Anda di halaman 1dari 7

HUKUM WAKAF

Disusun oleh:
Saprida, S.H.I., M.H.I

Universitas Indo Global Mandiri Palembang


A. Pengertian dan Hukum Wakap
Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syara’ ialah
menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan
kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak
diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya
saja. Pengertian wakaf menurut mazhab Syafi’i dan Hambali adalah seseorang menahan
hartanya untuk bisa dimanfaatkan di segala bidang kemaslahatan dengan tetap
melanggengkan harta tersebut sebagai taqarrub kepada Allah.

B. Syarat dan Rukun Wakaf


Menurut Fiqh, Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi rukun dan syarat wakaf ada 4
yakni :

1.Wakif (orang yang mewakafkan tanah)

2.Maukuf bih (barang atau harta yang diwakafkan)

3.Mauquf ‘alaih (pihak yang diberi wakaf/ peruntukkan wakaf)

4.Shighat (pernyataan/ikrar wakif sebagai suatu kehendak untuk


mewakafkan harta bendanya).
C. Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan Wakaf
Adapun prinsip-prinsip dalam pengelolaan wakaf adalah :

Asas Keberlangsungan Manfaat

Asas Pertanggungjawaban

Asas Profesional Manajemen

Asas Keadilan Sosial


D. Harta yang Diwakafkan
Wakaf meskipun tergolong pemberian sunnah, namun tidak bisa dikatakan sebagai sedekah
biasa. Sebab harta yang diserahkan haruslah harta yang tidak habis dipakai, tapi bermanfaat
secara terus menerus dan tidak boleh pula dimiliki secara perseorangan sebagai hak milik
penuh. Oleh karena itu, harta yang diwakafkan harus berwujud barang yang tahan lama dan
bermanfaat untuk orang banyak, misalnya:

Sebidang tanah

Pepohonan untuk diambil manfaat atau hasilnya

Bangunan Masjid, madrasah, atau jembatan

Dalam Islam, pemberian semacam ini termasuk sedekah jariyah atau amal jariyah, yaitu
sedekah yang pahalanya akan terus menerus mengalir kepada orang yang bersedekah.
Bahkan setelah meninggal sekalipun, selama harta yang diwakafkan itu tetap bermanfaat.
Hadits Nabi SAW.:
َ ‫ار َي ٍة اَ ْو ِع ْل ٍم َي ْن َت َف ُع ِب ِه اَ ْو َولَ ِد‬
)‫صال ٍِح َيدْ ُع ْولَ ُه (رواه مسلم‬ ِ ‫ص َد َق ٍة َج‬ ٍ َ‫ات ا ْبنَ ا َد َم ِا ْن َق َط َع َع َمل ُ ُه ِاالَّ مِنْ َثال‬
َ :‫ث‬ َ ‫ِا َذا َم‬
Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga
(macam), yaitu sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang dimanfaatkan, atu anak
shaleh yang mendoakannya. (HR Muslim).
Berkembangnya agama Islam seperti yang kita lihat sekarang ini diantaranya adalah karena
hasil wakaf dari kaum muslimin. Bangunan-bangunan Masjid, mushAllah, madrasah,
pondok pesantren, panti asuhan dan sebagainya hampir semuanya berdiri di atas tanah
wakaf. Bahkan banyak pula lembaga-lembaga pendidikan Islam, majelis taklim, madrasah,
dan pondok-pondok pesantren yang kegiatan operasionalnya dibiayai dari hasil tanah
wakaf. Karena itulah, maka Islam sangat menganjurkan bagi orang-orang yang kaya agar
mau mewariskan sebagian harta atau tanahnya guna kepentingan Islam. Hal ini dilakukan
atas persetujuan bersama serta atas pertimbangan kemaslahatan umat dan dana yang
lebih bermanfaat bagi perkembangan umat.

E. Benda Tidak Bergerak yang Dapat Diwakafkan


1. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar.
2. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah dan atau bangunan.
3. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah
4. Hal milik atas satuan rumah sesuai dengan peraturan perundag-undangan yang berlaku.
5. Benda tidak bergerak lain yang sesuai dengan sejarah dan peraturan perundang-
undagan.
F. Benda Bergerak yang dapat Diwakafkan
1. Uang rupiah
2. Logam mulia
3. Surat berharga
4. Benda bergerak lain yang berlaku
5. Kendaraan
6. Hak atas kekayaan intelektual
7. Hak sewa sesuai ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. Hikmah Wakaf
Ibadah wakaf yang tergolong pada perbuatan sunnah ini banyak sekali hikmahnya yang
terkandung dalam wakaf ini, antara lain:

Harta benda yang diwakafkan dapat tetap terpelihara dan terjamin kelangsungannya.
Tidak perlu khawatir barangnya hilang atau pindah tangan, karena secara prinsip
barang wakaf tidak boleh ditassarufkan, apakah itu dalam bentuk menjual,
dihibahkan atau diwariskan.

Pahala dan keuntungan bagi si wakif akan tetap mengalir walaupun suatu ketika ia
telah meninggal dunia, selagi benda wakaf itu masih ada dan dapat dimanfaatkan.
Oleh sebab itulah diharuskan benda wakaf itu tahan lama.

Wakaf merupakan salah satu sumber dana yang sangat penting manfaatnya bagi
kehidupan agama dan umat. Antara lain untuk pembinaan mental spiritual dan
pembangunan segi fisik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai