Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AUDITING I

“Kertas Kerja Audit”


Dosen Pengampu : Enung Nurhayati, S.E., M.Si., Ak.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 7
Gina Kamelia 20190610088
Iyan Nurhambali 20190610042
Salsabila Zahra 20190610054
Tia suprihatiani 20190610115

Kelas Akutansi 3C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (S1)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KUNINGAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-N
ya, kami selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kertas
Kerja Audit" tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul "Kertas Kerja Audit" ini, ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Auditing I. Pada kesempatan ini, kami berharap makalah kami
ini bisa berguna kedepannya dan bisa digunakan untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 01 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian Kertas Kerja..................................................................................3
2.2 Tujuan dan Manfaat Kertas Kerja.................................................................3
2.3 Isi Kertas Kerja Audit.....................................................................................4
2.4 Syarat Membuat Kertas Kerja Audit.............................................................5
2.5 Tipe Kertas Kerja Audit..................................................................................5
2.6 Pengorganisasian Kertas Kerja Audit............................................................7
2.7 Pemberian Indeks pada Kertas Kerja............................................................7
2.8 Metode Pemberian Indeks Kertas Kerja........................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kertas kerja audit dan program audit merupakan salah satu bukti audit
yaitu setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan
apakah informasi yang telah diaudit telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Bukti audit mencakup informasi yang persuasif dan informasi
yang kurang persuasif. Untuk melakukan andit, harus tersedia informasi
yang dapat diverifikasi dan dapat diukur, dimana informasi tersebut
bentuknya bisa berbagai macam. Kriteria untuk mengevaluasi informasi
juga bervariasi. tergantung pada informasi yang diaudit.
Tujuan pembuatan kertas kerja:
 Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan.
 Menguatkan kesimpulan-kesimpulan auditor dan kompetensi
auditnya.
 Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit.
 Memberikan pedoman dalam audit berikutnya.
Jenis kertas kerja dilihat dari segi penggunaanya:
1. Arsip sekarang (current file). Yaitu kertas kerja yang hanya
dipergunakan selam pemeriksaan tahun yang bersangkutan.
2. Arsip permanen (permanent file). Yaitu kertas kerja yang
dipergunakan terus menerus bukan saja pada tahun yang
bersangkutan, tetapi sebelum dan sesudahnya juga dipergunakan.
Kertas kerja milik Kantor Akuntan Publik, bukan milik pribadi auditor.
Sebagian besar informasi yang disediakan olch klien untuk auditor bersifat
rahasia, oleh karena itu klien tidak akan mau melepaskan informasi yang
menjadi rahasia perusahaannya kepada auditor, jika klien tidak
memperoleh jaminan dari auditor mengenai penjagaan kerahasiaan
informasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kertas kerja?
2. Apa tujuan dan manfaat kertas kerja?

1
3. Apa isi kertas kerja audit?
4. Apa syarat untuk membuat kertas kerja audit?
5. Apa saja tipe kertas kerja audit?
6. Bagaimana pengorganisasian kertas kerja audit?
7. Bagaimana pemberian indeks pada kertas kerja?
8. Bagaimana metode pemberian indeks pada kertas kerja?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kertas kerja.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat kertas kerja.
3. Untuk mengetahui isi kertas kerja audit.
4. Untuk mengetahui syarat membuat kertas kerja audit.
5. Untuk mengetahui tipe kertas kerja audit.
6. Untuk mengetahui pengorganisasian kertas kerja audit.
7. Untuk mengetahui pemberian indeks pada kertas kerja.
8. Untuk mengetahui metode indeks pada kertas kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kertas Kerja
Definisi Kertas Kerja (SA Seksi 339 Paragraf 03) adalah :
“Catatan-catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan
auditnya.” Audit laporan keuangan mengharuskan auditor melakukan
perencanaan dan penyupervisian terhadap audit yang dilaksanakan,
memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, dan mengumpulkan
bukti kompeten yang cukup melalui berbagai proses audit. Kertas kerja
merupakan sarana yang digunakan oleh Auditor untuk membuktikan
standar pekerjaan lapangan telah dipatuhi.

2.2 Tujuan dan Manfaat Kertas Kerja


Tujuan Kertas Kerja
Dalam pembuatan kertas kerja audit, terdapat beberapa tujuan dan
alasan kenapa kertas kerja audit perlu dibuat. Diantaranya:
1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit.
Standar pekerjaan lapangan ketiga mensyaratkan auditor memperoleh
bukti kompeten yang cukup sebagai dasar untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit. Kertas kerja dapat digunakan oleh
auditor untuk mendukung pendapatnya dan merupakan bukti bahwa
auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
2. Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
Di kemudian hari, jika ada pihak-pihak yang memerlukan penjelasan
mengenai simpulan atau pertimbangan yang telah dibuat oleh auditor
dalam auditnya, auditor dapat kembali memeriksa kertas kerja yang
telah dibuat dalam auditnya. Pembuatan seperangkat kertas kerja yang
lengkap merupakan syarat yang penting dalam membuktikan telah
dilaksanakannya dengan baik audit atas laporan keuangan.
3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit.
Audit yang dilaksanakan oleh auditor terdiri dari berbagai tahap audit
yang dilaksanakan dalam berbagai waktu, tempat dan pelaksana.
Setiap tahap audit tersebut menghasilkan berbagai macam bukti yang
membentuk kertas kerja. Pengkoordinasian dan pengorganisasian
berbagai tahap audit tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
kertas kerja.
4. Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari.
Dalam audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode
akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai

3
sifat usaha klien, catatan dan sistem akuntansi klien, pengendalian
intern klien, dan rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien
dalam audit yang lalu, jurnal-jurnal adjusment yang disarankan untuk
menyajikan secara wajar laporan keuangan yang lalu. Informasi yang
sangat bermanfaat untuk audit berikutnya tersebut dapat dengan
mudah diperoleh dari kertas kerja audit tahun sebelumnya.
Manfaat Kertas Kerja
Setiap auditor wajib membuat KKA pada saat melaksanakan tugas
audit. Manfaat utama dari KKA antara lain:
1. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit.
2. Merupakan alat bagi atasan untuk meriview dan mengawasi pekerjaan
para pelaksana audit.
3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit.
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.

2.3 Isi Kertas Kerja Audit


Jika mengacu pada SA Seksi 339 Kertas Kerja pada paragraf 5,
kertas audit setidaknya dapat atau cukup untuk menunjukkan suatu catatan
akuntansi sudah cocok dengan laporan keuangan atau laporan lain sudah
sesuai dengan standar auditing yang diterapkan.
Sementara isi dari kertas audit sendiri, dapat berisikan dokumen yang
menunjukkan hal-hal berikut ini, diantaranya:
1. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni
memeriksa pekerjaan apakah sudah sesuai rencana dan telah
disupervisi dengan baik.
2. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni cukup
memahami struktur pengendalian intern agar dapat melakukan
perencanaan audit dan penentuan sifat, saat, serta ruang lingkup
pengujian yang telah dijalankan.
3. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan ketiga yakni mendapat
bukti audit, telah melakukan pengaplikasian prosedur audit, serta
melakukan pengujian yang memberi bukti yang cukup kompeten
sebagai dasar memadai dalam pernyataan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.

Agar mempermudah dalam menelaah kertas kerja, maka kertas kerja


perlu disusun secara sistematis. Adapun susunan yang umumnya
dikerjakan yakni:

1. Draft laporan audit


2. Laporan keuangan auditan
3. Ringkasan informasi bagi penelaah

4
4. Program audit
5. Laporan keuangan atas neraca lajur yang dibuat klien
6. Ringkasan jurnal penyesuaian
7. Working trial balance
8. Daftar utama
9. Daftar pendukung

2.4 Syarat Membuat Kertas Kerja Audit


Kecakapan teknis serta keahlian profesional dari seorang auditor
dapat terlihat dari kertas kerja audit yang pernah dibuat olehnya.
Oleh karena itu, dalam memenuhi standar auditing, terdapat 5 persyaratan
kertas kerja audit yang harus diperhatikan baik-baik. Kelima syarat
tersebut yaitu:

 Lengkap. Lengkap berarti berisi keseluruhan informasi atau data


penting yang perlu dicantumkan dan tidak membutuhkan penjelasan
lisan lebih lanjut.
 Teliti. Teliti berarti memperhatikan penulisan dan perhitungan dalam
laporan dengan seksama. Jangan sampai ada salah tulis dan hitung
sedikit pun.
 Ringkas. Ringkas berarti ada pembatasan pada data atau informasi
yang dilaporkan, perlunya membahas hal pokok yang relevan dengan
tujuan audit, sehingga penyajiannya disampaikan secara ringkas.
 Jelas. Penyusunan dan penyajian informasi harus memiliki kejelasan.
Tak memunculkan makna ganda. Oleh karena itu, sajian data atau
informasi secara sistematik perlu dilakukan.
 Rapi. Kertas kerja audit perlu disajikan secara rapi dan teratur,
sehingga mudah direview oleh berbagai pihak lain.

2.5 Tipe Kertas Kerja Audit


Isi kertas kerja meliputi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat
oleh auditor dalam auditnya. Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang
secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam 5 tipe kertas kerja
berikut ini:
1. Program Audit
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit
unsur tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci
untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit. Dalam program audit, auditor
menyebutkan prosedur audit yang harus diikuti dalam
melaksanakan verifikasi setiap unsur yang tercantum dalam
laporan keuangan, tanggal dan paraf pelaksana prosedur audit
tersebut, serta penunjukkan indeks kertas kerja yang dihasilkan.
Dengan demikian, program audit berfungsi sebagai suatu alat yang

5
bermanfaat utnuk merencanakan jumlah orang yang diperlukan
untuk melaksanakan audit beserta komposisinya, jumlah asisten
dan auditor junior yang akan ditugasi, taksiran jam yang akan
dikonsumsi, serta memungkinkan auditor yang berperan sebagai
supervisor dapat mengikuti program audit yang sedang
berlangsung.
2. Working Trial Balance
Working Trial Balance adalah suatu daftar yang berisi saldo0saldo
akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir
tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjusment dan
penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-
saldo setelah koreksi auditor untuk yang akan tampak dalam
laporan keuangan auditan (audited financial statements). Working
trial balance ini merupakan daftar permulaan yang harus dibuat
oleh auditor untuk memindahkan semua saldo akun yang tercantum
dalam daftar saldo (trial balance) klien. Dalam proses audit,
working trial balance ini digunakan untuk meringkas adjustment
dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor kepada
klien serta saldo akhir tiap-tiap akun buku besar setelah adjusment
atau koreksi oleh auditor. Working trial balance ini mempunyai
fungsi yang sama dengan lembar kerja yang digunakan oleh klien
dalam proses penyusunan laporan keuangan.
3. Ringkasan Jurnal Adjusment
Ketika memproses audit, auditor dapat saja menemukan kesalahan
dalam laporan milik kliennya. Oleh karenanya, auditor dapat
membuat draft jurnal penyesuaian yang akan dibicarakan lebih
lanjut dengan kliennya. Auditor juga akan membuat jurnal
penggolongan kembali untuk unsur-unsur yang tak ada kesalahan
dalam catatan klien.
4. Skedul Utama (Lead Schedule atau Top Schedule)
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas
informasi yang dicaatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun
yang berhubungan. Skedul utama ini digunakan untuk
menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis yang jumlah
saldonya akan dicantumkan dalam laporan keuangan dalam satu
jumlah. Skedul utama memiliki kolom yang sama dengan kolom-
kolom yang terdapat dalam wroking trial balance. Jumlah total
tiap-tiap kolom dalam skedul utama dipindahkan ke dalam kolom
yang berkaitan dengan working trial balance.
5. Skedul Pendukung (Supporting Schedule)
Pada waktu auditor melakukan verifikasi terhadap unsur-unsur
yang tercantum dalam laporan keuangan klien, ia membuat

6
berbagai macam kertas kerja pendukung yang mengautkan
informasi keuangan dan operasional yang dikumpulkannya, dalam
setiap skedul pendukung harus dicantumkan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh auditor dalam memverifikasi dan menganalisis
unsur-unsur yang dicantumkan dalam daftar tersebut, metode
verifikasi yang digunakan, pertanyaan yang timbul dalam audit,
serta jawaban atas pertanyaan tersebut. Skedul pendukung harus
memuat juga berbagai simpulan yang dibuat oleh auditor.

2.6 Pengorganisasian Kertas Kerja Audit


Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit
utama (primary audit objective) atau sub-sub tujuan audit yang diterapkan
auditor. Pengelompokkan KKA harus didasarkan pada sasaran utama atau
sub-sub tujuan audit yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah
pengelompokkan dan untuk menunjukkan dengan jelas keterkaitan
masing-masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA perlu ditentukan
sistem pemberian indeks dan sistem klasifikasi KKA. KKA pada audit
manajemen mengelompokkan bukti-bukti yang diperoleh sesuai dengan
elemen tujuan audit. Jadi dengan demikian setiap KKA akan menyajikan
temuan kelompok kriteria, penyebab, dan akibat, baik dalam bentuk temua
yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk masing-masing elemen audit
tersebut.

