0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penyusunan anggaran bahan baku, yang merupakan perencanaan penggunaan bahan baku untuk produksi pada periode tertentu. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis bahan baku, elemen-elemen anggaran bahan baku seperti kebutuhan, pembelian, persediaan, dan biaya pemakaian bahan baku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penyusunan anggaran bahan baku, yang merupakan perencanaan penggunaan bahan baku untuk produksi pada periode tertentu. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis bahan baku, elemen-elemen anggaran bahan baku seperti kebutuhan, pembelian, persediaan, dan biaya pemakaian bahan baku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penyusunan anggaran bahan baku, yang merupakan perencanaan penggunaan bahan baku untuk produksi pada periode tertentu. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis bahan baku, elemen-elemen anggaran bahan baku seperti kebutuhan, pembelian, persediaan, dan biaya pemakaian bahan baku.
❖ Faridah 19383042032 ❖ Harum Murda Ningsih 19383042036 ❖ Luluk Fitriyah 19383042037 Pengertian Anggaran Bahan Baku Anggaran Bahan Baku adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan secara lebih rinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang. Dengan kata lain, anggaran bahan baku merencanakan secara rinci atas penggunaan bahan baku dalam proses produksi pada suatu periode tertentu pada masa yang akan datang. Jenis-Jenis Bahan baku • Bahan Baku Langsung Adalah bahan utama dalam proses produksi yang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan dan terlihat secara langsung. Dengan adanya bahan baku tersebut, maka proses produksi akan berjalan dengan lancar sehingga barang jadi akan mudah untuk di produksi. • Bahan Baku Tidak Langsung Adalah bahan yang dapat membantu proses produksi, tetapi tidak secara langsung terlihat di barang jadi yang dihasilkan dari suatu produksi. Ada atau tidak ada bahan baku tidak langsung, proses produksi akan tetap berjalan. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung. 2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung. 3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan untuk pembelian bahan baku langsung. 4. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi. 5. Sebagai alat pengendalian bahan baku langsung. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran bahan baku 1. Anggaran bahan baku hanya menyangkut kualitas bahan baku 2. Anggaran bahan baku dibuat untuk setiap jenis produk 3. Anggaran bahan baku dibuat untuk satu periode budget tertentu, misalnya satu tahun, atau bulanan 4. Anggaran bahan baku sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang sebenarnya, untuk mempermudah pengendalian bahan baku Elemen-Elemen Anggaran Bahan Baku
• Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
• Anggaran Pembelian Bahan Baku • Anggaran Persediaan Bahan Baku • Anggaran Biaya Pemakaian Bahan baku Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang, yang berisi rincian :
▪ Jenis barang jadi yang diproduksi
▪ Jenis bahan baku yang digunakan
▪ Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
▪ Standar penggunaan bahan baku
▪ Waktu penggunaan bahan baku
Anggaran Pembelian Bahan baku Disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang, dan berisi rincian :
▪ Jenis bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi
▪ Jumlah yang harus dibeli
▪ Harga persatuan (unit) bahan baku
Anggaran Persediaan Bahan Baku Disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan yang terdiri dari :
▪ Jenis bahan baku yang digunakan
▪ Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai
persediaan
▪ Harga perunit masing-masing jenis bahan baku
▪ Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan
Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku Manfaat disusunnya anggaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan dan sebagai pengawasan penggunaan bahan baku. Adapun yang harus diperinci meliputi:
▪ Jenis bahan baku yang digunakan.
▪ Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi.
▪ Harga per unit masing-masing jenis bahan baku.
▪ Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi.