Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“PENGAKUAN PENGUKURAN DAN PENYAJIAN LIABILITAS


MENIURUT SAP”

OLEH ;

Pascal jevelson C30119222

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

dengan judul “PENGAKUAN PENGUKURAN DAN PENYAJIAN LIABILITAS

MENIURUT SAP” yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori

Akuntansi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami dan memperluas

ilmu tentang Teori akuntansi khususnya materi kewajiban. saya menyadari

makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran dari semua pihak

saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

Palu, 15 Maret 2022

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 1
BAB 1 ............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
1.1 latar belakang...................................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................. 4
BAB 2 ............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 5
2.1 Definisi ................................................................................................................................................ 5
2.1.1 Pengakuan .................................................................................................................................... 5
2.1.2 Pengukuran .................................................................................................................................. 5
2.1.3 Penyajian ...................................................................................................................................... 5
2.2 Pengakuan Liabilitas menurut SAP ..................................................................................................... 6
2.3 pengukuran liabilitas menurut SAP..................................................................................................... 7
2.3.1 utang kepada pihak ketiga (account payable) ............................................................................. 7
2.3.2 utang transfer .............................................................................................................................. 8
2.3.3 utang bunga (accrued interest).................................................................................................... 8
2.3.4 utang perhitungan fihak ketiga (PFK)........................................................................................... 8
2.3.5 bagian lancar utang jangka panjang ............................................................................................ 9
2.3.6 kewajiban lancar lainnya (other current liabilities) ..................................................................... 9
2.4 Penyajian ............................................................................................................................................. 9
BAB 3 ........................................................................................................................................................... 11
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 12

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas
(kesatuan) usaha yang dipandang akan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat di antara berbagai
alternatif tindakan. Semua badanusaha, tanpa memandang besar dan sifat
operasinya, memerlukan catatan-catatan yangakurat untuk transaksi usaha.
Perusahaan yang tidak menyelenggarakan catatan yang akurat tidak akan dapat
beroperasi seefisien dan semenguntungkan perusahaan yang menyelenggarakan
catatan yang akurat. Di samping itu, kebutuhan para pemakai informasi akuntansi
atas keakuratan data akuntansi menyebabkan perusahaan menyelenggarakan
pembukuan dan catatan yang akurat, yang secara wajar mencerminkan
aktivitas usaha perusahaannya.

Setiap transaksi yang dilakukan dalam perusahaan mempengaruhi posisi


keuangan yaitu posisi harta (aktiva), utang (kewajiban), dan modal (ekuitas)
perusahaan. Aktiva adalah manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat
mungkin terjadi pada masa mendatangyang timbul dari keharusan yang dihadapi
entitas tertentu saat ini untuk mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada entitas
lain pada masa mendatang sebagai hasiltransaksi atau kejadian masa lalu. Ekuitas
atau aktiva bersih merupakan hak residual atas aktiva entitas atau perusahaan yang
masih ada sesudah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya.

Perkembangan akuntansi pemerintahan tidaklah secepat akuntansi bisnis.


Penyebabnya adalah karakteristiknya tidak banyak mengalami perubahan. Dengan

3
adanya tuntutan masyarakat menyebabkan akuntansi pemerintahan menjadi penting.
Semakin besarnya dana yang dikelola oleh pemerintah semakin besar pula tuntutan
akuntabilitas keungan sebagai wujud transparasi keuangan dalam pemerintahan.
Akuntansi Pemerintahan dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas pemberian jasa
untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan,
pengklasifikasian, pengikhtisaran, suatu transaksi keuangan pemerintah serta
penafsiran atas informasi keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi pengakuan, pengukuran dan penyajian liabilitas ?
2. Bagaimana Pengakuan Liabilitas menurut SAP ?
3. Bagaimana pengukuran liabilitas menurut SAP ?
4. Bagaimana penyajian liabilitas menurut SAP ?

1.3 Tujuan
1. Definisi pengakuan, pengukuran dan penyajian liabilitas ?
2. Bagaimana Pengakuan Liabilitas menurut SAP ?
3. Bagaimana pengukuran liabilitas menurut SAP ?
4. Bagaimana penyajian liabilitas menurut SAP ?

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

2.1.1 Pengakuan
Pengakuan mengikuti aturan standar dari SFAC 5 yang menyatakan bahwa suatu
kewajiban harus diakui sebagai kewajiban apabila memenuhi empat kriteria umum,
yaitu:
a) Memenuhi definisi suatu kewajiban
b) Dapat diukur
c) Relevan
d) Dapat diandalkan
Tujuan dari penilaian kewajiban adalah bahwa pengukuran kewajiban harus
memungkinkan penyajian informasi kepada investor dan kreditor sebagai sarana
untuk meramalkan arus kas. Tujuan lain mencakup penilaian sebagai dasar untuk
perbandingan laba antar periode dan antar perusahaan, dan sebagai perbandingan dari
klaim beberapa pemegang ekuitas.

2.1.2 Pengukuran
Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti.
Penentuan kos kewajiban pada saat terjadi paralel dengan pengukuran asset.
Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan pemerolehan asset atau
timbulmnya biaya. Pemerolehan asset dapat berupa penguasaan barang dagangannya
atau asset nonmoneter lainnya yang terjadi dari transaksi pembelian.

2.1.3 Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan
kelancarannya sejalan dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar
disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan

5
jatuh tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada
kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk
mengevaluasi likuiditas perusahaan.

2.2 Pengakuan Liabilitas menurut SAP

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya


ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat
pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian
yang dapat diukur dengan andal. Keberadaan peristiwa masa lalu (dalam hal ini
meliputi transaksi) sangat penting dalam pengakuan kewajiban. Suatu peristiwa
adalah terjadinya suatu konsekuensi keuangan terhadap suatu entitas. Suatu peristiwa
mungkin dapat berupa suatu kejadian internal dalam suatu entitas seperti perubahan
bahan baku menjadi suatu produk, ataupun dapat berupa kejadian eksternal yang
melibatkan interaksi antara suatu entitas dengan lingkungannya seperti transaksi
dengan entitas lain, bencana alam, pencurian, perusakan, kerusakan karena
ketidaksengajaan. Suatu transaksi melibatkan transfer sesuatu yang mempunyai nilai.
Transaksi mungkin berupa transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran.
Pembedaan antara transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran sangat penting
untuk menentukan saat pengakuan kewajiban.

. Contoh berikut mengilustrasikan pengakuan kewajiban dari kejadian yang


diakui pemerintah. Suatu kerusakan akibat bencana alam di kota-kota Indonesia dan
DPR mengotorisasi pengeluaran untuk menanggulangi bencana tersebut. Kejadian ini
merupakan konsekuensi keuangan dari pemerintah karena memutuskan untuk
menyediakan bantuan bencana bagi kota-kota tersebut. Transaksi yang berhubungan
dengan hal tersebut, meliputi sumbangan pemerintah ke masing-masing individu dan
pekerjaan kontraktor yang dibayar oleh pemeritah, diakui sebagai transaksi dengan

6
pertukaran atau tanpa pertukaran. Dalam kasus transaksi dengan pertukaran, jumlah
terutang untuk barang dan jasa yang disediakan untuk pemerintah diakui saat barang
diserahkan atau pekerjaan diselesaikan. Dalam kasus transaksi tanpa pertukaran,
suatu kewajiban harus diakui sebesar jumlah terutang yang belum dibayar pada
tanggal pelaporan. Kewajiban tersebut meliputi jumlah tagihan ke pemerintah untuk
membayar manfaat, barang atau jasa yang telah disediakan sesuai persyaratan
program yang ada pada tanggal pelaporan pemerintah.

2.3 pengukuran liabilitas menurut SAP


Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban emerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang
pemerintah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan
penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain
perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.. Penggunaan nilai nominal dalam menilai kewajiban mengikuti
karakteristik dari masing-masing pos. Paragraf berikut menguraikan penerapan nilai
nominal untuk masing-masing pos kewajiban pada laporan keuangan.

2.3.1 utang kepada pihak ketiga (account payable)


Pada saat pemerintah menerima hak atas barang, termasuk barang dalam
perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban atas
jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut, Bila kontraktor membangun
fasilitas atau peralatan sesuai dengan spesifikasi yang ada pada kontrak perjanjian
dengan pemerintah, jumlah yang dicatat harus berdasarkan realisasi fisik kemajuan
pekerjaan sesuai dengan berita acara kemajuan pekerjaan, Jumlah kewajiban yang

7
disebabkan transaksi antar unit 20 pemerintahan harus dipisahkan dengan kewajiban
kepada unit nonpemerintahan.

2.3.2 utang transfer


Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang undangan. Utang
transfer diakui dan dinilai sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.3.3 utang bunga (accrued interest)


Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah
terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik
dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum
dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari
kewajiban yang berkaitan.

. Pengukuran dan penyajian utang bunga di atas juga berlaku untuk sekuritas
pemerintah yang diterbitkan pemerintah pusat dalam bentuk Surat Utang Negara
(SUN) dan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah (provinsi, kota, dan kabupaten)
dalam bentuk dan substansi yang sama dengan SUN.

2.3.4 utang perhitungan fihak ketiga (PFK)


Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum
disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah
yang masih harus disetorkan. Jumlah pungutan/potongan PFK yang dilakukan
pemerintah harus diserahkan kepada pihak lain sejumlah yang sama dengan jumlah
yang dipungut/dipotong. Pada akhir periode pelaporan biasanya masih terdapat saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain. Jumlah saldo
pungutan/potongan tersebut harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah
yang masih harus disetorkan.

8
2.3.5 bagian lancar utang jangka panjang
Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang
jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan. Termasuk dalam kategori Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo
dan harus dibayarkan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

2.3.6 kewajiban lancar lainnya (other current liabilities)


Kewajiban lancar lainnya merupakan kewajiban lancar yang tidak termasuk
dalam kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban lancar lainnya tersebut adalah
biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan disusun. Pengukuran
untuk masing-masing item disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pos
tersebut, misalnya utang pembayaran gaji kepada pegawai dinilai berdasarkan jumlah
gaji yang masih harus dibayarkan atas jasa yang telah diserahkan oleh pegawai
tersebut. Contoh lainnya adalah penerimaan pembayaran di muka atas penyerahan
barang atau jasa oleh pemerintah kepada pihak lain.

2.4 Penyajian
Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul
utang untuk Anggotaikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya. Untuk
meningkatkan kegunaan analisis, informasi-informasi yang harus disajikan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan adalah:

(a) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman;

(b) Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas
utang pemerintah dan jatuh temponya;

(c) Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang
berlaku;

9
(d) Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo; (e)
Perjanjian restrukturisasi utang meliputi:

(1) Pengurangan pinjaman;

(2) Modifikasi persyaratan utang;

(3) Pengurangan tingkat bunga pinjaman;

(4) Pengunduran jatuh tempo pinjaman;

(5) Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman; dan

(6) Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.

(f) Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang
berdasarkan kreditur.

(1) Biaya pinjaman:

(2) Perlakuan biaya pinjaman;

(3) Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang


bersangkutan; dan

(4) Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengakuan Liabilitas menurut SAP

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya


ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat
pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian
yang dapat diukur dengan andal.

pengukuran liabilitas menurut SAP

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

penyajian

Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul
utang untuk Anggotaikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya. Untuk
meningkatkan kegunaan analisis,

11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2012/08/Buku-SAP-2019-Fin-
rdc.pdf

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/14512/14085

https://www.kompasiana.com/annisa56280/5e953f78097f366daa174e02/tugas-
matakuliah-prof-dr-apollo-daito-definisi-pengakuan-pengukuran-dan-penyajian-
liabilitas?page=all&page_images=1

http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/AKUNTANASI_PEMERINTAHA
N.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai