Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP DAN RESUME

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI


SD MODUL 11
PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS
BERBICARA

Disusun oleh :
DARMINTO ( 858766768)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
MALANG POKJAR NGANJUK MUSI
TAHUN 2020
PETA KONSEP MODUL 11

MODUL 11: PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS BERBICARA

KB.1 : PEMBELAJARAN BAHA KB.2 : MODEL PEMBELAJARAN


INDONESIA DI SD BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
BERBICARA

G. Tujuan
Pembelaja
C. Pembelajaran
D. Teknik E. Efektifitas F. Pembelajaran Bi ran
Bahasa Indonesia
B. Berbicara Berbicara Dengan Fokus Berbicara
Di Sd Berbicara
Pembela Di Sd A. Materi Atau Bahan Yang B. Metode Dan Media
A. jaran Sesuai Untuk Kegiatan Pembelajaran Berbicara
Hakikat Bahasa Berbicara
Pembel
ajaran

2. 2. 3.
1. 3. Jenis- 1. Memiliki 4. 5. 1. Konsep 2.
Teori Komp Hakik
jenis keberanian Memiliki Memahami Menguasai Pelatih pembelaj Isi/Aktivita 1. Di
berbi onen at pengetahu proses bahasa yang an yang 2. Di
berbi dan tekat aran s kelas
cara berbic berbic an yang komunikas baik dan memad
dan kuat terpadu pembelajar renda kelas
ara ara cara luas i masa lancar ai an h tinggi 1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8. 9. 10. 11 12 13. 14. 15. 16 17.
. . .
Berbicara Ula Lih Me Menja Ber Berta Melan akap-
Berc Merek Ber Mem Mel Berm Wa Di Bert Dra
ng at mer wab tan nya jutkan a cerita ceri beri apor ain wan sk elep mat
uca UC ika pertany ya meng caka petunj
cerita gambar ta kan peran cara usi on isi
p AP n aan gali p uk
RESUME MODUL 11
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS BERBICARA

Kegiatan Belajar 1
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Kimble (dalam hergenhahm, 1982) mengungkapkan bahwa perubahan tingkah
laku siswa setelah melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku yang relatif
permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement)
praktis. Beberapa hakikat pembelajaran tersebut dikemukakan sebagai berikut :

1. Pembelajaran menyebabkan tingkah laku


2. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat permanen
3. Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi
pengalaman walaupun potensi untuk itu telah dimiliki.
4. Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/ latihan praktis
5. Pengalaman/latiahan harus selalu ditajamkan, terutama pada tanggapan yang
memerlukan adanya penghargaan (reward)

Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki pengalaman dan tingkah laku


sesuai dengan pengalaman atau pelatihan yang diterimanya. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran BI bagi siswa sekolah dasar (SD) perlu diberikan kesempatan kepada
siswa untuk berlatih menggunakan bahasa agar apa yang dilakukan itu dapat
mengubah tingkah laku dalam berbahasa indonesia.

B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran
dalam situasi formal. Pembelajarn pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang
sistemik, sistematis, dan terencana. Untuk mewujudkan ketiga karakteristik pelajaran
Bahasa, terdapat beberapa permasalahan yang harus diantisipasi dan didudukkan
secara poporsional. Permasalah tersebut berkaitan dengan (1) tujuan pembelajaran,
(2) materi pembelajaran, (3) strategi pembelajaran, (4) evaluasi, (5) pengajar(guru),
(6) siswa.
Dalam pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia (BI)
sebagai bahasa kedua (B2)/ salah satu segi yang sering disorot dan dipertanyakan
adalah strategi atau teknik, metode, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Sukses atau tidaknya suatu program pemngajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa
kedua sering dinilai dari strategi dan metode yang digunakan.

C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


Bahasa Indonesia bagi sebagian besar masyarakat Indonesia diperoleh dengan
dua cara, yaitu pemerolehan secara formal dan nonformal. Menurut kurikulum 2004,
yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mata pelajaran bahasa Indonesia
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan
maupun tulis sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis
dalam berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif terhadap karya sastra Indonesia
(Mulyasa, 2003:89).
Untuk kelas I dan II (kelas rendah), pembelajaran bahasa Indonesia
menekankan pada aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan,
sedangkan untuk kelas III - VI (kelas tinggi) menekankan pada peningkatan
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum.
Standar kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembelajaran
bahasa, yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra belajar
menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, pembelajaran BI
mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan
tulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia, Ruang lingkup standar
kompetensi mata pelajaran BI SD terdiri atas aspek mendengarkan (menyimak lisan),
berbicara, membaca, dan menulis.
Agar dapat melaksanakan pelajaran berbicara di SD, hal-hal yang terlebih
dahulu dipelajari:
1. Teori Berbicara
2. Komponen berbicara
3. Hakikat Berbicara
4. Jenis-jenis berbicara

D. TEKNIK BERBICARA
Teknik berbicara di muka terwujud, dalam beberapa persiapan, yaitu
menentukan maksud pembicaraan, mengenalisis pendengar dan situasi, memilih dan
menyempitkan topik, mengumpulkan bahan, membuat kerngka uraian, menguraikan
secara mendetail, dan berlatih dengan suara nyaring.
Sementara ada beberapa syarat agar seseorang mahir dalam berbicara, yaitu:
1. Memiliki keberanian dan tekat yang kuat.
2. Memiliki pengetahuan yang luas
3. Memahami proses komunikasi massa
4. Menguasai bahasa yang baik dan lancar
5. Pelatihan yang memadai

E. EFEKTIFITAS BERBICARA
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara, adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesamaan kepentingan antara pembicara dan pendengar.
2. Adanya sikap saling mendukung dari kedua belah pihak.
3. Adanya sikap positif, artinya pikiran atau ide yang di utarakan dapat diterima.
4. Sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya.
5. Adanya sikap keterbukaan yang disampaikan keduabelah pihak.
6. Adanya usaha dari masing-masing pihak untuk menempatkan diri dengan
sebaik-baiknya(ada unsur empati) pada mitra bicara.
Sementara tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri pembicara yang baik,,
antara lain :
1. Pandai menemukan topik yang tepat dan up to date
2. Menguasai materi
3. Memahami pendengar
4. Memahami situasi
5. Merumuskan tujuan dengan jelas
6. Memiliki kemampuan linguastik yan memadai
7. Menjalin kontak dengan pendengar
8. Menguasai pendengar
9. Memanfaatkan alat bantu
10. Berpenampilan menyakinkan
11. Mempunyai rencana

F. PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA


Pembelajaran keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan pemfokusan diri
dan dengan tidak pemfokusan. Jika pembelajaran dilakukan dengan pemfokusan,
semua aktivitas pembelajaran berangkat, tertuju, dan berpulang pada keterampilan
berbicara. Aktivitas keterampilan berbahasa yang lain dan kompetensi kebahasaan
yang ditampilkan sekedar pendukung berjalannya secara wajar kegiatan
pembelajaran. Menginat pembelajaran berfokus pada pembelajaran keterampilan
berbicara maka aktivitas pembelajaran didominasi oleh pembelajaran berbicara.

G. TUJUAN PEMBELAJARAN BERBICARA


Tujuan pembelajaran berbicara di SD dikelompokkan atas :
1. Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Rendah
Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Rendah, antara lain:
a. Melatih keberanian siswa
b. Melatih siswa menceritakan pengetahuan dan pengalamannya.
c. Melatih menyampaikan pendapat
d. Membiasakan siswa untuk bertanya

2. Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Tinggi


Tujuan pembelajaran Berbicara dikelas Tinggi, antara lain:
a. Memupuk keberanian siswa
b. Mengungkapkan pengetahuan dan wawasan siswa
c. Melatih siswa menyanggah/menolak pendapat orang lain
d. Melatih siswa berpikir logis dan kritis
e. Melatih siswa menghargai pendapat orang lain.

Kegiatan Belajar 2
MODEL PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA
A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN BERBICARA
Materi pelajaran berbicara di SD menurut kurikulum 2004 dapat kita lihat pada
standar kompetensi atau pada penjabaran masing-masing kompetensi dasar dan
materi pokok yang ada didalam kurikulum. Dari beberapa materi yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana dan materi mana yang harus diajarkan terlebih
dahulu. Dengan metode , dan teknik apa, serta bagaimana siswa belajar berbicara .
semua materi tersebut seyogianya diintegrasikan kedalam keterampilan berbahasa
yang lainnya , yaitu mendengarkan, membaca, dan menulis. Di samping itu juga
harus diintegrasikan dengan kompetensi kebahasan dan sastra.

B. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBICARA


Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pembelajaran kepada
siswa. Apabila dikaitkan dengan pengalaman belajar, metode berfungsi sebagai
sarana untuk meujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang , sedangkan media
pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan siswa dan guru untuk
proses belajar mengajar. Media yang dapat digunalkan dalam proses pembelajaran
berbicara adalah , telepon, pengeras suara, bahan bacaan, gambar, radio, tape
recorder, program televisi, dsb.sementara itu ada beberapa metode berbicara :
1. Ulang Ucap
2. Lihat Ucap
3. Memerikan
4. Menjawab Pertanyaan
5. Bertanya
6. Bertanya Menggali
7. Melanjutkan Cerita
8. Bercakap-Cakap
9. Mereka Cerita Gambar
10. Bercerita
11. Memberi Petunjuk
12. Melaporkan
13. Bermain Peran
14. Wawancara
15. Diskusi
16. Bertelepon
17. Dramatisasi

C. MENYUSUN MODEL PERENCANAAN PEMBELAJARAN BI


DENGAN FOKUS BERBICARA.
Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus berbicara terdiri
atas Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus berbicara dikelas
rendah dan Menyusun model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus menyimak
dikelas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai