Anda di halaman 1dari 10

BAB V

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Persyaratan perusahaan tambang untuk melakukan pencatatan di BEI

Menurut Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor:

Kep00100/BEI/10-2014 perihal Peraturan Nomor I-A.1. tentang Pencatatan

Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan

di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, syarat IPO perusahaan tambang

adalah:

1. Calon Perusahaan Tercatat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

usaha pertambangan mineral dan batubara atau induk perusahaan yang

memiliki Perusahaan Terkendali yang bergerak di bidang mineral dan

batubara

2. Calon Perusahaan Tercatat atau Perusahaan Terkendali dari Calon Perusahaan

Tercatat harus memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi

atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi dan dapat

dalam kondisi :

• Telah menjalankan tahapan penjualan;

• Telah melaksanakan tahapn produksi namun belum sampai penjualan; atau

• Belum memulai tahapan operasi produksi

 Ijin pengelolaan yang masih berlaku minimal 15 tahun.

 Minimal 1 Kontrak Karya atau Kuasa Penambangan atau Surat Ijin

Penambangan Daerah.

34
Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
35

3. Jumlah Aset Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) dan biaya eksplorasi yang

ditangguhkan sejumlah paling kurang Rp 100 Miliar untuk Papan Utama atau

Rp 5 Miliar untuk Papan Pengembangan

4. Memiliki paling kurang 1 orang Direktur yang memiliki keahlian dengan latar

belakang teknik dan pengalaman kerja di bidang pertambangan paling kurang

5 tahun dalam 7 tahun terakhir.

5. Memiliki cadangan terbukti (proven reserve) dan terkira (probable reserve)

berdasrkan Laporan Pihak Kompeten, memilki sertifikat clear and clean.

6. Memiliki Studi Kelayakan

Selain itu adapula beberapa syarat untuk kelanjutan tahapan pencatatan saham di

Indonesia Srock Exchange seperti yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 5.1 List prasyarat pencatatan saham di IDX

Requirements Papan Utama Papan Pengembangan

Nilai nominal saham 100 IDR 100 IDR


minimal

Periode Operasi 36 bulan berturut-turut 12 bulan berturut-turut

Profitabilitas Tahun fiskal terakhir Perencanaan 2 tahun untuk


mencapai profitabilitas atau
sektor yang membutuhkan
waktu lama untuk mencapai
profitabilitas

Pernyataan keuangan Paling sedikit 3 tahun berturut- Paling tidak 1 tahun


yang telah diaudit turut (ditambah 2 tahun (ditambah 1 tahun terakhir
terakhir dan interim, bila ada, dan interim, bila ada,
dengan opini yang tidak dengan opini yang tidak
terkualifikasi) terkualifikasi)

Net Tangible Assets 100 milyar rupiah 5 milyar rupiah

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
36

(lanjutan)

Requirements Papan Utama Papan Pengembangan

Total saham yang 300 juta saham, terdiri dari : 150 juta saham, terdiri dari :
dimiliki oleh
minoritas pemegang - 20% dari paid-up - 20% dari paid-up
saham capital bila kurang dari 500 capital bila kurang dari 500
milyar rupiah (nilai total milyar rupiah (nilai total
ekuitas sebelum IPO) ekuitas sebelum IPO)
- 15% dari paid-up - 15% dari paid-up
capital bila dari 500 milyar capital bila dari 500 milyar
hingga 2 triliun rupiah (nilai hingga 2 triliun rupiah (nilai
total ekuitas sebelum IPO) total ekuitas sebelum IPO)
- 10% dari paid-up - 10% dari paid-up
capital bila lebih dari 2 triliun capital bila lebih dari 2
rupiah (nilai total ekuitas triliun rupiah (nilai total
sebelum IPO) ekuitas sebelum IPO)

Jumlah pemegang 1000 500


saham
(Sumber : Indonesia Stock Exchange)

5.2. Pengajuan IPO PT Timah (Persero) Tbk

Berdasarkan Akta tahun 1995 PT.Timah (Persero), Tbk. melakukan IPO di

Bursa Efek Jakarta tahun 1995 dengan kepemilikan saham sebagai berikut :

Tabel 5.2.1 Kepemilikan dan Nilai Saham PT. Timah (Persero), Tbk.
Keterangan Nilai Nominal Rp 500,- per Lembar Kepemilikan
Saham Seri A dan Seri B Saham (%)

Jumlah Saham Modal ditempatkan


dan disetor penuh
Saham Seri A 1 - 65
Saham Seri B 999.999.999 452.972.000 35
Total Saham 1.000.000.000 452.972.000 100
Jml nilai nominal (Rp) 500.000.000.000 226.486.000.000
Sumber : Prospektus PT. Timah (1995), Data diolah.

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
37

Tabel 5.2.2 Cadangan Terbukti dan Cadangan Tereka berdasarkan wilayah

Area Cadangan Cadangan Total (ton)


terbukti tereka
(ton) (ton)

Kepulauan Bangka:
- danatan 107.500 90.000 197.500
-lepas pantai 130.000 45.000 175.000

Sub Total (ton) 237.500 135.000 372.500

Pulan Belitung:
- daratan 6.250 10.000 16.250
- lepas pantai - - -

Sub Total (ton) 6.250 10.000 16.250

Kepulauan
Karimun/Kundur:
- daratan 1.250 - 1.250
- lepas pantai 50.000 50.000 100.000
Sub Total (ton) 51.250 50.000 101.250
Total (ton) 195.000 295.000 490.000

Sumber : Prospektus PT. Timah (1995), Data diolah.

Dalam rangka Penawaran Umum Saham PT Timah Kepada Masyanakat, dengan

Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 24 Juli 1995, seluruh Anggaran

Dasar PT Timah telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.85

tanggal 28 Juli 1995 yang dibuat oleh Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di

Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9985.HT.0l .04Th. 95 tanggal 14

Agustus 1995. PT Timah merupakan perusahaan Indonesia pertama yang

mencatatkan sahamnya di London Stock Exchange, salah satu pusat keuaangan

yang terbesar di dunia . London dipilih karena merupakan pusat perdagangan

logam dunia.. Pada penutupan Book Building, dilaporkan bahwa minat saham PT

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
38

Timah mencapai empat kali lipat dari nilai yang ditawarkan. Permintaan yang

terbesar datangnya dari London (43%), disusul Amerika dan Kanada (22%),

kemudian Eropa Daratan (16%), Hongkong dan Singapura (10%) serta Australia

dengan negara-negara Asia lainnya (8%). Pengajuan IPO PT. Timah dapat dilihat

dari prospektus PT. Timah (Persero) Tbk, yang digunakan sebagai acuan dari

kajian yang telah dilakukan.

5.3. Persyaratan Competent Person di Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Peraturan I-A.1 yang berlaku sejak 1

November 2014, mengakui pernyataan cadangan minerba yang ditandatangani

oleh Competent Person Indonesia (CPI) yang bekerja berdasarkan Kode

KCMI:2011, yaitu :

1. Anggota PERHAPI/IAGI/MGEI

2. Lulusan Teknik Pertambangan atau Geologi dari perguruan tinggi

yang terakreditasi

3. Telah memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam industri

pertambangan minerba, termasuk minimal 5 tahun di bidang yang relevan,

yang terkait kategori CPI dan komoditi keahlian;

4. Telah melalui proses verifikasi dan sertifikasi, yang diselenggarakan oleh

Komite (Khusus)Implementasi CPI

5. Memenuhi kewajiban administrasi sebagai CPI

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
39

5.4. Persyaratan Competent Person di Australian Securities Exchange

Menurut JORC (Joint Ore Reserve Committee) Code tahun 2012, syarat

menjadi Competent Person dalam bidang pertambangan adalah:

1. Harus menjadi anggota dari The Australasian Institute of Mining and

Metallurgy, The Austalian Institute of Geoscientist atau organisasi profesional

lainnya yang terdaftar pada JORC

2. Memiliki pengalaman minimal 5 tahun yang relevan dengan pertambangan

atau jenis deposit dan aktivitas dimana orang tersebut bekerja

5.5. Estimasi Biaya Perencanaan Tambang Darat

Data estimasi biaya perencanaan tambang darat di dapat dari bagian

Perencanaan Operasi Produksi PT. Timah (Persero) Tbk. Data berupa rincian

biaya investasi dan biaya operasional pada tambang darat tahun 2016 yang dapat

dilihat pada lampiran. Data digunakan sebagai acuan perhitungan kajian ekonomi

pada sub bab 5.8

5.6 Data Analisa Keuangan Tambang Darat

Data analisa keuangan didapat dari bagian Akuntansi PT. Timah (Persero)

Tbk. Data berupa rincian biaya pendukung lain untuk melengkapi data pada sub

bab 5.6. Data dapat dilihat pada lampiran .

5.7. Simulasi Produksi Bijih dan Material Penutup

Dengan PT. Timah sebagai role model, semua perhitungan pembiayaan

penambangan dengan estimasi cadangan minimum yang harus dimiliki suatu

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
40

IUPK / IUP adalah sebesar 20 ribu ton dibuat mengacu pada ketentuan penawaran

umum yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia.

Dari hasil perhitungan dengan umur tambang 15 tahun 20 ribu ton insitu

bijih timah dengan produksi rata-rata 1.300 ton per tahun. Berdasarkan data

rencana penambangan PT. Timah, diketahui bahwa berat jenis insitu 1,29 Kg/m3 ,

dengan 4% dilusi, recovery penambangan 72,68%, recovery pengolahan 93%,

recovery peleburan 99,8% dan SR 1,94. Seperti data pada tahun pertama, dapat

dihitung seperti :

Ton dilusi = ton insitu × % insitu = 1.100 × 4% = 52 ton

Ton non dilusi = ton insitu - ton dilusi = 1.100 ton – 84 ton = 1.248 ton

Ton tertambang = ton non dilusi × recovery penambangan

= 1.248 × 72,68% = 907 ton

Ton diolah = ton tertambang × recovery pengolahan

= 907 × 93% = 889ton

Ton dilebur = Ton diolah × recovery peleburan

= 889 × 99,8% = 887 ton

Perhitungan data produksi tiap tahun dapat dilihat secara rinci pada tabel

Produksi. Dari rencana penambangan tahun pertama yang diestimasikan sebesar

1.300 ton dapat dihitung total pemindahan tanah sebesar 3,1 juta BCM. Kemudian

dihitung jumlah tambang yang diasumsikan setara dengan tambang alluvial

tempilang ditinjau dari kapasitas pemindahan tanah per tahunnya. Dari simulasi

pemindahan bijih, kemudian dihitung aliran kasnya.

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
41

5.8. Kajian Ekonomi Simulasi Produksi Bijih dan Material Penutup

Berikut ini adalah langkah – langkah yang dilakukan dalam perhitungan cash

flow.

1. Investasi

Diketahui dari data tambang darat 5.5, dalam 1 tambang alluvial di PT.

Timah memiliki 1 bulldozer, 2 excavator dan 2 dump truck. Dengan

perhitungan kapasitas tambang pemindahan tanah.dapat diketahui bahwa

tambang dengan cadangan 20 ribu ton dapat disetarakan dengan 3 tambang

alluvial PT. Timah. Perhitungan estimasi investasi pendukung lain selain alat

berat juga mengikuti kesetaraan 3 tambang alluvial PT. Timah. Perhitungan

rinci mengenai investasi dapat dilihat pada tabel 5.3.

2. Revenue

Revenue = Ton Recovery Smelting × Harga Timah (US$) × Kurs (US$

terhadap IDR)

Dengan menggunakan data tahun pertama, maka revenue perusahaan sebesar

Revenue = 887 ×17.100 × 13.900 = 200.242 Juta Rupiah.

Royalty = 3% × Revenue

Royalty = 3% × 200.242 juta Rupiah = 6.007 juta Rupiah.

3. Operating cost

Data perhitungan rinci mengenai operational cost dapat dilihat pada tabel 5.6.

Operasional cost disini merupakan jumlah dari biaya penambangan oleh

kontraktor, biaya pengolahan bijih timah, biaya peleburan, biaya pemasaran

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
42

dan biaya overhead. Biaya overhead disini mencakup biaya reklamasi, K3LH,

CSR dan biaya lain-lain yang diambil berdasarkan data analisa keuangan

tahun 2015. Operating cost diambil dari data analisa keuangan tentang

parameter optimasi pit.

4. Gross Profit = Revenue – Royalti – Operational Cost

Gross Profit = 200.242 – 6.007– 148.732 juta Rupiah = 45.504 juta Rupiah

5. Berdasarkan data investasi, dapat dihitung nilai sisa :

Salvage value = 10% × Total Aset Tetap

Salvage value = 10% × 105.280 Juta Rupiah = 10.528 Juta Rupiah

6. Nilai sisa dituliskan dan dihitung diakhir umur tambang.

7. Depresasi per tahun = (Harga Alat - Taksiran Nilai Akhir (Salvage Value)

Alat) / Umur Pemakaian Alat

Depresiasi per tahun = 11.950 Juta Rupiah

8. Earning before Tax = Gross Profit – Depresiasi + Salvage Value

Earning before tax = 45.504 – 11.950 + 0 = 33.554 Juta Rupiah

9. Tax = 30 % × Earning before Tax

Tax = 30 % × 33.554 Juta Rupiah = 10.066 Juta Rupiah

10. Profit After Tax = Earning before Tax – Tax

Profit After Tax = 33.554 – 10.066 Juta Rupiah = 23.488 Juta Rupiah

11. Cash Flow = Sale (Revenue) – Operating Cost – Income Tax – Capital Cost

Cash Flow = 200.242 – 148.732 – 10.066 - 6.007 = 35.437 juta Rupiah

12. Cum cash flow = Cash flow tahun ke-n + Cumm Cash flow tahun ke n-1

Cummulative cash flow = 35.437 + (91.790)= (56.352) Juta Rupiah

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri
43

5.9. Net Tangible Asset

Berdasarkan standar akuntansi tahun 2015, nilai Net Tangible Aset (Aset

Wujud Bersih) dapat didapat dari :

Net Tangible Aset = Total Aset – Aset tidak berwujud – Total kewajiban – Nilai

nominal perusahaan.

Berdasarkan Akta Penawaran Umum PT. Timah tahun 1995, jumlah

lembar saham yang dilepas sebanyak 999.999.999 lembar. Sementara nilai

nominal per lembar saham diasumsikan dari syarat minimal dari Bursa Efek

Indonesia sebesar 100 IDR, maka :

Nilai Nominal = Jumlah lembar saham × nilai nominal per lembar saham.

Nilai Nominal = 999.999.999 lembar × 100 IDR = 100.000 juta Rupiah

Maka dapat dihitung nilai net tangible assetnya sebesar :

Net Tangible Asset = 285.217 - 0 – 169.123– 100.000 Juta Rupiah

= 16.094 juta Rupiah

5.10. Dana dari Penawaran Umum:

Dana yang didapat = % pelepasan saham × Jumlah lembar saham yang dilepas ×

nilai nominal per lembar saham

Dana yang didapat = 35% × 999.999.999 lembar × 100 IDR = 35 Milyar Rupiah

Pembiayaan Tambang Melalui Initial Public Offering Studi Kasus PT. Timah, Bangka Belitung
Angelia Manggala Putri

Anda mungkin juga menyukai