Anda di halaman 1dari 10

IMAN KEPADA RASUL DAN KITAB

ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Pada Mata Kuliah


PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK

Disusun Oleh :
Nama : Phoenna Alkisna
N.I.M : 1012020082
Semester : 3
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Unit : 1

Dosen Pengampu :
Nani Endri Santi, M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya panjatkan puja dan


puji syukur atas kehadiran-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah, dan Inayahnya, kepada kita sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Iman Kepada Rasul dan Kita
Allah Subhanahu wa ta’ala” ini guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Pendidikan Aqidah Akhlak.

Tidak lupa pula marilah kita hadiahkan Shalawat kita kepada Baginda
Nabi Besar, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa kita
dari zaman yang penuh jahiliah sehingga kita dapat sampai disini untuk bisa
membaca dan memahami ilmu pengetahuan.

Makalah ini telah saya susun dengan usaha yang maksimal semampu saya
dan mendapatkan bantuan dari banyak orang sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Terima kasih banyak kepada setiap orang yang telah
membantu membuat makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya sadar penuh bahwa masih banyak
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun penggunaan bahasanya. Oleh
karena itu dengan hati terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Langsa, 24 November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A. Pengertian Iman Kepada Nabi dan Rasul beserta Kitab-Kitab Allah.. 6
1. Pengertian Beriman Kepada Nabi dan Rasul Allah ........................... 6
2. Pengertian Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah ................................. 7
B. Kolerasi dari mengimani Rasul dan Kitab Allah .................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat
beserta salam mari kita curahkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam. Aku bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan yang berhak disembah
dengan benar selain Allah Shubhanahu wa ta’alla semata yang tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku juga bersaksai bahwasannya Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba serta utusan-Nya wa laa
nabiyya ba’da. Diantara enam rukun-rukun iman yang wajib untuk imani
oleh seorang yang beriman ialah beriman kepada kitab-kitab suci yang
telah Allah ta'ala turunkan kepada para Rasul-Nya. Dimana Allah
Shubhanahu wa ta’ala menegaskan hal tersebut dalam firman –Nya :

Artinya : “Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan


kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat
Nya, kitab-kitab -Nya dan rasul-rasul –Nya”. (QS al-Baqarah :
285).

Manusia di ciptakan oleh Allah SWT di lengkapi dengan berbagai


potensi kehidupan, yakni akrab disebut dengan istilah Hajatul ‘Udhuwiyah
(kebutuhan akan makan, minum, pakaian dan tempat) serta Gharoiz
(berbagai Naluri).

4
Naluri yang di pinjamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada
manusia berupa Naluri mempertahankan diri, naluri meneruskan keturunan
dan naluri taqdis ( mennyucikan/ mengagungkan sesuatu). Karena naluri
taqdis itu, manusia kemudian menyembah dan mengabdi kepada sesuatu
yang di anggapnya agung yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala..
Oleh karena itu, agar manusia tidak salah mengambil arah dalam
mensucikan, mengagungkan dan menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala,
maka manusia membutuhkan pembimbing yang di utus Allah yaitu Rasul.
Para Rasul Allah mendapatkan tugas dari Allah Subhanahu wa ta’ala
untuk membimbing manusia dalam kehidupannya agar tidak tersesat.
Berikut ini uraian mengenai beriman kepad Rasul-rasul Allah Subhanahu
wa ta’ala.

B. Rumusan Masalah
- Apa itu Iman kepada Rasul dan Kitab Allah?
- Bagaimana Korelasi (Hubungan) dari mengimani Rasul dan Kitab Allah?

