Anda di halaman 1dari 18

Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Modul Pembelajaran

Sistem Pencernaan Sapi

PROPOSAL LOMBA

Disusun oleh :
1. Muhammad Aman Ahcyad (E32211505)
2. Qori Nur Dianali (E41200122)
3. Ridho Dwi Ramadhan (E41180382)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................3
DAFTAR TABEL.............................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................5
1.2 Tujuan.................................................................................................................6
1.3 Manfaat...............................................................................................................6
BAB II. GAGASAN..........................................................................................................7
2.1 Kondisi Aktual Objek Permasalahan..................................................................7
2.2 Gagasan yang pernah diimplementasikan sebelumnya......................................7
2.3 Bahasan Lengkap mengenai Gagasan yang Diajukan........................................8
2.1 Prediksi Hasil Implementasi (Rancangan Sistem)............................................15
2.2 Peran dan Kontribusi dalam Implementasi Gagasan........................................16
2.3 Tahapan Strategis Penerapan Gagasan.............................................................16
BAB III. KESIMPULAN................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian......................................................................................12


Gambar 1.2 Tahapan Pengembangan..............................................................................14
Gambar 1.3 Diagram Blok Sistem...................................................................................15
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Aset Objek 3D...................................................................................................9


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi Ternak adalah salah satu mata kuliah yang diajarkan pada jurusan
peternakan. Fisiologi merupakan gabungan dari beberapa ilmu yaitu biokimia,
fisika, kimia genetik, imunologi, dan pathologi yang memiliki tujuan untuk
memahami secara jelas segala proses yang menjamin hidup suatu individu
organisme atau spesies (Herry Sonjaya, 2013). Salah satu materi yang terdapat
pada mata kuliah fisiologi ternak adalah sistem digesti. Sistem digesti dapat
disebut juga dengan sistem pencernaan. Pencernaan merupakan serangkaian
proses yang terjadi dalam tractusdigestivus (alat pencernaan) ternak hingga
memungkinkan sampai terjadinya penyerapan/absorpsi (Handayani &
Endrakasih, 2018). Maka dari itu untuk mempelajari isi materi sistem digesti
hewan ternak diperlukan pemahaman yang lebih mendetail akan materi tersebut.

Agar mahasiswa mampu memahami materi sistem digesti hewan ternak,


pengajar membutuhkan modul pembelajaran yang baik. Dalam proses mengajar,
modul pembelajaran memiliki peran yang penting. Dengan modul yang baik,
mahasiswa dapat melakukan proses belajar dengan tenaga, waktu dan biaya yang
lebih hemat. Modul disusun dan ditulis hingga demikian agar materi yang
disampaikan dalam proses mengajar selalu searah dengan tujuan yang telah
dirumuskan dengan jelas (Tjiptiany et al., 2016). Pada umumnya pembelajaran
mata kuliah fisiologi ternak hanya menggunakan modul buku ajar, hal ini
menyebabkan rendahnya pemahaman mahasiswa. Pada pengembangan modul
ajar memungkinkan berbagai teknologi dapat diaplikasikan ke dalam bidang
pendidikan, salah satunya adalah modul pembelajaran dengan teknologi
Augmented Reality.
Augmented Reality atau sering disebut AR adalah teknologi yang
memberikan pengalaman interaktif dengan dunia nyata, dimana dunia nyata
akan digabungkan dengan dunia visual yang dihasilkan oleh komputer secara
langsung (real-time). Augmented Reality dapat digunakan pada berbagai bidang,
seperti industri, hiburan, kesehatan, pariwisata dan lain-lain. Namun para ahli
meyakini bahwa ini baru permulaan dari augmented Reality, kedepannya
teknologi ini akan menjadi aplikasi yang lebih baik, murah, dan mudah diakses
(Avila-Garzon et al., 2021). Pada teknologi Augmented Reality memiliki 2 jenis
inputan yaitu dengan penanda (marker based tracking) atau tanpa penanda
(markerless).
Metode marker based tracking merupakan metode yang menggunakan pola
atau gambar unik yang dapat dipindai oleh kamera serta bisa dikenali oleh
sistem AR. Yang kedua adalah metode markerless, markerless merupakan
metode dimana sistem AR melakukan pelacakan menggunakan objek di dunia
nyata sebagai marker atau tanpa menggunakan marker buatan. Kedua metode ini
memiliki fungsi berdasarkan sistem AR yang dibangun (Setyawan & Dzikri,
2016). Ada beberapa penelitian yang menggunakan Augmented Reality sebagai
media pembelajaran seperti pengembangan media pembelajaran bentuk molekul
kimia menggunakan Augmented Reality yaitu sebuah aplikasi untuk mempelajari
bentuk pada molekul kimia (Supriono & Rozi, 2018). Akan tetapi, kebanyakan
teknologi Augmented Reality hanya digunakan pada permainan, maka dari itu
dalam proposal ini diusulkan penerapan teknologi AR pada modul pembelajaran
fisiologi ternak. Yang nantinya mahasiswa mampu melihat secara detail bagian
organ-organ sistem digesti dengan tampilan objek 3 dimensi menggunakan
smartphone mereka. Sehingga mahasiswa lebih tertarik dan mampu mempelajari
mata kuliah tersebut dengan lebih baik.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai


berikut:
1) Membuat objek 3 dimensi dari organ-organ sistem digesti pada hewan sapi.
2) Membuat sebuah aplikasi Augmented Reality 3 dimensi yang dapat menjadi
modul pembelajaran.
3) Memudahkan mahasiswa dalam memahami mata kuliah digesti pada hewan
sapi.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:


1) Memudahkan mahasiswa mempelajari materi sistem percernaan sapi pada
mata kuliah fisiologi ternak dengan lebih interaktif dan tidak membosankan.
2) Memanfaatkan teknologi Augmented Reality pada bidang pendidikan sebagai
pengembangan modul pembelajaran.
3) Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam hal pembuatan objek 3
dimensi dan modul pembelajaran.
BAB II. GAGASAN

2.1 Kondisi Aktual Objek Permasalahan

Kondisi actual objek permasalahan dari penelitan ini adalah :


1) Belum diterapkannya teknologi AR pada bidang pendidikan khususnya modul
pembelajaran sistem pencernaan paada hewan sapi.
2) Pada modul pembelajaran yang sekarang banyak pelajar yang merasa kurang
semangat untuk mempelajari modul tersebut.
3) Media yang digunakan saat ini hanya berupa gambar 2 dimensi yang sering kali
susah untuk dipahami oleh mahasiswa.
4) Memodelkann oragan-organ system pencernaan sapi dalam bentuk 3 dimensi.
5) Pengembangan modul belajar sistem pencernaan sapi dalam bentuk aplikasi
Augmented Reality.

2.2 Gagasan yang pernah diimplementasikan sebelumnya

Dalam penulisan penelitian ini, penulis mengambil beberapa jurnal dan paper
sebagai referensi yang nantinya akan penulis kembangkan dari kekurangan setiap
jurnal atau paper sebelumnya, judul dari referensi tersebut sebagai berikut:

1) Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Pada Materi Optik Geometri


Berbasis Augmented Reality Dengan Unity dan Vuforia.
Penelitian ini ditulis oleh Yessi Affriyenni, Galandaru Swalaganata, Vita Ria
Mustikasari dan Isnanik Juni Fitriyah tahun 2020 pada jurnal, Jurnal Pendidikan
IPA Veteran. Masalah yang diangkat di penelitian ini adalah minimnya nilai
yang diperoleh siswa ketika ujian dikarenakan kurangnya motivasi dan
ketertarikan siswa pada media yang digunakan untuk mengajarkan materi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analyze, design,
development, implement, evaluate (ADDIE). Perangkat lunak yang digunakan
di penelitian ini yaitu unity 3d dan vuforia sebagai database marker. Perangkat
keras yang digunakan adalah laptop dan perangkat android versi 5.0 (lollipop).
Simpulan penelitian ini adalah diperoleh hasil validasi sebesar 89,75%. Dalam
sekala likert hasil validasi terdekripsi “Sangat Baik”. Aplikasi memenuhi
indikator kemudahan, fungsionalitas, media pembelajaran, serta kepuasan
pengguna. Namun untuk semua itu dibutuhkan perangkat yang memiliki
minimal RAM 3gb, ROM 32gb dan layar 5inch

2) Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul Kimia Menggunakan


Augmented Reality Berbasis Android.
Penelitian ini ditulis oleh Nanang Supriono dan Fahrur Rozi tahun 2018 pada
jurnal Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika mengangkat
masalah pada kurangnya pemahaman siswa tentang materi bentuk molekul
kimia dikarenakan modul pembelajaran yang tidak efektif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Perangkat lunak yang
digunakan di penelitian ini antara lain dia, blender 3D, unity 3D, vuforia,
android development tools, coreldraw X7. Sedangkan perangkat keras yang
digunakan adalah laptop dan perangkat android. Simpulan yang didapatkan
pada penelitian ini aplikasi mampu berjalan dengan baik dari aspek functional
suitability dan mendapatkan hasil uji probrability based ISO 25010 sebesar
95,7%. Namun aplikasi belum berjalan pada perangkat android yang memiliki
resolusi layar lebar seperti tablet android.
2.3 Bahasan Lengkap mengenai Gagasan yang Diajukan

Dari gagasan sebelumnya yang sudah diimplementasikan, maka kami


menyimpulkan akan mengembangkan aplikasi Penerapan Teknologi Augmented
Reality Pada Modul Pembelajaran Sistem Pencernaan Sapi. Peneliti akan
mengimplementasikan teknologi augmented reality pada sistem pencernaan sapi
dan berupaya untuk membenahi kekurangan dari penelitian terdahulu. Pada
penelitian yang dilakukan oleh (Supriono & Rozi, 2018), Aplikasi yang dibangun
belum bisa berjalan pada perangkat yang memiliki layar 8inch (1536x2048 pixel).
Pada penelitian (Saputra, 2019), dan (Rivi Hamdani, 2020), dimana pada objek 3
dimensi yang telah dibuat belum diterapkan animasi. Pada penelitian (Affriyeni &
Et.al, 2020) belum diterapkan pada bidang peternakan. Oleh karena itu pada
penelitian ini, peneliti akan mengembangkan sistem augmented reality yang
kompatibel pada banyak perangkat, menerapkan animasi pada objek 3 dimensi
yang dibuat dan diterapkan pada bidang peternakan.
Aplikasi tersebut juga akan membantu tenaga pengajar karena didalamnya sudah
terdapat penjelasan tentang materi digesti dan alur pencernaan hewan sapi.
Mahasiswa akan jauh lebih mudah untuk memahami alur dari setiap pencernaan
hewan sapi dengan aplikasi tersebut.

1) Alat dan Bahan


Terdapat 2 macam alat yang akan digunakan untuk menyelesaikan penelitian
ini, yaitu terdiri dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak
(Software).

2) Alat Penelitian
a. Perangkat Keras (Hardware)
Adapun alat perangkat keras yang digunakan sebagai berikut:
1. Laptop
2. Smartphone Android

b. Perangkat Lunak (Software)


1. Microsoft Office
2. Mendeley Dekstop
3. Web Browser (Google Chrome, Mozille Firefox)
4. Blender
5. Unity
6. Vuforia SDK
7. Photoshop CS5

3) Bahan Penelitian
Pada penelitian ini bahan yang diperoleh dari materi “FISIOLOGI TERNAK
SISTEM DIGESTI MAMMALIA” yang diberikan oleh drh. Aan Awaludin,
M.Sc, salah satu dosen jurusan Peternakan dari Politeknik Negeri Jember.
Berikut tabel materi yang diberikan:
Tabel 1.1 Aset Objek 3D

No. Objek 3D Penjelasan Gambar

1 Cavum Oris Pada bagian mulut


terdapat gigi untuk
menghancurkan
makanan (mekanik)
dan ada kelenjar
ludah (enzimatik:
amilase, lizozim,
lipase). (3ddairy.co.nz)

2 Pharynx Penghubung Cavum


Oris dengan
Oesophagus.

