ILMU GIZI
DISUSUN OLEH :
Muhammad Darmawan Hidayatullah
(2105106050)
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Kondisi Fisiologi Orang Dewasa...............................................................................................5
B. Status Gizi Orang Dewasa.........................................................................................................8
C. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa........................................9
D. Kebutuhan Gizi Orang Dewasa............................................................................................10
E. Dampak-Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi.................................................................14
BAB III................................................................................................................................................16
PENUTUP...........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia (SDM).
Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Gizi
kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga
mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas di masa dewasa. Salah satu dampak dari
kurang gizi yaitu gizi buruk (severe malnutrition). Gizi buruk (severe malnutrition) adalah
kondisi tubuh yang tampak sangat kurus karena makanan yang dimakan setiap hari tidak
dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan terutama energi dan protein. Gizi buruk tidak
hanya disebabkan oleh kondisi sosial, ekonomi, budaya keluarga, pola asuh, daya beli
keluarga, dan juga pengetahuan ibu, tetapi juga karena dipengaruhi oleh tidak cukupnya
konsumsi energi, protein dan zat gizi lain. Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh
faktor genetic (nature) atau merupakan produk lingkungan (nurture) saja. Model
biopsikososial pada tumbuh kembang anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan
intrinsik dan ekstrinsik. Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik (biologik),
kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada anak. Maka
pengetahuan mengenai gizidanupaya-upaya peningkatan perbaikan.
gizi sangat diperlukan guna mencegah secara dini memburuknya kemungkinan yang
akan terjadi. Akan tetapi hal ini mempunyai kesulitan bagi masyarakat yang
pengetahuannya kurang di bidang gizi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan pakar gizi. Pakar
gizi bisa merupakan dosen yang kompeten pada suatu bidang gizi, bisa juga seorang ahli
bidang gizi yang bekerja pada suatu instansi. Dengan adanya kemajuan teknologi yang
semakin pesat, hasil dari pemikiran dan pelatihan manusia-manusia cerdas, telah
berkembang suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara pikir manusia yaitu
kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). Artificial Intelligence (AI) memiliki
berbagai macam aplikasi, salah satunya adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan
program Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan
inference engine. Program ini bertindak sebagai seorang konsultan yang cerdas atau
penasehat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu. Sebagai hasil dari himpunan
pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Salah satu bidang aplikasi
yang cukup menonjol dalam sistem pakar adalah proses diagnosis. Dalam pengertian umum
diagnosis merupakan proses menentukan penyebab atau sumber-sumber kegagalan dari
suatu sistem atau peralatan yang berdasarkan gejala-gejala yang teramati. Proses diagnosis
ini juga dapat melibatkan tindakan perbaikan atau pengobatan. Proses diagnosis sering
dilakukan oleh pakar dalam bidang penelitian maupun kedokteran.
Dengan sistem pakar proses konsultasi masyarakat akan lebih mudah, karena
pengetahuan para ahli gizi telah diadopsi dalam sistem ini. Pada skripsi ini menggunakan
metode forward chaining, metode ini dilakukanuntuk mencocokkan fakta atau pernyataan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi fisiologi orang dewasa ?
2. Bagaimana status gizi orang dewasa ?
3. Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa ?
4. Bagaimana kebutuhan gizi orang dewasa ?
5. Bagaimana dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada orang dewasa ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kondisi fisiologi orang dewasa.
2. Untuk mengetahui status gizi orang dewasa.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa.
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi orang dewasa.
5. Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada orang dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa dewasa dibagi menjadi dua tahap, masa dewasa awal yaitu antara umur 20-40
tahun dan masa dewasa lanjut yaitu antara umur 40-60 tahun. Pada masa dewasa tubuh
tidak hanya dalam keadaan puncak dari kemampuan fisik tetapi juga mulai mengalami
penurunan fungsi. Keadaan puncak dari keadaan fisik membuat beberapa orang terlena dan
mulai melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat berepengaruh terhadap kesehatan
di kemudian hari. Penyakit degenerative juga muncul pada masa ini.
Pada awal masa dewasa merupakan masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa.
Pada masa ini kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya, tetapi juga mulai menurun
pada masa ini. Bagi sebagian orang puncak dari kemampuan fisik dicapai pada usia usia di
bawah 30 tahun. Kekuatan dan ketahanan otot mulai menunjukkan tanda penurunan
sekitar umur 30-an.
Sistem indra menunjukkan sedikit perubahan pada awal masa dewasa. Puncak
kemampuan pendengaran pada masa remaja, tetap konstan pada permulaan dewasa awal
dan mulai mengalami penurunan pada bagian akhir masa dewasa awal. Pada beberapa
kebiasaaaan jelek mulai terbentuk.
Pada masa dewasa lanjut ( 40-60 tahun ) mengalami penurunan pendengaran,
penglihatan terutama melihat jarak dekat.Daya akomodasi juga mengalami penurunan.
Masalah kesehata utama adalah penyakit kardiovaskular,kanker,dan berat badan. Kanker
yang berkaitan dengan rokok sering timbul untuk pertama kalinya pada masa ini. Menjadi
terlalu gemuk adalah masalah utama pada masa dewasa akhir (Suhardjo, 1992
1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya
usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya
aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan kenaikan berat
badan. Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran
kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).
2. Kebutuhan karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam
padia-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan
umbi- umbian (kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat
sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan
energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari (Almatsier dkk, 2013).
3. Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin,
feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi
protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui
urin, sehingga resiko menderita osteoporosis bertambah. Asupan protein
lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat meningkatkan terjadinya
penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari tingginya asupan
lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani Asupan
lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan
nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya (Almatsier dkk, 2013).
4. Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi. Konsumsi
lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak,
ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan
goreng-gorengan (Almatsier dkk, 2013).
5. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan
kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6 g
per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk membatasi makanan
yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap, makanan
kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada perempuan
dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada
usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi.
Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning
telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hsil olahannya sepertu tahu
dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar
tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah
terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya (Almatsier dkk,
2013).
6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang
(PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai
standar guna mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
atau Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-
rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5 persen) menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan
keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang
dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu
(Amelia, 2014). Angka Kecukupan Gizi (AKG)
1) Kebutuhan Gizi Pada Dewasa Makanan menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi
setiap orang, karena itu kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi harus
diperhatikan. Secara kuantitas artinya jumlah konsumsi makanan, tidak boleh kurang
atau lebih dari yang di butuhkan tubuh, sedangkan makanan yang berkualitas adalah
makanan yang bergizi, yakni makanan yang mengandung sekelompok zat yang
esensial bagi kehidupan bagi kesehatan.
2) Kebutuhan Gizi Pada Dewasa Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250
Kalori. Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolism perlu
menyeimbangkan masukan energy sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak
terjadi penimbunan energy dalam bentuk cadangan lemak dalam tubuh. Kebutuhan
energi pada orang dewasa mengalami penurunan 5% setiap 10 tahun.
3) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Karbohidrat Kebutuhan Karbohidrat sebagai
sumber energi utama pada usia dewasa (±) 46 % dari total masukan energi. Gula
murni memberikan sekitar 20% dari masukan energi setiap harinya. Gula ini
menghasilkan energy tanpa memberikan jenis-jenis nutrisi lainnya seperti vitamin
dan mineral. Makanan sumber karbohidrat adalah : Beras, Terigu, Umbi- umbian,
Jagung, Gula.
4) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Protein Kecukupan protein dewasa adalah 48
– 62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki – laki 55 – 66 gr/hari. Kebutuhan
protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar 11% dari total
masukan energy. Berbagai sumber protein: Daging merah, Susu, Tempe, Kacang-
kacang, dll.
5) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Lemak Kebutuhan lemak pada orang dewasa
tidak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30 % dari total kalori. Konsumsi lemak
yang tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang
disertai peningkatan risiko terserang penyakit jantung koroner.
6) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Vitamin Kebutuhan juga meningkat selama
dewasa muda karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi
yang meningkat, maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat
antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti :
vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin.
7) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Mineral dan Air Fungsi mineral yaitu untuk
pembentukan garam – garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh
dan sebagai bahan dasar enzim dan protein.
8) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Kalsium Kalsium untuk orang dewasa adalah
600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram
sehari. Bahwa kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang
lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal.
9) Yang diperlukan pada orang dewasa : • Zat Besi Jumlah seluruh besi didalam tubuh
orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam
hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan. Rata-rata besi simpanan 1000
mg pada orang dewasa.
10) Kecukupan Zat Gizi Untuk Dewasa Perhari KEBUTUHAN PEREMPUAN LAKI – LAKI
Energi (kcal) (20 – 45tahun): 2200kkal (20-45tahun) : 2800kkal Protein (gr) (20-
45tahun) : 48gr (20-45tahun) : 55gr Kalsium (mg) (20-45tahun) : 600mg (20-45tahun)
: 500mg Besi (mg) (20-45tahun) : 26 mg (20-45tahun) : 1,3 mg Vitamin A (RE) (20-
45tahun) : 500 (20-45tahun) : 700 Vitamin E (mg) (20-45tahun) : 8mg (20-45tahun) :
10mg Vitamin B (mg) (20-45tahun) : 1 mg (20-45tahun) : 1,2 mg Vitamin C (mg) (20-
45tahun) : 60mg (20-45tahun) : 60mg Folat (mg) (20-45tahun) : 150mg (20-
45tahun) : 70mg
11) PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA DEWASA BERKAITAN DENGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
12) Pada usia dewasa Pola Pertumbuhan Berhenti Beralih ke Tingkat Homostatis (Tidak
Berubah/Stabil). • Konsep keseimbangan ini dapat dilihat pada metabolisme
karbohidrat, lemak dan terutama protein. • Tingkat stabilitas metabolik tubuh
tingkat dewasa merupakan hasil keseimbangan antara tingkat pemecahan protein
tubuh dan sintetis jaringan protein.
13) Pada tahun-tahun awal pertumbuhan, tingkat sintetis protein lebih tinggi dari pada
pemecahannya. Sehingga jaringan baru dapat terbentuk. Namun setelah dewasa,
tingkat pemecahan jaringan protein secara bertahap melebihi sintetisnya.
14) Perkembangan Fisik: • Fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan
penurunan perkembangan individu secara fisik. • Kondisi kesehatan dapat
ditingkatkan dengan cara: 1. mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan, 2.
nutrisi yang baik, 3. rutnitas berolahraga.
a. Komposisi tubuh orang dewasabervariasi tergantung : 1.jeniskelamin, 2.
berat badan, 3. umur. • Umumnya, dengan bertambahnya usia orang dewasa
: 1. aktifitas fisik menurun, 2. masa tubuh tanpa lemak menurun,
15) 18. Perkembangan Fisiologis Menurut under son ( dalam maptiare,17) terdapat 6 ciri
kematangan psikologi: 1. Berorientasi pada tugas 2. Tujuan yang jelas dan kebiasaan
kerja yang efisien 3. Mengendalikan perasaan pribadi 4. Memliki sifat objektif 5.
Menerima kitik dan saran 6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi
a. Anemia • Gondok • Kebutaan
16) Gejala kekurangan gizi orang dewasa • Kelemahan otot dan kelelahan • mengeluh
kelelahan sepanjang hari dan kurangnya energi • Peningkatan kerentanan terhadap
infeksi. • Lekas marah dan pusing. • Kulit dan rambut menjadi kering • menderita
diare yang terus menerus • Haid mungkin tidak teratur atau berhenti • Depresi
umum dalam gizi buruk
a. Jantung koroner • Kanker • Diabetes • Kolesterol tinggi • Hipertensi Dampak
kelebihan gizi pada orang dewasa:
17) Makanan Gizi Seimbang: – Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : 1. nasi, 2.
jagung, 3. ubi jalar, 4. singkong – Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga
makanan pokok pada umumnya mempunyai rasa netral, lebiih terasa enak seperti :
1. 1. lauk hewani (daging ayam, ikan dan lain lain) 2. 2. lauk nabati (kacang-kacangan,
hasil olahan tahu, tempe, oncom, dan lain-lain.)
18) Makanan Gizi Seimbang: – Sayur, yaitu untuk memberi rasa segar dan melancarkan
proses menelan makanan,karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah: 1.
sayur 2. umbian, 3. kacang-kacangan. – Buah, untuk pencuci mulut : 1. pepaya,
2.nenas, 3. pisang,
E. Dampak-Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usia dewasa membutuhkan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan
tubuh .usia dewasa muda dan menengah lebih disukai dengan asupaan yang sama
diantara lain susu,asyur,danbuah buahan. Kebutuhan nutrisi utama pada orang dewasa
antara lain,yaitu Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Kekurangan
maupun kelebihan nutrisi akan berdampak tidak baik bagi tubuh, oleh karena itu kamu
dalam pemenuhan nutrisi sebaiknya dipadu dengan olahraga agar tidak pemicu
munculnya suatu penyakit.
1. Pada masa dewasa tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari
kemampuan fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi.
2. Status gizi orang dewasa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang,
gizi normal dan gizi lebih.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa yaitu umur,
jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, social budaya, perilaku makan,
aktivitas fisik dan lingkungan.
4. Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang, baik itu
kebutuhan energi, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
5. Dampak kelebihan gizi dapat menimbulkan kegemukan (Obesitas) dimana
kegemukan mempengaruhi umur rata-rata seseorang dan berisiko untuk
terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi (tekanan
darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker. Sedangkan
dampak kekurangan gizi pada orang dewasa yaitu penurunan produktivitas
kerja dan derajat kesehatan seperti anemia, gondok dan kebutaan.
B. Saran
Setelah mempelajari tentang nutrisi dan gizi kita diharapkan dapat menerapkan pola
hidup yang sehat dengan mengonsumsi nutrisi atau gizi secara seimbang. Apalagi
kita sebagai calon pendidik diharapkan dapat memahami semua hal yang berkaitan
dengan nutrisi dan gizi khususnya pada mata pelajaran biologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2015/01/perkembangan-fisik-masa-dewasa.html?m=1
https://www.slideshare.net/KhoirulUmmah1/kebutuhan-gizi-pada-dewasa
http://gizi.depkes.go.id.