Anda di halaman 1dari 1

Tatalaksana umum

Rawat Jalan
 Dianjurkan untuk tidak merokok, beristirahat, dan minum mabyak cairan
 Nyeri pleuritik/demam diredakan dengan paracetamol
 Ekspektoran mukolitik
 Nutrisi tambahan pada penyakit yang berkepanjangan
 Kontrol setelah 48 jam atau lebih awal bila diperlukan
 Bilas tidak membaik dalam 48 jam; dipertimbangkam untuk dirawat di rumah sakit atau
dilakukan foto toraks.

Keputusan merawat pasien di RS ditentukan oleh :


 Derajat berat CAP ( lihat diatas)
 Penyakit terkait
 Faktor prognostik lain
 Kondisi dan dukungan orang di rumah
 Kepatuhan, keinginan pasien

Rawat Inap di RS
 Oksigen, bila perlu dengan pemantauan saturasi oksigen dan konsentrasi oksigen
inspirasi. Tujuannya : mempertahankan PaO2  8kPa dan SaO2,  92%
 Terapi oksigen pada pasien dengan penyakit dasar PPOK dengan komplikasi gagal napas
dituntun dengan pengukuran analisis gas darah berkala
 Cairan : bla perlu dengan cairan intravena
 Nutrisi
 Nyeri pleuritik/demam diredakan dengan parasetamol
 Ekspektoran/mukotik
Foto toraks diulang pada pasien yang tidak menunjukkan perbaikan yang memuaskan

Rawat ICU
 Bronkoskopi dapat bermanfaat untuk retensi sekret, mengambil sampel untuk kultur guna
penelusuran mikrobiologi lain dan menyingkirkan kelianan endobronkial.

Terapi Antibiotika
 Pemilihan antibiotika dengan spektrum sesempit mungkin, berdasarkan perkiraan etiologi
yang menyebabkan CAP pada kelompok pasien tertentu, sesuai pedoman terapi empirik
inisial ATS 2001 (lihat tabel 1.5 dan gambar 2). Syarat untuk alih terapi (Swich
Therapy /ATS 2001)
o Berkurangnya keluhan batuk dan sesak napas
o Suhu afebris (< 100°F) pada dua pengukuran yang etrpisah 8 jam lamanya,
leukosit berkurang/menjadi normal
o Saluran gastrointestinal berfungsi baik, masukan oral adekuat
Syarat untuk pemulangan dapat merujuk pada kriteria Weingaarten atau Ramirez (lihat tabel
6)

Anda mungkin juga menyukai