Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

1. Mencari literatur pembuatan instrument supervisi dan membuat

instrument supervise

Didapatkan beberapa literatur yang menguatkan pembuatan instrument

supervise (terlampir). Dari beberapa literatur tersebut, kelompok mulai

menyusun pembuatan instumen supervisi yang diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh kelompok untuk membuat instrument supervisi di

ruang Shofa. Tujuan pembuatan draf panduan supervisi ini juga sebagai

usulan kelompok mahasiswa co-ners untuk ruang Shofa khususnya dan

bidang terkait umumnya dalam membuat instrument supervisi di ruangan

yang belum tersedia.

Instrument supervisi ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang

ditentukan dan tidak ditemukan kendala dalam proses penyusunanya.

2. Mendiskusikan hasil pembuatan instrument supervisi

Setelah menyusun instument supervisi, selanjutnya kelompok

melakukan kontrak penjadwalan untuk mendiskusi hasil pembuatan

instrument supervisi dengan karu, katim dan preceptor klinik.

90
3. Merencanakan tindak lanjut terhadap instrument supervise yang

telah dibuat

Selanjutnya kelompok menyerahkan hasil intrumen supervisi yang

telah di diskusikan dengan karu, katim dan preceptor klinik keruang Shofa.

Tujuan pembuatan instrument supervisi adalah untuk memudahkan dan

memberikan informasi kepada supervisior tentang proses dan pentingnya

supervisi. Rencana tindak lanjut terhadap instumen supervisi yang telah di

buat adalah diharapkan dapat menjadi panduan supervisi yang baku di

RSBT belum tersedia.

B. HAMBATAN

Setelah di lakukan pembuatan instrument supervisi, mendiskusikan hasil

instrument supervisi dan menyerahkan hasil instrument supervisi. Dapat di

simpulkan tidak ada hambatan dalam proses kegiatan-kegiatan tersebut.

Semua rangkaian kegiatan dapat di laksanakan sesuai dengan POA yang telah

di susun.

91
BAB VI
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN

Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan mahasiswa program studi

profesi ners STIKES Citra Delima Bangka Belitung dilakukan diruangan rawat

inap shofa RSBT Pangkalpinang dari tanggal 31 januari- 26 februari 2022, yang

mencakup manajemen asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil pengkajian

(kuisioner, observasi, wawancara) yang dilakukan pada tanggal 2-12 februari,

setelah dilakukan analisis SWOT didapatkan masalah keperawatan yaitu

pendelegasian dan supervisi, kemudian dilakukan perhitungan sehingga

didapatkan prioritas masalah yaitu belum optimalnya pelaksanaan supervisi.

Berdasarkan prioritas masalah keperawatan tersebut, maka dilakukan analisis

fishbone untuk mengetahui penyebab permasalahan meliputi pemahaman terhadap

konsep supervisi masih kurang, SPO supervisi belum ada, instrument supervisi

belum ada, tugas dan fungsi supervisi belum tertuang dalam jobdesk. Karena

singkatnya waktu, keterbatasan kewenangan dan kemampuan mahasiswa sehingga

penyelesaian masalah yang ditemukan belum optimal.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harmatiwi, Surmayani, dan Rosa

(2017) dengan judul penelitian Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Keperawatan di

Rumah Sakit Umum Daerah Penembahan Senopati Bantul. Berdasarkan hasil

penelitian tentang evaluasi pelaksanaan supervisi keperawatan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diambil kesimpulan supervisi dilaksanakan

sebanyak 17 kali dari 67 supervisi yang terjadwal (25,46%). Berdasarkan hasil

observasi pelaksanaan supervisi ditemukan tingkat ketidakpatuhan supervisor

92
dalam menjalankan supervisi sesuai SOP yang tinggi, yakni terdapat 9 item

penilaian yang tidak patuh dari 15 item yang dinilai pada checklist observasi.

Supervisi keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul belum

dilaksanakan dengan seharusnya. Supervisi keperawatan di RSUD Panembahan

Senopati Bantul menurut hasil wawancara dengan supervisor dilaksanakan dengan

teknik langsung dan tidak langsung sekaligus, sedangkan menurut hasil observasi,

mayoritas dilaksanakan dengan teknik tidak langsung saja. Hal ini menunjukkan

kebelumpahaman supervisor tentang kegiatan supervisi dan uraian tugas

supervisor.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak rumah sakit guna

memaksimalkan terwujudnya pelayanan keperawatan/kesehatan, dan lebih

menenkankan penerapan supervisi secara periodik terhadap pelaksanaan asuhan

keperawatan karena merupakan aspek legal yang penting untuk mengetahui

tindakan terhadap pasien dan perkembangan pada pasien yang dirawat.

Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa kegiatan supervisi sudah

dilaksanakan namun belum optimal dikarenakan belum tertuang dalam jobdesk.

93
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan praktik manajemen keperawatan

Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Citra Delima Bangka Belitung di

Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang selama 3 minggu dapat diambil

kesimpulan bahwa :

1. Berdasarkan hasil pengkajian diruangan shofa ditemukan masalah yaitu :

belum optimalnya pelaksanaan supervisi

2. Implementasi yang telah dilakukan kelompok terhadap masalah yang telah

ditemukan yaitu belum optimalnya pelaksanaan supervisi, semua sudah

terlaksana, yaitu :

a. Membuat draf SPO supervisi

b. Pembuatan instrumen supervisi

c. Tugas dan fungsi supervisi dituang dalam jobdesk

3. Hasil evaluasi dari kegiatan implementasi adalah :

Berdasarkan hasil sosialisasi tentang supervisi yang dilakukan perawat

ruang Shofa sangat kooperatif dan cukup antusias dalam menerima

penyampaian sosialisasi yang dilakukan mahasiswa. Kepala ruangan serta

perawat-perawat ruangan menunjukkan pemahaman yang baik terhadap

apa yang disampaikan.

94
B. SARAN

1. Bagi Rumah Sakit

Dengan adanya proses pembelajaran manajemen keperawatan di

Rumah Sakit, diharapakan Rumah Sakit dapat melanjutkan rekomendasi

(menerapkan) yang sudah disampaikan oleh mahasiswa dalam

meningkatkan fungsi manajemen keperawatan.

2. Bagi Akademik

Dapat meningkatkan intensitas bimbingan dan kegiatan “bed side

teaching“ agar mahasiswa dapat menerapkan praktek manajemen yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran klinik.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat menerapkan hasil dari praktek pada saat mengelolah suatu

ruangan rawat inap dan tetap berkomitmen untuk selalu menjadi “change

agent” dimana mahasiswa berada.

95
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Mattalatta, dan Betan Abubakar. (2016). Pengaruh Penerapan Model

Praktek Keperawatan Profesional (Mpkp) Terhadap Standar Asuhan

Keperawatan Dan Kepuasan Kerja Perawat Di Ruang Rawat

Inaprumah Sakit Bhayangkara Makassar. Jurnal Mirai Management,

Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Harmatiwi, Dini Desi,. Surmayani, Sri,. Dan Rosa, Elsye Maria. (2017).

Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Keperawatan di Rumah Sakit

Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Jurnal

Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6 (1): 47-54

Mugianti, Sri. (2016). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek

Keperawatan. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia

Nursalam, (2014). Manajemen Keperawatan. Aplikasi Dalam Praktik

Keperwatan Profesional. Edisi II. Jakarta :Salemba Medika

96

Anda mungkin juga menyukai