Kelompok kami akan membawakan role play tentang bagaimana seorang perawat
berkomunikasi dalam asuhan keperawatan pada kebutuhan nutrisi kepada pasien yang
mengalami mual muntah post kemotherapi.
Pada pagi hari di ruang X sebuah Rumah Sakit W di daerah Denpasar dirawat seorang
pasien bernama Ny. S berusia 51 tahun, pasien tersebut mengalami mual dengan kondisi sangat
lemah dan berat badan menurun. Pada saat itu perawat 1 datang untuk memeriksa tanda tanda
vital Ny. S.
Perawat 1 : Selamat pagi ibu ..
Pasien : Selamat pagi sus ..
Perawat 1 : Apa benar dengan Ibu. S ?
Pasien : Iya benar sus ..
Perawat 1 : Boleh saya lihat gelang ibu ? (sambil mengecek identitas pasien)
Perawat 1 : Bagaimana keadaan ibu pagi ini? Perkenalan saya perawat ….., saya
perawat yang bertugas pada pagi hari ini yang akan merawat ibu dari jam
7 sampai jam 2 siang nanti. Jadi jika ibu membutuhkan saya,salah satu
keluarga bisa panggil saya di ruang perawat. Baiklah bu, kali ini saya akan
melakukan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital atau mengecek kondisi
ibu saat ini, yang bertujuan untuk melengkapi dokumentasi dan
mengetahui rencana tidakan apa yang tepat untuk ibu. Apa ibu bersedia?
Perawat 1 : Baik ibu sekarang saya mulai yah, pertama saya akan mengukur suhu
badan ibu, setelah itu tekanan darah dan nadi ibu.
Pasien : Iya sus silahkan (pasien mengangguk)
Perawat 1 : Ibu terlihat sangat lemas sekali pagi ini, bagaimana dengan makan ibu ?
Apakah habis makanannya bu ?tapi kelihatannya makanan ibu tidak
dimakan dan masih terlihat utuh (sambil mengecek TTV pasien)
Pasien : Iya sus, saya mengalami sulit makan sus, karena mual mual terus.
Perawat 1 : Oh begitu, pantas saja ibu terlihat sangat pucat. Ibu ada muntah?
Keluarga Pasien I : Tidak ada sus. Badan Ibu saya masih sangat lemas, sampai-sampai ibu
saya tidak kuat untuk bangun.
Perawat 1 : Baiklah ibu saya sudah melakukan pemeriksaan pada ibu dan hasil yang
saya dapatkan adalah TD : 100/60 mmhg, N : 140 X/menit, RR: 24
X/menit, dan S : 37◦c. ibu usahakan makan sedikit – sedikit dulu tetapi
sering. Jangan langsung makan banyak. Jika Ibu belum ada tenaga untuk
bangun,jangan dipaksakan ya. Nanti kalau ibu sudah bisa makan sedikit-
sedikit dan mulai membaik, baru mulai duduk-duduk, lalu bangun pelan-
pelan.
Pasien : Iya sus, terimakasih.
Perawat 1 : Bapak bisa bantu ibunya untuk makan dan bangun, usahakan sementara
banyak dibantu dulu untuk beraktivitas. Jika ibu membutuhkan saya, bisa
panggil saya diruang perawat. Terimakasih ibu, selamat pagi...
Pasien & keluarga pasien : Iya sama-sama sus, selamat pagi …
DS pasien :
1. Pasien mengeluh lemas
2. Pasien mengeluh mual
3. Pasien mengeluh tidak mampu bangun dari tempat tidurnya
DO pasien :
1. Pasien tampak lemah dan lesu
2. Tonus kurang
3. Berat badan menurun.
4. Tekanan darah menurun
(Waktupun menunjukan pukul 14.00 WIB, perawat 1 pun akan segera digantikan oleh
perawat 2 yang bertugas dinas siang di ruang X no 2).
(Setelah melihat tanda-tanda tersebut dan setelah konsultasi dengan dokter, Ny.S
mendapat diagnosis “Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi” kemudian perawat dan
dokter menentukan tindakan yang akan dilakukan)
Perawat 2 : Baik ibu, sesuai dengan kesepakan kita tadi maka saya akan melakukan
tindakan injeksi obat untuk mengatasi mual. Apakah ibu sudah siap ? dan
apakah ada yang ingin ditanyakan lagi bu ?
Pasien : Tidak sus langsung saja saya sudah siap sus.
Perawat 2 : Melakukan injeksi.
Tindakan injeksi sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu sekarang ?
Pasien : sudah lumayan membaik bu
Perawat : ibu usahakan makan sedikit – sedikit dulu tetapi sering. Jangan langsung
makan banyak. Jika Ibu belum ada tenaga untuk bangun,jangan
dipaksakan ya.
Saya permisi dulu ya bu, selamat sore
Pasien+Kel : Iya silahkan sus, terimakasih banyak sus ..
Perawat 2 : Sama-sama ibu ...
(Setelah itu, perawat 2 kembali menuju ruang perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan terhadap pasien lainnya, dan Ny. S pun sudah mulai berkurang mualnya)
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan dari role play kelompok kami bahwa seorang perawat harus mampu
dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan, agar proses keperawatan
benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien/pasien serta mampu memenuhi tujuan
dari keperawatan sesuai dengan teori Levine’sdan juga inti dari tema role play kami yaitu
levine’s theory of conservation energi atau teori levine’s pada konservasi energy dimana
individu dikatakan sangat membutuhkan keseimbangan energi agar dapat mempertahankan
aktivitas kehidupannya. Sakit dan penuaan dapat menyebabkan perubahan energi sesorang
maka dari itu konservasi energi pada teori Levine’stelah mengacu pada masukan dalam
menyeimbangakan kebutuhan energi.