(Budras et al., 2011)


3 Oesophagus Merupakan saluran
antara rongga mulut
dan lambung.
Terdapat gerakan
peristaltik, pada
ruminansia juga
terdapat gerakan
antiperistaltik untuk
proses regurgitasi
(slideplayer.info)

4 Ventriculus Terbagi atas:


Cardiac, Fundus,
Phylorus. Proses
kimiawi karena
terdapat asam
lambung (HCI),
pepsin dan renin.
(quizlet.com)

5 Rumen Penyimpan makanan


sementara, terdapat
enzim selulose untuk
memecah selulosa
makanan
(fermentasi). Sebagai
tempat pencernaan
protein, polisakarida (pt.dreamstime.com)
dan tempat
fermentasi.

6 Reticulum Umumnya disebut


sebagai satu kesatuan
dengan Rumen:
Retikulorumen.
Sebagai tempat
terbentuknya bolus.

(pt.dreamstime.com)
7 Omasum Sebagai tempat
bercampurnya bolus
dan enzim, juga
terjadi penyerapan
air dan nutrisi
walaupun tidak
dalam jumlah
banyak. (pt.dreamstime.com)

8 Abomasum Lambung sejati


sebagai tempat
pencernaan oleh
enzim seperti pada
lambung hewan
dengan sistem
pencernaan tunggal.
(pt.dreamstime.com)

9 Usus Halus Usus halus terdiri


dari tiga bagian yaitu
usus dua belas jari
(duodenum),
jejunum, dan ileum.
Pada usus dua belas
jari terdapat dua
muara saluran yaitu (brainstudy.info)
dari pankreas (lipase,
tripsin) dan kantung
empedu (insulin),
Terjadi penyerapan
nutrisi.

10 Usus Besar Fungsi utama organ


ini adalah menyerap
air dari feses. Pada
mamalia, kolon
terdiri dari kolon
menanjak
(ascending), kolon
melintang (brainstudy.info)
(transverse), kolon
menurun
(descending), kolon
sigmoid, dan rektum.

11 Anus Tempat akhir


pengeluaran feses

(Budras et al., 2011)

4) Metode Penelitian
Pada metode penelitian, beberapa tahapan yang dilakukan peneliti yaitu
identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data, pengembangan
perangkat lunak, analisa hasil.

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian


5) Identifikasi Masalah
Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi
permasalahan. Melakukan identifikasi permasalahan akan memberi peneliti
informasi tentang kebutuhan sistem dan masalah yang akan diselesaikan untuk
membangun sebuah sistem. Setelah melakukan wawancara dengan drh. Aan
Awaludin, M.Sc, peneliti dapat menyimpulkan pada mata kuliah fisiologi ternak
materi sistem pencernaan memiliki masalah bahwa mahasiswa kurang
menyerap ilmu dari buku ajar dan ppt yang digunakan. Maka dari itu diperlukan
pengembangan modul pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut dan di
penelitian ini akan menggunakan teknologi augmented reality dengan inputan
marker based tracking sebagai pengembangan modul pembelajaran tersebut.

6) Studi Literatur
Setelah dilakukannya identifikasi permasalahan, lanjut ke tahap studi
literatur dimana bertujuan untuk mempelajari tentang teori dan juga sebagai
referensi yang sesuai dengan permasalahan pada penelitian. Berikut beberapa
hal yang dipelajari pada tahap studi literatur
a. Informasi tentang pembangunan sistem augmented reality dengan marker
based tracking.
b. Penelitihan terdahulu yang membahas penggunaan augmented reality.
c. Informasi tentang augmented reality dalam bidang Pendidikan.
d. Informasi tentang pengembangan media berbasis augmented reality

7) Pengumpulan Data
Tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data. Tahap ini dilakukan
supaya penelitian yang dikerjakan berjalan searah dengan permasalahannya dan
bisa dipertanggungjawabkan. Dalam pengumpulan data ini ada dua metode
yaitu:
a. Wawancara
Pada metode pertama adalah wawancara. Peneliti melakukan wawancara
kepada drh. Aan Awaludin, M.Sc, beliau adalah dokter hewan sekaligus
dosen dari jurusan peternakan politeknik negeri jember. Dalam wawancara
tersebut didapatkan data mengenai sistem pencernaan pada sapi dan modul
pembelajaran.
b. Survey
Metode yang kedua adalah survei dimana pada survei ini peneliti terjun
secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data sistem pencernaan
pada sapi.

8) Pengembangan Perangakat Lunak


Tahap pengembangan yang digunakan adalah metode ADDIE, dimana
motode ini terdiri dari lima tahap antara lain Analisis (Analyze), Desain
(Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implement), dan
Evaluasi (Evaluation).

Gambar 1.2 Tahapan Pengembangan

a. Analisis
Tahap analisis peneliti melakukan identifikasi permasalahan sehingga
mendapat informasi dan kubutuhan yang digunakan untuk acuan
pengembangan modul pembelajaran. Informasi yang didapat adalah seperti
perangkat lunak dan keras yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat.

b. Desain
Tahapan selanjutnya adalah desain, desain dilakukan untuk membuat
rancangan aplikasi augmented reality sistem pencernaan sapi. Pada tahap ini
peneliti melakukan proses perancangan model fungsional sistem dan
perancangan sistem.

c. Development
Setelah dilakukannya desain, selanjutnya adalah tahap pengembangan.
Pada tahap ini rancangan yang sebelumnya dibuat akan diimplementasikan
dengan kebutuhan perangkat lunak. Tahapan awal yang dilakukan dalam
pembuatan marker image, objek 3D dengan tahapan modelling, texturing
sesuai dengan yang direncanakan.

d. Implementasi
Tahap selanjutnya adalah implementasi sistem yang dibangun. Sistem
yang telah dibangun akan diimplemntasikan langsung pada proses
pembelajaran, tahap ini juga melakukan pengujian untuk mengukur tingkat
keberhasilan sistem.
e. Evaluasi
Tahap terakhir dalam pengembangan penelitian adalah evaluasi. Evaluasi
bertujuan untuk mengukur kesesuaian pada tahap yang dibuat sebelumnya
seperti analisa, desain, pengembangan, dan implementasi.

9) Analisa Hasil
Analisa hasil adalah tahap akhir yang dikerjakan dalam penelitian. Pada
tahap ini peneliti akan melakukan analisa terhadap sistem yang dikembangan
apakah sudah sesuai dengan apa yang telah di rencanakan sebelumnya.

2.1 Prediksi Hasil Implementasi (Rancangan Sistem)

Untuk menjalankan aplikasi ini user membutuhkan smartphone yang telah


terinstall aplikasi Augmented Reality dan juga memiliki target marker untuk discan
atau dipindai didalam aplikasi tersebut. Rancangan sistem ini digambarkan berupa
bentuk blok diagram sebagai berikut:

Gambar 1.3 Diagram Blok Sistem

Diagram blok diatas menjelaskan mengenai alur kerja aplikasi augmented reality
pada sistem pencernaan sapi.
a. Saat pertama kali aplikasi dijalankan akan menampilkan menu yang berisi 4
tombol yaitu berupa Mulai, Materi, Petunjuk, dan Keluar
b. Ketika pengguna menekan tombol mulai, maka user akan diarahkan ke halaman
scan atau memindai target. Ketika target terdeteksi, akan menampilkan berbagai
informasi mulai dari bentuk 3d dari organ pencernaan sapi, teks deskripsi organ
tersebut, dan juga audio narrator mengenai organ terbut.
c. Untuk menu materi nantinya user akan dialihkan ke suatu halaman dimana ada
berbagai pilihan materi yang user bisa pelajari. Materi disini hanya berupa teks
dan juga gambar.
d. Pada menu petunjuk system akan menunjukan cara penggunaan aplikasi kepada
user agar user tidak merasa bingung Ketika menggunakan aplikasi.
e. Yang terakhir menu keluar berfungsi untuk berhenti atau keluar dari aplikasi
Augmented Reality.

2.2 Peran dan Kontribusi dalam Implementasi Gagasan

2.3 Tahapan Strategis Penerapan Gagasan


BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai