suatu interval tertentu bunga yang harus dibayar ditambahkan kedalam pokok,
artinya bunga yang digabungkan pada pokok dan juga dikenakan bunga. Jadi pokok
akan meningkat secara periodik dan bunga yang digabungkan kepada pokok juga
bertambah secara periodik selama masa transaksi. Disini kita berbicara mengenai
bunga majemuk.
Contoh :
1. Diketahui jumlah principal (modal) sebesar Rp 1.000.000, tingkat bunga 5 %.
Tentukan bunga tunggal selama 3 tahun.
Jawab.
B=Mpt
= 1.000.000 (0,05)(3)
= Rp 150.000,-.
2. Seseorang meminjamkan uang sebesar Rp 100.000 dengan tingkat bunga 12 %
pertahun dan dimajemukan setiap 6 bulan selama 2 tahun. Berapakah jumlah
2.6 Perhitungan Bunga Efektif, Sliding Rate, dan Flat Rate.
Perhitungan Bunga Efektif.
a. Bunga dibayar diakhir periode
Contoh :
Diketahui suatu pinjaman Rp 30.000.000, bunga 16 % dan dibayar pada akhir
pinjaman (periode tahun).
Bunga
= Rp 30.000.000 x 16 %
= Rp 4.800.000
Bunga Efektif
= Rp 4.800.000 / Rp 30.000.000 x100 %
= 16 %.
b. Bunga dibayar dimuka
12
Contoh :
Diketahui suatu pinjaman Rp 30.000.000, bunga 16 % dan dibayar dimuka.
Bunga
= Rp 30.000.000 x 16 %
= Rp 4.800.000
Penerimaan pinjaman = Rp 30.000.000 - Rp 4.800.000 = Rp 25.200.000
Bunga efektif
= Rp 4.800.000 / Rp 25.200.000 x 100 % = 19
2. Perhitungan Sliding Rate.Sliding rate atau bunga menurun adalah beban bunga yang
dibayarkan / yang
diterima dari periode yang satu keperiode berikutnya jumlahnya selalu menurun.
Misal :
Besar pinjaman adalah sebesar Rp 120.000.000 selama 6 bulan, dengan bunga 18 % per
tahun, jadi besar bunga per bulan adalah 1,5 %. Cicilan pokok adalah Rp 120.000.000 :
6 = Rp 20.000.000.
Perhitungan Flat Rate.
Flat rate atau bunga tetap adalah beban bunga yang dibayarkan / yang diterima
dari periode yang satu keperiode berikutnya jumlahnya selalu sama.
Misal :
Besar pinjaman adalah sebesar Rp 120.000.000 selama 6 bulan, dengan bunga 18 % per
tahun, jadi besar bunga per bulan adalah 1,5 % x Rp 120.000.000. Cicilan pokok adalah
Rp 120.000.000 : 6 = Rp 20.000.000.
13
BAB III
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar Matematika Keuangan oleh Herispon, S.E., M.SI. URIS PRESS
Albari, 2003. Matematika Untuk Ekonomi & Bisnis, Yogyakarta : Ekonisia.
Alpha C. Chiang ( Alis bahasa ; Susatio Sudigno, Nartanto), 1989. Dasar-Dasar
Matematika Ekonomi, Jilid 1, Edisi Ketiga (Revisi), Jakarta : Erlangga.
Herispon, 2004. Manajemen Keuangan I, Pekanbaru : UIR Press
L. Sembiring, R.A. Rivai Wirasasmita, Yogia. SM, Yance Lagu. M., 2005. Matematika
Keuangan, Bandung : Penerbit M2S.
M. Nababan, 2004. Matematika Keuangan Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta : PT.
Grasindo.
Muhammad (editor), 2004. Bank Syari’ah ; Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan
dan Ancaman, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Yogyakarta : Ekonisia.
Sunarto Zulkifli, 2003, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta : Zikrul
Hakim.
Yacob Ibrahim, 1998. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : PT. Rineka Cipta
https://www.academia.edu
http://eprints.ums.ac.id
15