Anda di halaman 1dari 24

Program Studi Kebidanan Program Sarjana

Modul
Terapi
Komplementer
dalam
Kebidanan
Asuhan Komplementer
pada Usia Pranikah dan
Remaja

Hapsari Windayanti, S.Si.T.,M.Keb


KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan modul untuk membantu mahasiswa dalam
memahami materi perkuliahan mata kuliah Terapi Komplementer dalam Pelayanan
Kebidanan.
Dalam penyusunan modul ini kami menyadari sepenuhnya bahwa tidaklah
mungkin menyusun modul ini tanpa doa, bantuan dan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Kami mohon maaf apabila terdapat ketidaksempurnaan dalam penyusunan
modul ini. Kami mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang
berkaitan dengan modul ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan sebagai penambah ilmu pengetahuan.

Ungaran, Agustus 2021


Penyusun,

Hapsari Windayanti

1
MODUL II

ASUHAN KOMPLEMENTER
PADA USIA PRANIKAH DAN REMAJA

A. Dekripsi Materi

Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh
ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan kemantangan fisik
saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis.

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun, menurut DEPKES RI
adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin, menurut BKKBN adalah 10
sampai 19 tahun. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10 –19 tahun,
adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut
masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihandan masa anak ke masa dewasa.
Permasalahan pada remaja putri sangatlah kompleks, khususnya mengenai kesehatan
reproduksi seperti adanya nyeri haid.

Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas asuhan komplementer pada usia
pranikah dan remaja untuk mengurangi nyeri disminorhea dengan melakukan yoga
dan akupresure.

B. Tujuan Belajar
1. Mendeskripsikan asuhan komplementer pada usia pranikah dan remaja untuk
mengurangi nyeri disminorhea dengan melakukan yoga
2. Mendeskripsikan asuhan komplementer pada usia pranikah dan remaja untuk
mengurangi nyeri disminorhea dengan melakukan akupresure
3. Melakukan yoga untuk mengurangi nyeri haid
4. Melakukan akupresure untuk mengurangi nyeri haid

D. Petunjuk Belajar

1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi
yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada teman kelompok belajar Saudara/
kepada orang lain yang Saudara anggap tahu/dosen pengampu.

2
2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada dosen pengampu.

KEGIATAN BELAJAR 2

ASUHAN KOMPLEMENTER
PADA USIA PRANIKAH DAN REMAJA

Tujuan:

Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswi memiliki kemampuan untuk:

1. Mendeskripsikan asuhan komplementer pada usia pranikah dan remaja untuk


mengurangi nyeri disminorhea dengan melakukan yoga
2. Mendeskripsikan asuhan komplementer pada usia pranikah dan remaja untuk
mengurangi nyeri disminorhea dengan melakukan akupresure
3. Melakukan yoga untuk mengurangi nyeri haid
4. Melakukan akupresure untuk mengurangi nyeri haid

Uraian Materi

Pengantar menstruasi/haid dan nyeri haid

Menstruasi terjadinya dikarenakan tidak adanya pembuahan ovum pasca ovulasi.


Hal tersebut yang menyebabkan hormon reproduksi wanita menurun secara drastic.
Proses tersebut karena korpus luteum berinvolusi, yang menyebabkan endometrium
yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk implantasi hasil fertilisasi menjadi luruh.
Semua kelenjar meluruh terjadi penurunan nutrisi dan vasospasme pembuluh darah di
endometrium (Guyton dan Hall, 2007).

Hasil survey menunjukkan Di Indonesia, angka kejadian dismenore primer


sebanyak 54,89%. Nyeri haid, juga disebut : dismenore, dysmenorrhea, dismenorhea
dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus-
menerus. Nyeri haid disebabkan karena adanya vasospasme, yang akan menyebabkan
reaksi inflamasi yg mengaktifkan metabolisme asam arakhidonat dan akhirnya

3
melepaskan prostaglandin (PG). Terutama PGF2-alfa yang akan menyebabkan
vasokonstriksi dan hipertonus pada myometrium. Hipertonus ini yang menyebabkan
dismenorea primer (Hillard, 2006). Asam arakhidonat berperan penting dlm produksi
prostgladin, untuk merangsang peradangan (inflamasi). Nyeri haid dibagi menjadi 2 :
nyeri haid/disminorea primer dan disminorea sekunder.

Dismenore/nyeri haid primer merupakan nyeri menstruasi tanpa adanya gejala


patalogis pelvis akibat endometrium yg mengandung prostaglandin dalam jumlah tinggi.
Hal tersebut yang menyebabkan kontraksi tonus miometrium yang kuat sehingga
menyempitkan pembuluh darah dan mengakibatkan iskemi.

Pengantar Nyeri

Long (1996) menyatakan bahwa nyeri merupakan perasaan tidak nyaman yang
benar-benar subyektif. Menurut Potter dan Perry (2005), kemampuan seseorang
dalam mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang dapat menurunkan
& meningkatkan toleransi terhadap nyeri & memengaruhi sikap responden terhadap
nyeri.

Penanganan nyeri Haid

Penanganan nyeri Haid ada 2 jenis yaitu farmakologi dan non farmakologi.

 metode farmakologi

: obat analgetik, obat-obatan anti inflamasi non-steroid (NSAID) seperti


ibuprofen, asam mefenamat dan antagonis kalsium seperti verapamil dan
nifedipin yang dapat menurunkan aktivitas dan kontraktilitas uterus (Morgan &
Hamilton, 2009)

 Non farmakologi

- yoga,

- Akupresure

- teknik relaksasi,

- terapi musik,

- kompres hangat,

- exersice, dll

4
A. YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID PRIMER

1) Manfaat Yoga

Manfaat dengan melakukan yoga diantaranya adalah menambah


kelenturan tubuh, Melancarkan sirkulasi darah, membangun
kekuatan,memperbaiki postur dan mekanisme tubuh, meningkatkan kapasitas
paru-paru,mengendalikan emosi, mencegah stress, depresi, & antistres, jantung
yg sehat, perbaikan sistem tubuh, anti penuaan, Meningkatkan daya
konsentrasi, penerimaan terhadap diri sendiri.

2) Posisi yoga yang harus dihindari saat menstruasi

• Posisi terbalik

yaitu posisi kepala berada dibawah & kaki diatas, sehingga posisi perut menjadi
terbalik, seperti: Sirsasana, Sarvaganasa, Picha Mayurasana, dan lain- lain.

Sirsasana

• Posisi keseimbangan tangan

yaitu tubuh anda bertumpu pada kedua tangan, seperti: Bakasana, Picha
Mayurasana, dan lain – lain.

Bakasana

• Posisi menekuk kebelakang tanpa alat bantu menopang tubuh seperti posisi
kayang (Urdhva Dhanurasana).

5
Urdhva Dhanurasana

• Posisi berplin atau memutar tubuh, seperti: Yognidrasana, Eka Pada Sirsasana,
dan lain – lain.

Yognidrasana

• Posisi yang terlalu banyak memakai dan menekan otot perut, yang akan
menimbulkan kontraksi pada perut, seperti Navasana.

Navasana

• Pernafasan yang dipercepat atau dipaksa seperti Kapalabhati.

• Mengunci Bandha, seperti: Udhiyana Bandha.

3) Beberapa gerakan Yoga untuk nyeri haid

a. Duduk bersila/Sukasana

Duduk bersila/Sukasana bertujuan untuk ketenangan pikiran dan jiwa, dapat


melancarkan pernafasan dan meregangkan otot-otot yang kaku sehingga tubuh
lebih rileks, dan membuat nyeri haid berkurang.

6
b. Paschimottanasana (Seated Forward Fold)

Paschimottanasana (Seated Forward Fold) merupakan salah satu pemanasan


olahraga, seperti mencium lutut dengan kedua kaki lurus ke depan, duduk dengan
kedua tangan dan kaki lurus ke depan, tundukkan kepala sambil kedua tangan lurus,
sampai ke lutut atau kaki. Jika belum sempurna maka gerakannya dengan menekuk
salah satu kaki ke dalam, jangan dipaksakan, cobalah sebisanya.

c. Cat and cow pose /Bitilasana dan Marjaryasana

Cat and cow pose /bitilasana dan marjaryasana bertujuan untuk meregangkan
tubuh atas & leher sambil m’berikan pijatan lembut pd tulang belakang & organ-
organ perut. Aliran ini akan mengirimkan energi melalui tulang belakang untuk
melancarkan peredaran darah & mengurangi kecemasan. Posisi ini membantu jika
kram menstruasi yg disebabkan oleh sembelit.

d. Wild Child pose

Pose Wild Child pose bertujuan untuk memanjangkan punggung bawah & membuka
pinggul sementara ke-2 lutut terpisah lebar & perut rileks diantaranya.
Peregangan ini akan mengurangi nyeri pinggul apapun, serta m’bantu
meningkatkan/mempertahankan kesehatan pinggul. Pose ini akan memicu perasaan
relaksasi & ketenangan.

7
e. Arching pigeon

Arching pigeon dijuluki sebagai “pembuka pinggul” karena pose ini ampuh untuk
mengurangi kram perut, & membantu merasa lebih santai. Arching pigeon
merangsang organ-organ internal, membentang otot bokong dalam, lipatan paha,
dan psoas, otot panjang di sisi kolom tulang belakang dan panggul. Pose ini
membuat pinggul lebih fleksibel, mengurangi sesak yg disebabkan oleh stres &
ketegangan.

f. Camel Pose

Pose ini berfokus pada perut. Sikap unta meningkatkan fleksibilitas dalam tulang
belakang, merangsang sistem saraf, membuka dada dan bahu, serta meningkatkan
sirkulasi dan pencernaan. Tulang belakang kita hampir sebagian besar waktu
tersita dalam posisi condong ke depan dari berjam-jam duduk di
meja/mengendarai mobil. Karena tulang belakang juga dimaksudkan untuk b’gerak
di ke-2 arah, sikap ini dapat membantu memulihkan fleksibilitas alaminya karena
berlatih pose ini akan memperpanjang tulang belakang ke arah belakang dan atas.
Pose unta ini juga akan meregangkan dan menstimulasi perut, yang baik untuk
mengatasi keluhan perut kram.

8
g. Locust pose

Pose ini efektif meredakan sakit yang sangat mendalam. Posisikan tubuh
tengkurap, tangan diarahkan lurus ke belakang punggung, angkat dada dan kakimu
bebarengan.

h. Gerakan backbend

Gerakan backbend yang dapat memperkuat dan melenturkan tulang belakang.


Berkhasiat juga untuk memperbaiki sistem pencernaan dan reproduksi yang lebih
efisien.

i. Fish Pose

Berbaringlah di lantai, tempatkan kedua tangan (telapak tangan mengarah ke


bawah) di bawah bokong. Tekan pergelangan tangan ke lantai untuk membantu
Anda mengangkat dada, sehingga punggung membentuk lengkungan. Dongakkan
leher ke belakang, dan tenangkan otot-otot leher.

j. Tiger Pose

Pose harimau adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri punggung
bawah. Gerakan yoga ini membentangkan tulang belakang berikut saraf-sarafnya,
juga melemaskan saraf punggung bawah. Selain itu, pose harimau juga membantu
meregangkan otot-otot perut.

9
k. Half Bound Squat

Pose ini akan meregangkan pinggul, meredakan kram pada perut.

l. Pose Lilin

Pose ini bertujuan untul memperbaiki peredaran darah, mengatasi sakit kepala
atau pusing, baringkan tubuh sambil mengangkat kaki ke atas lurus sejajar dengan
tembok, angkat juga pinggul agar otot menjadi lebih rileks.

m. Savasana

Pose gerakan yoga ini yaitu tidur terlentang dan bisa dimodifikasi dengan tidur
miring mata tertutup dan rileks. Pose ini adalah cara terbaik untuk menutup dan

10
menyerap latihan, meraih manfaat dari semua latihan. Hal ini juga membantu
untuk bersantai dan rileksasi.

B. AKUPRESURE UNTUK NYERI HAID PRIMER

1. Pengantar Akupresure

Akupresur dapat mengurangi rasa nyeri dengan caranya melakukan penekanan pada
titik akupresur. Penekanan pada titik akupresure diantaranya adanya sensasi rasa
nyaman, terasa pegal, panas dan terasa kesemutan. Apabila sensasi tersebut
tercapai maka sirkulasi energi (qi) dan darah (xue) dpt teraliri dg lancar, karena
pada jaringan tersebut akan memberikan stimulus pd sistem endokrin, melepaskan
candu alami tubuh. Hal tersebut berfungsi untuk menghilangkan stress dan
meningkatkan perasaan senang sehingga dapat menurunkan rasa nyeri
(Widyaningrum, 2013).

2. Mekanisme akupresure

Akupresur dapat meningkatkan kadar endorfin yang berguna sebagai pereda nyeri
yang diproduksi tubuh dalam darah, jaringan syaraf akan memberi stimulus pada
sistem endokrin untuk melepaskan endorfin sesuai kebutuhan yaitu mampu
menurunkan rasa nyeri saat menstruasi.

3. Teknik Pemijatan/penekanan

• Tentukan titik yg akan distimulasi

• Gunakan baby olil/olive oil

• Lakukan pemijatan searah jarum jam, sebanyak 20-30 kali penekanan,

• Lakukan pada kedua sisi tubuh

• Kekuatan tekanan dianggap cukupapabila sepertiga kuku menjadi putih pada


saat penekanan dilakukan

11
• pemijatan yang dilakukan jeda 10 menit

4. Titik-titik yang dapat mengurangi nyeri haid primer

a) Titik LI 4

Titik LI4 terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk. Lokasi pada
tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.

b) PC6 (Neiguan)

Titik PC 6 (Neiguan) ferfungsi meredakan nyeri. Lokasi pada 2 cun tulang (3


jari) di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam.

c) Titik LR3 (Taichong)

Dari hasil penelitian menyampaikan titik tersebut efektif mengurangi intensitas


nyeri (Hasanah (2010). Terletak di proximal pertemuan tulang-tulang
metatarsal I dan II, pada punggung kaki pada cekungan antara pertemuan
pangkal tulang ibu jari dan jari ke-2 telapak kaki.

12
d) titik SP6 (San yin jiao)

Lokasi terletak 3 cun di atas malleolus internus, ditepi posterior tibia berfungsi
melancarkan menstruasi, menghentikan keputihan dan mengurangi nyeri.

C. TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENGURANGI NYERI HAID

Menurut huges dkk (2005) teknik relaksasi melalui olah nafas merupakan salah
satu keadaan yg mampu merangsang tubuh untuk membentuk sistem penekan
nyeri yg akhirnya menyebabkan penurunan nyeri. Teknik relaksasi bermanfaat
untuk pengobatan penyakit dr dlm tubuh meningkatkan kemampuan fisik &
keseimbangan tubuh dan pikiran. Karena olah nafas dianggap membuat tubuh
menjadi rileks berdampak pada keseimbangan tubuh & pengontrolan tekanan
darah.

Menurut Smeltzer and Bare (2002), bahwa teknik relaksasi nafas, dengan cara
nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi scr maksimal) & cara
menghembuskan nafas secara perlahan. Selain dapat mengurangi intensitas
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru &
meningkatkan oksigenasi darah.

Pada kondisi rileks tubuh akan menghentikan produksi homon adrenalin &
hormon yang diperlukan saat stress. Karena hormon seks estrogen dan
progesteron serta hormon stress adrenalin diproduksi dari blok kimiawi yang
sama, ketika kita mengurangi stress maka mengurangi produksi kedua hormon
seks tersebut. Oleh karena itu, perlunya rileksasi untuk memberikan
kesempatan bagi tubuh memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan
haid yang bebas dari nyeri haid. Dengan merelaksasikan otot- otot skelet yg
mengalami spasme yg disebabkan oleh peningkatan prostaglandin, vasodilatasi
pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yg mengalami
spasme dan iskemik. Teknik relaksasi nafas dalam mampu merangsang tubuh

13
untuk melepaskan endogen yaitu endorphin dan enkelalin (Smeltzer & Bare,
2002).

Relaksasi melibatkan sistem otot & respirasi sehingga tidak membutuhkan alat,
mudah dilakukan kapan saja /sewaktu-waktu. Prinsip yang mendasari penurunan
nyeri oleh teknik relaksasi, terletak pada fisiologi sistem syaraf otonom yang
merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang mempertahankan
homeostasis lingkungan internal individu.

D. TERAPI MUSIK UNTUK MENGURANGI NYERI HAID

Mekanisme terapi musik dalam menurunkan nyeri berdasarkan pada prinsip Gate
Control dan teori endorphin. Musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang
berperan menenangkan & merangsang sistem limbik jaringan neuron otak.
Gelombang alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai.

Pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas dismenorea primer.


Musik dapat memengaruhi persepsi nyeri, musik dapat berefek positif melalui
mekanisme pengalihan perhatian terhadap nyeri (distraksi), memberikan
perasaan nyaman, merangsang pengeluaran endorphin & menyebabkan perasaan
tenang (relaksasi). Mendengarkan musik, memfokuskan pikiran & perhatiannya
pada suara atau irama musik yang diterimanya, sehingga fokus perhatiannya
terhadap stimulus nyeri teralihkan /berkurang.

Mekanisme distraksi yaitu terjadi penurunan perhatian/persepsi terhadap nyeri


dengan memfokuskan perhatian pada stimulasi lain/menjauhkan pikiran
terhadap nyeri. Smelzer dan Bare (2002) menyampaikan distraksi merupakan
mekanisme teknik kognitif yang menjadi strategi efektif untuk mengalihkan
fokus perhatian seseorang pada sesuatu selain nyeri. Orang yang kurang
menyadari adanya nyeri / memberikan sedikit perhatian pada nyeri hanya akan
terganggu & lebih toleran terhadap nyeri.

Potter dan Perry (2005), menyatakan bahwa distraksi menyebabkan


terstimulasinya sistem aktivasi retikuler. Jika sistem aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri/stimulus yg menyakitkan, maka akan menurunkan
respon nyeri.

E. KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI HAID

kompres hangat dapat meredakan iskemia, menurunkan kontraksi uterus &


melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan

14
mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan
aliran menstruasi, dan meredakan Vasokongesti pelvis (Bobak, 2005).

Menurut Perry & Potter (2005), prinsip kerja kompres hangat dengan
menggunakan buli-buli panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi,
terjadinya pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan
menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan
otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang.

F. EXERSICE/LATIHAN FISIK

Melakukan exersice tubuh akan menghasilkan endorphin, endorphin yang


dihasilkan di otak & susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini berfungsi
sebagai obat penenang alami, sehingga menimbulkan rasa nyaman. Kadar
endorphin meningkat dapat mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi.

Exercise menyebabkan endorphin keluar dan ditangkap oleh reseptor di dalam


hipothalamus dan sistem limbic, sehingga berfungsi untuk mengatur emosi.
endorphin meningkat terbukti menyebabkan penurunan nyeri, peningkatan daya
ingat, memperbaiki nafsu makan, kemampuan seksual, tekanan darah dan
pernafasan (Harry, 2007). Exercise/ latihan fisik efektif dalam mengurangi
masalah nyeri terutama nyeri dismenore. Latihan fisik adalah aktivitas fisik
untuk membuat kondisi tubuh meningkatkan kesehatannya dan mempertahankan
kesehatan jasmani. Exercise/latihan fisik terbukti dapat meningkatkan kadar
endorphin 4-5 kali di dalam darah, semakin banyak melakukan exercise maka
akan semakin tinggi pula kadar endorphin.

Jhamb, et al. (2008), latihan fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan
penurunan tingkat keletihan otot. Remaja dengan dismenore akan mengalami
kram otot terutama pada abdomen bawah yang bersifat siklik disebabkan
karena kontraksi yang kuat & lama pada dinding uterus sehingga terjadi
kelelahan otot dan physical inactivity maka diperlukan exercise untuk
menghilangkan kram otot tersebut (Jham, et al., 2008). exercise dapat
mengurangi keletihan/ kelelahan otot terutama pada abdomen bawah, sehingga
intensitas nyeri dapat menurun.

Latihan

• ..\Yoga Untuk Nyeri Menstruasi ( Bagian 2- Olah Tubuh Restoratif ).mp4

• ..\Yoga Untuk Nyeri Menstruasi (Bagian 1- Persiapan & Olah Nafas).mp4

15
Tugas

Silakan masing-masing mahasiswa mempraktikkan yoga dan akupresure untuk


mengurangi nyeri haid primer. Dokumentasi praktik dalam bentuk video.

Ketentuan :

Nim ganjil : yoga untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri

Nim genap : akupresure untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri

16
CHEKLIST
AKUPRESURE UNTUK MENGURANGI NYERI HAID
(DISMINORHEA PRIMER)

NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A. SIKAP DAN PERILAKU
Menyapa klien dengan ramah dan sopan
0 Tidak dikerjakan
1.
1 Menyapa klien saja
2 Menyapa dan memberikan salam dengan sopan dan ramah
Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak memperkenalkan diri kepada klien
2. 1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
2. Memperkenalkan diri sebagai bidan dan menyebutkan nama sambil berjabat
tangan
Merespon terhadap reaksi pasien
0 Tidak merespon
3.
1 Merespon terhadap reaksi pasien tapi tidak ditanggapi dengan tepat
2 Memberikan respon dengan tepat kepada pasien
Percaya diri
0 Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara kurang jelas
4.
1 Tergesa gesa dan terlihat ragu- ragu
2 Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
Teruji menjelaskan maksud dan tujuan
0 Tidak dilakukan
1 Memberi kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tetapi tidak
5.
merespon dengan baik
2 Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera
memberikan tanggapan dengan baik.
Skor A = 10
B. CONTENT
Pijat Titik LI 4, sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam, dilakukan di ke-2
sisi tubuh.
 Titik LI 4 : terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk, Lokasi pada
tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.

6.

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Pijat PC6 (Neiguan), sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam, dilakukan di
7. ke-2 sisi tubuh.
Titik PC6 (Neiguan) : sekitar 3 jari diatas pergelangan tangan
17
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
0 1 2

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Pijat Titik LR3 (Taichong), sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam,
dilakukan di ke-2 sisi tubuh.
Titik LR3 (Taichong) : Proximal pertemuan tulang-tulang metatarsal I dan II. pada
punggung kaki sekitar 2 jari, Lokasi pada punggung kaki pada cekungan antara
pertemuan pangkal tulang ibu jari dan jari ke-2 telapak kaki.

8.

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Pijat Titik SP6 (San yin jiao), sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam,
dilakukan di ke-2 sisi tubuh.
Titik SP6 (San yin jiao): terletak 3 cun di atas malleolus internus, ditepi posterior
tibia

9.

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
SKOR B : 8
C. TEKNIK
Teruji melakukan prosedur secara sistematis
0. Tidak dilakukan
10.
1. Melakukan prosedur tetapi tidak secara urut.
2. Melakukan prosedur secara urut/runtun.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
11. 0 Menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh klien
1 Sebagian masih menggunakan istilah-istilah medis

18
NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
Memberi kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
0. Tidak dilakukan
1. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang belum
12. dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan apa yang
belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan dari apa yang menjadi
pertanyaan klien
Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0. Tidak dilakukan
13. 1. Mendokumentasikan hasil tindakan tanpa identitas pelaksana
2. Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan dengan tanggal, jam,nama dan
tanda tangan pelaksana
SKOR C = 8
TOTAL SKOR = 26
NILAI = (TOTAL SKOR/26 X 100)

19
CHEKLIST
YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID
Persiapan alat :
- Matras
- Bantal
- Guling/selimut yang digulung

NO NILAI
BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
Sukasana dan Pernafasan sitkari
• Duduk tegak bersilategakkan punggung, dadanya dorong ke depan, tarik bahunya ke atas dan diputar kearah
belakang, ayunkan tulang ekor sedikit ke dalam (rasakan pinggang terasa netral) dan dagu dorong sedikit ke
belakang agar leher sejajar tulang punggung
• Pejamkan mata, letakkan ke-2 tangan di perut bagian bawah,
• melakukan pernafasan sitkari tempelkan gigi bagian atas dan bawah, tempelkan ujung lidah pada pertemuan
gigi, tarik nafas melalui mulut/gigi (suara mendesis) & rasakan udara sejuk memasuki rongga mulut,
tenggorokan dan rongga dada,
• tutup mulut selesai menarik nafas, tahan nafasfokus
• Buang nafasperlahan keluarkan nafas melalui lubang hidung, uraikan ketegangan
• Lakukan beberapa putaran nafas (2 kali putaran)
1.

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Butterfly pose modifikasi gerakan sufi
- duduk dengan ke-2 lutut ditekuk, tangan di ke-2 lutut dan telapak kaki ditempelkan dan tempatkan tumit agar
berjauhan dengan area tulang kemaluan,
- pelan-pelan membuat putaran besar : putar badan ke depan, ke belakang,
- berputar pelan kemudian berhenti disisi lutut kiri, nafas diarahkan pada perut sisi kiri, pelan-pelan diayunkan
ke sisi kanan dan arahkan nafas pada sisi perut yang kanan, putar ke belakang,
- ulangi putaran 1 kalirasakan pijatan lembut pada ke-2 sisi rahim
- putar arahdari sisi kiri ke sisi kanan, buat putaran semakin besar, semakin condong ke depan, semakin
condong kearah lututrasakan perut bagian bawah semakin terpijatsemakin rileks
- Lakukan beberapa putaran (lakukan 2 kali putaran)
2. - Rapatkan lutut

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Posisi clild pose modifikasi
- duduk diatas tumit, letakkan guling/selimut yg digulung diantara ke-2 paha dan bantal didepannya, pelan-
pelan turunkan perut bagian bawah, dada, dan kepala di bantal
3.
- pejamkan mata + bernafas sitkari, nafas diarahkan ke bagian yang nyeri/kram perut bagian bawah
- dilakukan kurang lebih 5 menit
- tarik nafas dan perlahan kembali duduk di atas tumit. Bantal dan selimut yg digulung/guling dipinggirkan.

20
NO NILAI
BUTIR YANG DINILAI
0 1 2

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Cat and cow pose
 Posisi meja /table pose/merangkak letakkan ke-2 telapak tangan di alas dan sejajar bahu, lutut
di alas dan sejajar panggul. Telapak tangan menempel flat pada alas dan renggangkan jari-jari
tangan.
 Perlahan, buang nafas dan tarik tulang ekor masuk ke dalam, bungkukkan tulang punggung mulai
dari pinggang hingga ke leher dan tarik dagu ke dada, mata menatap pusar. Nafas diarahkan ke
perut bagian bawah
 Tarik nafas, arahkan tulang ekor ke luar dan panjangkan tulang punggung, dorong dada ke depan
dan tarik dagu ke atas. Mata menatap 1 titik di atas, bernafas berlahan
 Lakukan 3 kali putaran
4.
 Kembali ke table pose

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Postur modifikasi
 Duduk diatas tumit,
 Angkat pinggul, dorong pinggul ke depan, angkat dada, lihat ke atas dan pelan-pelan turunkan
pinggul dan kembali duduk
 Rentangkan ke-2 tangan ke depan, tundukkan kening, dalam posisi child pose
 Letakkan kaki kanan diantara ke-2 tangan dan rentangkan kaki kiri sejauh mungkin ke belakang
dengan punggung kaki beristirahat pada alas,
 berlahan angkat tubuh, tangan memegang pinggul, angkat dada, lihat ke atasstimulasi perut
bagian bawah (nafas diarahkan di perut bawah (bisa dengan pernafasan sitkari)
 Buang nafas, arahkan ke-2 tangan diletakkan di sisi lutut, tekuk lutut kaki bagian kanan, berlahan
angkat dada, bernafas (arahkan pada perut bagian bawah/pernafasan sitkari),
5.  berlahan kita turunkan perut, dada di atas lutut dan biarkan tangan diarahkan ke depan,
tundukkan kening, arahkan nafas pada perut, berlahan angkat tubuh.
 Jejakkan kaki kanan ke belakang, angkat pinggul, ayunkan tulang ekor ke atas, turunkan tumit
(tahan sejenak, rilekskan perut)
 Kembali duduk diatas tumit, kemudian posisi child pose, letakkan ke-2 lengan diatas badan.

21
NO NILAI
BUTIR YANG DINILAI
0 1 2

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Lakukan bagian lainnya : sisi kiri
 Duduk diatas tumit,
 Angkat pinggul, dorong pinggul ke depan, angkat dada, lihat ke atas dan pelan-pelan turunkan
pinggul dan kembali duduk
 Rentangkan ke-2 tangan ke depan, tundukkan kening, dalam posisi child pose
 Letakkan kaki kiri diantara ke-2 tangan dan rentangkan kaki kanan sejauh mungkin ke belakang
dengan punggung kaki beristirahat pada alas,
 berlahan angkat tubuh, tangan memegang pinggul, angkat dada, lihat ke atasstimulasi perut
bagian bawah (nafas diarahkan di perut bawah (bisa dengan pernafasan sitkari)
 Buang nafas, arahkan ke-2 tangan diletakkan di sisi lutut, tekuk lutut kaki bagian kiri, berlahan
angkat dada, bernafas (arahkan pada perut bagian bawah/pernafasan sitkari),
 berlahan kita turunkan perut, dada di atas lutut dan biarkan tangan diarahkan ke depan,
tundukkan kening, arahkan nafas pada perut, berlahan angkat tubuh.
 Jejakkan kaki kiri ke belakang, angkat pinggul, ayunkan tulang ekor ke atas, turunkan tumit
(tahan sejenak, rilekskan perut)
 Kembali duduk diatas tumit, kemudian posisi child pose, letakkan ke-2 lengan diatas badan.
 Pejamkan mata dan bernafas dengan berlahan

6.

0 : tidak dilakukan

22
NO NILAI
BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat
Savasana modifikasi
 Posisi istirahatsiapkan bantal dan guling/selimut yang digulung
 Tekuk lutut, letakkan guling/selimut yang digulung diletakkan untuk bagian bawah lutut, paha
dan lutut dibuka, telapak kaki ditempelkan, berlahan turunkan badan, kepala bersitirahat di
bantal, tangan dapat diletakkan di samping atau di perut bagian bawah, pejamkan mata, biarkan
tubuh beristirahat lebih nyaman
 Bernafas dengan berlahan/pernafasan sitkari, buang nafas uraikan ketegangan, rasakan otot-otot
mulai rileks, lebih nyaman
 Tekuk lutut, peluk lutut ke arah dada, tekan lutut ringan, rasakan otot-otot semakin nyaman,
7. berayun ke kanan ke kiri
 Berbalik miring ke kanan, berlahan-lahan angkat tubuh untuk duduk bersila

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tidak tepat
2 : dilakukan dengan tepat

Total skor

Nilai akhir = (total skor/14) x 100


Pict Yoga : Shindu, Pujiastuti

DAFTAR PUSTAKA

• Amalia, Astrid. 2015. Tetap Sehat dengan Yoga. Jakarta Selata: Panda Medika.
• Shindu, Pujiastuti. 2013. Panduan Lengkap Yoga Untuk Hidup Sehat dan
Seimbang. Bandung: Mizan Pustaka.
• Rakhshaee, Z. Effect of three yoga poses (cobra, cat and fish poses) in women
with primary dysmenorrhea: a randomized clinical trial. J Pediatr
Adolesc Gynecol, 24 (4), 192-6, Aug 2011.
• Bobak, et all. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Diterjemahkan oleh
Maria A. Wijayarini. EGC. Jakarta
• Hartono. R.I.W. 2012. Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi dengan
terapi gizi medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai