IMFRARED
D
OLEH :
NIM : 200418018
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ IMFRARED “ dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering
berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang
digunakanuntuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui
pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi
modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung lidah dan
menjadi otakmikroprosesor dari sistem otomatisasi industri.Dari penjelasan di
atas, kita dapat menggali lebih jauh tentang prinsip kerja sensorinfrared yang akan
kita terapkan di kehidupan sehari-hari1
1.2.Tujuan Pembahasan
1.3.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
3
2
Spesifikasi produk :
• Berat : 4,5 kg
• Dimensi packaging : 31 x 27 x 48 cm
• Sumber Power : 220 v, 50 hz
• Daya Listrik : 80 watt
• Panjang kabel : 175 cm
Infra red merupakan alat terapi yang penyembuhannya
menggunakan panas yang membawa frekuensi yang mana memiliki
panjang gelombang berkisar 7700 sampai dengan 4 juta A. Gel. Panjang
(non penetrasi) 12.000 – 150 000 A, penetrasinya hanya pada lapisan
supervisial epidermis yaitu 0,5 mm dan gel pendek (penetrasi) 7.700 –
12.000 A, penetrasinya sampai pembuluh darah kapiler, pembuluh darah
limpe, ujung2 syaraf dan jaringan lain di bawah kulit.
Klasifikasi IR :
Sehingga dapat kita ketahui bahwa Infra red hanya dapat menembus kulit
manusia pada bagian permukaan saja.
a. Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri
punggung
b. bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi
lutut, dsb.
c. Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai
sebab.
d. Ketegangan otot atau spasme otot.
e. Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
f. Penyembuhan luka di kulit.
Secara umum terapi infra merah (IR) sangat jarang menimbulkan efek
samping, bila terjadi efek samping pun bersifat reversibel atau dapat kembali
sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang
dapat terjadi :
Frekuensi pemberian terapi Infra merah tergantung dari tujuan terapi dan
respon dari penderita. Sampai berapa lama atau berapa kali? Tentunya tergantung
respon terapi dan analisis dokter atau terapis yang memeriksanya. Jumlah terapi
yang diberikan dan dosis yang digunakan tergantung pengalaman klinis dokter
atau terapis yang memberikan terapi di pusat terapi tersebut, setiap terapis ataupun
dokter yang memberikan terapi Infra merah di suatu pusat terapi memiliki
pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat terapi yang
lain, sehingga dosis yang diberikan dan jumlah terapi tidak sama meskipun
alatnya sama. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tujuan untuk
meningkatkan elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali terapi dengan frekuensi
2-3 kali per minggu dengan waktu pemberian 15 menit setiap kali terapi, tentunya
dengan diikuti terapi lainnya seperti terapi latihan dsb, tidak bisa hanya
mengandalkan satu modalitas terapi saja.
2.5 Pengoperasian
2.7 Efek Samping Akibat Pemakaian Infrared Yang Tidak Sesuai SOP :
1. luka bakar
Pemakaian infra red dapat menimbulkan superficial heat burn
yaitu terbakar karena panas yang terjadi pada daerah superficial
epidermis. Warna merah terkadang disertai adanya Blister (melepuh)
sewaktu atau sesudah pengobatan.
Luka bakar dapat juga terjadi karena kurang informasi.
2. Electric shock
Bias terjadi apabila terdapat kabel penghantar yang terbuka atau
alat terentuh penderita.
3. Meningkatkan keadaan gangrene
Pada keadaan defective arterial blood supplay, dengan pemberian
penyinaran IR justru akan membahayakan penderita, bahkan dapat
terjadi presipitasi ganggren (mati jaringan).
4. Headache
Perasaan pusing setelah penyinaran IR.
5. Faintness
Pingsan atau tak sadar secara tiba-tiba.
Lampu
Tekan tombol Setting dimmer
infrared
power (ON) (panas)
Pelaksanaan Pemeliharaan
2.12 . Traubleshooting
1) Lampu tidak hidup
Analisa: 1. Lampu rusak tindakan pengantian lampu.
2. Tidak ada sumber yang masuk tindakan pengecekkan kabel.
3.Saklar rusak tindakan penggantian saklar.
2) Lampu tidak bias redup dan terang
Analisa: 1 . potensio rusak tindakan penggantian potensio.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami harap makalah ini digunakan sebagai mana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
https://www.scribd.com/doc/41968180/Lampu-Terapi-Infra-Merah
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12232/BAB%20II.pdf?
sequence= 6&isAllowed=y