Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI MODAL”


Dosen Pengampu: Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si., Ak.CA

Disusun oleh :

Kelompok 5

Servika Pasaribu 7181220010

Atmina Eva Angelina Sriyani 7183220042

Adelia Sitompul 7183220045

Dhiya Khofifa Nasution 7183220048

AKUNTANSI C 2018

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas berkah dan rahmat yang telah diberikan oleh
Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan makalah tugas rutin ini
hingga selesai dengan mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.

Penulisan makalah ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki, dan penyampaiannya kami usahakan dengan bahasa-bahasa yang
singkat, dan sederhana agar mudah dimengerti/pahami oleh para pembaca.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Surbakti
Karo-karo, M.Si., Ak.CA selaku Dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya
kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini hingga tuntas. Akhir kata kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, karena
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

Medan , Mei 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian.........................................................................................................3

2.2 Keputusan Investasi Modal...............................................................................3

2.3 Jenis-Jenis Keputusan Investasi Modal............................................................4

2.4 Metode Pendekatan Analisis Keputusan Investasi Modal ...............................6

2.5 Postaudit terhadap Proyek Investasi Terpilih ..................................................11

2.6 Contoh Soal dan Pembahasannya ....................................................................12

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12


3.1 Kesimpulan........................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi sering kali dihadapkan dengan peluang (kebutuhan) untuk melakukan


investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang, sistem
produksi baru, pabrik baru, peralatan baru, serta pengembangan produk baru adalah contoh dari
aktiva dan proyek untuk kategori ini.

Peluang investasi inilah yang sering dihadapi oleh seorang manajemen karena
manajemen sebagai puncak kepemimpinan dan merupakan otak dari suatu perusahaan atau
organisasi harus mengambil suatu keputusan baik itu keputusan jangka panjang maupun
keputusan jangka pendek untuk mencapai tujuan dari manajemen yaitu berorientasi pada
keuntungan. Khususnya pada investasi modal dalam aktiva untuk jangka panjang seperti
keputusan untuk melakukan investasi dalam pabrik baru atau keputusan akan melakukan
investasi dalam sistem manufaktur yang fleksibel atau tetap dengan sistem manufaktur
tradisional yang lama, hal-hal seperti inilah yang harus diperhitungkan dan diputuskan oleh
seorang manajer.

Berkaitan dengan keputusan investasi modal, manajer dihadapkan pada masalah utama
yaitu ketidakpastian. Bagaimana manajemen bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga visi
dan misi perusahaan khususnya orientasi pada keuntungan dapat tercapai. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk membahas tentang bagaimana manajemen harus mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penulisan makalah ini yang menjadi rumusan masalah dan akan dicari pemecahan
dengan penjelasan penjabarannya sebagai berikut :
1. Apa itu investasi dan modal?
2. Apa itu keputusan investasi modal?
3. Apa saja jenis-jenis keputusan investasi modal?
4. Apa saja alat-alat keputusan investasi modal?
5. Apa saja manfaat investasi modal?

1
1.3 Tujuan Makalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini tidak hanya sebatas memenuhi
tugas Perkuliahan akan tetapi juga diharapakan bertujuan untuk :

1. Dapat dijadikan sebagai bahan infromasi bagi mahasiswa atau pembaca lainnya mengenai
Analisis Keputusan Investasi Modal.
2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penulisan makalah yang berhubungan dengan
Analisis Keputusan Investasi Modal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara
sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut
bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atau opini.

Investasi adalah penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi
pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi.

Modal adalah dana yang dimanfaatkan sebagai suatu pokok atau induk untuk melakukan
perdagangan. Harta atau benda tersebut juga bisa digunakan untuk memproduksi sesuatu yang
mampu meningkatkan kekayaan, dll.

Keputusan Investasi Modal yaitu keputusan yang berkaitan dengan perencanaan,


penetapan laporan dan prioritas-prioritas, mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk
memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan keputusan investasi ini disebut anggaran
modal atau capital budgeting.

Keputusan investasi modal merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif
yang berhubungan dengan keuangan proyek-proyek investasi jangka panjang dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek yang
menjanjikan
pengembalian masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat
keputusan investasi modal merupakan faktor yang paling penting yang berpengaruh terhadap
perusahaan dalam jangka panjang.

2.2 Keputusan Investasi Modal

3
Sudah menjadi tanggungjawab seorang manajer untuk mengambil keputusan terutama
untuk investasi atau keputusan pendanaan (financial Decision). Beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :

1. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi
tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2. Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur
modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan hutang jangka
panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimum.

Dengan demikian investasi modal meliputi perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas,
pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang.
Karena keputusan investasi modal menempatkan sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga
keputusan investasi modal adalah keputusan yang amat penting yang diambil oleh manajer.

Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva
modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan kembali
modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang
cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah investasi
modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini, seorang manajer dapat memutuskan
diterima tidaknya proyek-proyek yang tidak berkaitan dengan proyek lainnya dan
membandingkan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya.
Salah satu tugas manajer adalah mengestimasi arus kas. Proyeksi harus dibuat bertahun-tahun
kedepan.

Dalam membuat proyeksi manajer harus mengidentifikasi dan menguantifikasi manfaat


yang berhubungan dengan proyek yang diusulkan. Contohnya; sistem penyimpanan kas yang
dilakukan secara otomatisasi dapat memberikan manfaat berikut (dibanding sistem manual):
pengurangan biaya bank, peningkatan produktivitas, pengurangan biaya kertas, peningkatan
integritas data, pengurangan biaya pelatihan, serta penghematan waktu yang dibutuhkan
memeriksa dan merekonsiliasi bank/kas. Jumlah dolar dari manfaat-manfaat tersebut harus
dinilai.

4
2.3 Jenis-Jenis Keputusan Investasi Modal

          Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan dengan proses


perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan
sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah
keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer.

Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali disebut sebagai penganggaran
modal (capital budgeting). Dalam penganggaran modal (capital budgeting) terdapat dua jenis
proyek penganggaran modal yaitu:

1. Proyek Independen
Proyek independen adalah proyek yang diterima atau ditolak tidak akan mempengaruhi
arus kas proyek lainnya.
Misalnya; keputusan General motors untuk membangun pabrik baru guna memproduksi
lini mobil Cadillac tidak dipengaruhi oleh keputusan pembuatan pabrik baru lini saturn.
Keduanya adalah keputusan investasi modal independen atau tidak berkaitan.
2. Proyek Saling Eksklusif
Proyek saling eksklusif adalah proyek-proyek yang akan diterima akan mengalangi
penerimaan proyek lain. Dari proyek penganggaran modal mengharuskan perusahaan
memilih salah satu alternatif yang saling bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang
sama penerimaan terhadap salah satu pilihan yang akan menghalangi proyek lainnya.
Misalnya; divisi viber Monsanto memutuskan untuk mengotomatisasi pabriknya di
Pensacola, Florida. Monsanto dihadapkan dengan pilihan meneruskan operasional
produksi manual untuk menggantinya dengan sistem otomatis. Sebagian pertimbangan
perusahaan mungkin berkenaan dengan jenis sistem otomatisasi yang berbeda. Apabila
tiga sistem terotomatisasi yang berbeda dipertimbangkan, maka akan ada empat
alternatif-sistem yang ada sekarang ditambah tiga sistem baru yang potensial. Setelah
satu sistem dipilih, tiga sistem lainnya ditolak.

Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks
dibandingkan investasi dalam peralatan manfaktur standar dimasa lalu. Bagi peralatan standar,
biaya langsung diakuisi mencerminkan investasi sebenarnya. Pada manufaktur yang

5
terotomatisasi, biaya langsung mencerminkan 50 atau 60 persen dari total investasi; perangkat
lunak, teknik, pelatihan, dan implementasi merupakan persentase yang signifikan dari total
biaya. Jadi, ketika kita harus sangat berhati-hati dalam menilai biaya aktual dari sistem yang
akan dilakukan secara otomatis. Biaya sampingan terkadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa
jadi cukup besar.

Dari kedua jenis proyek di atas secara jelas bisa disimpulkan bahwa proyek independen
adalah proyek yang tidak berkaitan atau tidak saling mempengaruhi dengan proyek lainnya
ketika manajer memutuskan untuk mengambil suatu proyek sedangkan proyek yang saling
ekslusif adalah proyek yang saling berkaitan atau mempengaruhi proyek lainnya jika salah satu
proyek diambil.

2.4   Metode Pendekatan Analisis Keputusan Investasi Modal

Terdapat dua model pendekatan analisis investasi, yaitu:


a) Model non-diskonto (non-discountingmodels)
Metode analisis yang mengabaikan nilai waktu dari uang. Model ini hanya berfokus pada
investasi terhadap suatu proyek atau usaha bisa kembali secepatnya.

1. Metode Payback Periods

Periode pengembalian investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek
investasi untuk menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan
oleh investasi tersebut. Metode periode pengembalian investasi memusatkan perhatiannya
pada rentang waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat waktu
yang diperlukan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi awal, semakin
baik proyek investasi tersebut. Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap
jumlahnya, maka rumus berikut dapat digunakan:

Investasi Awal
Periode Pengembalian=
Arus Kas Tahunan

Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka periode pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh
kembali.

6
Kelebihan metode periode kembalian investasi:

1) Mengontrol resiko yang terkait pada ketidakpastian arus kas masa mendatang.
2) Meminimalkan dampak dari suatu investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan.
3) Mengontrol resiko keuangan.
4) Mengontrol dampak dari suatu investasi terhadap ukuran kemampuan perusahaan.

Namun, penggunaan payback periods kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini
memiliki dua kelemahan utama, yaitu;

1) Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian.


2) Mengabaikan nilai waktu uang.

2. Metode Accounting Rate of Return/ARR

Metode Accounting Rate of Return/ARR adalah metode penilaian investasi yang


berusaha menunjukkan rasio atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan
terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan
tersebut baik diperhitungkan dengan nilai investasi (initial investment ) atau rata–
rata investasi ( average investment ). Rumus perhitungan tingkat pengembalian
akuntansi adalah sebagai berikut :

Laba rata−rata
Tingkat pengembalian akuntansi=
Investasi awal rata−rata

Keuntungan:

1. Ukuran jelas untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak


merugikan terhadap pendapatan bersih perusahaan
2. Kepastian dampak menguntungkan terhadap pendapatan sehingga bonus
dapat meningkat

Kelemahan:

1. Tidak memperhitungkan “time value of money”.


2. Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
bersangkutan.
7
3. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang
dapat menyesatkan.
4. Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.

b) Model diskonto (discounting models)


Model analisis dengan pertimbangan nilai mata uang secara eksplisit dan memasukkan
arus kas masuk dan arus kas keluar.

1. Metode Net Present Value/NPV

Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:

 Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai
tunaikan.
 Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilai tunaikan.
 Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga
dijumlahkan.
 Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.

Selisih antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan untuk
membuat keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Mengapa analisis
menekankan pada arus kas? Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung
berdasarkan konsep akrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas.
Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, namun informasi
laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan demikian,
manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada upaya
mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah proyek investasi.

Persamaan dan rumus dari Net Present Value ( NPV ) adalah sebagai berikut :

8
Atau

Keterangan :

 NPV = Net Present Value (rupiah)


 Ct = Arus kas per tahun pada periode t
 C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (rupiah)
 r = Suku bunga atau discount rate (%)

Kelebihan dari metode Net Present Value ini :

1. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).


2. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.
3. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi.

Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :

1. Memerlukan perhitungan Cost Of  Capital sebagai Discount Rate.


2. Lebih sulit penerapannya dari pada Payback Period.

2. Metode Internal Rate of Return/IRR

The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of return (IRR) adalah tingkat
bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut.
Tingkat bunga ini sering disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IRR
dihitung dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan
nilai tunai arus kas masuk sebuah proyek. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga

9
yang menghasilkan angka NPV sama dengan nol. Jadi IRR merupakan true interest yield
yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi. Berikut ini adalah Rumus IRR:

Keterangan
 IRR = Internal Rate of Return
 i1  = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV positif
 i2  = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV negatif
 NPV1 = Net Present Value yang bernilai positif
 NPV2 = Net Present Value yang bernilai negatif

Syarat Keputusan IRR:

 IRR > Modal Kerja (proyek dapat diterima)


 IRR = Modal Kerja (terima/tolak sama-sama seimbang)
 IRR < Modal Kerja (proyek tidak dapat diterima)

Kelebihan metode Internal Rate Of Return :

1. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.


2. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.
3. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.

Kelemahan metode Internal Rate Of Return  

1. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai.
2. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan.

Perbandingan antara Metode NPV dan IRR:

10
1. Metode NPV lebih mudah digunakan
2. Asumsi yang dibangun dalam metode IRR memunculkan pertanyaan.

Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IRR adalah:

1) Metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada
tingkat kembalian tertentu, sedangkan metode IRR tingkat kembaliannya sama
dengan IRR.
2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IRR
mengukurnya dalam angka relative (%).
3) Memilih proyek: NPV konsisten dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham
sementara IRR tidak selalu memberikan hasil yang akan memaksimalkan kekayaan.

Proses memilih proyek terbaik:

1. Menilai pola arus kas untuk setiap proyek.


2. Hitung NPV untuk setiap proyek.
3. Mengidentifikasi proyek dengan NPV terbesar.

2.5 Postaudit terhadap Proyek Investasi Terpilih


Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah sebuah
usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk
menilai apakah data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat
keputusan mau memilih alternatif proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan
kondisi sesungguhnya.

Peran dan Nilai Postaudit:


 Post audit mengevaluasi kinerja aktual proyek dalam hubungannya dengan
kinerja yang diharapkan.
 Post audit dapat menghasilkan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja
proyek atau meninggalkannya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keputusan Investasi Modal adalah keputusan yang mencakup perencanaan, penetapan


laporan dan prioritas-prioritas  dan mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk memilih
aktiva jangka panjang. Serta proses pengambilan keputusan investasi ini disebut dengan
anggaran modal atau capital budgeting.

Di dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan


investasi modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
yaitu, model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan discounting.

Sedangkan untuk mengambil keputusan investasi secara independen dapat menggunakan


Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang disyaratkan (required rate
of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya merupakan kost modal (cost of capital).

Dalam penggunaan IRR apabila lebih besar daripada required rate of return, proyek
tersebut dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of return maka proyek
tersebut seharusnya ditolak.

Peran dan nilai postaudit merupakan suatu langkah penting dalam melakukan investasi
modal. Adapun metode yang baik untuk digunakan yaitu menggunakan metode NPV yang selalu
memberikan sinyal yang tepat dibandingkan dengan IRR yang seringkali memilih proyek yang
kurang menguntungkan.

Ada dua cara untuk menghitung aliran kas setelah pajak yaitu metode laporan Laba/rugi
dan metode dekomposisi.
12
3.2 Saran

Kami mohon maaf atas segala kekurangan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan,
tenaga dan lainnya yang ada pada diri kami, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Maka dari itu agar sempurnanya makalah ini, kami mohon kritik dan saran. Atas kritik dan saran
dari para pembaca kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Noreen, Brewer. 2007. Managerial accounting (Akuntansi Manajerial)


buku ke – 2,edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Mowen, 2005. Manajemen Accounting (Akuntansi Manajemen) buku ke – 2


edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting. Mason:


Thomson South-Western

http://supratmansp.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-modal.html.

http://sophiaririn.blogspot.com/2011/06/akuntansi-manajemen-keputusan-investasi.html

http://www.scribd.com/doc/15793685/Keputusan-Investasi-Modal

http://www.scribd.com/doc/55362740/Keputusan-Investasi-Modal#download

13

Anda mungkin juga menyukai