I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Hidrolisis adalah reaksi antara senyawa ester dengan air yang membentuk reaksi
kesetimbangan. Senywa yang digunakan dapat berupa senyawa organik dan anorganik.
Senyawa ester pada umumnya mempunyai bau yang enak seperti bau buah atau bunga/wangi
R-C-OR’ + H2O ⇄ R-C-OH + R’OH
R dan R’ merupakan gugus alkil. Pada proses hidrolisis, garam akan terurai oleh air
menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan reaksi hidrolisis secara umum
2. Membuat asam salisilat dari reaksi hidrolisis metil salisilat
3. Menentukan yield asam salisilat yang diperoleh
1
+ 2 NaOH + CH3OH + H2O
Metil salisilat
2
3. Campurkan larutan NaOH dengan 5 gram (0,033 mol) metil salisilat dalam labu
alas bulat leher-2 250 mL. Endapan putih akan terbentuk, tetapi segera larut apabila
dipanaskan.
4. Tambahkan 2-3 buah batu didih ke dalam labu tersebut. Pasang pendingin refluks dan
termometer pada labu.
5. Panaskan larutan diatas dalam penangas minyak dan didihkan selama 20 menit,
6. Angkat dan pindahkan larutan ke dalam gelas kimia 250 mL.Dinginkan hingga suhu
kamar
7. Tambahkan (perlahan-lahan) larutan H2SO4 1 M hingga larutan bersifat asam, yaitu
pH < 7 (kertas lakmus biru berubah menjadi merah. Biasanya larutan H2SO4 1 M
yang ditambahkan sekitar 120-150 mL)
8. Tambahkan lagi (kira-kira) 15 mL H2SO4 1 M, hingga terbentuk endapan asam
salisilat
9. Dinginkan campuran dalam wadah es-air untuk mendapatkan kristal
10. Saring endapan dengan penyaring Buchner
11. Uji filtrat dengan menambahkan H2SO4 1 M berlebih, jika masih terbentuk
endapan/kristal, saring kembali. Cuci endapan dengan aquades
12. Keringkan kristal dalam oven 110oC, dan timbang hingga diperoleh berat yang
konstan.
13. Tentukan titik lelehnya.
B. Pemurnian/rekristalisasi
1. Masukkan kristal asam salisilat (hasil percobaan A) ke dalam gelas kimia 250 mL
2. Tambahkan (kira-kira) 100 mL air, dan 0,5 gram karbon aktif
3. Panaskan hingga kristal asam salisilat (A) larut sempurna
4. Saring segera larutan panas (3) dengan penyaring biasa/corong gelas. Bilas gelas
kimia dengan air panas untuk melarutkan kristal yang tersisa/menempel pada gelas
kimia
5. Dinginkan filtrat pada suhu kamar, setelah itu letakkan dalam wadah es-air hingga
terbentuk kristal
6. Saring kristal dengan penyaring Buchner
7. Keringkan kristal yang diperoleh dalam oven pada suhu 110 oC. Timbang hingga
diperoleh berat yang konstan. Tentukan titik lelehnya. Bandingkan dengan titik leleh
asam salisilat (A) dan titik leleh asam salisilat menurut literatur.
3
8. Tentukan % yield nya
Yield =
100%
Sifat Fisik NaOH Metil Salisilat H2SO4 (p) Asam Salisilat Metanol
Mr, g/mol
Titik leleh, oC
Density, g/mL
Indek bias
Bentuk/wujud : ....................
Warna asam salisilat (A) : ....................
Warna asam salisilat rekristalisasi : ....................
Titik leleh asam salisilat (A) : ................ oC
Titik leleh asam salisilat rekristalisasi: ................ oC
Titik leleh asam salisilat literatur : ................ oC
Berat asam salisilat (A) : ................ gram
Berat asam salisilat rekristalisasi : ................ gram
Berat asam salisilat (teoritis) : ................ gram
Yield : ................ %
Daftar Pustaka
1. Handbook of Chemistry and Physics
2. Pavia D L, Lampman G M, Introduction to Organic Laboratory Techniques, W B
Saunders Company, Philadelphia
3. Marlina Ari, dkk. 2000, Petunjuk Praktikum Satuan Proses, Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
4
4. Petrucci, RalH. 1985. KIMIA DASAR Prinsip dan Terapan Modern Edisi keempat jilid
Ke-3. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Keterangan: Keterangan:
1. Tabung CaCl2 1. Labu alas bulat leher-3
2. Kondensor spiral 2. Pengaduk (+ motor)
3. Erlenmeyer 3. Termometer
4. Penangas 4. Kondensor spiral (+ tabung CaCl2)
5. Penangas
6. Klem
7. Statif