A. Ilmu Pendidikan
1. Pengertian Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan (Paedagogiek) berasal dari bahasa Yunani pedagogues, dan bahasa
Latin paedagogus, yang berarti pemuda yang bertugas mengantar anak ke sekolah serta
menjaga anak itu agar bertingkah laku susila dn disiplin.
Ilmu pendidikan dalam bahasa Inggris adalah pedagogy yang artinya sama dengan the
study of educational goals and proceses (English nd English, 1970: 376).
Ilmu Pendidikan merupakan (Pedagogik atau paedaggiek) merupkan ilmu pengetahuan
yang berdiri sendiri. Berikut ini beberapa pengertian ilmu pendidikn menrut ahli :
- Menurut Prof. Dr. M.J. Langeveld
Paedagogiek atau ilmu mendidik ialah suatu ilmu yang buan saja menelaah objeknya
untuk mengetahui btapa keadan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa
hendaknya bertindak (Langeveld, fatsal 1).
- Menurut Prof. Brodjonegoro dan Drs. Soetadjo
Ilmu pendidikan atau paedagogiek adalah teori pendidikan, perenungan tentang
pendidikan. Dlam arti luas paedgogiek adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal
yang timbul dalm praktek pendidikan (Suwarno, 1982: 11).
- Menurut Dr. Sutari Imam Barnadib
Ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-prose pendidikan (Barnadib, 1986: 17).
- Menurut Prof. Dr. N. Driyarkara
Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan
(mendidik dan dididik). Pemikiran ilmiah bersifat kritis, metodis, dan sistematis (Driyarkara,
190:66).
B. Landasan Keilmuan
1 Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan
tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat
bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh:
landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi, adapun
asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis
tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek
sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita
kenal istilah studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan
bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun
mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka
memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-
asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan.
2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-
pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh
sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. Hubungan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi
antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan
perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma
baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut
transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan
transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya
pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal
ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan
negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak.
Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan
penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta
didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam
menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran
serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk
memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam
membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.