Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR PERJANJIAN KREDIT

DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN


Nomor: 209906807

Yang bertanda-tangan di bawah ini:

1. PT FinAccel Teknologi Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk
pada hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di
Sampoerna Strategic Square, South Tower Lantai 30, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46
RT/RW. 003/004 Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Adimistrasi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12930 (“Pemberi Pinjaman”), dan
2. Penerima Pinjaman, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Perjanjian ini,

Dengan ini sepakat untuk menetapkan hal-hal pokok, yang selanjutnya akan disebut sebagai
Struktur Pembiayaan, sebagai berikut:

1. Jenis Kegiatan Usaha : Pembiayaan Multiguna


2. Penerima Pinjaman
a. Nama : MARIO PERMANA PUTRA
b. Nomor KTP : 1505041303010003
c. Alamat : Lorong Ahmad Khatib SUNGAI PUTRI TELANAIPURA JAMBI
JAMBI
3. Jenis Pinjaman : Pinjaman Kredit Tunai
4. Uang Muka yang dibayar
sendiri oleh Penerima
Pinjaman : Rp 0
5. Pokok Hutang : Rp 202.000
6. Biaya Administrasi : Rp 2.000 (sudah termasuk dalam Pokok Hutang)
7. Jangka Waktu Pembiayaan
: 1 ( satu ) bulan
8. Pembayaran Kembali oleh
Penerima Pinjaman
a. Setiap Tanggal : 16/03/2022 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai sejak
tanggal Perjanjian. Angsuran pertama anda akan jatuh tempo
30 hari kalender dari tanggal Perjanjian.
b. Tanggal Angsuran 16/03/2022 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai sejak
Berakhir : tanggal Perjanjian. Tanggal akhir pembayaran anda akan
ditentukan berdasarkan periode angsuran anda.
c. Tingkat Suku Bunga : flat : 0% untuk 30 hari pertama. Jumlah tertunggak yang lewat
jatuh tempo akan dikenakan bunga keterlambatan 4% per
bulan.
d. Nilai Angsuran Per
Bulan Termasuk Bunga : Rp 202.000
e. Denda Pengakhiran
Lebih Awal :0
f. Denda Keterlambatan : 6% dari jumlah yang belum terbayar untuk periode
pembayaran tersebut.
9. Alamat Korespondensi
a. Pemberi Pinjaman : PT. FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA, Dipo Tower, Lantai
M Unit A-H, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Pusat
b. Penerima Pinjaman : Lorong Ahmad Khatib SUNGAI PUTRI TELANAIPURA JAMBI
JAMBI
10. Jaminan (Collateral)
a. Jaminan (Fidusia/ Hak
Tanggungan/ Lain-lain) :-
b. Nilai Penjaminan :-

Kecuali ditentukan lain dalam Struktur Perjanjian ini, maka setiap istilah atau definisi yang
dipergunakan dalam Struktur Perjanjian ini mempunyai arti dan pengertian yang sama dengan
istilah atau definisi yang dipergunakan dalam Perjanjian Kredit Dengan Pembayaran Secara
Angsuran tersebut di atas.

Struktur Perjanjian ini tunduk pada dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kredit Dengan Pembayaran Secara Angsuran tersebut di atas, yang
mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran
tersebut di atas.

PT. FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA


Tempat/Tanggal: JAMBI, 2022-02-14 04:26 AM

PENERIMA PINJAMAN,
MARIO PERMANA PUTRA
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

PERJANJIAN KREDIT DENGAN PEMBAYARAN


SECARA ANGSURAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

• PT. FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA berkedudukan di Jakarta Selatan, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan diri sendiri dan pihak
sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian dan/ atau lampiran Perjanjian yang
menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini (selanjutnya
disebut “Pemberi Pinjaman”), dan
• Penerima Pinjaman, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Perjanjian. Pemberi Pinjaman
dan Penerima Pinjaman dengan ini sepakat untuk saling mengikatkan diri dan dengan ini
membuat serta menanda-tangani Perjanjian Kredit Dengan Pembayaran Secara Angsuran
ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (selanjutnya Perjanjian
Kredit Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini disebut “Perjanjian”).

PASAL 1
ISTILAH

1. ”Angsuran” adalah Pokok Hutang berikut Bunga yang dibayarkan secara berkala pada
setiap bulan dalam jumlah dan tanggal sebagaimana tersebut dalam Struktur Perjanjian.
2. “Fasilitas Kredit Dengan Pembayaran Secara Angsuran” (selanjutnya disebut ”Fasilitas”)
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan uang sejumlah Pokok Hutang yang
disediakan oleh Kreditur melalui Pemberi Pinjaman kepada Penerima Pinjaman yang
dilakukan dengan pembayaran secara Angsuran.
3. “Jaminan” adalah jaminan pribadi atau jaminan perusahaan dan/ atau jaminan kebendaan
baik berwujud maupun tidak berwujud yang diserahkan oleh Penjamin kepada Pemberi
Pinjaman untuk menjamin hutang Penerima Pinjaman dengan sebagaimana mestinya.
4. “Penerima Pinjaman” adalah pihak yang memperoleh Fasilitas dari Pemberi Pinjaman
sebagaimana ternyata dalam Perjanjian dan Struktur Perjanjian ini.
5. ”Bunga” adalah suku bunga flat.
6. “Pokok Hutang” adalah jumlah Fasilitas yang disetujui untuk diberikan kepada Penerima
Pinjaman guna melunasi jumlah pokok hutang sebagaimana disebutkan dalam Struktur
Perjanjian.
7. “Pembayaran Kembali” adalah kewajiban Penerima Pinjaman untuk membayar kembali
hutangnya (Pokok Hutang berikut Bunga) kepada Pemberi Pinjaman yang dilakukan secara
Angsuran, dimana masing-masing besar Pokok Hutang berikut Bunga tercantum dalam
Struktur Perjanjian, yang harus dibayar tepat pada waktunya.
8. “Pengakhiran Lebih Awal” adalah pengakhiran Perjanjian ini oleh Penerima Pinjaman
sebelum Angsuran terakhir sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini.
9. “Penjamin” adalah Penerima Pinjaman atau pihak ketiga lain yang mengikatkan dirinya
sebagai penjamin atau penanggung dengan menyerahkan Jaminan kepada Pemberi
Pinjaman.
10. “Perjanjian Jaminan” adalah perjanjian antara Penjamin dan Pemberi Pinjaman dimana
Penjamin menyerahkan Jaminan kepada Pemberi Pinjaman yang diikat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
11. “Perusahaan Asuransi” adalah perusahaan yang memberikan jasa asuransi terhadap
Barang.
12. “Struktur Perjanjian” adalah Struktur Perjanjian Kredit Dengan Pembayaran Secara
Angsuran yang mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian ini.
PASAL 2
PERSYARATAN POKOK

1. Penerima Pinjaman dengan ini mengakui dan setuju bahwa:


Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, merupakan Fasilitas pembiayaan
berdasarkan perjanjian yang dilakukan oleh Pemberi Pinjaman dengan pihak ketiga lainnya,
sehingga Penerima Pinjaman mengakui dan setuju bahwa:
a. pihak yang diwakili oleh Pemberi Pinjaman sebagaimana disebutkan dalam Struktur
Perjanjian dan/ atau Lampiran Perjanjian memperoleh hak-hak selaku Kreditur yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini berikut perjanjian pengikatan jaminannya serta perjanjian
turutannya yang merupakan bagian dan satu kesatuan dari Perjanjian ini beserta dengan
segala perpanjangan dan perubahan daripadanya;
b. hutang yang timbul akibat kepersertaan pihak yang diwakili oleh Pemberi Pinjaman
sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian dan/ atau Lampiran Perjanjian
merupakan bagian dari hutang yang timbul berdasarkan Perjanjian ini;
c. atas Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, setiap Data Pribadi Penerima
Pinjaman dan/atau status Pembayaran Angsuran akan dilakukan pencocokan, dicatatkan
dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank Indonesia (BI)
melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga setiap keterlambatan
Pembayaran Angsuran dapat berdampak dicegahnya Penerima Pinjaman untuk
mendapatkan pembiayaan lain dari kreditur lain dan/atau perusahaan lain.
2. Pemberi Pinjaman setuju untuk memberikan Fasilitas kepada Penerima Pinjaman, dan
Penerima Pinjaman setuju untuk menerima Fasilitas dari Pemberi Pinjaman, berdasarkan
syarat dan ketentuan sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini.
3. Bunga, biaya-biaya dan/ atau denda:
a. Penerima Pinjaman wajib membayar kepada Pemberi Pinjaman suku Bunga yang
besarnya sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian;
b. Penerima Pinjaman wajib membayar biaya-biaya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian ini dan harus dibayar segera setelah Perjanjian ini ditanda-tangani dan/ atau
atas permintaan pertama dari Pemberi Pinjaman;
c. atas setiap keterlambatan pembayaran Angsuran, Penerima Pinjaman dikenakan denda
sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian yang dihitung dari jumlah Angsuran
yang tertunggak.