2.7 Pemberian Indeks pada Kertas Kerja


Tujuan pemberian indeks pada kertas kerja adalah untuk memudahkan
mencari informasi dalam berbagai daftar yang terdapat pada tipe kertas
kerja. Faktor-faktor yang harus diperhatikan:
1. Setiap kertas diberi indeks, letaknya “Sudut atas / bawah”
2. Pencantuman indeks silang (Cross Index) harus dilakukan sebagai
berikut:
a. Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Skedul Pendukung.
b. Indeks Silang dari Skedul Akun Pendapatan dan Biaya.
c. Indeks Silang Antar Skedul Pendukung.
d. Indeks Silang dari Skedul Pendukung ke Ringkasan Jurnal
Adjusment.
e. Indeks Silang dari skedul Utama ke Working Trial Balance.
f. Indeks Silang utnuk menghubungkan Program Audit dengan
Kertas Kerja.
3. Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print out komputer dan lain-
lain tidak diberi Indeks kecuali jika dilampirkan di belakang kertas
kerja yang berindeks.

7
2.8 Metode Pemberian Indeks Kertas Kerja
Ada tiga metode pemberian indeks terhadap kertas kerja:
1. Indeks angka. Kertas kerja utama dan skedul uatama diberi indeks
dengan angka, sedangkan skedul pendukung diberi subindeks dengan
mencantumkan nomor kode skedul utama yang berkaitan.
Contoh
6 Skedul utama kas
6-1 Kas di bank
6-2 Konfirmasi bank
6-3 Kas kecil
7 Skedul utama piutang usaha dan piutang wesel
7-1 Piutang usaha
7-2 Piutang wesel
7-3 Konfirmasi piutang usaha
7-4 Cadangan kerugian piutang usaha
2. Indeks kombinasi angka dan huruf. Kertas kerja utama dan skedul
utama diberi kode huruf, sedangkan skedul pendukungnya diberi kode
kombinasi huruf dan angka.
Contoh
A Skedul utama kas
A-1 Kas dan bank
A-2 Konfirmasi bank
A-3 Dana kas kecil
3. Indeks angka berurutan. Kertas kerja diberi angka yang berurutan.
Contoh
1 Skedul utama kas
2 Kas dan bank
3 Konfirmasi bank
4 Dana kas kecil

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kertas kerja mcrupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien


dengan Iaporan audit Standar Auditing 339 Kertas Kerja paragraf 03
mendefinisikan kertas kerja: "kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya.
pengujian yang dilakukannya.informasi yang diperolehnya.dan kesimpulan yang
dibuatnya schubungan dengan auditnya" Isi kertas kerja harus berisi dokumen
yang memperlihatkan telah dilaksanakannya

Ada lima faktor yang harus dipertatikan dalam pembuatan kertas kerja:

1. Lengkap: berisi semua informasi yang pokok. Tidak memerlukan


tambahan penjelasan secara lisan.
2. Teliti: auditor harus memperhatikan ketelitian.
3. Ringkas: auditor harus menghindari rincian yang tidak perlu.
4. Jelas: penyajian informasi secara sistematik tidak perlu dilakukan.
penggunaan isilah yang menimbulkan arti ganda atan tidak jelas perlu
dihindari.
5. Rapi: kerapihan dalam pembuatan kertas kerja dan keteraturan penyusunan
kertas kerja akan memhantu anditor senior dalam meriview hasil pekerjaan
stafnya serta memudahkan auditor dalam memperoleh informasi dari
kertas kerja tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dua, A. (n.d.). Pengertian Kertas Kerja Audit, Tujuan, Syarat Membuat, hingga
Contohnya. Retrieved from RDN :
https://www.rusdionoconsulting.com/pengertian-kertas-kerja-audit-tujuan-
syarat-membuat-hingga-contohnya/

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Suhayati, E. (n.d.). Kertas Kerja Audit. Retrieved from


https://repository.unikom.ac.id/63491/1/MATERI%20PERTEMUAN
%205%20PENGERTIAN%20DAN%20FUNGSI%20KERTAS%20KERJA.pdf

Zulbahri, A. (n.d.). Kertas Kerja Audit. Retrieved from academia.edu:


https://www.academia.edu/30232288/KERTAS_KERJA_AUDIT

10

Anda mungkin juga menyukai