Anda di halaman 1dari 2

1.

Sumber Hukum Islam


a. Al- Qur’an Kalamullah (firman Allah) yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepda Nabi dan Rasul
terakhir dengan perantara malaikat Jibril a.s yang terlulis dalam mushaf, yang disampaikan kepada kita
secara mutawatir (berangsur-angsur) sebagai pedoman dan rujukan hidup.
b. HADIST : Perkataan (Qaul),perbuatan(fii’l) dan Ketetapan( Taqrir) Nabi Muhammad SAW yang berkaitan
dengan hukum yang harus diterima oleh kaum Muslim. sebagai sumber hukum islam kedua setelah AL
Qur’an.
c. IJTIHAD : Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapah
hukumnya Baik dalam AL -Qur’an maupuh hadist , dengan mengunakan akal pikiran serta berpedoman
pada ketentuaan yang telah di tetapkan.
2. Kedudukan Al Qur’an sebagai sumber hukum islam yang pertama dan utama dari seluruh ajaran islam, baik
yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan Alam.
3. Komponen Inti dalam AL Qur’an
a. Hukum-hukum Akidah (Ahkam ‘Itiqadiyah) hukum kaitan erat dengan Keimanan setiap Mukallaf
b. Hukum-hukum Amaliyah (Ahkam Amaliyah) Hukum yang mengatur berhubungan manusia dengan
manusia baik ucapan,perkataan, Perjanjian (Akad) kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
c. Hukum-hukum Akhlak (Ahkam Khuluqiyah) Hukum yang berkaitan dengan perilaku atau akhlak manusia
yang harus dimiliki oleh setiap mukallaf.
4. HADIST : Perkataan (Qaul),perbuatan(fii’l) dan Ketetapan( Taqrir) Nabi Muhammad SAW yang berkaitan
dengan hukum yang harus diterima oleh kaum Muslim. sebagai sumber hukum islam kedua setelah AL
Qur’an.
5. Bayan Tafsir : Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat Al-Qur’an yang Masih bersifat Umum
Contoh : Al Qur’an memerintahkan salat dengan kalimat (Aqimissholat) dirikan sholat, Al Quran tidak
menjelaskan jumlah, Waktu, cara-cara sholat,baik yang wajib maupun yang sunah, Tetapi hadist
memberiakan perincian tentang perintah Al-Qur’an sabda Nabi “shalatlah saperti kamu seperti aku
melakukan Sholat ( H.R Bukhori)
6. Macam-Macam Hadist berdasarkan Banyak dan periwayat
a. Hadist Mutawatir: Hadist yang diriwayatkan oleh banyak periwayat yang mustahil bersepakat berdusta.
b. Hadist Ahad : Hadist yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang periwayat, sehingga tidak sampai derajat
mutawatir.

7. IJTIHAD : Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapah
hukumnya Baik dalam AL -Qur’an maupuh hadist , dengan mengunakan akal pikiran serta berpedoman pada
ketentuaan yang telah di tetapkan.
a. Dengan berpegang teguh pada hukum islam akan mudah dalam menghadapi persoalan hidup, Kita tidak
akan goyah atau tersesat, Orang yang berpegang teguh kepada hukum islam akan berprilaku :
b. Senantiasa menjadikan Al Qur’an dan hadist sebagai rujukan utama dalam menghadapi persoalan hidup.
c. Selalu berusaha melaksanakan perintah yang ada di dalam Al- Qur’an dan Hadist
d. Melaksanakan Hasil Ijtihad para mujtahid
e. Suka berpikir kritis dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
8. Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama.
Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan."
(Majmu’ Al Fatawa, 34: 204)

َ ِ‫علَ ْي ِه ُمُّ ا ْل َخبَائ‬


ُّ‫ث‬ َ ‫ت َويُ َح ِ ِّر ُُّم‬ َّ ‫َويُ ِحلُّ لَ ُه ُُّم ال‬
ُِّ ‫طيِِّبَا‬
Artinya: "Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk” (QS Al A'raf: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang
memberikan efek negatif.
9. Para ulama ushul fiqh secara garis besar membagi hukum menjadi 2 bagian, yaitu hukum taklifi dan hukum
wadl'i.
1. Hukum Taklifi
Hukum Taklifi adalah hukum syar'i yang mengandung tuntutan (untuk dikerjakan atau ditinggalkan oleh
mukallaf) atau yang mengandung pilihan antara dikerjakan atau ditinggalkan. Kemudian, para ulama fiqh
membagi hukum taklifi menjadi 5 bagian yang dinamakan al-ahkam al-khomsah oleh ahli fiqh, diantaranya :
wajib, haram, mandub (sunnah), makruh, dan mubah.

Anda mungkin juga menyukai