PASAL 3
CARA PENARIKAN FASILITAS

1. Penarikan Fasilitas dapat dilakukan bilamana persediaan dana Rupiah pada Pemberi
Pinjaman mencukupi dan setelah Penerima Pinjaman terlebih dahulu memenuhi semua
syarat dan syarat-syarat pendahuluan yang ditetapkan oleh Pemberi Pinjaman sebagaimana
disebutkan dalam Struktur Perjanjian.
2. Penarikan atau pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan dengan cara
penerusan pembiayaan dari Bank dan disediakan secara langsung oleh Pemberi Pinjaman
kepada Penerima Pinjaman atas sejumlah Pokok Hutang sebagaimana tersebut dalam
Struktur Perjanjian, atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah
disepakati terlebih dahulu oleh Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman, guna melunasi
Pokok Hutang
3. Bukti pembayaran oleh Pemberi Pinjaman kepada Penerima Pinjaman sebesar Pokok
Hutang atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati
terlebih dahulu oleh Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman, merupakan bukti
penerimaan uang oleh Penerima Pinjaman dari Pemberi Pinjaman sebagai pencairan atas
Fasilitas berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 4
PERNYATAAN, JAMINAN DAN PENGAKUAN HUTANG

1. Penerima Pinjaman dengan ini mengaku benar dan secara sah berhutang kepada Pemberi
Pinjaman sebesar Pokok Hutang sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian.
2. Penerima Pinjaman dengan ini mengakui bahwa besarnya seluruh hutang yang terhutang
oleh Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini, didasarkan
pada pembukuan dan pencatatan-pencatatan dari Pemberi Pinjaman. Pembukuan dan
pencatatan-pencatatan Pemberi Pinjaman merupakan bukti tentang semua jumlah hutang
atau kewajiban Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini dan
mengikat terhadap Penerima Pinjaman.
3. Jumlah yang sewaktu-waktu terhutang oleh Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman
berdasarkan Perjanjian ini meliputi semua jumlah Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang
tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan Perjanjian ini.
4. Penerima Pinjaman dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Pemberi Pinjaman bahwa
Penerima Pinjaman:
a. pada saat penanda-tanganan Perjanjian ini dalam keadaan sehat dan tidak/sedang dalam
perawatan di rumah sakit;
b. tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa apapun juga;
c. tidak berada dalam keadaan pailit;
d. tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak ketiga
lainnya;
e. jaminan yang diserahkan kepada Pemberi Pinjaman adalah benar milik Penjamin dan tidak
ada pihak lain yang turut memiliki jaminan tersebut, sehingga Penjamin adalah pihak satu-
satunya yang berhak dan berwenang penuh untuk menjaminkannya; bahwa jaminan
tersebut tidak sedang dijaminkan kepada siapapun juga, tidak sedang dijual, tidak
tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, tidak dalam sitaan, dan bebas dari segala
hutang pajak dan/ atau bea kepada Pemerintah, demikian sehingga Pemberi Pinjaman
dibebaskan sepenuhnya dari tanggung jawab, bila dikemudian hari ternyata ada tuntutan-
tuntutan mengenai hal- hal tersebut di atas dari pihak manapun juga;
f. untuk membuat, menanda-tangani, dan menyerahkan Perjanjian ini dan jaminan-jaminan
kepada Pemberi Pinjaman, Penerima Pinjaman dan Penjamin tidak memerlukan ijin atau
persetujuan dari orang lain/ pihak siapapun juga. Apabila disyaratkan ijin atau persetujuan
dari orang lain/ pihak siapapun juga untuk membuat, menanda-tangani, danmenyerahkan
Perjanjian ini dan jaminan-jaminan kepada Pemberi Pinjaman maka Penerima Pinjaman
dan Penjamin telah memperoleh ijin atau persetujuan tersebut pada tanggal
ditandatanganinya Perjanjian ini;
g. pemberian Fasilitas ini kepada Penerima Pinjaman tidak akan menyebabkan atau
timbulnya suatu peristiwa kelalaian/ pelanggaran.
5. Pemberi Pinjaman atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa keadaan
dan/atau keberadaan dari Jaminan dan bilamana perlu atas biaya Penerima Pinjaman,
melakukan atau suruh melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh Penerima
Pinjaman dan/ atau Penjamin bilamana ternyata Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin
melalaikan kewajibannya. Apabila Jaminan tersebut rusak dan/ atau karena apapun juga
sehingga tidak dapat dipergunakan lagi atau tidak lagi cukup untuk menjamin hutang
Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman, maka Penerima Pinjaman dan/ atau
Penjamin dengan ini berjanji serta mengikat diri akan mengganti dan/ atau menambah
dengan barang-barang jaminan lainnya yang disetujui dan dapat diterima oleh Pemberi
Pinjaman, dan pengganti dan/ atau penambah dari Jaminan tersebut termasuk sebagai
jaminan yang dinyatakan dalam Perjanjian ini dan karenanya harus tunduk dan menaati
semua ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini.

PASAL 5
PEMBAYARAN KEMBALI OLEH Penerima Pinjaman

1. Penerima Pinjaman wajib membayar kembali hutangnya (Pokok Hutang berikut Bunga)
kepada Pemberi Pinjaman dalam Angsuran yang masing-masing besarnya sebagaimana
tercantum dalam Struktur Perjanjian, yang harus dibayar tepat pada waktunya.
2. Untuk setiap kali keterlambatan membayar jumlah uang Angsuran yang seharusnya dibayar
oleh Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman, Penerima Pinjaman wajib membayar
kepada Pemberi Pinjaman Denda Keterlambatan sebesar sebagaimana tercantum dalam
Struktur Perjanjian, serta membayar biaya pengambilan uang Angsuran yang tertunggak
dalam hal Pemberi Pinjaman terpaksa harus mengambil uang pembayaran tersebut ke
tempat Penerima Pinjaman. Denda dan biaya tersebut di atas dapat ditagih secara seketika
dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh Pemberi Pinjaman kepada Penerima
Pinjaman.
3. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka Pemberi
Pinjaman berhak menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran oleh Penerima Pinjaman
kepada Pemberi Pinjaman sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Penerima
Pinjaman minimal 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum pemberitahuan dimaksud berlaku efektif.
4. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran harus dilakukan kepada dan di kantor Pemberi
Pinjaman sebagaimana tercantum pada Struktur Perjanjian. Pembayaran dengan cek, bilyet
giro, transfer dan lainnya harus dibuat atas nama Pemberi Pinjaman dan baru dianggap
sebagai pembayaran apabila dana telah diterima di rekening Pemberi Pinjaman. Apabila
terdapat biaya yang timbul karena pembebanan oleh Kreditur, sehingga mengurangi jumlah
pembayaran yang seharusnya diterima Pemberi Pinjaman, maka Penerima Pinjaman wajib
membayar secara seketika dan sekaligus lunas kekurangan Angsuran, beserta denda apabila
terjadi keterlambatan pembayaran kekurangan Angsuran, setelah memperoleh konfirmasi
mengenai hal tersebut dari Pemberi Pinjaman.
5. Dalam hal tanggal Pembayaran Kembali oleh Penerima Pinjaman dalam setiap bulannya
sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian jatuh di luar hari kerja Pemberi
Pinjaman dan/ atau hari libur Nasional, maka pembayaran harus diterima dan/ atau masuk ke
Rekening Pemberi Pinjaman selambat-lambatnya sehari sebelum tanggal jatuh tempo
sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian. Apabila melampaui tanggal jatuh
tempo tersebut, maka Penerima Pinjaman akan dibebankan Denda Keterlambatan
sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian.

PASAL 6
PENGAKHIRAN LEBIH AWAL

1. Penerima Pinjaman berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum pembayaran Angsuran
terakhir.
2. Dalam hal Penerima Pinjaman hendak melakukan Pengakhiran Lebih Awal, maka Penerima
Pinjaman harus memberitahukan kehendaknya itu kepada Pemberi Pinjaman setidak-
tidaknya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan membayar lunas seluruh sisa kewajiban
ditambah Denda Pengakhiran Lebih Awal yang besarnya tercantum dalam Struktur
Perjanjian.

PASAL 7
JAMINAN

1. Apabila ada, untuk menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara sebagaimana
mestinya seluruh kewajiban Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman (Pokok Hutang,
Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang timbul karena
Perjanjian ini), Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin dengan ini memberikan Jaminan
kepada Pemberi Pinjaman berupa Barang sebagaimana ditentukan di dalam Struktur
Perjanjian dengan nilai jaminan yang menurut pertimbangan Pemberi Pinjaman dianggap
telah mencukupi.
2. Semua biaya dalam rangka penjaminan dimaksud, menjadi beban Penerima Pinjaman dan/
atau Penjamin sepenuhnya.
3. Dalam rangka pemberian dan pelaksanaan Jaminan, Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin
dengan ini menyatakan berjanji dan mengikat diri kepada Pemberi Pinjaman untuk
menyerahkan asli bukti-bukti kepemilikan atas Jaminan. Dalam hal Jaminan berupa
kendaraan bermotor, maka asli BPKB wajib diserahkan kepada Pemberi Pinjaman. Dalam hal
Jaminan berupa tanah dan/ atau bangunan, maka asli bukti-bukti kepemilikan atas tanah dan/
atau bangunan berikut ini wajib diserahkan kepada Pemberi Pinjaman:
◦ asli Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
◦ asli gambar-gambar bangunan (blue print);
◦ asli pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB);
◦ asli Sertipikat Tanah yang sudah terdaftar atas nama Penjamin;
4. Seluruh asli bukti-bukti kepemilikan Jaminan akan disimpan oleh Pemberi Pinjaman di kantor
notaris atau pihak ketiga lainnya yang ditunjuk oleh Pemberi Pinjaman hingga selesainya
kewajiban Penerima Pinjaman berdasarkan Struktur Perjanjian.
5. Berkenaan dengan kewajiban dalam ayat 1 di atas, Penjamin dan Pemberi Pinjaman akan
membuat dan menanda-tangani akta atau dokumen Jaminan yang diperlukan sesuai
Jaminan yang diserahkan oleh Penerima Pinjaman.
6. Selama Perjanjian ini berlaku dan selama tidak terjadi Peristiwa Cidera Janji sebagaimana
ditentukan di dalam Pasal 12 Perjanjian ini, maka Penjamin dapat mempergunakan Jaminan
atas biaya dan risiko serta tanggung jawab Penjamin namun hanya sebagai peminjam pakai
semata (bruiklenner).

PASAL 8
LARANGAN PENJUALAN, PENJAMINAN KEMBALI,
PEMINDAHAN TEMPAT, PERUBAHAN SERTA PENGGUNAAN
JAMINAN OLEH PIHAK LAIN

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemberi Pinjaman, Penerima Pinjaman dan/ atau
Penjamin tidak diperbolehkan:

1. Menjaminkan kembali, menjual, mengalihkan atau dengan cara apapun lainnya


memindahkan hak kepemilikan atas Jaminan, baik sebagian ataupun seluruhnya.
2. Memindahkan Jaminan dari tempat atau lokasi yang telah disepakati bersama oleh Pemberi
Pinjaman dengan Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin ke lokasi lain, kecuali dalam
keadaan memaksa, dengan ketentuan bahwa Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin wajib
dengan segera memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Pinjaman tempat atau lokasi
Jaminan yang baru.
3. Mengadakan tambahan, pengurangan atau mengubah bentuk, fungsi maupun mutu Jaminan.
Akan tetapi apabila terjadi hal demikian, maka setiap tambahan dan/ atau penyempurnaan
pada Jaminan yang dilakukan dengan atau tanpa persetujuan Pemberi Pinjaman, menjadi
atau termasuk bagian dari Jaminan.
4. Menyewakan atau mengizinkan orang atau pihak lain mempergunakan Jaminan tersebut.

PASAL 9
TANGGUNG JAWAB TERHADAP JAMINAN

1. Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin atas biaya dan ongkosnya sendiri wajib dan taat
serta patuh untuk:
a. melakukan pemeliharaan dan perawatan Jaminan secara baik dan teratur;
b. melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian yang rusak, hancur atau hilang dan
setiap penggantian harus menggunakan suku cadang yang asli yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat Jaminan.
c. Pemberi Pinjaman atau kuasanya dapat untuk pada setiap waktu yang dipandang perlu,
melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan dan keadaan Jaminan.
2. Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin menjamin pemakaian atau penggunaan Jaminan
dengan cara yang benar.
3. Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin wajib mentaati dan mematuhi semua ketentuan
perundangan dan/ atau peraturan yang berlaku dan atas biayanya sendiri wajib membayar
tepat pada waktunya biaya-biaya pendaftaran, ijin, pajak, pungutan dan/ atau biaya lainnya
yang diharuskan sehubungan dengan penguasaan, pemakaian dan/ atau penyimpanan
Jaminan.
4. Bilamana terjadi kerusakan, kehilangan atau risiko lain pada Jaminan tersebut, maka
Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin harus segera melaporkannya kepada Pemberi
Pinjaman selambat-lambatnya 3x24 jam.

PASAL 10
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN INI

1. Tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Pemberi Pinjaman, Penerima Pinjaman dengan
cara dan alasan apapun juga, tidak berhak mengalihkan atau memindahtangankan hak dan
kewajibannya menurut Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak
manapun.
2. Sebaliknya, Penerima Pinjaman menyetujui dan karena ini memberikan kuasa kepada
Pemberi Pinjaman sehingga berhak untuk menggadaikan atau dengan cara apapun
mengalihkan atau memindahtangankan dengan cara apapun hak dan kewajibannya baik
sebagian maupun seluruhnya piutang atau tagihan-tagihan Pemberi Pinjaman berdasarkan
Perjanjian ini, termasuk memindahkan kuasa-kuasa yang diberikan oleh Penerima Pinjaman
berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain, dengan membuat perjanjian subrogasi, cessie,
joint financing atau perjanjian kerja sama lain, berikut semua hak, kekuasaan-kekuasaan dan
jaminan-jaminan yang ada pada Pemberi Pinjaman dengan syarat-syarat dan perjanjian-
perjanjian yang dianggap baik oleh Pemberi Pinjaman.

PASAL 11
ASURANSI

1. Selama Perjanjian ini berlangsung, dalam hal Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin
mengasuransikan Jaminan dan/ atau memperpanjang masa asuransi Jaminan (apabila
ternyata masa asuransi pada penutupan sebelumnya akan atau telah berakhir) terhadap
bahaya bahaya yang dianggap perlu, begitu juga dalam hal Penerima Pinjaman
mengasuransikan diri Penerima Pinjaman (life insurance), maka Penerima Pinjaman dan/
atau Penjamin wajib membayar dengan biayanya sendiri berupa premi asuransi serta biaya-
biaya lain yang ditetapkan dan wajib dibayar kepada suatu Perusahaan Asuransi dengan
jumlah pertanggungan minimal sebesar Pokok Hutang Penerima Pinjaman kepada Pemberi
Pinjaman. Setiap dan semua polis asuransi yang asli diberikan kepada dan disimpan oleh
Pemberi Pinjaman.
2. Polis atau polis-polis asuransi memuat suatu klausula yang menyebutkan bahwa ganti rugi
atau hasil klaim asuransi dibayarkan kepada Pemberi Pinjaman, dan Pemberi Pinjaman
selaku penerima uang ganti rugi asuransi (Loss Payee) untuk diperhitungkan dengan jumlah
jumlah kewajiban Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman. Apabila terdapat kelebihan,
maka Pemberi Pinjaman dapat mengembalikan kelebihannya kepada Penerima Pinjaman
dan/ atau Penjamin. Dalam hal hasil uang pertanggungan tidak cukup untuk melunasi seluruh
hutang Penerima Pinjaman, sisa hutang tersebut tetap menjadi hutang Penerima Pinjaman
kepada Pemberi Pinjaman dan harus dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh Penerima
Pinjaman dan/ atau Penjamin pada saat ditagih oleh Pemberi Pinjaman.
3. Apabila asuransi dilakukan secara "di bawah harga pertanggungan (under insured)"
ataupun "di atas harga pertanggungan (over insured)", maka Penerima Pinjaman dan/
atau Penjamin sepenuhnya tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang pemberian ganti rugi
dan lain-lain yang berlaku dalam polis asuransi tersebut.
4. Dalam hal proses klaim asuransi atas Jaminan yang mengalami kerusakan dan/ atau hilang,
sesuai jenis asuransi yang telah ditutup oleh Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin masih
dalam proses oleh Perusahaan Asuransi, Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin tetap
berkewajiban untuk melakukan pembayaran Angsuran secara tepat waktu. Dan jumlah-
jumlah tersebut akan diperhitungkan pada saat pencairan dana hasil klaim dari Perusahaan
Asuransi.

PASAL 12
PERISTIWA CIDERA JANJI

1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan kelalaian atau cidera janji terhadap Perjanjian ini
oleh Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin
i. bilamana suatu Angsuran yang tertunggak, Pokok Hutang dan Bunga atau lain-lain jumlah
yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini, lewatnya waktu saja telah
menjadi bukti yang sah dan cukup bahwa Penerima Pinjaman telah melalaikan
kewajibannya;
ii. bilamana Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin telah lalai memenuhi syarat-syarat atau
ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini dan/ atau terjadi kelalaian ataupun
pelanggaran terhadap syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam
Perjanjian-perjanjian Jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini;
iii. jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan Penerima Pinjaman
dan/ atau Penjamin sehubungan dengan Perjanjian ini ternyata palsu, tidak benar atau
tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya dalam hal-hal yang dianggap penting oleh
Pemberi Pinjaman;
iv. bilamana Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin, bila ada, meninggal dunia atau ditaruh
di bawah pengampuan (dalam hal Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin adalah
perorangan) atau dibubarkan atau dimohon bubar (dalam hal Penerima Pinjaman dan/
atau Penjamin adalah suatu badan);
v. bilamana Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin, bila ada, mengajukan permohonan
untuk dinyatakan pailit atau untuk diberi penundaan pembayaran hutang (surseance van
betaling) atau karena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai
kekayaannya atau dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk kepailitan
telah diajukan terhadap Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin oleh instansi yang
berwenang;
vi. bilamana Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin terlibat suatu perkara di pengadilan, dan/
atau kekayaan Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin, bila ada, seluruhnya atau
sebagian disita oleh yang berwajib atau oleh pihak lainnya;
vii. bilamana Jaminan atau barang-barang lain yang dijaminkan untuk pembayaran hutang
Penerima Pinjaman kepada Pemberi Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini disita oleh yang
berwenang atau pihak lainnya;
viii. mengalihkan Jaminan kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Pinjaman.
2. Dalam hal terjadinya salah satu saja dari peristiwa-peristiwa cidera janji sebagaimana
tersebut dalam ayat 1 di atas, Pemberi Pinjaman dapat memberikan peringatan kepada
Penerima Pinjaman melalui rincian kontak Penerima Pinjaman yang terdaftar dalam sistem
Pemberi Pinjaman dan/atau dengan menyimpang dari ketentuan tentang Jangka Waktu
Pembiayaan sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian, atau yang tercantum dalam
jadwal lain yang dibuat secara khusus atau tersendiri, maka Para Pihak dengan ini
menyatakan melepaskan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Republik Indonesia, Pemberi Pinjaman adalah berhak untuk mengakhiri
Perjanjian ini, dan:
i. seketika dan sekaligus menagih seluruh jumlah hutang Penerima Pinjaman kepada
Pemberi Pinjaman yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, baik yang sudah jatuh tempo
maupun yang belum, demikian itu berikut Bunga, denda serta semua biaya yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini, dan
ii. apabila ternyata Penerima Pinjaman tidak melakukan pembayaran dimaksud butir a di
atas, maka dengan lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sempurna atas kelalaian
Penerima Pinjaman dalam hal ini, maka Pemberi Pinjaman berhak untuk:
a. berdasarkan Sertipikat Jaminan Fidusia atau Sertipikat Hak Tanggungan meminta atau
mengosongkan dan menjual Jaminan baik secara di muka umum (lelang) atau dengan
penjualan secara di bawah tangan, dan
b. meminta pelaksanaan Perjanjian Jaminan lainnya;
iii. kewajiban-kewajiban Pemberi Pinjaman untuk memberi Fasilitas lebih lanjut kepada
Penerima Pinjaman segera berakhir.
3. Dalam hal Pemberi Pinjaman meminta Jaminan, maka Penerima Pinjaman dan/ atau
Penjamin wajib untuk menyerahkan Jaminan kepada Pemberi Pinjaman untuk dijual. Dalam
hal Jaminan berupa tanah dan/ atau bangunan maka Penerima Pinjaman dan/ atau Penjamin
wajib menyerahkan Jaminan dalam kondisi kosong kepada Pemberi Pinjaman.

PASAL 13
BIAYA-BIAYA

Penerima Pinjaman menyetujui bahwa semua biaya mengenai Perjanjian ini, dan/ atau
Perjanjian Jaminan yang bertalian dengannya serta biaya lainnya yang timbul dari Perjanjian ini
dan pelaksanaannya termasuk biaya pemeliharaan, premi asuransi, biaya pengambilan atau
pengosongan Barang Jaminan, biaya survei, biaya provisi biaya penjualan, pertukaran,
eksekusi, kompromi (dading) atau penyelesaian lain untuk Jaminan, biaya Notaris/ PPAT, bea
meterai, serta segala ongkos yang timbul untuk menagih hutang dan pelaksanaan perjanjian-
perjanjian jaminannya akan ditanggung dan dibayar oleh Penerima Pinjaman.

PASAL 14
PENGGUNAAN UANG HASIL PELAKSANAAN JAMINAN

Bilamana Pemberi Pinjaman menjalankan hak-hak dan hak istimewa yang timbul dari Perjanjian
ini dan/ atau perjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini, maka semua hasil
perolehan yang diterima oleh Pemberi Pinjaman dari eksekusi jaminan-jaminan yang diberikan
akan diperhitungkan dengan semua hutang dan kewajiban Penerima Pinjaman kepada Pemberi
Pinjaman, dan apabila terdapat kelebihan, maka Pemberi Pinjaman akan mengembalikan
kelebihannya tersebut kepada Penerima Pinjaman. Sebaliknya bilamana hasil penjualan
tersebut ternyata belum cukup untuk melunasi seluruh hutang Penerima Pinjaman kepada
Pemberi Pinjaman, maka kekurangan itu akan tetap menjadi tanggung jawab dan kewajiban
Penerima Pinjaman untuk melunasinya.

PASAL 15
PENGGUNAAN UANG PEMBAYARAN

Setiap jumlah uang yang diterima oleh Pemberi Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini atau
berdasarkan setiap perjanjian jaminan yang berhubungan dengan Perjanjian ini akan
dipergunakan untuk:
• pertama, untuk membayar semua biaya yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini;
• kedua, untuk pembayaran premi asuransi yang tertunggak;
• ketiga, untuk pembayaran denda yang tertunggak;
• keempat, untuk pembayaran Bunga yang tertunggak;
• kelima, untuk pembayaran Pokok Hutang.

PASAL 16
CROSS DEFAULT DAN CROSS COLLATERAL

Apabila Penerima Pinjaman juga memiliki perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya pada Pemberi
Pinjaman, selain daripada Perjanjian ini, maka:

a. Jika terjadi peristiwa Cidera Janji oleh Penerima Pinjaman terhadap Perjanjian ini, harus
diartikan juga terjadi adanya peristiwa Cidera Janji oleh Penerima Pinjaman terhadap
perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Penerima Pinjaman dan Pemberi
Pinjaman, demikian pula sebaliknya (Cross Default);
b. Jika untuk kepentingan Perjanjian ini oleh Penerima Pinjaman telah diberikan jaminan-
jaminan kepada Pemberi Pinjaman, maka jaminan-jaminan tersebut harus berlaku juga
terhadap perjanjian (- perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Penerima Pinjaman dan
Pemberi Pinjaman, demikian pula sebaliknya (Cross Collateral); sehingga demikian selama
seluruh kewajiban Penerima Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini dan perjanjian (-perjanjian)/
fasilitas lainnya belum dilunasi kepada Pemberi Pinjaman, maka seluruh jaminan tersebut,
sekalipun telah lunas dan/ atau telah berakhir jangka waktu fasilitasnya, akan menjadi
jaminan pelunasan hutang untuk perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas yang belum dilunasi
tersebut.
PASAL 17
PEMBERITAHUAN

1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikirim oleh masing-
masing pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan dilakukan
dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile, email atau telex atau diserahkan atau
melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat sebagaimana tersebut dalam
Perjanjian ini.
2. Surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima oleh pihak yang
dituju: (i) pada tanggal tanda terima ditanda-tangani oleh Penerima Pinjaman atau Pemberi
Pinjaman atau wakil (-wakil) dari Penerima Pinjaman atau Pemberi Pinjaman, apabila
disampaikan secara langsung atau melalui jasa kurir; (ii) pada tanggal setelah 5 (lima) hari
kerja sejak diposkannya apabila dikirim dengan surat tercatat atau sejak diserahkan kepada
perusahaan ekspedisi (kurir) dan cukup bila ditanda-tangani oleh Penerima Pinjaman atau
Pemberi Pinjaman atau wakil (-wakil) dari Penerima Pinjaman atau Pemberi Pinjaman; (iii)
pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui telex yang dikonfirmasi dengan kode jawab;
(iv) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui facsimile yang dikonfirmasi dengan tanda
telah dikirim; dan (v) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui email.
3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang
tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara
tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum
terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan,
maka surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini
dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan
itu dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile atau telex atau diserahkan melalui
perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat tersebut di atas atau alamat terakhir
yang diketahui atau tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 18
LAIN-LAIN

1. Apabila Jangka Waktu Pembiayaan ini telah berakhir sebagaimana tercantum di dalam
Struktur Perjanjian atau berdasarkan ketentuan yang tercantum di dalam Pasal 12.2 Sub (1),
Penerima Pinjaman wajib melunasi seluruh jumlah hutangnya kepada Pemberi Pinjaman,
baik berupa Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda dan biaya-biaya yang
terhutang berdasarkan Perjanjian ini (jika ada), dan Penerima Pinjaman wajib untuk
mengambil dokumen-dokumen kepemilikan atas Barang di kantor Pemberi Pinjaman
selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal pelunasan oleh Penerima
Pinjaman. Apabila Penerima Pinjaman tidak mengambil dokumen–dokumen kepemilikan
dimaksud, maka Penerima Pinjaman dibebankan biaya administrasi penitipan sebesar Rp.
100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap bulannya, yang dihitung dari sejak Penerima Pinjaman
melalaikan kewajiban mengambil dokumen-dokumen kepemilikan tersebut di atas.
2. Bilamana Penerima Pinjaman meninggal dunia, maka seluruh hutang dan kewajiban
Penerima Pinjaman yang timbul berdasarkan Perjanjian ini merupakan hutang dan kewajiban
(para) ahli waris dari Penerima Pinjaman.
3. Setiap lampiran, surat, dokumen ataupun adendum dari Perjanjian ini, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan oleh karenanya mengikat Pemberi
Pinjaman dan Penerima Pinjaman.
4. Penerima Pinjaman telah membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada dalam
Perjanjian ini, serta Penerima Pinjaman memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang
fasilitas yang diberikan oleh Pemberi Pinjaman kepada Penerima Pinjaman. Oleh karena itu
Penerima Pinjaman dengan ini menyatakan tunduk kepada Perjanjian ini beserta
lampirannya.
5. Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
6. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini yang oleh karena suatu ketetapan
pemerintah atau pengadilan dilarang atau tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak
berlaku atau dinyatakan batal demi hukum, hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan
ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, dan ketentuan-ketentuan lainnya tersebut tetap
berlaku dan mengikat serta dapat dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini,
dalam hal ini Penerima Pinjaman dan Pemberi Pinjaman setuju untuk membuat dan
menanda-tangani dokumen yang berisikan ketentuan pengganti atas ketentuan yang dilarang
atau tidak dapat dilaksanakan tersebut.

PASAL 19
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA

1. Perjanjian ini akan diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum negara Republik
Indonesia.
2. Setiap dan seluruh sengketa, konflik atau perselisihan yang timbul atas atau sehubungan
dengan Perjanjian ini, termasuk setiap sengketa mengenai keabsahan, keberlakuan, sifat
mengikat, pelanggaran, perubahan, daluwarsa dan pengakhiran perjanjian ini sepanjang
memungkinkan, harus diselesaikan secara musyawarah oleh para pihak.
3. Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian ini maka para pihak memilih tempat kedudukan
hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
namun, tidak mengurangi hak dan wewenang pihak yang satu untuk memohon pelaksanaan
(eksekusi) atau mengajukan tuntutan/ gugatan hukum terhadap pihak lainnya berdasarkan
Perjanjian ini di muka pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani pada hari dan tanggal tersebut di bawah ini,
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk Pemberi
Pinjaman dan Penerima Pinjaman.

PT. FINACCEL TEKNOLOGI INDONESIA


Tempat/Tanggal: JAMBI, 2022-02-14 04:26 AM

PENERIMA PINJAMAN,
MARIO PERMANA PUTRA
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai