A. Latar Belakang
merupakan asset dan modal bagi kemajuan suatu bangsa dan Negara, oleh
karena itu diperlukan anak-anak yang berkualitas agar tercapai masa depan
(mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) yang tinggi diantara anak usia
dibawah lima tahun. Tingginya angka kematian dan kesakitan pada balita,
paling banyak disebabkan oleh diare dan penyakit infeksi saluran pernafasan.
Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada
balita (25,2%). Sedangkan angka kesakitan diare pada balita mencapai 900
per 1.000 penduduk (Kemenkes RI, 2013). Stunting masih merupakan satu
fisik, mental, intelektual, serta kognitif. Anak yang terkena Stunting hingga
usia 5 tahun akan sulit untuk diperbaiki sehingga akan berlanjut hingga
dewasa dan dapat meningkatkan risiko keturunan dengan berat badan lahir
1
2
22,9% dan keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2,2 juta dari seluruh
pada anak-anak di bawah lima tahun di Asia dan Afrika disebabkan oleh
kekurangan gizi. Ini menyebabkan kematian tiga juta anak per tahun.
berada di peringkat lima dari 81 negara dengan jumlah anak Stunting terbesar
jumlah anak Stunting yang lebih besar daripada beberapa negara Afrika,
berat badan sedang, berat badan rendah, dan berat badan berlebih yang
masing-masing mencapai 13%, 18% dan 14%. Pada tahun 2012, angka
Kesehatan RI, ada sekitar 8,9 juta anak di Indonesia yang menderita kondisi
Stunting di Asia Tenggara dan kelima di dunia. Ini bukan jumlah yang
sedikit. Hal ini terjadi semata-mata karena asupan gizi yang kurang
(Riskesdas,2013).
3
Stunting pada Bayi Lima Tahun (Balita) Aceh menduduki peringkat ke-31
(Riskesdas,2018).
Daerah, Dunia Usaha, Masyarakat Umum, dan lainnya. Presiden dan Wakil
agar penurunan prevalensi Stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara
pengetahuan ibu tentang gizi secara tidak langsung juga berhubungan dengan
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Berat badan lahir rendah
4
banyak dihubungkan dengan tinggi badan yang kurang atau Stunting pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Utara.
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Konsep
- Pengetahuan
F. Hipotesis
Utara.
Utara.
Utara.
7
1. Populasi
Utara.
2. Sampel
I. Analisa data
Pada tahap ini data diolah dan dianalisis dengan tehnik tehnik tertentu.
Analisis data penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu sebagai
berikut:
1. Analisis univariat
sebagai berikut:
8
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
2. Analisa Bivariat
program komputer SPSS for window versi 18.0. Melalui perhitungan uji
variabel bebas dan jika p lebih besar alpha (p≥0,01) maka Ho diterima
Rumus :
X2 = Ʃ ( 0-E )2
E
9
Keterangan :
Ʃ = Jumlah
0 = Frekuensi Observasi
E = Frekuensi Harapan
kesimpulan bila nilai p lebih kecil dari alpha dalam (p<0,05) maka H
1. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) kurang dari 5, maka
2. Bila pada tabel 2x2, dan tidak dijumpai nilai E kurang dari 5, maka
3. Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 2x3, 3x3 dll, maka hasil yang
J. Daftar pustaka
Balitbang Kemenkes RI