Oleh Kelompok :
Putu Martha Darmiyanti (19103002)
KELAS BB
Modal kerja adalah sebuah hal penting untuk dihitung dalam bisnis. Terutama kaitannya
dengan pencarian akses modal. Banyak para pelaku usaha atau UKM yang bingung terkait
pendanaan atau modal kerja yang dibutuhkan dalam bisnisnya. Jumlah modal kerja harus cukup
untuk membiayai pengeluaran operasional bisnis sehari-hari. Besarnya modal kerja yang
dibutuhkan biasanya disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan. Contohnya usaha di
bidang jasa, membutuhkan modal kerja yang relatif kecil berupa investasi dalam piutang dan
investasi lainnya yang diperlukan dalam persediaan bahan pendukung. Contoh lainnya usaha di
bidang industri yang membutuhkan modal kerja yang lebih besar karena proses produksi
membutuhkan investasi bahan baku dan fasilitas produksi yang mendukung agar ouput yang
dihasilkan dapat diap dijual. Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja tidak akan
dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara optimal, sehingga berpotensi kehilangan
keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh. Sebaliknya, modal kerja berlebihan akan
mengakibatkan sebagian dana yang tersedia tidak produktif lagi sehingga akan menimbulkan
pemborosan, terlebih bila modal kerja tersebut ditopang oleh dana pinjaman dengan biaya bunga
yang tidak murah.
PEMBAHASAN
1. Modal Kerja
Modal kerja adalah salah satu konsep keuangan yang perlu dipahami oleh seluruh pemilik
dan pengelola usaha, baik Usaha Besar maupun UMKM. Manajemen modal kerja adalah
strategi bisnis yang dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara
efisien dengan memantau dan menggunakan aset dan kewajiban lancar dengan efek terbaik.
Tujuan utama manajemen modal kerja untuk memungkinkan perusahaan mempertahankan
arus kas yang cukup untuk memenuhi biaya operasi jangka pendek dan kewajiban utang
jangka pendek.
Modal kerja perusahaan terdiri dari aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Yang termasuk
aset lancar biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan
persediaan. Sedangkan kewajiban lancar biasanya terdiri dari pinjaman jangka pendek,
utang usaha, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, bagian utang jangka panjang
yang jatuh tempo, serta utang lain-lain.
c. Siklus Piutang
Penjualan tak selamanya menjadi pemasukan secara langsung, karena beberapa
perusahaan menerapkan penjualan dengan sistem piutang atau pembayaran dengan
termin untuk konsumen mereka. Bila kita menyediakan pembayaran dengan piutang
atau melalui termin pembayaran, maka kita harus melakukan estimasi penjadwalan
kapan pembayaran kita terima, besarnya pembayaran dan estimasi keterlambatan.
Dengan memadukan antara seluruh kewajiban, berbagai pengeluaran serta jadwal
masing-masing, dan pemasukan perusahaan yang berasal dari berbagai sistem
pembayaran sesuai jadwal masing-masing, maka kita akan mendapatkan cukup
informasi untuk menghitung kebutuhan modal kerja secara tepat.
Dari data diatas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut.
Total = 45 hari
Total = 35 hari
Total= Rp 293.000.000
Dari perhitungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perusahaan tersebut
harus menyediakan minimal Rp 293.000.000 dalam satu siklus bisnis (sekitar 45 hari).
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen modal kerja adalah strategi bisnis yang dirancang untuk memastikan bahwa
perusahaan beroperasi secara efisien dengan memantau dan menggunakan aset dan
kewajiban lancar dengan efek terbaik. Modal kerja perusahaan terdiri dari aset lancar (kas,
investasi jangka pendek, piutang dagang, dan persediaan) dikurangi kewajiban lancar
(pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, bagian
utang jangka panjang yang jatuh tempo, serta utang lain-lain). Tujuan adanya modal kerja
yaitu Pengeluaran untuk gaji, Pengeluaran untuk membeli bahan baku, Menutupi kerugian
akibat penjualan surat berharga, Pembentukan dan yang akan mengubah bentuk aset dari
aset lancar menjadi aset tetap, serta Pembelian aset tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan
mesin) yang akan mengakibatkan berkurangnya aset lancar dan memungkinkan timbulnya
utang lancar bila dibeli tidak secara tunai. Menentukan kebutuhan modal kerja yang tepat,
kita perlu memahami siklus operasi usaha melalui analisis siklus kewajiban, siklus produksi
dan siklus piutang. Ada banyak tips dalam mengelola modal kerja tersebut, salah satunya
ialah mengelola persediaan berdasarkan metode “just in time” (JIT) karena lebih efisien.
Dengan metode ini, barang diproduksi sesuai pesanan dan langsung didistribusikan kepada
penyalur/pemesan sehingga bisa mengurangi lahan penyimpanan dan risiko kerusakan.