C. Tujuan Pembahasan
- Memaknai Kandungan Rukun Iman ke-3 dan ke-4
Memahami korelasi dari Iman kepada Kitab dan Rasul Allah.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Nabi dan Rasul beserta Kitab-Kitab Allah


Adapun maksud dari beriman Kepada Nabi dan Rasul serta Kitab
Allah sebagai berikut :
1. Pengertian Beriman Kepada Nabi dan Rasul Allah
Iman kepada Nabi dan Rasul serta Kitab-Kittab Allah
merupakan kewajiban dari seorang muslim dan muslimah yang
beriman, karena keduanya tercantum dalam rukun Iman yang ke-3 dan
ke-4. Seorang mu’min wajib mengethaui makna dari beriman kepada
dua hal ini.
Nabi dan Rasul merupakan dua lafadh yang berbeda tapi
bersatu dalam hubungannya dengan syara’. Nabi dalam bahasa Arab
berasal dari kata Naba. Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang
yang menceritakan suatu berita dan 25 dari mereka adalah utusan yang
diberitahu berita dari-Nya (lewat wahyu).1
Rasul secara bahasa berasal dari kata yang berarti utusan.
Definisi secara istilah yang umum, Nabi adalah orang yang
mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan
sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam
syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannnya.2 Sebagian ulama
menyatakan bahwa definisi ini memiliki kelemahan, karena tidaklah
wahyu disampaikan Allah ke bumi kecuali untuk disampaikan, dan
jika Nabi tidak menyampaikan maka termasuk menyembunyikan
wahyu Allah. Begitu juga perintah menyampaikan wahyu (ayat al-
Qur’an) di bebankan kepada semua orang-orang beriman, apalagi
seorang nabi yang diberikan wahyu oleh Allah, pasti wahyu yang di
terimanya untuk di sampaikan kepada ummatnya.

1
An-Nabhani. Taqiyuddin, as-Syahsiyah al-Islamiyah juz 1, (terjemah Zakaria Ahmad,
Lc), Pustaka Thariqul Izzah, Bandung, 2003, hal 175
2
Suharto Gunawan, Iman Kepada Nabi dan Rasul-Rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala.

6
Kelemahan lain dari definisi ini ditunjukkan dalam hadits dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Ditampakkan kepadaku umat-umat, aku melihat seorang nabi
dengan sekelompok orang banyak, dan nabi bersama satu dua orang
dan nabi tidak bersama seorang pun.” (HR. Bukhori dan Muslim)

2. Pengertian Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah


Makna beriman kepada kitab-kitab Allah Subhanahu wa ta’ala
yang merupakan bagian dari akidah mukmin antara lain adalah
membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang Dia Wahyukan
kepada Rasul pilihan-Nya, kemudian disatukan dan disusun menjadi
lembaran-lembaran atau kitab-kitab suci.
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah adalah
membenarkan bahwa kitab-kitab tersebut telah diturunkan oleh Allah.
Kitab tersebut diturunkan melalui firman-firman-Nya. Ada yang
disampaikan secara langsung kepaa para Rasul tanpa perantara, ada
yang disampaikan melalui perantara malaikat, dan ada yang dia tulis
sendiri.3
Iman kepada kitab-kitab Allah swt ialah meyakini bahwa kitab-
kitab tersebut datang dari sisi Allah swt yang diturunkan kepada
sebagian Rasulnya. Dan bahwasanya kitab- kitab itu merupakan firman
Allah swt yang Qadim, dan segalasegala yang termuat didalamnya
merupakan kebenaran.4

3
Syaikh Hafidz bn Ahmad Hakami, 222Kunci Aqidah yang Lurus, Opcit. Hlm 85
4
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 82.

7
B. Kolerasi dari mengimani Rasul dan Kitab Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah, seperti halnya iman kepada kitab-
kitab Allah, merupakan konsekuensi logis atau akibat langsung dari iman
kepada Allah. Keberadaan Rasul-rasul Allah ini juga terkait dengan
keberadaan kitab-kitabNya. Para rasul Allah inilah yang mendapatkan
amanah menerima wahyu atau pesan-pesan Allah yang terkumpul ke
dalam kitab, yang kemudian di sampaikan kepada umat manusia
umumnya. Rasul Allah adalah utusan Allah yang mengemban tugas sangat
berat dari Allah untuk menyampaikan pesanpesan Allah kepada umat
manusia. Rasul Allah ini juga disebut nabi yang berarti pembawa berita
dari Allah untuk manusia.
Nabi dan rasul adalah manusia istimewa yang dipilih oleh Allah
untuk tugas-tugas mulia yang tidak diberikan kepada sembarang manusia.
Karena itulah Allah selalu membimbing nabi dan rasul-Nya ini agar dapat
melaksanakan tugas dengan sebaik-naiknya. Nabi dan rasul ini juga
memiliki sifat-sifat yang istimewa yang mengiringi tugas mereka yang
amat berat.5
Iman Kepada Kitab-Kitab Allāh Adalah Mempercayai Dan
Mengimani Dengan Sepenuh Hati Bahwa Allāh Menurunkan Wahyu
Kepada Pada Rasūl Nya Berupa Kitab-Kitab Untuk Pedoman Hidup
Umatnya.6
Dan yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab suci yang
diturunkan kepada para Rasul ialah dengan mengimani bahwa semua
kitab-kitab tersebut turun dari sisi Allah azza wa jalla yang 4 diberikan
kepada para Rasul -Nya sebagai pemberi petunjuk dan sumber hukum
untuk menghukumi secara adil diantara mereka. Berdasarkan firman Allah
tabaraka wa ta'ala :

5
Dr. Marzuki, M.Ag. Buku PAI SMP, hlm. 30
6
Adya Sukma Dewi, MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
SEKOLAH INKLUSI, 2016.

8
Artinya : “Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat
dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui
siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya
walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuat, Maha Perkasa.” (QS al-Hadid : 25)

Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi dalam bukunya Syarh Thahawiyah


menjelaskan, "Adapun beriman kepada kitab-kitab suci 5 yang diturunkan
kepada para rasul, maka kami mengimani namanama yang telah Allah
ta'ala berikan dalam al-Qur'an seperti Taurat, Injil dan Zabur. Kami
beriman bahwa Allah ta'ala masih memiliki kitab-kitab selain itu yang
telah Allah Shubhanahu wa ta’ala berikan kepada para Nabi -Nya sedang
kita tidak mengetahui jumlah serta nama-namanya kecuali Allah
Shubhanahu wa ta’ala.7
Adapun beriman pada al-Qur'an maka hal itu dengan cara
menetapkan al-Qur'an, serta mengikuti petunjuknya, yang mana dua
perkara ini merupakan kelebihan al-Qur'an dari pada keimanan kepada
kitab-kitab suci lainnya. Maka wajib atas kita untuk beriman bahwa kitab-
kitab yang diturunkan pada para rasul (dahulu) semuanya datang dari sisi
Allah azza wa jalla, dengan benar, membawa petunjuk, cahaya, penjelas,
serta penawar hati.8

7
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Beriman Pada Kitab-Kitab Allah, 2014.
8
al-Aqidah Thahawiyah 2/424-425.

9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman kepada Rasul-Rasul Allah juga berarti mengimani Kitab-
Kitab Allah Subhanahu wa ta’ala yang diturunkan-Nya dengan Rasul
sebagai utusan-Nya. Begitu pula sebaliknya, mengimani Kitab-Kitab Allah
berarti mengimani para Rasul-Nya.

B. Saran
Dalam beriman, tentunya terkadang sesorang mengalami pasang
surut dalam mempertahankan Imannya. Oleh karena itu, penyampai materi
mengharapkan dengan adanya makalah ini kita dapat mempertahankan
iman kita agar tetap stabil.
Pemakalah sangat sadar, bahwasannya manusia adalah udangnya
khilaf dalam kehidupan. Jadi, dengan hati terbuka pemateri berharap saran
dan kritik dari pembaca jikalau ada kekurngan dalam penyampaian.
Billahiltaufik walhidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

10

Anda mungkin juga menyukai