Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ILMU GIZI

DISUSUN OLEH :
Muhammad Darmawan Hidayatullah
(2105106050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
KATA PENGHANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Samarinda, 31 Maret 2022.

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Kondisi Fisiologi Orang Dewasa...............................................................................................5
B. Status Gizi Orang Dewasa.........................................................................................................8
C. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa........................................9
D. Kebutuhan Gizi Orang Dewasa............................................................................................10
E. Dampak-Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi.................................................................14
BAB III................................................................................................................................................16
PENUTUP...........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia (SDM).
Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Gizi
kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga
mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas di masa dewasa. Salah satu dampak dari
kurang gizi yaitu gizi buruk (severe malnutrition). Gizi buruk (severe malnutrition) adalah
kondisi tubuh yang tampak sangat kurus karena makanan yang dimakan setiap hari tidak
dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan terutama energi dan protein. Gizi buruk tidak
hanya disebabkan oleh kondisi sosial, ekonomi, budaya keluarga, pola asuh, daya beli
keluarga, dan juga pengetahuan ibu, tetapi juga karena dipengaruhi oleh tidak cukupnya
konsumsi energi, protein dan zat gizi lain. Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh
faktor genetic (nature) atau merupakan produk lingkungan (nurture) saja. Model
biopsikososial pada tumbuh kembang anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan
intrinsik dan ekstrinsik. Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik (biologik),
kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada anak. Maka
pengetahuan mengenai gizidanupaya-upaya peningkatan perbaikan.
gizi sangat diperlukan guna mencegah secara dini memburuknya kemungkinan yang
akan terjadi. Akan tetapi hal ini mempunyai kesulitan bagi masyarakat yang
pengetahuannya kurang di bidang gizi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan pakar gizi. Pakar
gizi bisa merupakan dosen yang kompeten pada suatu bidang gizi, bisa juga seorang ahli
bidang gizi yang bekerja pada suatu instansi. Dengan adanya kemajuan teknologi yang
semakin pesat, hasil dari pemikiran dan pelatihan manusia-manusia cerdas, telah
berkembang suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara pikir manusia yaitu
kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). Artificial Intelligence (AI) memiliki
berbagai macam aplikasi, salah satunya adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan
program Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan
inference engine. Program ini bertindak sebagai seorang konsultan yang cerdas atau
penasehat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu. Sebagai hasil dari himpunan
pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Salah satu bidang aplikasi
yang cukup menonjol dalam sistem pakar adalah proses diagnosis. Dalam pengertian umum
diagnosis merupakan proses menentukan penyebab atau sumber-sumber kegagalan dari
suatu sistem atau peralatan yang berdasarkan gejala-gejala yang teramati. Proses diagnosis
ini juga dapat melibatkan tindakan perbaikan atau pengobatan. Proses diagnosis sering
dilakukan oleh pakar dalam bidang penelitian maupun kedokteran.
Dengan sistem pakar proses konsultasi masyarakat akan lebih mudah, karena
pengetahuan para ahli gizi telah diadopsi dalam sistem ini. Pada skripsi ini menggunakan
metode forward chaining, metode ini dilakukanuntuk mencocokkan fakta atau pernyataan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi fisiologi orang dewasa ?
2. Bagaimana status gizi orang dewasa ?
3. Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa ?
4. Bagaimana kebutuhan gizi orang dewasa ?
5. Bagaimana dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada orang dewasa ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kondisi fisiologi orang dewasa.
2. Untuk mengetahui status gizi orang dewasa.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa.
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi orang dewasa.
5. Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada orang dewasa.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Fisiologi Orang Dewasa


1. Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah
tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock
(1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial,
periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21 sampai 40 tahun.
Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit
mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal motivasi untuk meraih sesuatu
yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada steriotipe yang
mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana kekuatan fisik daripada
kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
1) 1.Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
2) 2.Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada
perempuan menjadi masa kesuburan yang baik
3) 3.Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
4) 4.Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.
2. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang
menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana
pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki
suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian
terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang
minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa
perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai
pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi
penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga
seseorang kelihatan lebih pendek
2. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan
perut.
3. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan
memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
5. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda
bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah
tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah,
kemampuan fungsi mata berkurang.
6. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas
kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
7. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah
banyak;
8. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami
Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan
menopause merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan
dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak
berguna) peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
1) Sistem reproduksi menurun dan berhenti
2) Penampilan kewanitaan menurun
3) Ketidaknyamanan fisik
4) Berat badan bertambah
5) Penonjolan pada jari
6) Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
1) Rusaknya fungsi organ seksual
2) Nafsu seksual menurun
3) Penampilan kelakian menurun
4) Gelisah akan kepribadian
5) Ketidaknyamanan fisik
6) Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.

3. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)


Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari
umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat
fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan
penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut
kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam
sistem saraf, dan penampilan.
Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal
kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Ciri-ciri fisik lansia, yaitu:
1) Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, kadang-kadang ada sebagian fungsi organ
tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi
2) Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
3) Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
4) Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut dan harus
lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
5) Biji mata menyusut
6) Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan cenderung
mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
7) Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering dan
keriput. Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung, dan lingkaran
hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas. Warna merah kebiruan sering
muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk
8) Tulang-tulang menjadi rapuh
9) Tulang belakang menjadi bungkuk.

Masa dewasa dibagi menjadi dua tahap, masa dewasa awal yaitu antara umur 20-40
tahun dan masa dewasa lanjut yaitu antara umur 40-60 tahun. Pada masa dewasa tubuh
tidak hanya dalam keadaan puncak dari kemampuan fisik tetapi juga mulai mengalami
penurunan fungsi. Keadaan puncak dari keadaan fisik membuat beberapa orang terlena dan
mulai melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat berepengaruh terhadap kesehatan
di kemudian hari. Penyakit degenerative juga muncul pada masa ini.
Pada awal masa dewasa merupakan masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa.
Pada masa ini kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya, tetapi juga mulai menurun
pada masa ini. Bagi sebagian orang puncak dari kemampuan fisik dicapai pada usia usia di
bawah 30 tahun. Kekuatan dan ketahanan otot mulai menunjukkan tanda penurunan
sekitar umur 30-an.
Sistem indra menunjukkan sedikit perubahan pada awal masa dewasa. Puncak
kemampuan pendengaran pada masa remaja, tetap konstan pada permulaan dewasa awal
dan mulai mengalami penurunan pada bagian akhir masa dewasa awal. Pada beberapa
kebiasaaaan jelek mulai terbentuk.
Pada masa dewasa lanjut ( 40-60 tahun ) mengalami penurunan pendengaran,
penglihatan terutama melihat jarak dekat.Daya akomodasi juga mengalami penurunan.
Masalah kesehata utama adalah penyakit kardiovaskular,kanker,dan berat badan. Kanker
yang berkaitan dengan rokok sering timbul untuk pertama kalinya pada masa ini. Menjadi
terlalu gemuk adalah masalah utama pada masa dewasa akhir (Suhardjo, 1992

B. Status Gizi Orang Dewasa


Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah
kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari. Kebiasaan makan tidak dipengaruhi
oleh zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan. Namun banyak faktor yang
mempengaruhi terbentuknya kebiasaan makan, salah satunya adalah lingkungan. Orang
dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan. Umumnya orang dewasa lebih
suka mengkonsumsi makanan berlemak, berenergi gurih dan manis. Sementara makanan
kaya serat seperti sayur dan buah diabaikan. Akibatnya, asupan energi (kalori) yang masuk
ke dalam tubuh berlebih Padahal pada usia ini dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
tinggi serat namun rendah lemak, ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan tidak
lagi terjadi dan hendaknya pemenuhan zat gizi dipusatkan untuk pemeliharaan kesehatan
agar terbentuk status gizi yang baik. Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil
akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya
(Kurniasih dkk, 2010).
Menurut Almatsier (2003) status gizi merupakan suatu ukuran mengenai kondisi tubuh
seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di
dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal
dan gizi lebih.

C. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa


Faktor yang paling mempengaruhi secara langsung adalah tingkat konsumsi lemak,
karbohidrat dan protein dimana semakin tinggi peluang membeli variasi makanan terutama
junk food yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan
penimbunan lemak dalam tubuh dab berdampak pada peningkatan berat badan. Saran yang
dapat diberikan kepada Dinas terkait adalah peningkatan pengetahuan responden dan
keluarga tentang cara pencegahan, penanganan dan komplikasi akibat status gizi lebih,
konsultasi gizi dan perlunya aktivitas fisik. Screning kesehatan secara dini berkaitan dengan
IMT dan masalah kesehatan akibat status gizi lebih seperti hipertensi dan kencing manis.
Orang tua disarankan untuk tidak memberikan uang jajan yang terlalu besar. Harapannya
remaja dengan status gizi lebih dapat menurunkan berat badan secara sehat serta
menghindari risiko akibat status gizi lebih lebih.
1. Usia
Semakin bertambahnya umur maka akan semakin meningkat pula kebutuhan zat
tenaga bagi tubuh. Zat tenaga diperlukan untuk membantu tubuh melakukan
beragam aktivitas fisik. Namun kebutuhan zat tenaga akan berkurang saat usia
mencapai 40 tahun ke atas. Setiap 10 tahun setelah usia seseorang mencapai 25
tahun, kebutuhan energi per hari untuk pemeliharaan dan metabolisme sel-sel
tubuh berkurang atau mengalami penurunan sebesar 4 persen setiap 10 tahunnya.
Berkurangnya kebutuhan tersebut dikarenakan menurunnya kemampuan
metabolisme tubuh, sehingga tidak membutuhkan tenaga yang berlebihan karena
dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh. Penumpukan
lemak di dalam tubuh dapat menimbulkan terjadinya obesitas.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin menentukan besar kecilnya asupan nutrisi yang dikonsumsi. Umumnya
perempuan lebih banyak memerlukan keterampilan dibandingkan tenaga, sehingga
kebutuhan gizi perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Menurut Depkes
(1994) kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada perempuan
dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi karena setelah pubertas, perempuan akan
cenderung memiliki proporsi massa lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki.
3. Pendapatan
Pendapatan mempengaruhi daya beli terhadap makanan. Semakin baik pendapatan
maka akan semakin baik pula makanan yang dikonsumsi baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Sebaliknya, pendapatan yang kurang mengakibatkan
menurunnya daya beli terhadap makanan secara kualitas maupun kuantitas.
4. Penduduk yang berpendapatan cukup masih banyak yang tidak memanfaatkan
bahan makanan bergizi dalam menyediakan makanan keluarga. Hal ini disebabkan,
antara lain :
a. Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi
b. Pantangan-pantangan secara tradisional masih diberlakukan
c. Atau keengganan untuk mengkonsumsi bahan makanan murah walaupun
mereka tahu banyak mengandung gizi.
5. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan berpengaruh
terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin baik status gizinya. Ini dikarenakan
seseorang yang mengenyam pendidikan biasanya lebih memahami dalam menerima
informasi-informasi mengenai gizi.
6. Sosial budaya
Budaya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan dan pengolahan pangan menjadi
makanan. Budaya juga mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Salah satu
contohnya, pada suku Melayu mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
berkuah santan.
7. Perilaku makan
Perilaku makan merupakan suatu wujud tindakan seseorang dalam memilih dan
mengkonsumsi makanan yang terbentuk melalui pengetahuan dan sikap. Jika
keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan menjadi kebiasaan makan dan
akan membentuk pola makan. Perilaku makan yang tidak seimbang akan
mengakibatkan masalah gizi.
8. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangannya (Almatsier, 2003). Aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi.
Aktivitas fisik yang kurang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak dan
dapat menyebabkan obesitas.
9. Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
perilaku makan yang selanjutnya akan mempengaruhi status gizi. Lingkungan disini
adalah lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik
maupun cetak.
D. Kebutuhan Gizi Orang Dewasa

1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya
usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya
aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan kenaikan berat
badan. Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran
kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).

2. Kebutuhan karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam
padia-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan
umbi- umbian (kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat
sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan
energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari (Almatsier dkk, 2013).

3. Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin,
feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi
protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui
urin, sehingga resiko menderita osteoporosis bertambah. Asupan protein
lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat meningkatkan terjadinya
penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari tingginya asupan
lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani Asupan
lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan
nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya (Almatsier dkk, 2013).

4. Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi. Konsumsi
lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak,
ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan
goreng-gorengan (Almatsier dkk, 2013).

5. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan
kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6 g
per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk membatasi makanan
yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap, makanan
kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada perempuan
dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada
usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi.
Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning
telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hsil olahannya sepertu tahu
dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar
tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah
terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya (Almatsier dkk,
2013).

6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang
(PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai
standar guna mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
atau Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-
rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5 persen) menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan
keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang
dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu
(Amelia, 2014). Angka Kecukupan Gizi (AKG)
1) Kebutuhan Gizi Pada Dewasa Makanan menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi
setiap orang, karena itu kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi harus
diperhatikan. Secara kuantitas artinya jumlah konsumsi makanan, tidak boleh kurang
atau lebih dari yang di butuhkan tubuh, sedangkan makanan yang berkualitas adalah
makanan yang bergizi, yakni makanan yang mengandung sekelompok zat yang
esensial bagi kehidupan bagi kesehatan.
2) Kebutuhan Gizi Pada Dewasa Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250
Kalori. Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolism perlu
menyeimbangkan masukan energy sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak
terjadi penimbunan energy dalam bentuk cadangan lemak dalam tubuh. Kebutuhan
energi pada orang dewasa mengalami penurunan 5% setiap 10 tahun.
3) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Karbohidrat Kebutuhan Karbohidrat sebagai
sumber energi utama pada usia dewasa (±) 46 % dari total masukan energi. Gula
murni memberikan sekitar 20% dari masukan energi setiap harinya. Gula ini
menghasilkan energy tanpa memberikan jenis-jenis nutrisi lainnya seperti vitamin
dan mineral. Makanan sumber karbohidrat adalah : Beras, Terigu, Umbi- umbian,
Jagung, Gula.
4) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Protein Kecukupan protein dewasa adalah 48
– 62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki – laki 55 – 66 gr/hari. Kebutuhan
protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar 11% dari total
masukan energy. Berbagai sumber protein: Daging merah, Susu, Tempe, Kacang-
kacang, dll.
5) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Lemak Kebutuhan lemak pada orang dewasa
tidak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30 % dari total kalori. Konsumsi lemak
yang tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang
disertai peningkatan risiko terserang penyakit jantung koroner.
6) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Vitamin Kebutuhan juga meningkat selama
dewasa muda karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi
yang meningkat, maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat
antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti :
vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin.
7) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Mineral dan Air Fungsi mineral yaitu untuk
pembentukan garam – garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh
dan sebagai bahan dasar enzim dan protein.
8) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Kalsium Kalsium untuk orang dewasa adalah
600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram
sehari. Bahwa kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang
lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal.
9) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Zat Besi Jumlah seluruh besi didalam tubuh
orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam
hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan. Rata-rata besi simpanan 1000
mg pada orang dewasa.
10) Kecukupan Zat Gizi Untuk Dewasa Perhari KEBUTUHAN PEREMPUAN LAKI – LAKI
Energi (kcal) (20 – 45tahun): 2200kkal (20-45tahun) : 2800kkal Protein (gr) (20-
45tahun) : 48gr (20-45tahun) : 55gr Kalsium (mg) (20-45tahun) : 600mg (20-45tahun)
: 500mg Besi (mg) (20-45tahun) : 26 mg (20-45tahun) : 1,3 mg Vitamin A (RE) (20-
45tahun) : 500 (20-45tahun) : 700 Vitamin E (mg) (20-45tahun) : 8mg (20-45tahun) :
10mg Vitamin B (mg) (20-45tahun) : 1 mg (20-45tahun) : 1,2 mg Vitamin C (mg) (20-
45tahun) : 60mg (20-45tahun) : 60mg Folat (mg) (20-45tahun) : 150mg (20-
45tahun) : 70mg
11) PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA DEWASA BERKAITAN DENGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
12) Pada usia dewasa Pola Pertumbuhan Berhenti Beralih ke Tingkat Homostatis (Tidak
Berubah/Stabil). • Konsep keseimbangan ini dapat dilihat pada metabolisme
karbohidrat, lemak dan terutama protein. • Tingkat stabilitas metabolik tubuh
tingkat dewasa merupakan hasil keseimbangan antara tingkat pemecahan protein
tubuh dan sintetis jaringan protein.
13) Pada tahun-tahun awal pertumbuhan, tingkat sintetis protein lebih tinggi dari pada
pemecahannya. Sehingga jaringan baru dapat terbentuk. Namun setelah dewasa,
tingkat pemecahan jaringan protein secara bertahap melebihi sintetisnya.
14) Perkembangan Fisik: • Fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan
penurunan perkembangan individu secara fisik. • Kondisi kesehatan dapat
ditingkatkan dengan cara: 1. mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan, 2.
nutrisi yang baik, 3. rutnitas berolahraga.
a. Komposisi tubuh orang dewasabervariasi tergantung : 1.jeniskelamin, 2.
berat badan, 3. umur. • Umumnya, dengan bertambahnya usia orang dewasa
: 1. aktifitas fisik menurun, 2. masa tubuh tanpa lemak menurun,
15) 18. Perkembangan Fisiologis Menurut under son ( dalam maptiare,17) terdapat 6 ciri
kematangan psikologi: 1. Berorientasi pada tugas 2. Tujuan yang jelas dan kebiasaan
kerja yang efisien 3. Mengendalikan perasaan pribadi 4. Memliki sifat objektif 5.
Menerima kitik dan saran 6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi
a. Anemia • Gondok • Kebutaan
16) Gejala kekurangan gizi orang dewasa • Kelemahan otot dan kelelahan • mengeluh
kelelahan sepanjang hari dan kurangnya energi • Peningkatan kerentanan terhadap
infeksi. • Lekas marah dan pusing. • Kulit dan rambut menjadi kering • menderita
diare yang terus menerus • Haid mungkin tidak teratur atau berhenti • Depresi
umum dalam gizi buruk
a. Jantung koroner • Kanker • Diabetes • Kolesterol tinggi • Hipertensi Dampak
kelebihan gizi pada orang dewasa:
17) Makanan Gizi Seimbang: – Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : 1. nasi, 2.
jagung, 3. ubi jalar, 4. singkong – Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga
makanan pokok pada umumnya mempunyai rasa netral, lebiih terasa enak seperti :
1. 1. lauk hewani (daging ayam, ikan dan lain lain) 2. 2. lauk nabati (kacang-kacangan,
hasil olahan tahu, tempe, oncom, dan lain-lain.)
18) Makanan Gizi Seimbang: – Sayur, yaitu untuk memberi rasa segar dan melancarkan
proses menelan makanan,karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah: 1.
sayur 2. umbian, 3. kacang-kacangan. – Buah, untuk pencuci mulut : 1. pepaya,
2.nenas, 3. pisang,
E. Dampak-Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi

A. Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa


Menurut Sudikno (2009) kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) per hari tanpa
diimbangi dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bila kelebihan ini terjadi dalam
jangka waktu lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk
membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah
menjadi lemak dan ditimbun di dalam sel lemak di bawah kulit.Akibatnya orang
tersebut akan menjadi gemuk. Kegemukan mempengaruhi umur rata-rata seseorang
dan berisiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus,
hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker.
Penyakit degeneratif pada orang dewasa :
1) Penyakit Gula Darah (Diabetes Mellitus) Diabetes melitus adalah sekumpulan
gejala yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula dalam darah karena
insulin secara absolut atau relatif atau menurunnya tingkat sensivitas insulin. Tipe
DM pada orang dewasa adalah DM yang tidak bergantung pada insulin, di mana
jumlah insulinnya cukup banyak, hanya saja kerjanya yang sudah tidak optimal
atau tidak sensitif lagi terhadap kenaikan kadar gula dalam darah. Konsensus
Pengelolaan DM di Indonesia telah disusun oleh PERKENI tahun 2002 antara lain
memberikan pedoman tentang kebutuhan gizi orang dengan diabetes dan
dianjurkan penggunaan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) dalam
penyuluhan perencanaan makan orang dengan diabetes.Tujuan umum terapi gizi
adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan
olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dan beberapa
tambahan tujuan khusus yaitu :
a. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan
keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau obat hipoglikemik oral
dan tingkat aktivitas.
b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan
berat badan yang memadai pada orang dewasa.
d. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat
dicapai dan dipertahankan.
e. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka
pendek, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi
kronik diabetes seperti penyakit ginjal, neuropati autonomik, hipertensi,
dan penyakit jantung.
f. Meningkatkan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
2) Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan Penyakit Jantung Koroner
Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah meningkat melebihi batas normal.
Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat
memicu terjadinya hipertensi. Faktor gizi berhubungan dengan terjadinya hipertensi
melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya
hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga
berperan, karena pada usia lanjut pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan
elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami aterosklerosis, resistensi
dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung
untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian
tubuh.
3) Artritis Gout.Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam
urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan jari.Tujuan
diet artritis gout adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal,
serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Diet pada penderita ini
rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet ini dapat
menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.
4) Kanker.Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang
tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini dapat merusak jaringan
tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena. Beberapa faktor
pnyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah :
1) Kurang nafsu makan yang disebabkan karena faktor psikologis dan
lost renponse terhadap kanker berupa cepat kenyang atau
perubahan terhadap indra pengecap.
2) Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena gangguan
pada saluran cerna, gangguan absorpsi zat gizi, dan kehilangan
cairan serta elektrolit karena muntah dan diare.
3) Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
4) Peningkatan pengeluaran energi.

B. Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa


Menurut Cakrawati (2012) dampak kekurangan gizi pada orang dewasa yaitu
penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatan. Disebabkan oleh kekurangan
sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein.
1. Karbohidrat : malnutrisi, kurus, lemah, tidak ada energi, gangguan
metabolisme otak, busung lapar.
2. Protein : mudah sakit, gangguan metabolisme tubuh.
3. Lemak : Busung lapar, kekurangan vitamin larut dalam lemak, penurunan
daya tahan tubuh, kurang tenaga, gangguan tumbuh kembang.
4. Mineral : penurunan konsentrasi dan IQ, mudah sakit, dan tidak nafsu makan.
Adapun beberapa penyakit yang disebabkan akibat kekurangan gizi, antara lain :
a) Anemia
Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi.
b) Gondok
Kurangnya mengkonsumsi yodium.
c) Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A.
Penyebab dari dampak kekurangan gizi
a) Kemiskinan.
b) Kurangnya pengetahuan tentang gizi.
c) Kebiasaan makan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usia dewasa membutuhkan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan
tubuh .usia dewasa muda dan menengah lebih disukai dengan asupaan yang sama
diantara lain susu,asyur,danbuah buahan. Kebutuhan nutrisi utama pada orang dewasa
antara lain,yaitu Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Kekurangan
maupun kelebihan nutrisi akan berdampak tidak baik bagi tubuh, oleh karena itu kamu
dalam pemenuhan nutrisi sebaiknya dipadu dengan olahraga agar tidak pemicu
munculnya suatu penyakit.

1. Pada masa dewasa tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari
kemampuan fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi.
2. Status gizi orang dewasa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang,
gizi normal dan gizi lebih.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa yaitu umur,
jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, social budaya, perilaku makan,
aktivitas fisik dan lingkungan.
4. Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang, baik itu
kebutuhan energi, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
5. Dampak kelebihan gizi dapat menimbulkan kegemukan (Obesitas) dimana
kegemukan mempengaruhi umur rata-rata seseorang dan berisiko untuk
terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi (tekanan
darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker. Sedangkan
dampak kekurangan gizi pada orang dewasa yaitu penurunan produktivitas
kerja dan derajat kesehatan seperti anemia, gondok dan kebutaan.

B. Saran
Setelah mempelajari tentang nutrisi dan gizi kita diharapkan dapat menerapkan pola
hidup yang sehat dengan mengonsumsi nutrisi atau gizi secara seimbang. Apalagi
kita sebagai calon pendidik diharapkan dapat memahami semua hal yang berkaitan
dengan nutrisi dan gizi khususnya pada mata pelajaran biologi.
DAFTAR PUSTAKA

http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html?m=1

https://www.slideshare.net/KhoirulUmmah1/kebutuhan-gizi-pada-dewasa

http://gizi.depkes.go.id.

Anda mungkin juga menyukai