a. pengertian kehilangan
a.Perkembangan .
- Anak- anak.
- Orang Dewasa
b. Keluarga.
d. Pengaruh Kultural.
e. Agama.
C. Tipe kehilanganm
1. Actual Loss
Diakui orang lain dan sama-sama dirasakan bahwa hal tersebut merupakan suatu
bentuk kehilangan.contoh kehilangan anggota badan ,kehilangan suami /
istri,kehilangan pekerjaan.
3. Anticipatory Loss
D. Jenis-jenis Kehilangan
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang
berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tioe
kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena
keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada, kematian
pasangan suami/istri atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa
dan tidak dapat ditutupi.
Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon
pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya.
Sebagian orang berespon berbeda tentang kematian.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak
jantung cepat, menangis, gelisah.
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif.
a. Verbalisasi kenapa harus terjadi pada saya ? kalau saja yang sakit bukan saya
seandainya saya hati-hati
4. Fase depresi
Depresi adalah gangguan mental yang dapat mengontrol pikiran dan bias
menyebabkan hilangnya nafsu makan,susahtidur,dan rasa putus asa yang
mendalam
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
b. Verbalisasi apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembu yah, akhirnya
saya harus operasi
1. Masa kanak-kanak
Anak-anak tidak hanya mengadopsi pemahaman orangtua mereka tentang
kehilangan tetapi juga respon orangtuanya terhadap kehilangan. Kehilangan orangtua
atau orang-orang penting dalam hidup anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan
mereka, seringkali terjadi regresi yaitu kembali ke masa perkembangan sebelumnya.
Kehilangan orangtua merupakan tanda bahwa struktur inti keluarga sudah mulai
terpecah. Hal ini akan mengingatkan seorang dewasa muda bahwa ia sudah termasuk
golongan yang lebih tua dan akan semakin dekat dengan kematian juga
3. Dewasa tua
Kematian pada dewasa tua sering terjadi, tetapi respon individu terhadap
kematian tetap berbeda-beda. Biasanya krisis ini bersamaan dengan semakin
banyaknya penyakit pada janda/duda yang ditinggalkan, sehingga perawat harus
memperhatikan dampak dari respon berduka terhadap seorang dewasa tua.
G.Tahap Berduka
1. Penyangkalan
Sering kali, hal-hal buruk terjadi secara mendadak dan sulit untuk bisa benar-
benar memahamisegala sesuatu yang telah terjadi.Sementara beberapa kematian yang
bisa diperkirakan di awalterkadang memberikan sedikit waktu untuk memahami
situasi. Dalam situasi tersebut salah satu tahapan pertama berduka adalah penolakan.
Sulit bagi Anda untuk percaya bahwa suatu kehilangan telah terjadi; tahap ini
berlangsung lebih lama daripada tahapan yang lain.
2. Pelepasan Emosional
3. Depresi
Bagi sebagian orang, perasaan tak berdaya dan terisolasi dapat terjadi setelah
pelepasan emosional. Anda mungkin merasa perlu untuk mengisolasi diri dari orang
lain dan memikirkan kenangan-kenangan di masa lalu. Depresi serius dapat
mengakibatkan perubahan bagi kepribadian seseorang dan perasaan kesedihan yang
konstan.
4. Penyesalan
Ini adalah waktu ketika orang-orang mulai memiliki pikiran bagaimana jika.
Misalnya, bagaimana kalau dia tidak pernah meninggalkan rumahnya atau bagaimana
jika kita tahu tentang ini lebih cepat.
5. Penerimaan
Tak lama kemudian Anda akan menghadapi kenyataan kehilangan dan akhir
dari hidup seseorang. Dengan melalui semua tahapan sebelumnya secara emosional,
ini dapat membantu Anda dalam melakukan penerimaan dari situasi yang terjadi dan
pada akhirnya akan membantu Anda dalam mengendalikan emosi. Menerima
kehilangan adalah langkah pertama untuk berdamai dengan peristiwa yang terjadi dan
bangkit untuk menjadi lebih baik.
6. Harapan
Pada tahap ini, kehilangan tidak lagi menyakitkan dan Anda mulai melihat ke
depan untuk masa depan Anda. Meskipun Anda mungkin masih mengalami kesedihan
dan duka sesekali, Anda akan bisa berfungsi mendekati normal seperti yang Anda
lakukan dulu. Anda akan melihat ke depan untuk melakukan hal-hal baru dan
membuat hidup untuk diri sendiri.
7. Menghadapinya
H. Pengertian Beduka
A. Berduka
Tidak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka.
Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang hanya dapat digunakan untuk
mengantisipasi kebutuhan emosional klien dan keluarganya dan juga rencana intervensi
untuk membantu mereka memahami kesedihan mereka dan mengatasinya. Peran perawat
adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali pengaruh
berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam bentuk empati.
Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat
diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk
malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual,
diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.
Fase IV
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa
merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap
almarhum.
Fase V
J. Pengertian Kematian
Kematian selalu menghantui kita seraya kita menjalani kehidupan kita hari demi
hari, tidak soal seberapa sehat atau kaya kita. Kematian bisa merenggut kita sewaktu kita
menyeberang jalan atau berbaring di tempat tidur.Jelaslah, kematian merupakan peristiwa
yang mengganggu dan mengerikan, dan semua orang merasakan hal ini. Oleh karena itu,
kita hendaknya tidak terkejut bahwa masyarakat manusia pada umumnya memandang
kematian sebagai prospek yang mengecilkan hati. Misalnya, kematian memperlihatkan
bahwa kehidupan yang dibaktikan untuk mengejar kekayaan dan kekuasaan pada
akhirnya sia-sia saja.
L. tanda-tanda kematian
Istilah ini disebut juga dengan Death rattle, istilah umum rumah sakit saat pasien
hendak meninggal yang mengeluarkan suara yang mengerikan (tidak seperti biasanya).
Hal ini terjadi setelah pasien hilang refleks batuk serta kehilangan kekuatan untuk
menelan yang mengakibatkan akumulasi kelebihan air liur di tenggorokan serta paru-
paru.
Gejela ini disebut juga dengan Cheynes-stokes respiration, hal ini biasanya terjadi
saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga. Ini yakni pola pernapasan yang amat
abnormal ditandai dengan napas yang amat cepat serta sesudah itu periode tidak bernapas
(apnea). Dalam waktu pendek, jantung menjadi lemah serta terlalu banyak bekerja, ini
membuat tubuh hiperventilasi (bernapas normal cepat) serta, sesudah itu, tidak ada energi
lebih untuk bernapas untuk waktu waktu lama (apnea).
Dalam istilah medis disebut juga dengan Rigor mortis yaitu kekakuan sesudah
kematian, tidak sebatas manusia bahkan binatang pun mengalami hal ini. dalam banyak
kasus, ringor mortis biasanya diawali setelah 1-3 jam kematian. Sesudah kematian, tubuh
tidak mampu untuk memecahkan ikatan yang mengakibatkan kontraksi terus-menerus.
4. Livor mortis
Livor mortis yakni warna ungu-merah yang muncul ketika darah tenggelam
kebagian tubuh terspesifik.
Hal ini terjadi dalam area tubuh yang menyentuh tanah, atau yang menerima
tekanan sebab kapiler yang dikompresi, seperti dengan menekan jari anda pada lengan
anda selama beberapa detik serta mengamati sidik jari anda menjadi putih selama sekitar
tiga detik. Konsep ini menolong koroner memutuskan posisi kematian. Kehadiran atau
ketidakhadiran koroner pula bisa menolong untuk memutuskan perkiraan waktu
kematian. Perihal ini umumnya diawali 1-2 jam sesudah kematian serta menjadi
permanen ataup tetap, dalam 6-12 jam.
Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen
yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan
kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung
pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.
Keluarnya cairan berwarna merah kecoklatan dari mulut serta lubang anus, hal
ini disebut juga dengan Purge fluid. Pada wanita akan ditandai dengan keluarnya cairan
darah berwarna kebiruan dari Ms.V, mulut, dan hidung.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan
ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah
dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam
tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Tanda menjelang kematian yang ke-7 adalah munculnya tanda garis coklat
kemerahan dengan posisi horizontal pada bola mata orang yang akan mati, dalah istilah
medis disebut Tache noire. Membran mukosa lain seperti lidah yang akan tampak gelap
sepertu terkena udara yang terlalu lama. Bila
M. pengkajian berduka
Faktor genetik,Individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga dengan riwayat
depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu
permasalahan,termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan.Kesehatan fisik.Individu
dengan fisik,mental,serta pola hidup yang teratur cenderung mempunyai kemampuan
dalam mengatasi stes yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mengalami
gangguan jasmani.
Dalam keadaan patologi, mekanisme koping sering dipakai secara berlebihan atau tidak
memadai.Pengkajian tanda klinis berupa adanya distres somatis seperti gangguan
lambung, rasa sesak, napas pendek, sering mengeluh, dan merasakanlelah.Pengkajian
terhadap masalah psikologis adalah tidak ada atau kurangnya pengetahuan dan
pemahaman kondisi yang terjadi, penghindaran pembicaraan tentang kondisi penyakit,
serta kemampuan pemahaman terhadap prognosis dan usaha menghadapinya.
N. Diagnosa keperawatan
https://id.scribd.com/doc/258355325/kehilangan-dan-kematian