Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

“PERBANDINGAN PEMERINTAHAN”

(Sistem Presidensial, Parlementer, Semi Presidensial dan Hybird)

Dosen Pengampu :

Dr. Isnaini Mualidin, S.IP., M.PA

Di susun oleh :

Erfan Fajri (20190520160)

ILMU PEMERINTAHAN

ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selain mempunyai bentuk negara dan bentuk pemerintahan, negara-negara di dunia


juga mempunyai sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan merupakan suatu sistem sebagai
alat untuk mengatur jalannya pemerintahan sesuai pada kondisi negara dengan tujuan menjaga
kestabilan negara.

Tentunya sistem pemerintahan di negara ini berbeda-beda tergantung pada keinginan


negara-negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa dan negaranya.
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial merupakan sistem pemerintahan yang telah dianut oleh banyak negara. Negara
Amerika Serikat dan Inggris dianggap sebagai pelopor dari sistem pemerintahan presidensial
dan sistem parlementer. Dari dua model tersebut dapat diambil contoh, meskipun sama-sama
menggunakan sistem presidensial atau parlementer, masih terdapat variasi-variasi yang harus
disesuaikan dengan perkembangan ketatanegaraan negara yang bersangkutan. Misalnya
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial tidak akan sama persis dengan sistem
pemerintahan presidensial yang berjalan di Amerika Serikat. Bahkan negara-negara tertentu
menggunakan sistem campuran antara presidensial dan parlementer (mixed parliamentary
presidential system).

Akan tetapi pada paper ini tidak hanya membahas sistem pemerintahan presidensial dan
sistem parlementer tetapi juga akan membahas sistem pemerintahan semi presidensial dan
sistem pemerintahan hybrid. Dalam paper ini akan dibahas mengenai dari sistem masing-
masing sistem pemerintahan tersebut dan contoh negara yang menganut sistem pemerintahan
tersebut.

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan sistem pemerintahan presidensial, parlementer, semi


parlementer, dan hybrid?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Presidensial

Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang memisahkan


kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif. Sistem presidensial sendiri merupakan sistem
pemerintahan yang terpusat pada kekuasaan presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara. Badan eksekutif tidak bergantung pada legislatif, serta kedudukan badan
eksekutif lebih kuat dalam menghadapi badan legislatif. Sistem presidensial sebagai
pemerintahan perwakilan rakyat yang representatif dan memiliki prinsip sistem pemisahan
kekuasaan yang tegas, pemisahan kekuasaan dalam hal ini adalah pemisahan kekuasaan antara
eksekutif dan legislatif yang diartikan sebagaimana kekuasaan kekuasaan eksekutif dipegang
oleh suatu badan yang didalam menjalankan tugas tersebut tidak bertanggung jawab pada
badan perwakilan rakyat (kekuasaan legislatif).

Bagir Manan mengatakan bahwa sistem pemerintahan presidensial dapat dikatakan


sebagai subsitem pemerintahan republik, karna memang hanya dapat dijalankan dalam negara
yang berbentuk republic. Sistem pemerintahan presidensial sebagai sistem pemerintahan yang
banyak digunakan oleh negara-negara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kepala negara menjadi kepala pemeritahan.


b. Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen, namun bertanggung jawab
langsung kepada rakyat yang berdaulat;
c. Menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden;
d. Posisi eksekutif dan legislatif sama-sama kuat.
e. Anggota parlemen tidak boleh menduduki jabatan eksekutif dan begitu pula sebaliknya;
f. Presiden tidak bisa memaksa atau membubarkan parlemen;
g. Presidensial berlaku prinsip supremasi konstitusi, karena itu dan pemerintahan eksekutif
bertanggung jawab kepada konstitusi

Keberadaan sistem pemerintahan presidensial mempunyai kelebihan dan kekurangan,


kelebihan dari sistem pemerintahan presidensial sendiri adalah dimana lebih terjaminnya
stabilitas pemerintahan. Sedangkan kekurangan dari sistem pemerintahan presidensial adalah
sistem pemerintahan ini cenderung lebih menempatkan eksekutif sebagai bagian kekuasaan
yang sangat berpengaruh karena kekuasannya sangat besar. Maka sebab itu diperlukan
pengaturan konstitusional untuk mengurangi dampak negatif atau kelemahan dari sistem
pemerintahan presidensial. Secara umum sistem pemerintahan presidensial memiliki kelebihan
dan kekurangannya sebagai berikut :

 Kelebihan sistem pemerintahan presidensial


a. Stabilitas kekuasaan eksekutif yang didasarkan pada masa jabatan presiden;
b. Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat, dipandang lebih demokratis;
c. Pemisahan kekuasaan berarti pemisahan yang dibatasi (perlindungan kebebasan individu
atas tirani pemerintah).
 kekurangan dari system presidensial
a. Kemandegan atau konflik eksekutif-legislatif bisa berubah menjadi jalan buntu, adalah
akibat dari koeksistensi dari dua badan independen yang diciptakan oleh pemerintahan
presidensial yang mungkin bertentangan;
b. Masa jabatan presiden yang pasti menguraikan periode-periode yang dibatasi secara kaku
dan tidak berkelanjutan, sehingga tidak memberikan kesempatan untuk melakukan
berbagai penyesuaian yang dikehendaki oleh keadaan;
c. Sistem pemerintahan presidensial berjalan atas dasar aturan “pemenang mengusai semua”
yang cenderung membuat politik demokrasi sebagai sebuah permainan dengan potensi
konfliknya.

Negara amerika serikat adalah negara yang menganut system presidensial, yang dimana
kekuasaan eksekutif di Amerika Serikat di pegang oleh presidenn. sehingga kedudukan
presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Presiden dipilih
langsung oleh rakyat dan menjalankan pemerintahan berpedoman kepada UUD dan undang-
undang serta bertanggung jawab kepada rakyat. Kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh
kongres yang terdiri dari dua kamar, yaitu terdiri dari senat dan dewan perwakilan rakyat.
Kemudian kekuasaan yudikatif di AS dijalankan oleh Mahkamah Agung terhadao semua
perkara, kecuali soal impeachment (proses pemecatan presiden).

B. Sistem Parlementer

Sistem pemerintahan palementer adalah sistem pemerintahan yang eksekutif dengan


legislatifnya memiliki hubungan yang bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Sistem
pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan dimana hubungan antara badan
eksekutif dan legislatif yang sangat erat, hal ini disebabkan adanya pertanggungjawaban para
Menteri terhadap Parlemen. Setiap kabinet yang dibentuk harus memperoleh dukungan
kepercayaan dengan suara terbanyak di Parlemen, dengan demikian kebijakan pemerintah atau
kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki Parlemen. Sistem pemerintahan
parlementer merupakan sistem pemerintahan yang paling luas diterapkan di seluruh dunia.

 Sistem pemerintahan parlementer meliputi dua bentuk yaitu, sistem pemerintahan


parlementer dengan dua partai dimana dalam hal ini:

a. Ketua partai politik yang memenagkan pemilu sekaligus ditunjuk sebagai formatur kabinet,
dan lansung sebagai Perdana Menteri.

b. Seluruh Menteri dalam adalah mereka yang terpilih sebagai anggota parlemen dengan
konsekuensi setelah diangkat menjadi Menteri harus non aktif dalam parlemen (kabinet
parlementer).

c. Partai politik yang menguasai kabinet adalah sama dengan partai politik yang memegang
mayoritas di House of Commons, maka kedudukan kabinet sangat kuat sehingga jarang di
jatuhkan oleh parlemen sebelum dilaksanakan pemilu berikutnya.

 Sistem parlementer dengan multipartai, dimana dalam hal ini:

a. Didalam parlemen tidak satu pun dari partai politik yang mampu menguasai kursi secara
mayoritas, maka pembentukan kabinet disini sering tidak lancar.

b. Kepala negara akan menunjuk tokoh politik tertentu untuk bertindak sebagai pembentuk
kabinet atau formatur.

c. Formatur harus mengingat perimbangan kekuatan di Parlemen, sehingga setiap kabinet


dibentuk merupakan bentuk kabinet koalisi (gabungan dari beberapa partai politik).

 Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah:

a. Kedudukankepala negara tidak dapat diganggu gugat.

b. Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri bertangung jawab kepada parlemen.

c. Susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas suara terbanyak dalam parlemen.

d. Kabinet dapat dijatuhkan atau dibubarkan setiap waktu oleh parlemen.

e. Kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan tidak terletak dalam satu tangan atau
satu orang.
Negara inggris merupakan negara menganut system parlementer. Kepala negara yang
dipegang oleh ratu yang bersifat simbolis dan tidak dapat diganggu gugat, dan perananan
perundang-undangan dalam penyelenggara negara lebih banyak bersifat konvensi (peraturan
tidak tertulis). Di negara ini hanya ada dua partai besar (partai konservatif dan partai buruh),
sehingga partai yang memenangkan pemilu diberi hak untuk memerintah, partai yang kalah
sebagai oposisi.

Kekuasaan pemerintahan inggris berada di tangan perdana menteri yang memimpin


menteri atau sering disebut cabinet government. Perdana menteri mempunyai kekuasaan cukup
besar antara lain : a. memimpin kabinet yang anggotanya telah dipilihnya sendiri, b.
membimbing majelis rendah, c. menjadi penghubung dengan ratu, d. memimpin partai
mayoritas. Perdana menteri ini sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilihan umum sebelum
masa jabatan parlemen yang lamanya lima tahun berakhir.

C. Sistem Semi Presidensial

Sistem Semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua


sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Secara umum, sistem pemerintahan semi-
presidensial memisahkan pemilihan presiden dan lembaga legislatif. Dalam sistem
pemerintahan ini di satu segi ada pembedaan antara kepala negara dan kepala pemerintahan,
tetapi kepala negaranya adalah presiden yang dipilih dan bertanggung jawab kepada rakyat
secara langsung seperti dalam sistem presidensial. Adapun kepala pemerintahan di satu segi
bertanggung jawab kepada presiden, tetapi di segi lain ia diangkat karena kedudukannya
sebagai pemenang pemilu yang menduduki kursi parlemen, dan karena itu ia bertanggung
jawab kepada parlemen. Hal ini lah yang menjadikan sistem pemerintahan semipresidensial
dapat pula dikatakan dengan dual eksekutif atau eksekutif ganda.

 Ciri-ciri pemerintahan semi presidensial:

Dari presidensial

 Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan


dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
 Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan Menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 Eksekutif sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut.

Dari parlementer

 Dikepalai oleh seorang perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan


sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

D. Sistem Hybird/Campuran

Sistem pemerintahan campuran dengan sistem pemerintahan quasi. Sistem


pemerintahan quasi pada hakikatnya merupakan bentuk variasi dari sistem pemerintahan
parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Hal ini disebabkan situasi dan kondisi yang
berbeda sehingga melahirkan bentuk-bentuk semuanya. Sistem pemerintahan quasi bukan
merupakan bentuk sebenarnya. Dalam sistem ini dikenal bentuk quasi parlementer dan quasi
presidensial.

Kecenderungan penerapan sistem pemerintahan campuran (quasi) itu timbul dari


kesadaran dan orientasi politik bahwa didalam sistem pemerintahan presidensial dan sistem
pemerintahan parlementer selalu saja ditemukan adanya kelemahan-kelemahan disamping
terdapat pula kelebihan bawaan dari masing masing sistem pemerintahan tersebut, maka sistem
pemerintahan campuran dapat dikatakan merupakan jalan tengahantara sistem pemerintahan
presidensial dan sistem pemerintahan parlementer. Sejumlah literatur menyebutkan terdapat
kekurangan dan kelebihan dalam sistem pemerintahan campuran, yaitu sebagai berikut:

a. Sistem pemerintahan campuran menggabungkan kelebihan yang ada pada sistem


pemerintahan parlementer dan presidensial, daya tarik sistem pemerintahan campuran
dalam hal ini adalah kemampuan menggabungkan kelebihan dari presidensial yang dipilih
langsung dengan perdana menteri yang harus memiliki dukungan mayoritas absolut di
lembaga legislatif
b. Terdapat konsensus atau kesepakatan bersama yang menyebabkan didalam sistem
pemerintahan campuran memfokuskan pada kapasitasnya untuk meningkatkan
akuntabilitas dan keterkenalan eksekutif, dan juga membangun sistem saling pengawasan
dan pengimbangan antara kedua sayap eksekutif dalam pemerintahan

Sistem pemerintahan campuran selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan,


kekurangan sistem pemerintahan campuran, antara lain sebagai berikut:

a. Sistem pemerintahan campuran mempunyai kecenderungan untuk dapat terjandinya


kebutuhan antara sayap-sayap eksekutif di pemerintahan. Karna kekuasaan pemerintahan
di pegang Perdana Menteri dan Presiden, misalnya maka kekuasaan hubungan luar negeri
ada pada presiden sementara pada perdana menteri dan kabinet menentukan kebijakan
domestik. Ketegangan struktural dapat terjadi dalam pemerintahan secara keseluruhan,
yang mendorong terjadinya kebutuhan mobilisasi terutama sebagaimana terjadi dalam
beberapa negara yang menggunakan istilah ini bila presiden dan perdana menteri berasal
dari partai yang berbeda.
b. Pembagian kekuasaan pemerintahan yang tidak jelas, hal ini terjadi teruma bila pembagian
kekuasaan antara kedua jabatan ini tidak jelas, dan ketika penjadwalan dan urutan
pemilihan kedua jabatan ini berbeda.
c. Pelaksanaan sistem pemerintahan campuran sangat menyulitkan apabila presiden dan
pendukung-pendukungnya tidak memiliki suara mayoritas didalam badan legislative.

Republik perancis adalah sebuah republik semi presidensial uniter dengan tradisi
demokratis yang kuat. Konstitusi republik kelima disetujui melalui referendum tanggal 28
september 1958. Sehingga memperkuat kewenangan eksekutif dengan parlemen. Cabang
eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin. Presiden republik, yang merupakan kepala negara
dan dipilih langsung oleh pihak universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun
(sebelumnya 7 tahun) dan pemerintah dipimpin oleh perdana Menteri yang ditunjuk presiden.

Parlemen perancis adalah sebuah badan legislaltif bicameral yang terdiri dari majelis
nasional dan senat. Deputi Majelis Nasional mewakili konstitusi lokal dan terpilih langsung
selama 5 tahun. Majelis memiliki kekuasaan untuk membubarkan cabinet, dan mayoritas
anggota majelis menetapkan pilihan pemerintah. Senator dipilih oleh dewan pemilih untuk
jabatan 6 tahun dan setengah kursi dimasukkan dalam pemilihan setiap 3 tahun yang dimulai
pada September 2008. Kekusaan legislative senat terbatas dalam penentangan antara kedua
pihak, majelis nasional memiliki perkataan terakhir, kecuali untuk hukum konstitusional dan
lois organiques (hukum yang disebabkan langsung oleh konstitusi) dalam beberapa hal.
Pemerintah memiliki pengaruh kuat dalam pemebentukan agenda parlemen.
Politik perancis ditandai oleh dua pengelompokkan yang saling menentang secara
politik, pertama sayap kiri dipusatkan disekitar partai sosialis perancis, dan lainnya sayap
kanan, sebelumnya dipusatkan pada Rassemblement pour ia republique (RPR) dan sekarang
persatuan gerakan rakyat (UMP). Cabang eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota UMP.

 Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan perancis:


1. Seperti sistem parlementer, selain jabatan Presiden ada pula jabatan Dewan Menteri
yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang terpisah dari jabatan Presiden.
2. Baik Presiden maupun kabinet sama-sama mempunyai kekuasaan riil atas
penyelenggaraan pemerintahan. Presiden tidak sekedar symbol seremonial. Jadi ada
pembagian kekuasaan antara Presiden dan kabinet. Presiden memegang kendali utama
jalannya pemerintahan. Sidang-sidang kabinet dipimpin oleh Presiden.
3. Perdana Menteri dan Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Seperti dalam
sistem parlementer, Dewan Menteri bertanggungjawab kepada National Assembly
(Majelis Rendah), yaitu suatu unsur (utama) badan perwakilan rakyat Prancis di
samping Senat.
4. Presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan tujuh tahun dan dapat dipilih
kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Sunarso. (2013). Perbandingan Sistem Pemerintahan.

Di kutip dari :

http://repository.upstegal.ac.id/3713/1/PERBANDINGAN%20SISTEM%20PEMERINTAH
AN%20INDONESIA%20DAN%20PERANCIS%20-%20Kinasih%20Gusti.pdf

Sebuah, I., Presidensialisme, P., & Efektif, Y. (2022). Perbandingan sistem pemerintahan
presidensial amerika serikat dan indonesia : sebuah pencarian presidensialisme yang
efektif. 08, 294–308.

Duverger, M. (1980). A New Political System Model: Semi-presidential Government.


European Journal of Political Reaserch.

Anda mungkin juga menyukai