DI
PT.BANSHU ELECTRIC INDONESIA
CONVEYOR
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Disahkan Oleh
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN
Di susun Oleh :
NIM : 02.01.018.058
Disahkan oleh :
Teknik Elektro,
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, tidak lupa sholawat serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun dalam
penyusunan dan pelaksanaan kerja praktek ini mengenai “Conveyor “ di PT.
Banshu Electric Indonesia
Dalam proses penulisan dan penyusunannya Laporan Kerja Praktek
penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan kerja praktek ini. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
laporan kerja praktek ini.Maka dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Ahmad Goesly sebagai Manager Personalia PT.Banshu Electric
Indonesia.
2. Bapak Dr. H. Manpan Drajat, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi
Teknologi DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta.
3. Ibu Nining Yulianingsih, S.T M.T selaku waka II Bidang keuangan
sekaligus pembimbing laporan kerja praktek .
4. Bapak Dadi Permadi, S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Sekolah Tinggi Teknologi DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta.
5. Bapak Suwardji sebagai Pembimbing Lapangan di PT.Banshu Electric
Indonesia yang telah membantu pelaksanaan kerja praktek lapangan.
6. Seluruh Karyawan Departemen Export di PT.Banshu Electric Indonesia.
7. Keluarga yang telah mendukung dalam melaksanakan kerja praktek.
8. Teman-teman mahasiswa teknik elektro STT DR KHEZ MUTTAQIEN
angkatan 2018 yang telah membantu dan mendukung kerja praktek.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan dan
penulisan laporan kerja praktek ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
laporan kerja praktek ini banyak kekurangan baik dari segi penyusunan, penulisan
maupun segi lainnya. Oleh karena itu penyusun akan senang hati menerima
dengan lapang dada dan tangan terbuka bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik mengenai laporan kerja praktek ini.
Semoga laporan kerja praktek lapangan ini berguna bari para pembaca pada
khususnya dan kita semua pada umumnya.
Terima kasih
( Penyusun )
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.6 Permasalahan...........................................................................................7
1.7 Tujuan......................................................................................................7
1.8 Manfaat....................................................................................................7
2.8 Relay12
2.9 Inverter..................................................................................................13
2.14 Grease....................................................................................................19
BAB 3 PEMBAHASAN........................................................................................23
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................34
4.1 Kesimpulan............................................................................................34
4.2 Saran..........................................................................................................
34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
LAMPIRAN...........................................................................................................37
DAFTAR GAMBAR
Hingga saat ini perusahaan kami sudah memberikan jasa kepada customer
baik dalam maupun luar negri. Adapun perusahaan dalam Banshu Group yaitu
sebagai berikut :
1. PT. Banshu Electric Equipment (Japan) yaitu salah satu perusahaan Banshu
group yang memproduksi wiring harness heavy equipment.
2. PT. Banshu Electric Indonesia (Purwakarta) yaitu salah satu perusahaan
Banshu group yang memproduksi wiring haness heavy equipment, battery
cable dan freezer .
3. PT. Banshu Plastic Indonesia ( Cikarang ) yaitu salah satu perusahaan
Banshu group yang memproduksi connector dan cover.
1
2
DIRECTOR
COORPORATE
Tujuan Perusahaan ini untuk memberikan rasa harmonis dan integritas yang
tinggi maka ditentukannya tugas dan wewenang, detail sebagai berikut :
a. Director
Tugas Director yaitu sebagai penentu kebijakan.
b. Department Head
Mempunyai tugas mengawasi dan menjalankan kebijakan yang ada pada
deparment masing – masing.
c. Supervisor
Mempunyai tugas dan wewenang memastikan bahwa kebijakan sudah
diimplementasikan oleh bawahan dibidangnya.
d. Leader
Mempunyai tugas dan wewenang menjalankan kebijakan yang ada dan
sebagai penggerak bawahan agar selalu mengikuti kebijakan yang ada.
Mulai
Pengechekan mesin
secara keseluruhan,
berjalan dengan baik
YA
Selesai
1.6 Permasalahan
Agar permasalahan yang akan di bahas tidak semakin melebar serta
berjalan dengan baik sesuai dengan alurrnya maka dalam penelitian ini di
perlukan adanya batasan-batasan masalah yang terjadi di antaranya :
1. Faktor masalah pada rantai keluar dari sproket.
2. Faktor terjadinya overload .
3. Faktor masalah putusnya rantai
1.7 Tujuan
1. Dapat mengatasi rantai keluar dari sproket .
2. Dapat mengatasi putusnya rantai .
3. Dapat mengatasi terjadinya overload pada mesin conveyor .
1.8 Manfaat
1. Suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi untuk memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Adanya mesin conveyor tersebut dapat membuat proses produksi jadi
lebih cepat dan efisien.
ini terdiri dari batasan dan asumsi. Dan conveyor merupakan suatu alat
Conveyor.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Panel listrik adalah suatu benda berbentuk kubus dengan berbagai ukuran
ataupun variasi dengan sebelah sisi di buat selebar hampir sama dengan
belakangnya, dan nantinya di baut penutup seperti pintu agar bisa di buka dan di
tutup. Fungsi lain dari panel listrik yaitu untuk melindungi komponen pengontrol
dari conveyor assembling. Isi dalam dari panel listrik tersebut berupa MCB ,
relay, inverter, tombol switch.
7
8
Saklar tekan berfungsi memutus arus dan menyambungkan arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik Push botton memiliki kontak NO ( Normaly Open )
dan NC ( Normaly Close ).
Switch, untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi ( ON/OF ( NO &NC )
atau suatu pilihan biasanya manual dan automatic. Switch / saklar komponen
elektikal yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau untuk memutuskan atau
menyambungkan suatu sistem control. Switch berupa komponen kontaktor
mekanik yang digerakan karena suatu kondisi tertentu. Switch merupakan
komponen yang mendasar dalam sebuah rangkaian listrik maupun rangkaian
control sistem. Komponen ini sederhana namun memiliki fungsi yang paling vital
diantara komponen listrik yang lain.Jadi switch / saklar pada dasarnya adalah
suatau alat yang berfungsi menghubungkan atau memutuskan aliran listrik ( arus
listrik ) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus listrik
kuat maupun pada arus lisrik lemah. yang membedakan saklar arus listrik kuat
dan saklar arus listrik lemah adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk peralatan
elektronika arus lemah, demikian pula sebaliknya semakin besar saklar yang
digunakan jika aliran arus listrik semakin besar.Dari berbagai macam saklar /
switch yang dibuat oleh produsen saklar sebenarnya bisa di klarifikasikan dalam
beberapa jenis diantaranya :
Pilot lamp indikator menandakan jika pilot lamp ini menyala,maka terdapat
sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik tersebut.
Pilot lampu bekerja ketika ada tegangan masuk ( Phase-Netral ) dengan tanda
menyalanya lampu led yang ada pada lampu pilot.
Dari LED tersebut mempunyai banyak tegangan kerja untuk bisa menyalakan
sebuah lampu pilot.
24 V AC/DC
110…220 V AC
Singkat MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai
pengaman arus lebih . MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan
terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan
demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang di
sebabkan beban lebih dengan relay arus lebih seketika digunakan electromagnet.
Bila bimetal atau electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan
kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk
pengaman pada panel mesin conveyor diutamakan untuk proteksi hubungan
pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan .
12
2.8 Relay
Ketika solenoid atau lilitan kawat pada relay dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada selonoid sehingga kontak
saklar akan tertutup.
a. Pada saat arus listrik ke solenoid atau lilitan dihentikan, gaya magnet akan
hilang, tuas kembali ke proses semula dan kontak saklar kembali terbuka.
b. Relay terdiri dari coil dan contact, coil adalah gulungan kawat yang terdapat
arus listrik dan biasanya batas kemampuan relay ini tertulis dibody relay.
13
Karena itu terdapat berbagai ukuran relay yang di pakai ,semakain besar
kemampuan relay mengalirkan arus listrik, biasanya bentuk ukuran fisiknya
lebih besar.
c. Relay memiliki kemampuan 15 Amper dalam mengalirkan arus lisrtik
kemudian diberi aliran arus yang lebih besar 15 Amper, akan terdapat
kemungkinan kontak relay akan panas, rusak dan terkadang rumah relay
ikut lemah.
1. Fungsi Inventer
14
Motor induksi 3 fasa adalah alat pengerak yang sering digunakan dalam
sederhana, kokoh, realtif, murah, serta perawatan yang murah sehingga motor
induksi mulai menggeser pengguna motor DC pada industri. Motor induksi
memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resitansi rotor,
yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda .Hal ini yang
menyebabkan putaran pada motor lebih rumit di bandingkan dengan motor DC.
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu mempertahankan
kecepatannya dengan konstanta bila terjadi perubahan beban. Apabila terjadi
perubahan beban maka kecepaatan motor induksi akan menurun. Untuk
mendapatkan kecepatan konstanta serata memperbaiki kinerja motor induksi
terhadap perubahan beban maka di butuhkan suatu pengontrol.
Penggunaan motor induksi 3 fasa dibeberapa industri membutuhkan informasi
yang tinggi dari motor induksi untuk dapat mempertahankan kecepatannya.
Walaupun terjadi perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor induksi
mesin conveyor.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mcngerti apa apa yag
dimaksud dengan beban motor ,beban mengacu pada keluaran tenaga putar / torsi
sesuai dengan kecepatan yang di perlukan. Beban umumnya dapat di kategorikan
kedalam 3 kelompok:
Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyor rotary klinks,dan pompa
displacement konstan.
2. Beban dengan torsi variable, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variable adalah pompa
sentrifugal dan fan ( torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan ).
3. Beban dengan energi konstanta adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
seluruh conveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak,dari beberapa hasil
pembawa beban untuk transport. Material atau rantai bahan besar dapat dibawa
secara langsung pada rantai,pada pecantelan khusus yang di ikatkan pada rantai
baik untuk pengangkatan yang ditekan atau yang digandeng oleh rantai atau dapat
ditekan/ditarik oleh rantai oleh rantai pecantelan khusus pada rantai. Conveyor
rantai terutama cocok untuk sistem conveyor yang membutuhkan penutupan
sempurna untuk menahan debu,seksi penyilangan kecil. Kemampuan penahanan
atau pengisian berlipat atau sedang,kombinasi horizontal dan garis secara vertical,
penagangan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang
diperbaiki oleh pabrik.
Komponen penunjung dari panel listrik direct online atau rangkaian ini
terdiri dari dari beberapa conveyor komponen. Berbeda dengan conveyor lain
yang ada di PT. Banshu Electric Indonesia menggunakan sistem kendali dengan
Emergency Switch di setiap bagian kereta jig board nya masing-masing dari
kereta conveyor pada jig board terpasang 12 Emergency Switch. Dari pemasangan
Emergency Switch ini berpasang secara seri dari rangkaian control sebagai
pengendali saat conveyor menyala dan mati,atau berjalan dengan berhenti.
Sesuai dengan namanya yaitu Emergency Switch atau tombol darurat. Jadi alat ini
digunakan pada situasi-situasi darurat saja. Mekanismenya jadi apabila alat ini
ditekan maka listrik pada sistem kontrol akan terputus dan bila tombol ini ditekan
maka mesin conveyor akan berhenti.
Mengenai instalasi atau wiringnya ada dua tipe anda akan menggunakan PLC atau
menggunakan sistem wiring konvensional
( wairing berbasis relay ). Jika mengunakan PLC maka bisa memilih kontak NO
atau NC yang digunakan sebagai input ke PLC.
Conveyor merupakan alat bantu atau jenis transfortasi dalam pabrik yang di
gunakan untuk memindahkan bahan di antara unit proses yang terlibat dalam
produksi. Di dalam produksi bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang
berat bagi manusia. Untuk itu di perbolehkan alat tranfortasi untuk mengangkut
bahan-bahan tersebut.
21
22
Belt adalah suatu elemen fleksibel yang dapat digunakan dengan mudah untuk
mentransmisi torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke komponen
lainnya. Dimana belt tersebut dapat dililitkan pada puli yang melekat pada proses
yang akan beputar. Belt digunakan antara jarak proses dengan motor penggerak
yang relatif jauh. Sehingga jika menggunakan sistem roda gigi cukup menjadi
masalah dalam pembuatan maupun dalam biaya, sebab biaya pembuatan roda gigi
relative mahal jika dibandingkan dengan biaya pembuatan puli lagi pula
bermacam-macam. Hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan transmisi
sabuk antaralain :
1. Faktor material yang di angkut. Bila material yang di angkat >150 kg maka
sabuk mengalami pemuaian sehingga kekuatan nya menurun.
2. Faktor transmisi yang di hantarkan. Jika material yang di angkut berupa
sabuk maka ada kemungkinan serbuk harus masuk ke sisi permukaan pulley
penggerak sehingga dapat terjadi slip pada pulley dan belt.
3. Faktor perawatan. Belt lebih banyak memerlukan perawatan akibat robek
dan suhu operasi yang tingi
Rantai transmisi yang biasanya digunakan untuk jarak proses yang lebih
besar dari transmisi roda gigi lebih pendek dari pada transmisi sabuk. Rantai
merupakan satu komponen yang memungkinkan sebuah sepedah motor ( yang
menggunakan rantai ) dapat berjalan. rantai adalah untai material yang feksibel,
biasanya dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran yang
saling dikunci atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada
satu atau banyak bidang.
Conveyor rantai adalah conveyor yang terdiri dari rantai sebagai komponen
utamanya yang mana rantai ini dikaitkan dengan papan-papan pembawa atau
dengan roda-roda antar, disesuaikan dengan material yg akan diangkutnya. Rantai
ini digerakkan oleh sproket yang dihubungkan dengan motor listrik yang mana
putarannya diturunkan dengan reduction gear ( roda gigi pereduksi putaran ).
(Rante et al., 2013)
Prinsip kerja dari conveyor, yaitu memanfaatkan putaran dari motor yang di
teruskan ke gear box dengan menggunakan rantai. Pada gear box mengubah gerak
putar menyamping menjadi gerak putar ke atas, yang selanjutnya di turunkan ke
spocket.
Penerapan sistem ini diterapkan pada mesin conveyor maka akan disebut
menjadi sistem bolak-balik, hal ini dikarenakan sistem hanya digunakan untuk
bagian dari mesin tersebut. Lain lagi halnya untuk penerapan pada roda conveyor
25
mesin yang bekerja menggerakan atau memindahkan posisi mesin tersebut, maka
secara otomatis akan disebut sebagai sistem maju dan mundur.
mengikat benda agar tidak terjatuh. Rantai dibuat dari logam maupun plastik,
tergantung kegunaannya. Permasalahan yang terjadi pada rantai diantaranya :
2. Masalah Overload
Pengamanan beban lebih atau overload yang digunakan pada instalasi beban
motor listrik adalah TOR , jika arus yang melalui penghantar yang menuju
sehingga rangkaian melebihi kapasitas atau sering TOR. Maka TOR drop atau
terputus sehingga rangakaian yang menuju motor listrik terputus . TOR
dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama, dan beberapa permasalahan
pada overload relay diantaranya :
a. Beban mekanik pada motor listrik terlalau besar Motor listrik menarik arus
listrik yang lebih besar dari nilai nominalnya dalam jangka waktu yang lama,
sehingga dapat menimbulkan panas yang berlebihan pada motor listrik.
Pelumasan ( Lubrication)
Penggantian ( Replacement )
Pengetesan Fungsi ( Tesing of Condition )
b. Perawatan Mingguan
Lakukan perbaikan atau pergantian bila perlu pada saat pengecekan pada
mesin conveyor tersebut.
c. Perawatan Bulanan
1. Pengecekan oli atau grease pada gear box agar komponen-komponen
berfungsi dengan baik.
2. Pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak pada conveyor seperti motor,
bearing, gear box.
3. Pengecekan pada komponen-komponen panel seperti mcb, relay dan
emergency switch.
4. Lakukan perbaikan atau pergantian bila perlu.
d. Corrective Maintenance
manufaktur yaitu proses dari awal sampai akhir rancangan wiring harness di olah
setiap harinya . Pada faktor-faktor prosesnya yang di dapat pada mesin conveyor
yaitu dengan pngaturan pada ( speed, jumlah target yang setiap harinya, dan
jumlah jig board yang terpasang pada conveyor ). Kapasitas output pada produk
( Wiring Harness assy K81) dihasilkan pada komponen yang digunakan pada
sistem conveyor dengan hasil yang disettingkan diantaranya :
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) perlu di kendalikan dan di tingkatkan
menurut penyesuaian dalam pengelolahan sistem penjamin mutu produk, agar
mampu bersaing di tingkat internasional dan global.
Untuk kedepannya supaya tidak terjadi overload pada motor maka dengan
itu harus dipasang TOR ( Thermal Overload Relay ) sebagai pengaman ketika ada
34
35
beban berlebih pada motor maka TOR akan menutuskan arus yang mengalir tidak
langsung di sumbernya.agar dapat memperpanjang masa komponen lainnya yang
ada pada panel listrik.
Tata letak penyimpanan panel control conveyor agar di rubah dan diletakan
di tempat yang aman dan strategis untuk mempermudah mengatur speed conveyor
dan untuk mematikan conveyor apabila terjadi troubleshooting.
Sebaiknya kegiatan perawatan dan perbaikan tidak hanya dilakukan oleh
pihak maintenance saja melainkan oleh bagian produksi terutama operator, karena
mereka adalah pihak yang secara langsung berinteraksi dengan fasilitas produksi
sehingga mereka akan lebih mengenal keadaan dan perilaku mesin. Sedangkan
pihak maintenance bertugas saat terjadi kerusakan yang serius yang tidak dapat di
tangani oleh operator.
Pergantian sproket/gear harus dilakukan minimal 6 bulan sekali supaya dapat
mencegah loncatan pada rantai conveyor.
Seluruh pihak yang terlibat dalam lantai produksi perlu menjaga kebersihan
peralatan produksi dan daerah di sekitar tempat mesin berada, karena perfomansi
mesin akan lebih baik apabila kondisinya bersih dan baik sehingga dapat
menumbuhkan semangat kerja operator untuk mengoprasikan dan menjaga
kondisi mesin, yang secara tidak langsung meningkatkan produktivitas.
Sebaiknya di susun suatu prosedur kerja mesin preventive maintenance
yang meliputi cara / proses perawatan yang harus di lakukan dan hal-hal yang
harus di hindari meningkatkan produktivitas.
Pengadaan training perlu di lakukan pihak perusahaan terhadap operatornya
agar mereka dapat mengoprasikan fasilitas produksi dengan benar dan mengerti
cara melakukan perawatan dan perbaikan unit produksi secara tepat.
36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN